Perjalanan Menuju Stasiun Whoosh Tegalluar yang Penuh Rintangan, Kapan Perbaikan?

Totok Siswantara
Ditulis oleh Totok Siswantara diterbitkan Selasa 27 Mei 2025, 20:27 WIB
Ruas jalan becek penuh lubang menuju stasiun Teaglluar dari Rancaekek (Sumber: dokpri | Foto: Totok Siswantara)

Ruas jalan becek penuh lubang menuju stasiun Teaglluar dari Rancaekek (Sumber: dokpri | Foto: Totok Siswantara)

Menuju stasiun kereta cepat Indonesia Cina (KCIC) Tegalluar bagi penumpang yang berdomisili di daerah timur seperti Rancaekek, Cicalengka, Garut penuh halang rintang yang tidak nyaman. Untuk menuju Stasiun Tegalluar ada dua pilihan.  Yakni rute pertama kita mesti jalan melingkar melewati jalan raya Cileunyi menuju bunderan Cibiru Kota Bandung lalu memasuki jalan kampung melewati Masjid Raya Al Jabar dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) kemudian sampailah ke stasiun.

Melewati rute pertama kita akan disergap oleh kemacetan lalu lintas yang parah, sejak jalan raya Rancaekek-Cileunyi-Bundaran Cibiru. Kemacetan bisa memakan waktu lebih dari satu jam. Sering kali penulis tertinggal jadwal Whoosh karena disergap kemacetan.

Kemacetan sangat menyengsarakan, bisa berjam-jam. Banyak penumpang Whoosh yang tertinggal jadwal keberangkatan kereta.

Penulis juga sering sport jantung dan stress jika melewati neraka kemacetan antara Rancaekek-Cileunyi-Cibiru. Sudah puluhan tahun jalan ini dibiarkan selalu macet tanpa solusi yang berarti. Bupati dan Gubernur silih berganti, namun belum ada yang bisa mengatasi kemacetan di jalur  tersebut.

Karena kapok disergap kemacetan,penulis memilih rute kedua untuk menuju stasiun Whoosh Tegalluar. Yakni rute lewat jalan desa yang dimulai dari seberang pintu gerbang  utama Perumahan Bumi Rancaekek Kencana. Kemudian memasuki jalan menuju bengkel perawatan Whoosh Rancaekek disambung dengan jalan kampung Bobodolan yang kondisinya sempit dan penuh lubang. Kalau musim hujan becek dan sangat licin. Apalagi jalan desa itu menyusuri sempadan sungai yang kondisi jalannya sempit dan kalau tidak berhati-hati bisa terperosok tercebur ke sungai.

Pemandangan sawah membentang dan jalan rusak dilihat dari ruang tunggu penumpang Whoosh stasiun Tegalluar (Sumber: dokpri | Foto: Totok Siswantara)
Pemandangan sawah membentang dan jalan rusak dilihat dari ruang tunggu penumpang Whoosh stasiun Tegalluar (Sumber: dokpri | Foto: Totok Siswantara)

Jalan desa itu akhirnya tembus ke pintu masuk utama Stasiun Tegalluar setelah melewati halang rintang yang sangat tidak nyaman. Nampak jelas jalan becek penuh lubang itu dari tempat tunggu penumpang Whoosh. Penulis sendiri pernah mengalami insiden tercebur ke pematang sawah karena kendaraan ojek daring mengalami slip. Terpaksa mencuci dulu pakaian yang kena lumpur sebelum memasuki rangkaian Whoosh.

Paradoks halang rintang menuju Stasiun Tegalluar Whoosh perlu segera dicarikan solusinya. 

Pemerintah daerah, dalam hal ini Kabupaten Bandung mestinya memperbaiki jalan desa menuju tersebut. Apalagi kawasan Rancaekek hingga ruas jalan tol yang merupakan perbatasan dengan Kota Bandung merupakan kawasan strategis. Sehingga perbaikan dan perluasan jalan hingga perbaikan tanggul sungai dan saluran drainase sudah sangat mendesak. Selain menuju stasiun Whoosh, jalan desa tersebut juga merupakan rute menuju Stadion GBLA dan Masjid raya Al Jabar.

Kondisi saat memulai perjalanan, sangat kontradiksi dengan setelah menuruni Whoosh di stasiun Halim Jakarta Timur. Dari sini kondisinya sangat nyaman karena sudah tersedia moda kereta LRT menuju Dukuh Atas. Frekuensi perjalanan LRT yang hanya berselang 7 menit antara kereta satu dengan yang lain semakin mempercepat menuju Jakarta Pusat. Jika rapat diselenggarakan di daerah Jakarta Selatan, juga sudah tersedia moda MRT yang bisa melayani dengan cepat hingga Lebak Bulus.

Stasiun LRT Halim Jakarta Timur yang menyatu dengan Stasiun Whoosh Halim (Sumber: dokpri | Foto: Totok Siswantara)
Stasiun LRT Halim Jakarta Timur yang menyatu dengan Stasiun Whoosh Halim (Sumber: dokpri | Foto: Totok Siswantara)

Sepanjang bulan April dan Mei 2025 penulis telah melakukan enam kali perjalanan PP menggunakan kereta cepat Whoosh dari stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung ke stasiun Halim, Jakarta Timur dan sebaliknya.

Kondisi gerbong LRT dari Halim yang sangat nyaman (Sumber: dokpri | Foto: Totok Siswantara)
Kondisi gerbong LRT dari Halim yang sangat nyaman (Sumber: dokpri | Foto: Totok Siswantara)

Stasiun Tegalluar yang sangat luas dan megah terus menerus terlihat sepi. Penumpang enggan menuju stasiun karena hambatan kemacetan lalu lintas, kondisi jalan yang sempit dan faktor gangguan sosial, seperti adanya gesekan antara angkutan online dengan ojek pangkalan.

Saat ini ada ojek pangkalan atau ojek online yang bisa melayani penumpang menuju Stasiun Tegalluar lewat pematang sawah. Dari Perumnas Rancaekek hanya perlu waktu sepuluh menit sampai di pintu masuk Stasiun Tegalluar. Namun jika hari sudah gelap atau sehabis turun hujan, maka tukang ojek tidak berani melewati pematang sawah tersebut.

Pemerintah hanya perlu membangun jalan sekira 4 kilometer.  Satu kilometer diantaranya berupa pematang sawah yang diperkeras batu. Sedang yang 3 kilometer berupa jalan desa. Di ruas jalan tersebut yang saat ini masih berupa sawah.

Baca Juga: Plagiat dan Duplikat, 2 Hal Beda yang Mesti Dihindari Penulis Ayobandung.id

Sebetulnya kawasan di sekitar Stasiun Tegalluar memiliki prospek yang sangat bagus sebagai destinasi wisata, perhotelan, perumahan,  hingga kawasan pendidikan. Salah satu tantangan atau hambatan alam di sekitar stasiun adalah bencana banjir yang sering menyergap Kawasan tersebut. Namun hal itu bisa diatasi jika pemerintah daerah serius memperbaiki banjir kanal barat Rancaekek dan normalisasi tanggul anak Sungai yang ada agar alirannya bisa lancar menuju Sungai Citarik.

Ruas jalan desa yang rusak bertambah panjang akibat musim hujan yang berkepanjangan. Banjir menyebabkan kerusakan jalan semakin parah. Mesti ada solusi konkrit untuk memperbaiki jalan rusak baik itu yang menyangkut manajemen yang bebas penyelewengan anggaran perbaikan, bebas dari gangguan preman yang berkedok ormas, maupun inovasi teknologi untuk mengatasi jalan rusak sehingga kualitas lebih baik dan umur jalan lebih panjang.

Untuk lokasi jalan yang medannya kritis atau riskan terhadap bencana alam, diperlukan inovasi teknologi untuk mengatasinya. Mestinya tidak ada lagi istilah tambal sulam atau perbaikan jalan secara asal-asalan yang berulang-kali menghabiskan keuangan negara.

Kondisi persawahan yang membentang di kawasan Rancaekek dekat stasiun Tegalluar (Sumber: dokpri | Foto: Totok Siswantara)
Kondisi persawahan yang membentang di kawasan Rancaekek dekat stasiun Tegalluar (Sumber: dokpri | Foto: Totok Siswantara)

Penulis yang sudah tinggal di Rancaekek sejak tahun 1996  melihat potensi sumber daya alam (SDA) di Kabupaten Bandung khususnya di sekitar Rancaekek yang luar biasa. Bila dikelola akan menghasilkan nilai tambah ekonomi yang lebih tinggi. Sederet potensi lokal telah tersedia. Saya mengambil contoh yang sederhana tetapi bisa menjadi kekuatan ekonomi lokal yang luar biasa, yakni potensi perikanan. Penulis berani mengatakan bahwa ikan air tawar di kabupaten Bandung khususnya di daerah Rancaekek paling enak dan gurih di negeri ini.

Saya sering membeli ikan gabus ukuran besar dari petani, rasanya paling enak diantara ikan gabus di daerah lain yang pernah saya rasakan. Itu semua karena kualitas tanah di kabupaten Bandung sangat luar biasa dan cocok untuk berbagai budidaya ikan dan binatang air lainnya. Oleh sebab itu, semua pihak harus menjaga agar tanah dan air di Kabupaten Bandung jangan sampai mengalami pencemaran berat akibat limbah industri. Penulis juga berharap agar komunitas burung blekok, kuntul dan satwa liar lainnya bisa lestari dan habitatnya dilindungi dengan baik. Keniscayaan Pembangunan hijau yang berkelanjutan serta proses kreatif yang menghasilkan bermacam produk bernilai tambah tinggi bisa tercapai. Yang pada gilirannya bisa memakmurkan masyarakat lokal.

Baca Juga: Ketentuan Kirim Artikel ke Ayobandung.id, Total Hadiah Rp1,5 Juta per Bulan

Pemkab Bandung tidak boleh mati langkah dalam membangun infrastruktur yang bisa memperlancar konektivitas perhubungan dan bisa menumbuhkan kreatifitas warga dan mengajarkan proses desain yang sesuai perkembangan zaman. (TS)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Totok Siswantara
Penulis lepas, pemulia tanaman, lulusan Program Profesi Insinyur
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 11 Des 2025, 20:00 WIB

Emas dari Bulu Tangkis Beregu Putra Sea Games 2025, Bungkam Kesombongan Malaysia

Alwi Farhan dkk. berhasil membungkam “kesombongan” Tim Malaysia dengan angka 3-0.
Alwi Farhan dkk. berhasil membungkam “kesombongan” Tim Malaysia dengan angka 3-0. (Sumber: Dok. PBSI)
Beranda 11 Des 2025, 18:37 WIB

Media Ditantang Lebih Berpihak pada Rakyat: Tanggapan Aktivis Atas Hasil Riset CMCI Unpad

Di tengah situasi dinamika sosial-politik, ia menilai media memegang peran penting untuk menguatkan suara warga,baik yang berada di ruang besar maupun komunitas kecil yang jarang mendapat sorotan.
Ayang dari Dago Melawan menanggapi hasil riset CMCI Unpad bersama peneliti Detta Rahmawan dan moderator Preciosa Alnashava Janitra. (Sumber: CMCI Unpad)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 18:01 WIB

Nelangsa Bojongsoang Setiap Musim Hujan: Siapa Harus Bertanggung Jawab?

Banjir yang melanda Bojongsoang memicu kemacetan lalu lintas yang kian menggila. Lalu, pihak mana yang semestinya memikul tanggung jawab?
Kemacetan lalu lintas terjadi di Bojongsoang akibat banjir (04/12/2025). (Sumber: Khalidullah As Syauqi)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 17:23 WIB

Hidup Lebih Bersih, Sungai Lebih Bernyawa

Kegiatan ini mengangkat isu berapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan sungai agar terhindar dari bencana alam serta penyakit.
Mahasiswa Universitas Sunan Gunung Djati Bandung anggota Komunitas River Cleanup. (Foto: Rizki Hidayat)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 16:57 WIB

Sistem Pengelolaan Limbah di Bandung yang Berantakan: Sebaiknya Prioritaskan Langkah Inovatif Sungguhan

Sistem pengelolaan limbah di Bandung yang Berantakan, saran saya sebagai warga Bandung untuk M. Farhan prioritaskan langkah inovatif sungguhan.
Sistem pengelolaan limbah di Bandung yang Berantakan, saran saya sebagai warga Bandung untuk M. Farhan prioritaskan langkah inovatif sungguhan.
Ayo Netizen 11 Des 2025, 16:32 WIB

Masyarakat Kota Bandung Berharap Wali Kota Tindak Tegas Penanganan Kasus Begal

Maraknya tindak kriminalitas seperti begal di Kota Bandung meningkatkan keresahan warga untuk beaktivitas di luar.
Suasana jalan yang sepi pada malam hari di daerah Jalan Inhoftank, Kota Bandung. (Sumber: Nayla Aurelia) (Foto: Nayla Aurelia)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 16:13 WIB

Gunung Api Palasari Purba

Adanya lava, batuan beku yang berasal dari letusan efusif Gunung Palasari Purba, meninggalkan jejak letusan yang sangat megah dan mengagumkan.
Lava raksasa kawasan Cibanteng – Panyandaan, Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimenya. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Taufanny Nugraha)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 15:39 WIB

Pengunjung Mengeluhkan Teras Cihampelas yang Semakin Kumuh

Mulai dari lantai yang tak terawat, fasilitas rusak, hingga area Teras Cihampelas yang tampak sepi dan tidak terurus.
Suasana Teras Cihampelas Menampakan suasana kosong pada Senin (1/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Rafli Ashiddieq)
Ayo Jelajah 11 Des 2025, 15:36 WIB

Sejarah Kawasan Tamansari, Kampung Lama yang Tumbuh di Balik Taman Kolonial Bandung

Sejarah Tamansari Bandung sebagai kampung agraris yang tumbuh diam-diam di balik taman kolonial, dari desa adat hingga kampung kota padat.
Suasana pemukiman di kawasan Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan al Faritsi)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 14:48 WIB

Mengeja Bandung Utama, Merawat Keragaman Agama

Menjaga dan memperkuat “benih-benih toleransi” baik melalui edukasi, kebijakan yang inklusif, maupun upaya nyata di tingkat komunitas, pemerintah.
Gang Ruhana, Kelurahan Paledang, berdiri Kampung Toleransi, ikon wisata religi yang diresmikan Pemerintah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 13:37 WIB

Ini Titik-Titik Kemacetan di Kota Bandung menurut Wali Kota Farhan: Mana Tata Kelolanya?

Bandung didapuk sebagai “Kota Nomor 1 Termacet di Indonesia 2024” oleh TomTom Traffic Index.
Kemacetan di Jalan Dr. Djundjunan, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 12:30 WIB

Saparua Ramai tapi Minim Penataan: Wali Kota Bandung Diharap Lebih Peduli

Taman Saparua selalu ramai, namun penataan dan fasilitasnya masih kurang memadai.
Track lari Saparua yang tampak teduh dari samping namun area sekitarnya masih perlu perbaikan dan penataan. Jumat siang, 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Najmi Zahra A)
Ayo Jelajah 11 Des 2025, 11:01 WIB

Gunung Tangkubanparahu, Ikon Wisata Bandung Sejak Zaman Kolonial

Sejarah Tangkubanparahu sebagai destinasi klasik Bandung sejak masa kolonial, lengkap dengan rujukan Gids Bandoeng dan kisah perjalanan para pelancong Eropa.
Gunung Tangkubanparahu tahun 1910-an. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 10:48 WIB

Kenyaman Wisata Bandung Terancam oleh Pengamen Agresif

Warga mendesak Wali Kota M. Farhan bertindak tegas dan memberi solusi agar kota kembali aman dan nyaman.
Keramaian di kawasan wisata malam Bandung memperlihatkan interaksi tidak nyaman antara pengunjung dan pengamen memaksa, 02/12/2025. (Foto: Hakim)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 10:25 WIB

Kenyamanan Taman Badak di Bandung Masih Menyisakan Kritikan

Taman Badak yang berpusat di tengah-tengah kota Bandung adalah salah satu tempat favorit di kalangan pengunjung.
Taman Badak Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wan Maulida Kusuma Syazci)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 10:03 WIB

Lumpia Basah Katadji, Nikmatnya Sampai Suapan Terakhir

Kuliner viral di Banjaran, Kabupaten Bandung, yakni Lumpia Basah Katadji.
Seporsi lumpia basah katadji dengan bumbu dan topping yang melimpah. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tantia Nurwina)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 09:32 WIB

Mengapa Summarecon Bandung Kini Ramai Dijadikan Tempat Olahraga Warga?

Summarecon Bandung kini ramai dijadikan tempat olahraga warga, khususnya pada pagi dan sore hari.
Aktivitas olahraga di kawasan Summarecon Bandung terlihat meningkat terutama pada akhir pekan. (Dokumentasi Penulis)
Beranda 11 Des 2025, 05:16 WIB

Generation Girl Bandung Kikis Kesenjangan Gender di Bidang Teknologi

Mematahkan anggapan bahwa belajar STEM itu sulit. Selain itu, anggapan perempuan hanya bisa mengeksplorasi bidang non-tech adalah keliru.
Exploring Healthy Innovation at Nutrihub, salah satu aktivitas dari Generation Girl Bandung. (Sumber: Generation Girl Bandung)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)