Angklung: Tradisi yang Dibaca Ulang oleh Generasi Muda

Whayan Christiana
Ditulis oleh Whayan Christiana diterbitkan Rabu 03 Des 2025, 20:57 WIB
Bagi komunitas anak muda Sound of Heritage (SORA) di Bandung, tradisi adalah ruang yang paling luas untuk berimajinasi. (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Bagi komunitas anak muda Sound of Heritage (SORA) di Bandung, tradisi adalah ruang yang paling luas untuk berimajinasi. (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Perkembangan dunia digital sering kali membuat seni tradisi seolah berjalan di jalur terpisah. Namun bagi komunitas anak muda Sound of Heritage (SORA) di Bandung, tradisi justru adalah ruang yang paling luas untuk berimajinasi. Mereka melihat angklung bukan sekadar alat musik bambu, tetapi medium yang dapat dirangkai ulang untuk menjawab tantangan zaman.

Melalui Program Inovasi Seni Nusantara 2025 dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendiktisaintek, yang diimplementasikan melalui pemberdayaan, pelatihan, dan pertunjukan, SORA menguatkan perjalanan kreatif yang bukan hanya memperkaya repertoar musik angklung, tetapi juga mendefinisikan ulang bagaimana tradisi bisa hidup di tengah lanskap budaya modern. Hasil pelatihan akan dipertunjukan dalam konser bertajuk Angklung Imagination pada tanggal 4 Desember 2025 di Gedung Kesenian Sunan Ambu, ISBI Bandung. 

Pendampingan selama program menghadirkan pengalaman baru bagi para anggota SORA. Mereka tidak hanya mempelajari teknik aransemen dan penciptaan karya, tetapi juga memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari proses kreatif. Digital Audio Workstation (DAW), rekaman audio-video profesional, serta platform digital menjadi perangkat penting untuk membangun pendekatan musikal yang lebih segar. Penggunaan teknologi ini memberi mereka ruang untuk memadukan melodi Sunda, ritme kontemporer, dan harmoni modern secara lebih bebas.

Proses pelatihan yang berlangsung intensif selama satu bulan menghasilkan delapan karya angklung baru. Setiap komposisi lahir dari diskusi kelompok, eksplorasi berulang, serta keberanian mencoba pola-pola musik yang sebelumnya belum pernah dipertimbangkan. Dengan pendekatan partisipatif, semua anggota ikut terlibat dalam penyusunan ide, pemilihan warna bunyi, hingga penyusunan struktur lagu. Pencapaian ini memuncak dalam konser ā€œAngklung Imaginationā€, sebuah pertunjukan yang akan menampilkan bagaimana angklung dapat berevolusi tanpa meninggalkan karakter tradisinya.

SORA dan Lahirnya Ekosistem Kreativitas Berkelanjutan

Bagi komunitas anak muda Sound of Heritage (SORA) di Bandung, tradisi adalah ruang yang paling luas untuk berimajinasi. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Bagi komunitas anak muda Sound of Heritage (SORA) di Bandung, tradisi adalah ruang yang paling luas untuk berimajinasi. (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Hasil terpenting dari program PISN ini bukan hanya karya-karya barunya, tetapi perubahan cara SORA bekerja sebagai komunitas kreatif. Pendampingan memberikan landasan yang kuat bagi mereka untuk membangun identitas baru sebagai inovator angklung. Ruang latihan yang lebih terarah, proses kreatif yang sistematis, serta peningkatan kemampuan artistik membuat mereka semakin matang dalam mengeksekusi ide.

Baca Juga: Menjadi Inovasi Lagu Baru, Saung Angklung Udjo Hidupkan Harmoni Budaya Sunda di Bandung

Selain itu, SORA mengalami perkembangan dari sisi manajerial dan publikasi. Mereka mulai menata konten digital dengan lebih rapi, mendokumentasikan setiap proses, serta membangun cara komunikasi yang lebih profesional kepada publik. Kenaikan jam terbang pertunjukan juga membuat mereka semakin percaya diri dalam menyajikan angklung dengan pendekatan yang lebih modern.

Kolaborasi antara akademisi dan komunitas muda ini menunjukkan bahwa pelestarian tidak selalu berarti mempertahankan bentuk lama apa adanya. Inovasi justru menjadi cara tradisi tetap memiliki masa depan. SORA membuktikan bahwa anak muda bukan ancaman bagi seni tradisi; mereka adalah generasi yang mampu memberi angklung kehidupan baru. Dengan dukungan yang tepat, tradisi tidak hanya bertahan—tradisi bisa tumbuh dan memukau kembali di tengah dunia yang terus berubah. (*)

***

Penulis adalah Ketua Pelaksana Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025.

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Whayan Christiana
Dosen Musik Prodi Angklung & Musik Bambu ISBI Bandung
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 08 Des 2025, 15:44 WIB

Banjir Cibaduyut Bandung: Kegagalan Pemkot Bandung dalam Pengelolaan Drainase

Kritik dan opini kepada Wali Kota Bandung mengenai banjir Cibaduyut Bandung.
Genangan air menghambat arus lalu lintas di Jalan Cibaduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Sabtu 29 November 2025 (Sumber: Novrandi Aqilah | Foto: Novrandi Aqilah)
Ayo Biz 08 Des 2025, 15:30 WIB

Gulapadi Menjaga Tradisi Kuliner Jawa Barat di Tengah Modernisasi

Gulapadi membawa filosofi sederhana namun mendalam yaitu makanan tradisional bukan hanya soal perut kenyang, melainkan tentang memori, identitas, dan kebersamaan.
Gulapadi membawa filosofi sederhana namun mendalam yaitu makanan tradisional bukan hanya soal perut kenyang, melainkan tentang memori, identitas, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 15:09 WIB

Antara Branding dan Kenyataan: Pemerataan Fasilitas Publik masih Jauh

Bandung dikenal sebagai kota inklusif, namun ketimpangan akses masih terlihat. Pemerataan fasilitas menjadi kunci agar setiap warga merasa setara.
Salah satu keadaan guiding block yang terputus, rusak bahkan tertutup pohon di trotoar Jl. Gudang Utara, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung (3/12/25) (Foto: Fasha Nadira Syakir)
Ayo Jelajah 08 Des 2025, 14:21 WIB

Sejarah Cicalengka, Gudang Kopi Kompeni dengan Sejuta Cerita di Ujung Timur Bandung

Sejarah Cicalengka sejak era VOC, kejayaan Preangerstelsel, pembangunan stasiun, hingga jejak tokoh besar yang tumbuh di wilayah timur Bandung ini.
Suasana jalan Cicalengka menuju Nagreg tahun 1880-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 13:46 WIB

Taman Menjadi Kolam Retensi, Dampak Baik dan Buruk untuk Warga di Bandung

Kolam retensi di Margahayu Raya yang dibangun untuk mendukung pengendalian banjir dinilai belum optimal.
Kolam retensi Margahayu Raya  | Kamis (4/12/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fatimah Waliya Matin)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 12:37 WIB

Sampah Plastik di Bandung: Ancaman Sunyi yang Kita Ciptakan Setiap Hari

Kita terbiasa berpikir bahwa sampah adalah urusan pemerintah, truk pengangkut, atau petugas kebersihan.
Tumpukan sampah di sekitar Pasar Cicadas, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 11:56 WIB

Kolaborasi Kampung Film Black Team dan Telkom University Hadirkan Pameran Pemutaran Film Nusantara

Kampung Film Black Team menggelar Program Inovasi Seni Nusantara berupa pameran dan pemutaran film pada Sabtu malam.
Foto bersama Gumilar Sayidul Akbar (Pendiri KFBT) dan komunitas Free Film Production (Sumber: Free Film Production | Foto: Free Film Production)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 11:15 WIB

Eksplorasi Aneka Ragam Biji Kopi di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung

Merasakan kemurnian dari biji kopi di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung.
kios coffe & tea preanger (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 10:18 WIB

Ramai Diburu Saat Hujan, DAWA Minuman Rempah Jadi Idola Baru di Bandung

DAWA Minuman Rempah di Jl. Martanegara jadi primadona baru.
Dawa minuman rempah yang enak dinikmati saat musim hujan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Naimatus Sa'diyyah)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 09:47 WIB

Kondisi Taman Tegallega Sangat Memprihatinkan, Warga Kritik Sistem Tata Kelola Kebersihan Pemkot Bandung

Taman Tegallega seharusnya menghadirkan suasana rindang dengan pepohonan yang menyejukan mata.
Gambar 1.1 Kondisi Lingkungan di Kawasan Taman Tegalega Kota Bandung (30/11/2025) (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Izzatul Syahiidah Nuraini Badar)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 09:24 WIB

Trotoar di Bandung Semrawut: Dari Jalur Aman Menjadi Arena Berebut Ruang

Opini untuk Wali Kota Bandung Muhammad Farhan terkait kurangnya perhatian dan pengawasan terkait trotoar.
Kondisi trotoar di Bandung menjadi tidak layak digunakan oleh pejalan kaki pada pukul 19.28 hari Selasa (2/12/2025) (Foto: Riri Pamungkas)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 08:32 WIB

Menangkal Bencana Hoaks

Dari bencana inilah kita belajar ihwal pemimpin sejati bukanlah mereka yang tampil paling menonjol di layar.
Komisaris Bio Farma, Relly Reagen menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di Padang, Sumatera Barat. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Arif Budianto)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:40 WIB

Sisi ā€˜Gelap’ Bandung di Batununggal

Keresahan masyarakat atas minimnya penerangan di area Jalan Batununggal, Kota Bandung.
Kondisi jalanan di Batununggal saat malam hari pada Rabu (3/12/25). (Sumber: Penulis | Foto: Adventia)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:22 WIB

Farhan Vs. KDM

Banyak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berseberangan dengan Wali Kota dan Bupati Bandung.
Banyak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berseberangan dengan Wali Kota dan Bupati Bandung. (Sumber: Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:15 WIB

Catatan Warga untuk Wali Kota Farhan: Lubang Jalan, Lubang Kepercayaan Publik

Masyarakat selalu dihantui oleh satu masalah paling klise yang tak ada habisnya yaitu jalan berlubang dimana-mana.Ā 
Salah Satu titik jalan berlubang di Jl. Lombok, Merdeka, Kec.Sumur Bandung, Kota Bandung.(3/12/2025) (Sumber: Nabila Putri Wiritanaya)
Ayo Biz 07 Des 2025, 20:13 WIB

Bandung Menjadi Pusat Inovasi Hotel Ramah Lingkungan Bertaraf Internasional

Bandung kini menegaskan dirinya bukan hanya sebagai kota kreatif dan kuliner, tetapi juga sebagai laboratorium hidup bagi praktik keberlanjutan di sektor pariwisata.
The Gaia Hotel Bandung membuktikan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan dapat menjadi sumber daya saing, peluang investasi, dan jalan menuju pariwisata yang lebih inklusif dan berdaya tahan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:07 WIB

Halte Bus Bandung: Wajah Buram Transportasi Publik

Halte menjadi salah satu fasilitas umum yang sangat terabaikan oleh Pemerintah Kota Bandung.
Kondisi halte yang basah dan minim pencahayaan pada malam hari di Halte Tegalgea, Jl. Moch. Toha, Kec. Regol, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tsaqifa Dhiyaul Hawa)
Ayo Jelajah 07 Des 2025, 19:54 WIB

Gunung Burangrang, Eksotisme Kaldera Tropis dalam Imajinasi Wisata Kolonial Priangan

Catatan kolonial menggambarkan Gunung Burangrang sebagai lanskap eksotik Priangan yang harus dipetakan dan ditaklukkan lewat wisata alam.
Gunung Burangrang.
Ayo Netizen 07 Des 2025, 19:46 WIB

Di Antara Ombak Buatan dan Tawa Keluarga di Bandung Barat

Wahoo Waterworld, taman air modern yang seru di Bandung Barat.
Area masuk Wahoo Waterworld yang menampilkan ikon roda kemudi besar di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat, Senin (10/11/2025). (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Adifa Arsyad)
Beranda 07 Des 2025, 19:44 WIB

Bencana Alam Itu Tidak Jauh, Sudah di Depan Hidung Kita

Data bencana alam BNPB tahun 2024 menyatakan Jawa Barat sebagai provinsi yang paling sering mengalami bencana, yakni sebanyak 461 kejadian.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)