Mengenal Sesar Cirata: Ancaman Gempa Tersembunyi di Bandung Barat-Purwakarta dan Pusat Pembangkit Listrik

Restu Nugraha Sauqi
Ditulis oleh Restu Nugraha Sauqi diterbitkan Selasa 13 Mei 2025, 14:16 WIB
Waduk Cirata yang berada di area Sesar Cirata diyakini menjadi penyebab beberapa gempa tektonik. (Sumber: Ayobandung)

Waduk Cirata yang berada di area Sesar Cirata diyakini menjadi penyebab beberapa gempa tektonik. (Sumber: Ayobandung)

AYOBANDUNG.ID - Gempa dengan Magnitudo 2,9 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Purwakarta, pada Selasa 13 Mei 2025 sekira pukul 03:42 WIB, dini hari. Gempa tektonik dari aktivitas sesar Cirata itu berada tepat di genangan waduk Cirata dan deretan panel surya milik PLTS Terapung Cirata.

Hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6.7 LS dan 107.34 BT dengan kedalaman 6 km. Di lihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Aktif.

"Kalau dilihat dari lokasinya sepertinya dari Sesar Cirata. Tapi masih perlu kajian lebih lanjut," kata Koordinator bidang Data dan Informasi Stasiun Geofisika Bandung, Virga Librian saat dikonfirmasi.

Dampak gempabumi yang berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Kec. Darangdan (Kab. Purwakarta) dengan Skala Intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang - Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.

Dengan skala gempa bumi sebesar itu, BMKG memastikan guncangan tak akan menimbulkan dampak serius terhadap waduk atau pun instalasi PLTS Terapung Cirata. "Kalau dengan magnitudo tersebut dampaknya biasanya hanya II-III MMI, hanya dirasakan seperti ada truk berlalu. Tidak menimbulkan kerusakan," jelasnya.

Lempeng tektonik Citara terekam beberapa kali bergerak dan menimbulkan gempa bumi. Selain tahun ini, sesar Cirata sempat memicu gempa Magnitudo 4,1, pada Minggu 13 November 2022. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gempa terjadi pada pukul 22:41:14 WIB. Disusul dua gempa lainnya yakni pukul 01:13:57 WIB dengan Magnitudo 3,3, dan Magnitudo 2,8 pada pukul 02:41:30 WIB.

Virga Librian memaparkan, sesar Cirata ini belum dimasukkan dalam buku PusGen 2017, namun meski minim sejumlah peneliti telah konsen mengamati sesar ini. Salah satunya Soehaimi (2010) yang mencatat panjang sesar Cirata 25 km, membentang dari timur ke barat.

"Sesar Cirata berarah barat-timur. Jalur sesar ini berada di sebelah selatan dari Sesar Baribis. Kedalaman gempa di Sesar Cirata ini sampai 18 Km," tandas Virga.

Riwayat dan Potensi Gempa Sesar Cirata

Penelitian terkait sesar aktif Cirata memang masih minim. Patahan aktif ini belum banyak diketahui seperti sesar lainya seperti Baribis, sesar Lembang, atau Cimandiri. Upaya mitigasi seperti penanda sesar serta jalur evakuasi di area sesar juga belum dilakukan.

Penyelidik Bumi Madya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Supartoyo mengatakan sejarah gempa bumi di daerah Citara meliputi Bandung Barat dan Purwakarta memang telah terekam sejak dulu. Namun gempa di wilayah ini tak pernah melebihi Magnitudo 5.

"Dari sejarahnya belum ada yang merusak karena magnitudonya di bawah 5. Kemungkinan ada sesar aktif tapi tidak panjang atau tidak sampai memicu gempa hingga magnitudo 5," kata Supartoyo saat dikonfirmasi.

Koordinat lokasi gempa bumi di Google Earth menampakan episentrum di Waduk Cirata pada Selasa 13 Mei 2025.

Meski begitu, gempa bumi akibat sesar Cirata telah tercatat sejak tahun 2010. Data dari pusat informasi gempa nasional milik Amerika atau National Earthquake Information Center (NEIC) US Geological Survey (USGS) tahun 2010 di daerah ini pernah terjadi gempa bumi dengan kekuatan < 5 Mb atau setara dengan 5,2 Ms.

Tak cuma itu, penelitian Priyobudi tahun 2021 tentang Kegempaan di sekitar Bendungan Ciratamenemukan 5 kali gempa bumi dengan magnitudo berkisar 1,8-3,7 selama periode Januari-Maret 2020. Gempa tersebut menyebabkan goncangan tanah hingga skala intensitas III MMI di sekitar wilayah episentrum.

Sedangkan potensi gempa dari sesar aktif di kawasan Cirata telah diteliti cukup komplit oleh A Soehaimi tahun 2010 dalam jurnal berjudul Patahan Aktif dan Kegempaan Daerah PLTA Cirata-Saguling dan Sekitarnya.

Hasil penelitian Soehaimi menemukan kegempaan mikro di daerah sekitar PLTA Cirata–Saguling yang dilakukan pada periode tahun 1986 dan 1987 oleh Puslitbang Geologi, memperlihatkan bahwa gempa-gempa mikro di daerah ini terkonsentrasi di sekitar PLTA Saguling, PLTACirata, dan jalan raya Bandung-Cianjur.

Gempa-gempa mikro tersebut umumnya mempunyai kedalaman sangat dangkal < 10 km dan didugakuat disebabkan oleh reaktifasi patahan patahan tua yang berada di sekitar bendungan diantaranya struktur patahan naik aktif Saguling dan Pasir Cabe serta struktur patahan naik aktif Citarum - Cisomang.

"Kegempaan mikro di daerah ini umumnya berkedalam dangkal <10 km dan berhubungan erat dengan pengaktifan kembali patahan bermekanisme gerak patahan naik, geser dan turun," tulisnya.

Soehaimi menyebut PLTA Cirata dan Saguling terletak pada lajur patahan aktif dan berpeluang menimbulkan gempa bumi berkekuatan 7 Ms, dalam selang waktu 80 tahun.

Hasil penelitiannya merekomendasikan pemantauan kegempaan mikro secara periodik di lokasi tersebut, mengingat PLTA Cirata berada pada zona patahan aktif.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:36 WIB

Dari Panggung Gigs ke Aksi Sosial di Flower City Festival 2025

Flower City Festival (FCF) 2025 sukses mengumpulkan dana senilai Rp56.746.500 untuk korban bencana di Sumatera.
Suasana Flower City Festival 2025 di Kopiluvium, Kiara Artha Park, Bandung (11/12/2025) (Sumber: Dokumentasi panitia FCF 2025 | Foto: ujjacomebackbdg)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:10 WIB

Berjualan di Trotoar, PKL Caringin Menginginkan Ruang Publik dari Wali Kota Bandung

PKL di Caringin yang berjualan di trotoar berharap ada penataan agar mereka bisa berjualan lebih tertib.
Sejumlah pedagang kaki lima yang tetap berjualan meski hujan di malam hari di kawasan Caringin 30-11-2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Raifan Firdaus Al Farghani)
Beranda 16 Des 2025, 07:38 WIB

Suara Perempuan di Garis Depan Perlawanan yang Disisihkan Narasi Kebijakan

Dari cerita personal hingga analisis struktural, diskusi ini membuka kembali pertanyaan mendasar: pembangunan untuk siapa dan dengan harga apa.
Suasan diskusi buku ā€œPembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kamiā€ Minggu (14/12) di perpustaakan Bunga di Tembok, Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB

Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi

Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Jalan Lengkong kecil selalu punya cara menyajikan malam dengan rasa di Kota Bandung, (05/11/2025). (Foto: Zaki Al Ghifari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB

Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat

Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Kondisi lalu lintas yang berantakan di perempatan Batununggal, Kota Bandung (4/12/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB

Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa

Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Suasana di dalam bus Trans Metro Pasundan di sore hari pada hari Selasa (2/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB

Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?

Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Sekarang Bandung seperti berubah jadi studio konten raksasa. Hampir setiap minggu muncul cafe baru dan semuanya berlomba-lomba tampil seestetik mungkin agar viral di TikTok. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB

Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Butuh kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri ini. (Sumber: Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB

Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes

Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Tahu Bakso Enak. (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB

Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara

Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ilustrasi hukum. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB

Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim

Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.
Suasana Babakan Siliwangi saat malam hari (4/12/2025) dengan jalanan gelap, mural warna-warni, dan arus kendaraan yang tak pernah sepi. (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:00 WIB

Kunci 'Strong Governance' Bandung

Strong governance adalah salah satu kebutuhan nyata Bandung kiwari.
Suasana permukiman padat penduduk di pinggir Sungai Cikapundung, Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 08:31 WIB

Benarkah Budidaya Maggot dalam Program 'Buruan Sae' Jadi Solusi Efektif Sampah Kota Bandung?

Integrasi budidaya maggot dalam Program Buruan Sae menjadi penegasan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat.
Budidaya maggot di RW 9 Lebakgede menjadi upaya warga mengolah sampah organik agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Beranda 15 Des 2025, 07:48 WIB

Pembangunan untuk Siapa? Kisah Perempuan di Tengah Perebutan Ruang Hidup

Buku ini merekam cerita perjuangan perempuan di enam wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Sulawesi, NTT, NTB, serta dua titik di Kalimantan, yang menghadapi konflik lahan dengan negara dan korporasi.
Diskusi Buku ā€œPembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kamiā€ yang digelar di Perpustakaan Bunga di Tembok, Bandung, Minggu (14/12/2025).