Dialog Menyentuh Kang Mus dan Kang Bahar di 'Preman Pensiun 1'

Dudung Ridwan
Ditulis oleh Dudung Ridwan diterbitkan Jumat 05 Des 2025, 19:35 WIB
Ilustrasi Kang Mus. (Sumber: Istimewa)

Ilustrasi Kang Mus. (Sumber: Istimewa)

EPY KUSNANDAR alias Muslihat alias Kang Mus,i Rabu, 3 Desember 2025, lalu telah meninggalkan kita menghadap Yang Mahakuasa. Kepergiannya tidak saja ditangisi keluarganya dan keluarga besar “Preman Pensiun”, tetapi juga menjadi duka mendalam bagi jutaan para penggemarnya.  

Di usia 61 tahun, Kang Mus--aktor watak kelahiran Garut itu--menyusul bosnya, Kang Bahar alias  Kang Didi Petet, seniornya, yang sudah “pergi” terlebih dahulu--meninggal 15 Mei 2015 di usia 58 tahun--ke alam baka. Jika dicari di Youtube, ada beberapa adegan atau dialog keduanya di video “Preman Pensiun” episode lawas yang sangat menyentuh. Adegan itu memperlihatkan bagaimana kepemimpinan Kang Bahar yang tegas dan berwibawa serta kesetiaan Kang Mus sebagai anak buah sekaligus pelaksana di lapangan.

Meskipun keduanya preman, tapi tindakannya kadang-kadang di beberapa adegan “berhati emas”. Dalam tiga dialog di bawah ini, diperlihatkan bagaimana Kang Bahar membela serta memuliakan perempuan dan bagaimana seharusnya adab seorang suami kepada istrinya. Diakhiri adegan yang dinilai “sasmita” oleh netizen di mana Kang Mus ingin “ikut menyusul” kepada Kang Bahar.

Dialog 1

Suatu hari Istri mendiang Kang Maman Suherman menghadap Kang Bahar. Sambil menangis, istri Kang Maman mengadukan nasibnya yang mengalami KDRT ke Kang Bahar.

“Kenapa muka kamu?” tanya Kang Bahar.

“Dipukul suami saya,” jawab istri Kang Maman.

“Kenapa dipukul?”

Istri Kang Maman menjelaskan: “Saya meninggalkan rumah, tapi saya sudah bilang sama suami saya. Sudah minta izin. Saya tahu, kalau suami saya gak kasih izin, saya gak mungkin pergi. Saya ada urusan jadi panitia reuni SMA. Waktu saya mau pergi rapat di rumah teman, saya mampir ke tukang bakso sama teman SMA dulu.

“Laki-laki, dia bilang lapar, kebetulan masih ada waktu pulangnya. Waktu keluar dari tukang bakso, tahu-tahu ada Kang Maman. Saya dipaksa pulang. Saya coba jelasin, tapi Kang Maman gak percaya. Saya malah dipukul. Terus saya kabur. Saya takut Kang Maman pasti nyari saya.”

“Kenapa kamu gak pulang ke rumah orang tua kamu?”

“Kang Maman pasti nyusul.”

“Kenapa gak lapor polisi?”

“Saya takut urusannya jadi panjang.”

Mendengar penjelasan Istri Kang Maman, Kang Bahar segera menelpon Kang Mus, “Si Maman. bawa ke sini!” 

“Saya sudah telepon si Maman, tapi gak bisa. Di tempat dia biasa kumpul juga gak ada, tapi pasti dia ketemu.”

“Cari si Maman bawa ke sini.”

“Urusan Si Maman dan soal pedagang kaki lima yang mau digusur Pemkot biar saya yang handle.”

“Cari si Maman bawa ke sini.”

“Akang gak percaya sama saya?”

“Bukan soal pedagang kaki lima, tapi si Maman mukul istrinya. Cari dia, bawa ke saya.

Kang Mus baru sadar kalau salah paham.

Rupanya Kang Maman sedang curhat kepada Ujang.

“Kenapa Kang Kok kelihatannya sedih gitu?” tanya Ujang.

“Iya emang saya lagi sedih. Jang. Saya tuh sudah tanya istri saya siapa laki-laki itu? Dia bilang teman sekolahnya dulu. Saya tanya kamu selingkuh atau enggak? Dia bilang enggak, tapi saya enggak percaya, Jang. Terus saya paksa ngaku.”

“Dia ngaku?”

“Enggak, lalu saya pukul. Dia kabur.. Tapi saya takut. Takut Istri saya minta cerai. Kalaupun istri saya salah, saya mah mau maafin dia tapi saya takut istri saya gak mau maafin saya Saya nyesel sudah mukul dia. Saya takut kehilangan dia, Jang. Kamu tahu enggak sih cinta saya sama dia tuh seperti apa? Luar biasa tahu.”

Lagi asyik curhat. Datang Kang Mus. Lalu, Kang Maman dibawa Kang Mus menghadap Kang Bahar.

Di markas Preman di bilangan Kiaracondong, Kang Bahar berdiri tegak. Di hadapannya berdiri membungkuk Kang Mus dan Kang Maman.

“Dulu, saya pernah membaca sebuah syair yang sampai sekarang saya masih Ingat,” kata Kang Bahar. “Perempuan diciptakan dari tulang rusuk pria. Bukan dari kepalanya untuk dijadikan atasannya, bukan dari kakinya untuk dijadikan alasnya, tapi dari sisinya untuk dijadikan teman hidupnya. Dia dekat dengan lengan untuk dilindungi dan dekat dengan hati untuk dicintai. Kamu tahu tulang rusuk ada di mana, Maman? Ka dieu, saya n kasih tahu di mana tempatnya.”

Kang Maman maju mendekatiKang Bahar.

“Buk! Buk! Buk!”

“Tolong dia,” kata Kang Bahar kepada Kang Mus. “Mungkin tiga tulang rusuknya patah. Bawa ke Cimande!” 

Kang Mus alias Epi Kusnandar. (Sumber: Bion Studio)
Kang Mus alias Epi Kusnandar. (Sumber: Bion Studio)

Dialog 2

Suatu waktu Kang Mus sedang menghadap Kang Bahar. Tiba-tiba teleponnya berdering. Kang Mus mengeluarkan hp nya. Dilihat sebentar, tapi dimatikan lagi.

“Kenapa ga diangkat? Kenapa ga diangkat?” tanya Kang Bahar

“Istri saya,” jawab Kang Mus bergetar.

“Kenapa ga diangkat?” Kang Bahar marah.

“Nanti aja.”

“Siapa tahu ada yang penting.”

“Ga ada.”

“Dari mana kamu tahu ga ada? Kamu kan belum angkat teleponnya?”

“Biarin aja.”

“Itu istri kamu. Barangkali dia ada perlu sama kamu. Angkat teleponnya?” Kang Bahar semakin marah. 

Sudah terlanjur di-reject.

“Telepon balik. Telepon balik.” Perintah Kang Bahar.

“Iya, Kang, maaf. Sebentar.”

Dialog 3

Suatu waktu, Kang Mus menghadap Kang Bahar. Ia menyampaikan niatnya untuk pensiun dari dunia preman. Banyak netizen menyebut dialog ini sebagai “sasmita” kepergian Kang Mus yang akan menyusul Kang Bahar.

“Kamu baru saja menyelesaikan banyak masalah di bisnis ini. Saya ingatkan ke kamu ini belum selesai. Justru baru saja dimulai,” kata Kang Bahar.

“Kang, saya mau ikut Akang menempuh jalan baru.”

“Kamu punya jalan sendiri,” jawab Kang Bahar sambil berlalu. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dudung Ridwan
Tentang Dudung Ridwan
Jurnalis dan Pengamat Bulutangkis
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 08 Des 2025, 15:44 WIB

Banjir Cibaduyut Bandung: Kegagalan Pemkot Bandung dalam Pengelolaan Drainase

Kritik dan opini kepada Wali Kota Bandung mengenai banjir Cibaduyut Bandung.
Genangan air menghambat arus lalu lintas di Jalan Cibaduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Sabtu 29 November 2025 (Sumber: Novrandi Aqilah | Foto: Novrandi Aqilah)
Ayo Biz 08 Des 2025, 15:30 WIB

Gulapadi Menjaga Tradisi Kuliner Jawa Barat di Tengah Modernisasi

Gulapadi membawa filosofi sederhana namun mendalam yaitu makanan tradisional bukan hanya soal perut kenyang, melainkan tentang memori, identitas, dan kebersamaan.
Gulapadi membawa filosofi sederhana namun mendalam yaitu makanan tradisional bukan hanya soal perut kenyang, melainkan tentang memori, identitas, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 15:09 WIB

Antara Branding dan Kenyataan: Pemerataan Fasilitas Publik masih Jauh

Bandung dikenal sebagai kota inklusif, namun ketimpangan akses masih terlihat. Pemerataan fasilitas menjadi kunci agar setiap warga merasa setara.
Salah satu keadaan guiding block yang terputus, rusak bahkan tertutup pohon di trotoar Jl. Gudang Utara, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung (3/12/25) (Foto: Fasha Nadira Syakir)
Ayo Jelajah 08 Des 2025, 14:21 WIB

Sejarah Cicalengka, Gudang Kopi Kompeni dengan Sejuta Cerita di Ujung Timur Bandung

Sejarah Cicalengka sejak era VOC, kejayaan Preangerstelsel, pembangunan stasiun, hingga jejak tokoh besar yang tumbuh di wilayah timur Bandung ini.
Suasana jalan Cicalengka menuju Nagreg tahun 1880-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 13:46 WIB

Taman Menjadi Kolam Retensi, Dampak Baik dan Buruk untuk Warga di Bandung

Kolam retensi di Margahayu Raya yang dibangun untuk mendukung pengendalian banjir dinilai belum optimal.
Kolam retensi Margahayu Raya  | Kamis (4/12/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fatimah Waliya Matin)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 12:37 WIB

Sampah Plastik di Bandung: Ancaman Sunyi yang Kita Ciptakan Setiap Hari

Kita terbiasa berpikir bahwa sampah adalah urusan pemerintah, truk pengangkut, atau petugas kebersihan.
Tumpukan sampah di sekitar Pasar Cicadas, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 11:56 WIB

Kolaborasi Kampung Film Black Team dan Telkom University Hadirkan Pameran Pemutaran Film Nusantara

Kampung Film Black Team menggelar Program Inovasi Seni Nusantara berupa pameran dan pemutaran film pada Sabtu malam.
Foto bersama Gumilar Sayidul Akbar (Pendiri KFBT) dan komunitas Free Film Production (Sumber: Free Film Production | Foto: Free Film Production)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 11:15 WIB

Eksplorasi Aneka Ragam Biji Kopi di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung

Merasakan kemurnian dari biji kopi di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung.
kios coffe & tea preanger (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 10:18 WIB

Ramai Diburu Saat Hujan, DAWA Minuman Rempah Jadi Idola Baru di Bandung

DAWA Minuman Rempah di Jl. Martanegara jadi primadona baru.
Dawa minuman rempah yang enak dinikmati saat musim hujan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Naimatus Sa'diyyah)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 09:47 WIB

Kondisi Taman Tegallega Sangat Memprihatinkan, Warga Kritik Sistem Tata Kelola Kebersihan Pemkot Bandung

Taman Tegallega seharusnya menghadirkan suasana rindang dengan pepohonan yang menyejukan mata.
Gambar 1.1 Kondisi Lingkungan di Kawasan Taman Tegalega Kota Bandung (30/11/2025) (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Izzatul Syahiidah Nuraini Badar)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 09:24 WIB

Trotoar di Bandung Semrawut: Dari Jalur Aman Menjadi Arena Berebut Ruang

Opini untuk Wali Kota Bandung Muhammad Farhan terkait kurangnya perhatian dan pengawasan terkait trotoar.
Kondisi trotoar di Bandung menjadi tidak layak digunakan oleh pejalan kaki pada pukul 19.28 hari Selasa (2/12/2025) (Foto: Riri Pamungkas)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 08:32 WIB

Menangkal Bencana Hoaks

Dari bencana inilah kita belajar ihwal pemimpin sejati bukanlah mereka yang tampil paling menonjol di layar.
Komisaris Bio Farma, Relly Reagen menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di Padang, Sumatera Barat. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Arif Budianto)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:40 WIB

Sisi ‘Gelap’ Bandung di Batununggal

Keresahan masyarakat atas minimnya penerangan di area Jalan Batununggal, Kota Bandung.
Kondisi jalanan di Batununggal saat malam hari pada Rabu (3/12/25). (Sumber: Penulis | Foto: Adventia)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:22 WIB

Farhan Vs. KDM

Banyak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berseberangan dengan Wali Kota dan Bupati Bandung.
Banyak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berseberangan dengan Wali Kota dan Bupati Bandung. (Sumber: Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:15 WIB

Catatan Warga untuk Wali Kota Farhan: Lubang Jalan, Lubang Kepercayaan Publik

Masyarakat selalu dihantui oleh satu masalah paling klise yang tak ada habisnya yaitu jalan berlubang dimana-mana. 
Salah Satu titik jalan berlubang di Jl. Lombok, Merdeka, Kec.Sumur Bandung, Kota Bandung.(3/12/2025) (Sumber: Nabila Putri Wiritanaya)
Ayo Biz 07 Des 2025, 20:13 WIB

Bandung Menjadi Pusat Inovasi Hotel Ramah Lingkungan Bertaraf Internasional

Bandung kini menegaskan dirinya bukan hanya sebagai kota kreatif dan kuliner, tetapi juga sebagai laboratorium hidup bagi praktik keberlanjutan di sektor pariwisata.
The Gaia Hotel Bandung membuktikan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan dapat menjadi sumber daya saing, peluang investasi, dan jalan menuju pariwisata yang lebih inklusif dan berdaya tahan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:07 WIB

Halte Bus Bandung: Wajah Buram Transportasi Publik

Halte menjadi salah satu fasilitas umum yang sangat terabaikan oleh Pemerintah Kota Bandung.
Kondisi halte yang basah dan minim pencahayaan pada malam hari di Halte Tegalgea, Jl. Moch. Toha, Kec. Regol, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tsaqifa Dhiyaul Hawa)
Ayo Jelajah 07 Des 2025, 19:54 WIB

Gunung Burangrang, Eksotisme Kaldera Tropis dalam Imajinasi Wisata Kolonial Priangan

Catatan kolonial menggambarkan Gunung Burangrang sebagai lanskap eksotik Priangan yang harus dipetakan dan ditaklukkan lewat wisata alam.
Gunung Burangrang.
Ayo Netizen 07 Des 2025, 19:46 WIB

Di Antara Ombak Buatan dan Tawa Keluarga di Bandung Barat

Wahoo Waterworld, taman air modern yang seru di Bandung Barat.
Area masuk Wahoo Waterworld yang menampilkan ikon roda kemudi besar di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat, Senin (10/11/2025). (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Adifa Arsyad)
Beranda 07 Des 2025, 19:44 WIB

Bencana Alam Itu Tidak Jauh, Sudah di Depan Hidung Kita

Data bencana alam BNPB tahun 2024 menyatakan Jawa Barat sebagai provinsi yang paling sering mengalami bencana, yakni sebanyak 461 kejadian.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)