Sosok yang Menyemai Harapan Hijau di Padatnya Kota Bandung

Seli Siti Amaliah Putri
Ditulis oleh Seli Siti Amaliah Putri diterbitkan Selasa 04 Nov 2025, 17:00 WIB
Gin Gin Ginanjar. Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional. (Sumber: Humas DKPP Bandung | Foto: Humas DKPP Bandung)

Gin Gin Ginanjar. Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional. (Sumber: Humas DKPP Bandung | Foto: Humas DKPP Bandung)

Di tengah padatnya Kota Bandung, di antara deretan rumah dan beton yang menutup pandangan ke tanah, Gin Gin Ginanjar melihat sesuatu yang berbeda: peluang untuk menanam.

Bukan di sawah yang luas, melainkan di halaman rumah warga, di sudut-sudut gang, dan di hati masyarakat Bandung. Bukan sekadar menanam sayur di pekarangan, tapi menanam harapan bahwa Bandung bisa mandiri, sehat, dan berdaya lewat pangan yang tumbuh dari tangan warganya sendiri.

Dari lahan sempit di halaman warga, ia menumbuhkan gagasan besar bernama Buruan SAE, gerakan pertanian perkotaan yang kini mengakar di lebih dari 500 titik diseluruh Bandung. SAE berarti Sehat, Alami, Ekonomis, tiga kata sederhana yang kini menjelma jadi cara hidup baru bagi warga kota.

“Mulai saja dulu,” ujarnya tenang,“sambil berjalan kita belajar, memperbaiki, tapi yang penting mulai.”

Itulah prinsip yang sejak enam tahun terakhir membimbinglangkahnya sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung.

Perjalanan panjang Gin Gin berawal dari tanah kelahirannya sendiri, Bandung. Iatumbuh di Cicadas, menempuh pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor, lalu melanjutkan studi S2 ke Belanda, di IHE Delft, menanamkan ilmu dan nilai keberlanjutan yang kelak tumbuh subur di tanah kelahirannya. Pengalaman di negeri orang justru menanamkan kesadaran baru: kota tak boleh bergantung penuh pada pasokan luar.

“Setiap rumah punya potensi. Yang perlu ditanam bukan cuma benih, tapi kesadaran,”katanya.

Kariernya di pemerintahan dimulai sejak 1995, dari Bappeda hingga kini menjabat sebagai Kepala DKPP Bandung sejak 2019 yang membuat ia merasa “menemukan rumah.” Dunia pertanian, yang dulu hanya sebatas keilmuan, kini jadi ladang nyata pengabdian.

“Bidangnya kembali ke pertanian, sesuai dengan latar belakang pendidikan dan passion saya,” ujarnya tersenyum.

Di tangannya, Bandung bukan hanya kota dengan bangunan dan jalanan, tapi juga ruang hidup yang harus dijaga kemandiriannya. Melalui Buruan SAE, ia ingin masyarakat kota menjadi subjek, bukan sekadar konsumen. Gerakan itu tak sekadar bicara soal menanam cabai atau kangkung, tapi tentang menanam kesadaran pangan, kebersamaan, dan kemandirian.

“Kalau masyarakat mau berupaya, apapun bisa dilakukan,” katanya.

Upaya itu pun berbuah manis. Perjalanan Buruan SAE menembus batas kota. Buruan SAE telah membawa nama Bandung ke panggung dunia.

Pada tahun 2022, program ini mendapat penghargaan Food Production di Brazil. Tiga tahun kemudian, 2025, Buruan SAE kembali mencatat sejarah dengan meraih penghargaan Circular Economy dalam ajang Milan Pact Award 2025 di Italia, pengakuan internasional atas inovasi pangan berkelanjutan yang lahir dari ibukota Jawa Barat.

Madu dari budidaya Buruan Sae di Astanaanyar (Foto: Ist)
Madu dari budidaya Buruan Sae di Astanaanyar (Foto: Ist)

“Kita tidak mengejar penghargaan, nothing to lose, tapi kalau bekerja tulus dan sungguh-sungguh menjalankan nya, pengakuan akan datang sendiri.”

Tak berhenti di situ, Gin Gin juga dinobatkan sebagai ASN Inovatif Jawa Barat 2023, serta membawa DKPP meraih sederet penghargaan nasional, termasuk Piala Abdibaktitani 2021 & 2023 dari Kementerian Pertanian dan SPHP Award tingkat provinsi.

Gaya kepemimpinannya sederhana, memberi teladan, bukan perintah. Ia lebih suka turun langsung ke lapangan.

“Kalau ingin mengajak orang menanam, ya kita harus menanam dulu,” ujarnya.

Baginya, birokrasi tak harus kaku. Inovasi lahir bukan dari ruang rapat, tapi dari keberanian mencoba. Baginya, kepemimpinan bukan soal jabatan, tapi kemauan untuk menanam sesuatu yang kelak tumbuh menjadi harapan bagi banyak orang.

Kini, Buruan SAE bukan hanya program, tapi gerakan sosial yang memperkuat semangat gotong royong. Ratusan titik kebun kota tumbuh di halaman, sekolah, hingga kantor pemerintah. Bandung pun perlahan belajar untuk mandiri, memproduksi sebagian pangannya sendiri dan memperkuat cadangan pangan lokal.

Visi Gin Gin juga belum berhenti di situ. Ia ingin membangun pasar hasil urban farming, sekaligus mendorong profesionalisasi kelompok tani kota.

Di sela hiruk pikuk kota, Gin Gin Ginanjar terus menanam. Menanam benih, ide, dan keyakinan. Kini ia bermimpi lebih jauh, menjadikan Bandung sebagai kota dengan kedaulatan pangan. Tak sekadar cukup untuk warga, tapi mampu jadi contoh bagi kota lain.

Dan dari tangan-tangannya yang tak henti bekerja, Bandung pun menuai.

“Semua harus diusahakan, harus ada upaya, dan upaya itu harus dimulai.” (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Seli Siti Amaliah Putri
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 22 Des 2025, 20:00 WIB

Batu Kuda Manglayang, Ruang Tenang di Tengah Hutan Pinus

Wisata Alam Batu Kuda di kaki Gunung Manglayang menawarkan pengalaman sederhana, berdiam santai di hutan pinus, menikmati sunyi, dan menenangkan pikiran di depan monumen ikoniknya.
Situs Batu Kuda, saksi sunyi di hutan pinus Manglayang. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 19:04 WIB

Alam sebagai Ruang Pemulihan

Stres di zaman sekarang memerlukan tempat untuk istirahat.
Alam sering menjadi tempat relaksasi. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Biz 22 Des 2025, 17:37 WIB

Ketika Banjir dan Longsor Menguji, Kepedulian Sosial dan Ekologis Menjadi Fondasi Pemulihan Sumatra

Banjir dan longsor yang melanda Aceh serta sejumlah wilayah di Sumatra pada Desember lalu menjadi salah satu tragedi kemanusiaan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Ilustrasi. Pemulihan Aceh dan Sumatra membutuhkan energi besar dan napas panjang. Bantuan logistik hanyalah langkah awal. (Sumber: EIGER Adventure)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 17:19 WIB

Bebek Om Aris Dipati Ukur: Sajian Legendaris yang Terjangkau dan Nyaman di Kota Bandung

Bebek Om Aris Dipati Ukur Bandung menawarkan daging empuk, sambal variatif, harga terjangkau.
Menu Favorit yang ada di Bebek Om Aris. (Sumber: Dokumen Pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 17:09 WIB

Warga Puas dengan Transportasi Umum, tapi Terkendala Minimnya Halte dan Sistem Transit

Kepuasan warga terkait transportasi umum yang ada di Kota Bandung.
Warga sedang mengantri untuk masuk ke TransMetro Bandung di Halte Pelajar Pejuang 45 (3/12/2025). (Sumber: Fauzi Ananta)
Ayo Biz 22 Des 2025, 16:55 WIB

Solidaritas Kemanusiaan Menjadi Pilar Pemulihan Sumatera Pascabencana

Solidaritas publik menjadi denyut nadi dari gerakan ini. Donasi mengalir dari berbagai penjuru negeri, membuktikan bahwa rasa kepedulian masih kuat.
Solidaritas publik menjadi denyut nadi dari gerakan ini. Donasi mengalir dari berbagai penjuru negeri, membuktikan bahwa rasa kepedulian masih kuat. (Sumber: Dok Rumah Zakat)
Ayo Jelajah 22 Des 2025, 15:45 WIB

Sejarah Gereja Santo Petrus, Katedral Tertua di Bandung

Sejarah Gereja St Franciscus Regis hingga berdirinya Katedral Santo Petrus di jantung Bandung pada awal abad ke-20.
Gereja Katedral Santo Petrus Bandung (Sumber: KITLV)
Beranda 22 Des 2025, 15:33 WIB

ISMN Yogyakarta Tegaskan Literasi Digital sebagai Fondasi Informasi Publik di Era AI

ISMN Yogyakarta bahas kolaborasi, literasi digital, dan tantangan media sosial di era AI untuk wujudkan distribusi informasi berkualitas.
Indonesia Social Media Network (ISMN) Meetup Yogyakarta 2026 akan diselenggarakan pada Kamis, 15 Januari 2026.
Ayo Biz 22 Des 2025, 15:09 WIB

Transformasi Digital Jawa Barat Menjadi Peluang Strategis Operator Seluler di Periode Nataru

Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasar telekomunikasi Indonesia kembali menunjukkan potensi besar, terutama di Jawa Barat yang menjadi salah satu pusat mobilitas masyarakat.
Ilustrasi. Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasar telekomunikasi Indonesia kembali menunjukkan potensi besar, terutama di Jawa Barat yang menjadi salah satu pusat mobilitas masyarakat. (Sumber: Indosat)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 12:35 WIB

Cerita Kota Singgah yang Dirindukan

Predikat "kota singgah" bisa diraih Bandung dengan menghubungkan potensi wilayah dan kota di sekitar Bandung.
Flagship outlet Bebek Kaleyo di Jalan Sumatera No. 5, Kota Bandung yang mempertemukan kuliner tradisional dengan estetika kekinian. (Sumber: dok. Bebek Kaleyo)
Beranda 22 Des 2025, 12:19 WIB

Peran Ibu di Era Screen Time: Tak Harus Jadi Ahli Teknologi, Cukup Mendampingi dengan Hati

Seorang ibu tidak harus menjadi ahli teknologi untuk bisa menjadi sosok yang menginspirasi bagi anak-anaknya. Justru kehadiran, pendampingan, dan kemauan belajar jauh lebih penting.
Dini Andriani, kedua dari kanan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Beranda 22 Des 2025, 11:51 WIB

Redefinisi Peran Ibu Pekerja: Saat Karir dan Domestik Tak Lagi Menjadi Beban Ganda

Ia menegaskan bahwa kehidupan rumah tangga seharusnya dibangun di atas prinsip kebersamaan, bukan relasi timpang.
Pemimpin Redaksi Digital Mama.Id, Catur Ratna Wulandari. (Sumber: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 11:05 WIB

Kisah ‘Lampu Merah Terlama di Indonesia’ di Kota Nomor 1 Termacet se-Nusantara

Lampu Merah Kiaracondong-Soekarno Hatta (Kircon) di Kota Bandung sudah lama ditetapkan sebagai stopan “Lampu Merah Terlama di Indonesia”.
Kemacetan di Lampu Merah Perempatan Kiaracondong, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Beranda 22 Des 2025, 10:57 WIB

Ibu Tunggal, Aktivis, dan Jalan Panjang Melawan Stigma

Salah satunya, fakta bahwa di tahun 2010-2013-an jurnalis perempuan masih minim jumlahnya dan statusnya sebagai “Janda” kemudian sering dipermasalahkan
Rinda Aunillah Sirait. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 10:18 WIB

Mengeja Imajinasi Kota Hijau

Paris van Java (PVJ) dengan jargon Bandung Utama masih memiliki ruang strategis untuk memperkuat kebijakan dan inovasi menuju kota yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.
Warga berada di Taman Foto, Kota Bandung, Senin 15 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Beranda 22 Des 2025, 09:47 WIB

Menjadi Ibu dan Ayah Sekaligus, Perjalanan Seorang Single Parent Menjaga Masa Depan Anak

Menjalani dua peran sekaligus tentu bukan hal yang mudah. Namun, ia memilih bertahan dan berdamai dengan keadaan yang ada.
Tri Nur Aini Noviar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ilham Maulana)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 08:26 WIB

Curhat di Media Sosial, Masyarakat Bandung Keluhkan Kondisi Trotoar

Bandung terkenal sebagai kota estetik yang punya masalah dengan trotoar dan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Kondisi trotoar Jln. Moch. Toha membutuhkan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, Sabtu (29//11/2025). (Foto: Risa)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 07:20 WIB

Pelestari Adat Sunda: Berdedikasi pada Indahnya Pernikahan lewat Pakaian Adat Sunda

Tentang pakaian pernikahan adat Sunda dilihat dari perspektif make up artist dan distributor pakaiannya.
Pengantin wanita tampil anggun dalam balutan Paes Sunda Siger saat hari pernikahannya di Kebon Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Endang Rachmawati)
Beranda 21 Des 2025, 23:31 WIB

Bukan Sekadar Tren: Alasan Perempuan Gen Z Lebih Aktif di Second Account Instagram

Acara tersebut digelar untuk memperkenalkan ruang aman bagi para perempuan untuk saling berbagi cerita dan pengalaman yang disebut Kutub Sisters.
Meet Up Komunitas Kutub Sisters pada Minggu, (21/12), di Palary Coffee & Eatery. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 20:14 WIB

Seven October Coffee: Ruang Ngopi yang Menghidupkan Ingatan Palestina di Bandung

Seven October Coffee di Bandung menghadirkan konsep unik yang memadukan pengalaman ngopi dengan edukasi sejarah Palestina.
Tembok Sejarah Palestina dari Awal-Sekarang. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Amir Huwaidi)