Menjadi Inovasi Lagu Baru, Saung Angklung Udjo Hidupkan Harmoni Budaya Sunda di Bandung

Adinda Jenny
Ditulis oleh Adinda Jenny diterbitkan Kamis 13 Nov 2025, 11:00 WIB
Pertunjukan Saung Angklung Udjo di Bandung (06/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adinda Jenny)

Pertunjukan Saung Angklung Udjo di Bandung (06/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adinda Jenny)

Harmoni angklung membuka sore penuh semangat di Saung Angklung Udjo. Irama bambu berpadu dengan riuh tepuk tangan penonton yang memenuhi pendopo.

Anak-anak berpakaian adat tampil menawan membawakan wayang golek, tari topeng, arak-arakan khitan, serta tarian dari berbagai daerah di Indonesia yang diiringi alunan angklung.

Di bawah naungan pepohonan bambu, udara Bandung yang sejuk berpadu dengan tawa riuh penonton yang diajak berbaur dan memainkan angklung bersama, menciptakan harmoni indah penuh kebersamaan di Kelurahan Pasirlayung, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Kamis 6 November 2025.

Kini, Saung Angklung Udjo dikelola oleh generasi kedua dan ketiga dari keluarga almarhum Bapak Udjo Ngalagena, dengan Taufik Hidayat Udjo sebagai direktur utama. Mereka terus menjaga eksistensi Saung Udjo sebagai ikon budaya Sunda di tengah perkembangan zaman.

Lia Fahlevi, Public Relations Saung Angklung Udjo, menjelaskan bahwa kegiatan pertunjukan rutin kini kembali ramai setelah masa pandemi.

“Alhamdulillah antusias pengunjung meningkat setelah pandemi, dan di tahun 2025 ini sudah kembali seperti sebelum pandemi,” ujarnya.

Pertunjukan reguler digelar setiap hari pada pukul 15.30 WIB, sedangkan pertunjukan pagi dan siang diadakan khusus pada akhir pekan, yakni setiap Sabtu dan Minggu, dengan menampilkan beragam tarian serta memperbanyak variasi lagu yang dimainkan, mulai dari pop, RnB, hingga rock yang tetap diiringi alunan angklung agar selaras dengan tren musik dan dapat diterima oleh semua kalangan.

Tidak hanya tampil di pendopo utama, kelompok seni ini juga sering diundang tampil di berbagai daerah bahkan di luar negeri. Bulan lalu mereka baru saja tampil di Osaka Expo 2025 dan beberapa hari sebelumnya di Bali. Saung Angklung Udjo berusaha terus berinovasi agar tetap relevan dengan minat masyarakat modern tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi Sunda.

Dalam menghadapi era digital, Saung Angklung Udjo juga aktif mempromosikan pertunjukannya melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk menarik perhatian generasi muda. Lia menegaskan bahwa mempertahankan budaya tradisional merupakan tanggung jawab bersama. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mewarisi budaya nenek moyang kita.

Selain mempertahankan pertunjukan, regenerasi pemain juga menjadi perhatian utama. Sebagian besar pemain angklung berasal dari warga sekitar yang telah terlibat sejak generasi sebelumnya.

Baca Juga: Hutan Mycelia, Dunia Cahaya yang Mengembangkan Kreativitas

Dahulu yang tampil adalah orang tua atau nenek mereka, sedangkan kini anak-anaknya ikut berpartisipasi. Mulai dari usia dua tahun hingga dewasa, mereka berlatih dua kali seminggu. Selain melestarikan budaya, kegiatan ini juga membantu perekonomian warga sekitar.

Pendekatan edukatif dilakukan untuk menarik minat anak muda terhadap angklung.

“Kami aktif mendatangi sekolah-sekolah, karena pertunjukan ini bersifat edukatif dan mengajarkan kekompakan bermain angklung bersama. Banyak sekolah dari TK hingga SMA yang datang ke sini untuk study tour dan ikut tampil langsung,” ujarnya.

Saat ini, terdapat sekitar 500 pemain angklung yang berlatih secara bergantian, dan sebelum tampil mereka selalu melakukan briefing serta berdoa bersama. Suasana latihan yang akrab, penuh semangat, dan disiplin menjadi ciri khas yang menumbuhkan rasa kebersamaan di antara para pemain.

Dukungan dari masyarakat sekitar dan pemerintah juga turut memperkuat keberlangsungan kegiatan budaya di Saung Angklung Udjo.

“Masyarakat sekitar banyak yang bekerja di Saung Angklung, sedangkan pemerintah mendukung lewat kolaborasi acara seperti saat tampil di Osaka Expo,” tutur Lia.

Pertunjukan Tari Topeng di Saung Angklung Udjo (Sumber: dokumentasi pribadi | Foto: saya)
Pertunjukan Tari Topeng di Saung Angklung Udjo (Sumber: dokumentasi pribadi | Foto: saya)

Kehadiran Saung Angklung Udjo pun berdampak positif bagi citra pariwisata Bandung. Angklung Udjo memberikan citra positif bahwa di tengah modernitas, Bandung masih memiliki tempat wisata berbasis konservasi bambu yang menjaga nilai budaya lokal.

Di akhir wawancara, Lia menyampaikan pesan bagi masyarakat agar terus mencintai dan melestarikan budaya Sunda. Terus lestarikan budaya angklung karena kalau bukan kita, siapa lagi Jangan pernah malu untuk melestarikan budaya ini, dan datanglah ke Saung Angklung Udjo untuk merasakan sendiri keseruan bermain angklung Bersama.

Satu kata yang menggambarkan semangat Saung Angklung Udjo Adalah  HARMONI. Unity in Harmony, karena angklung hanya bisa dimainkan bersama, melambangkan nilai kekompakan dan kebersamaan yang terus dijaga lintas generasi di tengah modernisasi Kota Bandung. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Adinda Jenny
Tentang Adinda Jenny
Adinda Jenny Archeline S1 Digital Public Relations Telkom University
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:43 WIB

Sanghyang Kenit: Surga Wisata Alam Bandung Barat, Tawarkan Banyak Wahana dalam Satu Destinasi

Salah satu destinasi yang semakin populer adalah Sanghyang Kenit, sebuah kawasan wisata alam yang terletak di Cisameng, Kecamatan Cipatat.
tebing batu unik di Sanghyang Kenit yang dialiri arus sungai deras, menciptakan pemandangan alam yang khas dan menarik perhatian pengunjung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Nada Ratu Nazzala)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)