Ketika Kampus Tak Lagi Aman: Belajar dari Kasus Timothy Anugerah di Universitas Udayana

Shane nabila Slavynovic
Ditulis oleh Shane nabila Slavynovic diterbitkan Minggu 02 Nov 2025, 14:01 WIB
Korban perundungan, Timothy Anugerah. (Tiktok/apaajaboleh2012)

Korban perundungan, Timothy Anugerah. (Tiktok/apaajaboleh2012)

Menjadi mahasiswa seharusnya berarti belajar, berkembang, dan menemukan jati diri. Namun, beberapa waktu lalu, publik dikejutkan oleh kabar duka dari Bali: Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana, ditemukan meninggal dunia setelah diduga mengalami perundungan.

Kasus ini seketika menjadi perbincangan nasional. Bukan hanya karena kepergiannya yang tragis, tetapi karena potret buram dunia pendidikan yang tersingkap darinya.

Di balik gedung kampus yang megah dan slogan “cerdas berkarakter”, masih ada sisi gelap yang sering diabaikan, tekanan sosial, persaingan yang tak sehat, dan perilaku saling menjatuhkan yang dibungkus dengan candaan.

Kita lupa bahwa di balik tawa dan status media sosial, mungkin ada seseorang yang sedang berjuang melawan luka batin yang tidak terlihat.

Budaya Akademik yang Kehilangan Empati

Perundungan di kampus bukan hanya soal fisik. Ia bisa hadir lewat komentar pedas di grup chat, ejekan halus di kelas, atau bahkan pengucilan dalam lingkar pertemanan.

Dan yang paling menyakitkan, kadang pelakunya tak sadar bahwa yang mereka lakukan bisa melukai seseorang sampai sedalam itu.

Kita hidup di zaman di mana sarkasme dianggap lucu, dan kerentanan dianggap kelemahan. Akibatnya, banyak mahasiswa yang menutup diri, menahan emosi, dan berpura-pura kuat  padahal mereka sedang runtuh di dalam.

Kasus Timothy menjadi cermin bahwa kampus kita belum sepenuhnya menjadi ruang aman. Mungkin kita terlalu sibuk dengan nilai dan prestasi, sampai lupa bahwa empati juga bagian dari kecerdasan.

Universitas bukan sekadar tempat menuntut ilmu, tapi juga tempat belajar menjadi manusia.
Kampus memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk memastikan setiap mahasiswanya merasa aman, dihargai, dan didengarkan.

Sayangnya, banyak korban bullying memilih diam karena takut dicemooh, tidak dipercaya, atau malah disalahkan. Padahal, diam bisa berujung fatal. Mekanisme pelaporan perundungan sering kali tidak berjalan efektif, layanan konseling kampus kurang disosialisasikan, dan budaya saling peduli mulai pudar. Kita butuh sistem yang tidak hanya menghukum pelaku, tetapi juga mencegah kekerasan sejak awal lewat edukasi, pengawasan, dan pembentukan karakter berbasis empati.

Belajar dari Tragedi Timothy

Tragedi Timothy seharusnya menjadi alarm keras bagi seluruh kampus di Indonesia. Pemerintah sebenarnya sudah mengatur pencegahan kekerasan di perguruan tinggi lewat Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024, tapi kebijakan tanpa kesadaran sosial tidak akan mengubah apa pun.

Perubahan nyata harus dimulai dari kita sendiri dari mahasiswa, dosen, organisasi, dan komunitas kampus. Kita perlu belajar berhenti menertawakan yang berbeda, berhenti membenarkan “candaan” yang menyakiti, dan mulai berani menegur ketika melihat ketidakadilan. Karena kadang, satu kata bisa menyelamatkan hidup seseorang, tapi satu komentar kejam juga bisa menghancurkannya.

Baca Juga: Tips Aman Berselancar Internet: Hindari Jebakan Phishing dan Penipuan Online

Kematian Timothy bukan hanya kehilangan satu mahasiswa, tapi kehilangan nurani bersama.
Kasus ini mengingatkan bahwa kampus bukan hanya tempat mengasah otak, tapi juga tempat membentuk hati. Empati, kepedulian, dan keberanian untuk saling menjaga adalah bentuk kecerdasan yang paling sejati.

Jangan biarkan nama Timothy hanya tinggal kenangan. Biarlah kisahnya menjadi titik balik  agar tak ada lagi mahasiswa yang merasa sendirian dalam perjuangan, dan agar kampus benar-benar kembali menjadi rumah yang aman bagi setiap insan yang ingin belajar dan tumbuh. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Shane nabila Slavynovic
Saya seorang mahasiswa uin bandung ,jurusan komunikasi penyiaran islam,sesuai jurusannya saya sangat senang dalam menulis berita,saya juga aktif di organisasi.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 02 Nov 2025, 20:37 WIB

Mengapa Tidur Cukup Sangat Penting? Begini Cara Mencapainya

Sering begadang? Hati-hati, kurang tidur bisa merusak kesehatan tubuh dan pikiranmu!
Ilustrasi tidur. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 17:53 WIB

Inspirasi Sosok yang Teguh Mengabdi di Cipadung Wetan

Sosok lurah di Cipadung Wetan yang memiliki dedikasi tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Lurah Cipadung Wetan, Bapak Tarsujono S. Sos, M,. M,. (Sumber: Mila Aulia / dok. pribadi | Foto: Mila Aulia)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 15:14 WIB

Peran Orang Tua di Tengah Tantangan Pendidikan Modern

Perkembangan teknologi dan perubahan gaya belajar membuat pendidikan modern tidak lagi sama seperti dulu.
Orang tua dan anaknya. (Sumber: Pexels/Lgh_9)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 14:01 WIB

Ketika Kampus Tak Lagi Aman: Belajar dari Kasus Timothy Anugerah di Universitas Udayana

Kasus meninggalnya Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana, membuka mata kita tentang bahaya perundungan di lingkungan kampus.
Korban perundungan, Timothy Anugerah. (Tiktok/apaajaboleh2012)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 12:29 WIB

Bermain dengan Sabar, Reza Gebuk 2 Ganda Malaysia, BL Negeri Jiran Marah!

Ini adalah kemenangan ketiga Sabar/Reza dari pasangan Malaysia itu dalam empat pertemuan.
Sabar Karyaman Gutama dan Mohammad Reza Pahlevi Isfahani. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Jelajah 02 Nov 2025, 11:00 WIB

Hikayat Kasus Penganiayaan Brutal IPDN Jatinangor, Tumbangnya Raga Praja di Tangan Senior Jahanam

Tradisi koreksi berubah jadi ritual kekerasan mematikan. Kasus Cliff Muntu membongkar budaya militeristik yang mengakar di IPDN.
Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, mengikuti Upacara Penutupan Praktik Lapangan I di Lapang Upakarti Soreang, Selasa (13/8/2019). (Sumber: Humas Pemkab Bandung)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 10:05 WIB

Tempat Nongkrong Favorit Mahasiswa Bandung dengan Konsep Otomotif Unik

Ice Cream Service Autoshop & Dine menghadirkan pengalaman kuliner unik di Bandung dengan konsep otomotif yang menarik perhatian.
Ice Cream Service Autoshop & Dine (Foto: Ramzy Ahmad)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 07:30 WIB

Tips Aman Berselancar Internet: Hindari Jebakan Phishing dan Penipuan Online

Waspadai jebakan di dunia maya! Temukan cara mengenali tautan palsu, pesan penipuan, dan trik phishing yang sering menjerat.
Waspada terhadap phishing dan penipuan online. (Sumber: Pexels/Markus Winkle)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 05:42 WIB

Menggenggam Asa Hafalan, Sang Penghidup Tradisi Tahfiz MTs Kifayatul Achyar

Kisah inspiratif Sholihin, pembina tahfiz yang berhasil menghidupkan kembali program hafalan para siswa di MTs Kifayatul Achyar.
Sosok Sholihin yang giat membina tahfiz siswa/i MTs Kifayatul Achyar (Foto: Nabella Putri Sanrissa)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 15:18 WIB

Transformasi Pusat Perbelanjaan Bandung, Menjawab Tantangan Ritel dengan Inovasi dan Koneksi Sosial

Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal.
Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 14:22 WIB

Membentuk Karakter Gen Z di Era Digital: Antara Teknologi, Kreativitas, dan Tantangan Edukasi

Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian.
Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 12:51 WIB

Menanam Masa Depan, Mustika Arsri dan Revolusi Teknologi di Ladang Petani Muda

Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur.
Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur. (Sumber: dok Habibi Garden)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 21:42 WIB

Hikayat Skandal Kavling Gate, Korupsi Uang Kadeudeuh yang Guncang DPRD Jawa Barat

Saat uang kadeudeuh jadi bencana politik. Skandal Kavling Gate membuka borok korupsi berjamaah di DPRD Jawa Barat awal 2000-an.
Gedung DPRD Jawa Barat.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 20:26 WIB

Berkunjung ke Perpustakaan Jusuf Kalla di Kota Depok

Perpustakaan Jusuf Kalla bisa menjadi alternatif bagi wargi Bandung yang sedang berkunjung ke luar kota.
Perpustakaan Jusuf Kalla di Kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia Kota Depok (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 31 Okt 2025, 19:03 WIB

Energi Selamatkan Nyawa: Gas Alam Pertamina Terangi Rumah Sakit di Hiruk Pikuk Kota

PGN sebagai subholding gas Pertamina terus memperluas pemanfaatan gas bumi melalui berbagai inovasi, salah satunya skema beyond pipeline menggunakan CNG.
Instalasi Gizi RSUP Hasan Sadikin. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 18:22 WIB

Gunung Puntang, Surga Sejuk di Bandung Selatan yang Sarat Cerita

Gunung Puntang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang paling populer di Bandung Selatan.
Suasana senja di kawasan Gunung Puntang, Bandung Selatan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Naila Salsa Bila)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 17:00 WIB

Kehangatan dalam Secangkir Cerita di Kedai Kopi Athar

Kedai Yang suka dikunjungi mahasiswa UIN SGD 2, tempat refresing otak sehabis belajar.
Kedai Kopi Athar, tempat refresing otak Mahasiswa UIN SGD kampus 2. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fikri Syahrul Mubarok)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:17 WIB

Berhenti Jadi People Pleaser, Yuk Belajar Sayang sama Diri Sendiri!

Jika Anda hidup untuk menyenangkan orang lain, semua orang akan mencintai Anda, kecuali diri Anda sendiri. (Paulo Coelho)
Buku "Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang" (Foto: Penulis)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:01 WIB

Santri Jangan Cuma Dirayakan, tapi Dihidupkan

Hari Santri bukan sekadar seremoni. Ia seharusnya menjadi momentum bagi para santri untuk kembali menyalakan ruh perjuangan.
Santri di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Muhammad Azzam)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:50 WIB

Sarapan, 'Ritual' yang Sering Terlupakan oleh Mahasiswa Kos

Sarapan yang sering terlupakan bagi anak kos, padahal penting banget buat energi dan fokus kuliah.
Bubur ayam sering jadi menu sarapan umum di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Zaky Hadi)