Belajar dari Jak Lingko: Harapan Saya untuk Program Angkot Pintar Bandung

raihan assidiqqi
Ditulis oleh raihan assidiqqi diterbitkan Rabu 03 Des 2025, 11:33 WIB
Angkutan Umum berhenti sembarangan menyebabkan kemacetan (1 Desember 2025). (Foto: Mohammad Raihan Assidiqqi)

Angkutan Umum berhenti sembarangan menyebabkan kemacetan (1 Desember 2025). (Foto: Mohammad Raihan Assidiqqi)

Jakarta sebagai kota kelahiran saya tentu sangat melekat di memori akan modernisasi transportasinya, hampir semua angkutan umum sudah terintegrasi, dari angkutan kota, Bus Transjakarta, Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), serta Kereta Rel Listrik (KRL).

Dari ponsel, saya bisa melihat posisi kendaraan, rute, dan estimasi waktu tiba. Pengalaman menggunakan transportasi di Jakarta cukup membuka mata, pelayanan transportasi yang mudah dicapai akan memudahkan aktivitas kita. Bandung sebagai tempat saya menuntut ilmu di Telkom University juga memiliki wacana Angkot Pintar, terbayang harapan kemudahan transportasi di Jakarta akan saya dapatkan juga di kota ini.

Bandung menurut saya sudah sepatutnya membutuhkan layanan angkutan umum yang terintegrasi dan lebih teratur. Banyak pendatang atau traveller di Bandung yang mengeluhkan kemacetan dan keruwetan jalanan Kota Bandung, kebanyakan warga, terutama pelajar dan pekerja, masih mengandalkan angkot untuk perjalanan sehari-hari.

Namun masalah yang sering muncul adalah rute yang berubah-ubah, waktu tunggu yang tidak pasti, dan minimnya informasi mengenai jalur trayek. Karena itu, ketika Wali Kota Bandung mulai membicarakan wacana Angkot Pintar, saya melihatnya sebagai langkah maju yang patut mendapat dukungan dari semua warga.

Pengalaman transportasi Jakarta dengan Jak Lingko menurut saya bisa menjadi bahan perbandingan yang cukup dipertimbangkan. Dalam perjalanannya, Jakarta juga mengalami masa penyesuaian ketika memulai integrasi transportasi.

Awal implementasi tentunya tidak langsung sempurna, namun langkah kecil yang konsisten membuat layanan menjadi semakin baik. Jika Bandung akan mengimplementasikan angkot dengan skema yang lebih modern, model serupa bisa diadaptasi sesuai kondisi jalanan perkotaan di Bandung.

Salah satu hal yang menurut saya penting adalah kejelasan rute. Jak Lingko menerapkan trayek digital yang tidak boleh diubah seenaknya. Hal ini membuat pengguna merasa aman karena tahu angkutan akan menuju jalur yang seharusnya. Di Bandung, ini bisa membantu mengurangi kebingungan penumpang, terutama yang baru pindah atau jarang bepergian ke daerah tertentu.

Hal lain yang perlu dipikirkan adalah perekrutan sopir dan pendampingan untuk para sopir yang memiliki keterbatasan dalam menggunakan teknologi. Teknologi baru memang memudahkan, namun belum tentu mudah dipakai oleh semua pengemudi.

Di Jakarta saja, beberapa sopir mikrotrans membutuhkan waktu dan pelatihan terlebih dahulu sebelum terjun langsung. Bahkan saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka akademi untuk pendidikan para calon sopir Bus Transjakarta. Bandung bisa mencontoh pendekatan tersebut dengan memberi pelatihan sederhana dan pendampingan teknis.

Selain itu, aplikasi yang digunakan warga juga harus dibuat ringan dan mudah dipahami. Salah satu keluhan awal pengguna Jak Lingko adalah aplikasinya yang memerlukan memori cukup besar dan kadang lambat di ponsel lama. Bandung bisa menghindari masalah itu dengan membuat aplikasi yang tidak boros kuota dan memiliki tampilan simpel. Fitur yang terlalu banyak kadang malah membuat warga bingung.

Hal lainnya berkaitan dengan titik naik dan turun penumpang. Jakarta mulai menerapkan titik tertentu agar kendaraan tidak berhenti sembarangan. Jika Bandung bisa memulai dari beberapa koridor saja, perubahan kecil ini akan membuat perjalanan lebih lancar dan mengurangi kemacetan. Tidak harus langsung besar, yang penting konsisten.

Baca Juga: Surat Cinta untuk Bandung

Jalanan Kota Bandung yang sering mengalami kemacetan (1 Desember 2025) (Foto: Mohammad Raihan Assidiqqi)
Jalanan Kota Bandung yang sering mengalami kemacetan (1 Desember 2025) (Foto: Mohammad Raihan Assidiqqi)

Tentu saja, sosialisasi menjadi hal yang tidak kalah penting. Program secanggih apa pun akan sulit berjalan jika warga tidak paham cara menggunakannya. Wali Kota Bandung bisa membuat penjelasan singkat melalui media sosial, poster di halte, atau kerja sama dengan sekolah-sekolah. Pelajar adalah pengguna angkot yang cukup banyak, sehingga mereka bisa menjadi agen penyebar informasi yang efektif.

Modernisasi angkot bukan sekadar membuat kendaraan menjadi “pintar”, tetapi bagaimana layanan publik bisa terasa lebih nyaman. Ketepatan waktu, kejelasan rute, dan kemudahan informasi jauh lebih penting bagi warga yang setiap hari bergantung pada transportasi umum. Jika teknologi dipadukan dengan pelayanan yang baik, manfaatnya akan terasa lebih luas.

Sebagai warga Bandung yang hampir setiap hari melihat angkot melintas di sekitar kampus dan kos-kosan, saya merasa perubahan ini memang sudah waktunya dilakukan. Bandung terus tumbuh maju seiring dengan pariwisata dan kuliner yang semakin menjamur. Angkot Pintar bisa menjadi awal yang baik untuk menciptakan layanan transportasi yang lebih tertata.

Pada akhirnya, saya pribadi sebagai pengguna transportasi umum di Bandung, sangat mendukung rencana Angkot Pintar ini. Meskipun masih berupa wacana, saya sangat mendukung program tersebut.

Semoga Wali Kota Bandung bisa mengambil inspirasi dari Jakarta maupun kota lain untuk memperkuat layanan publik, sehingga wacana ini tidak hanya di atas kertas, namun segera terlaksana sehingga mempermudah perjalanan dan aktivitas warga sehari-hari.

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

raihan assidiqqi
Digital PR student at Telkom Uni with passion for journalism & storytelling. Experienced in communication, coordination, and building meaningful connections.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Surat Cinta untuk Bandung

Ayo Netizen 03 Des 2025, 08:59 WIB
Surat Cinta untuk Bandung

News Update

Ayo Netizen 19 Des 2025, 12:57 WIB

Twig Café Maribaya: Tempat Singgah Tenang dengan Pemandangan Air Terjun yang Menyegarkan Mata

Suasana Cafe yang sangat memanjakan mata dan pikiran lewat pemandangan nyata air terjun yang langsung hadir di depan mata.
Air terjun yang langsung terlihat dari kafe. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 11:46 WIB

Program CSR sebagai Alat Penembusan dosa

CSR harus dikembalikan ke inti, yaitu komitmen moral untuk mencegah kerusakan ekosistem sejak awal
Ilustrasi kayu hasil penebangan. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 10:21 WIB

Keberlangsungan Suatu Negara dalam Bayang-Bayang Deformasi Kekuasaan

Sering kali ada pengaruh buruk dalam jalannya suatu pemerintahan yang dikenal dengan istilah deformasi kekuasaan.
 (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:24 WIB

Kota Bandung: Hak Trotoar, Pejalan Kaki, dan PKL

Antara hak pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang harus diseimbangkan pemerintah Kota Bandung
Pejalan kaki harus melintas di jalan yang diisi oleh para pedagang di trotoar Lengkong Street Food, Kamis, 4 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi pribadi | Foto: Taqiyya Tamrin Tamam)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:13 WIB

Cibaduyut: Sentra Sepatu yang Berubah Menjadi Sentra Kemacetan

Cibaduyut tidak hanya menjadi pusat penjualan sepatu di Kota Bandung, tapi juga sebagai salah satu pusat kemacetan di kota ini.
Tampak jalanan yang dipenuhi kendaraan di Jln. Cibaduyut, Kota Bandung (04/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yudhistira Rangga Eka Putra)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 21:16 WIB

Sambel Pecel Braga: Rumah bagi Lidah Nusantara

Sejak berdiri pada 2019, Sambel Pecel Braga telah menjadi destinasi kuliner yang berbeda dari hiruk- pikuk kota.
Sambel Pecel Braga di tengah hiruk pikuk perkotaan Bandung. (Foto: Fathiya Salsabila)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:42 WIB

Strategi Bersaing Membangun Bisnis Dessert di Tengah Tren yang Beragam

Di Tengah banyaknya tren yang cepat sekali berganti, hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi pengusaha dessert untuk terus mengikuti tren dan terus mengembangkan kreatifitas.
Dubai Truffle Mochi dan Pistabite Cookies. Menu favorite yang merupakan kreasi dari owner Bonsy Bites. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:08 WIB

Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Taman Tegallega makin ramai usai revitalisasi, namun kerusakan fasilitas,keamanan,dan pungli masih terjadi.
Area tribun Taman Tegalega terlihat sunyi pada Jumat, 5 Desember 2025, berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Sestovia Purba)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 19:38 WIB

Mengenal Gedung Sate, Ikon Arsitektur dan Sejarah Kota Bandung

Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat.
Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 18:30 WIB

Kondisi Kebersihan Pasar Induk Caringin makin Parah, Pencemaran Lingkungan di Depan Mata

Pasar Induk Caringin sangat kotor, banyak sampah menumpuk, bau menyengat, dan saluran air yang tidak terawat, penyebab pencemaran lingkungan.
Pasar Induk Caringin mengalami penumpukan sampah pada area saluran air yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada awal Desember 2025 (Foto : Ratu Ghurofiljp)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 16:40 WIB

Eksotisme Gunung Papandayan dalam Imajinasi Wisata Kolonial

Bagi pelancong Eropa Papandayan bukan gunung keramat melainkan pengalaman visual tanjakan berat dan kawah beracun yang memesona
Gunung Papandayan tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 15:16 WIB

Warisan Gerak Sunda yang Tetap Hidup di Era Modern

Jaipong merupakan jati diri perempuan Sunda yang kuat namun tetap lembut.
Gambar 1.2 Lima penari Jaipong, termasuk Yosi Anisa Basnurullah, menampilkan formasi tari dengan busana tradisional Sunda berwarna cerah dalam pertunjukan budaya di Bandung, (08/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Satria)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 14:59 WIB

Warga Cicadas Ingin Wali Kota Bandung Pindahkan TPS ke Lokasi Lebih Layak

Warga Cicadas menghadapi masalah lingkungan akibat TPS Pasar Cicadas yang penuh dan tidak tertata.
Kondisi tumpukan sampah menutupi badan jalan di kawasan Pasar Cicadas pada siang hari, (30/11/2025), sehingga mengganggu aktivitas warga dan pedagang di sekitar lokasi. (Foto: Adinda Jenny A)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 13:31 WIB

Kebijakan Kenaikan Pajak: Kebutuhan Negara Vs Beban Masyarakat

Mengulas kebijakan kenaikan pajak di Indonesia dari sudut pandang pemerintah dan sudut pandang masyarakat Indonesianya sendiri.
Ilustrasi kebutuhan negara vs beban rakyat (Sumber: gemini.ai)
Beranda 18 Des 2025, 12:57 WIB

Upaya Kreator Lokal Menjaga Alam Lewat Garis Animasi

Ketiga film animasi tersebut membangun kesadaran kolektif penonton terhadap isu eksploitasi alam serta gambaran budaya, yang dikemas melalui pendekatan visual dan narasi yang berbeda dari kebiasaan.
Screening Film Animasi dan Diskusi Bersama di ITB Press (17/12/2025). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:53 WIB

Dari Ciwidey Menembus India; Menaman dan Menjaga Kualitas Kopi Robusta

Seorang petani kopi asal Ciwidey berhasil menghasilkan kopi robusta berkualitas yang mampu menembus pasar India.
Mang Yaya, petani kopi tangguh dari Desa Lebak Muncang, Ciwidey—penjaga kualitas dan tradisi kopi terbaik yang menembus hingga mancanegara. (Sumber: Cantika Putri S.)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:12 WIB

Merawat Kampung Toleransi tanpa Basa-basi

Kehadiran Kampung Toleransi bukan sekadar retorika, basa-basi, melainkan wujud aksi nyata dan berkelanjutan untuk merawat (merayakan) keberagaman.
Seorang warga saat akan menjalankan ibadah salat di Masjid Al Amanah, Gang Ruhana, Jalan Lengkong Kecil, Bandung. (Sumber: AyoBandung.com | Foto: Ramdhani)