Terbanglah yang Tinggi Tanpa Menjatuhkan Orang Lain

Sam Edy Yuswanto
Ditulis oleh Sam Edy Yuswanto diterbitkan Selasa 01 Jul 2025, 16:00 WIB
Mengapa sebagian orang berhasil menggapai cita-citanya, sementara sebagian yang lain gagal dalam mewujudkan impiannya? (Sumber: Pexels/Rakicevic Nenad)

Mengapa sebagian orang berhasil menggapai cita-citanya, sementara sebagian yang lain gagal dalam mewujudkan impiannya? (Sumber: Pexels/Rakicevic Nenad)

Setiap orang berhak untuk memiliki impian atau cita-cita setinggi-tingginya. Meski realitas yang ada, tak semua orang berhasil meraih apa yang dicita-citakan. Yang menjadi pertanyaan, mengapa sebagian orang berhasil menggapai cita-citanya, sementara sebagian yang lain gagal dalam mewujudkan impiannya?

Menurut pengamatan saya, orang yang berhasil mewujudkan cita-cita itu biasanya memiliki tekad serta mental yang sangat kuat. Dia juga tak mudah menyerah saat diterpa persoalan atau sederet kegagalan. Dia tetap berusaha bangkit dan melanjutkan impiannya, berusaha menjadikan pengalaman pahit sebagai pelajaran berharga agar dapat melangkah dengan lebih hati-hati lagi.

Maka saya tak merasa heran ketika ada orang yang awalnya kesulitan ekonomi tapi kemudian berhasil menjadi kaya-raya karena keuletannya dalam meraih apa yang dicita-citakan. 

Sementara mereka, orang-orang yang gagal meraih cita-cita, biasanya karena kurang memiliki tekad dan mental yang kuat. Niat dan apa yang dikerjakan mungkin kurang serius. Ditambah dia mudah menyerah atau cepat merasa bosan ketika sedang ditimpa persoalan. Jadi saya tidak merasa heran ketika orang-orang yang memiliki sikap seperti ini lantas gagal meraih impiannya. 

Hal terpenting yang harus dicatat sekaligus menjadi renungan bersama di sini, bahwa ketika seseorang telah berhasil meraih apa yang menjadi impian dalam hidupnya, berusahalah untuk tetap rendah hati dan tidak sombong. Bekali diri dengan attitude atau perilaku yang baik. Tanpa membekali diri dengan sifat-sifat seperti ini, rasanya mustahil dia bisa mempertahankan apa yang telah diraihnya tersebut.

Terbanglah yang tinggi tanpa perlu menjatuhkan orang lain. Ungkapan bijak ini sepertinya sangat tepat dijadikan sebagai prinsip hidup setiap orang yang ingin meraih sukses. Baik yang sudah meraih kesuksesan maupun yang masih merintis, ungkapan ini sangat tepat dijadikan sebagai pondasi agar kita selalu berhati-hati dalam berinteraksi dengan sesama. 

Saya ambil contoh, ketika kita memiliki sebuah produk untuk dijual. Berusahalah untuk mengemas produk tersebut dengan sebaik dan semenarik mungkin. Namun jangan sampai kita menjelek-jelekkan produk orang lain. Apalagi ketika memiliki tujuan untuk menghancurkan usaha orang lain dan hanya ingin usaha kita sendiri yang maju dan sukses. 

Jangan sampai kita memiliki sikap seperti itu. Karena yang merugi bukan hanya orang lain, tapi juga reputasi kita lama-lama akan menjadi buruk dan pada akhirnya kita pun akan mengalami kebangkrutan.

Ada penjelasan menarik yang pernah saya baca di laman islamic-center.or.id (11/5/2024) ahwa untuk memperoleh kejayaan, janganlah kita menjatuhkan orang lain. Demi maju ke depan, janganlah kita menindas orang lain. Demi mencapai kejayaan, janganlah kita mencitrakan buruk orang lain dan membuka aibnya.

Jangan kita mencari-cari kesalahan orang lain semata-mata untuk mencapai kepuasan kita sendiri. Jika ingin naik janganlah sampai menjatuhkan orang lain. Dan jika ingin maju jangan sampai menyingkirkan orang lain (islamic-center.or.id, 22/5/2024).

Bekal Beribadah

Demi mencapai kejayaan, janganlah kita mencitrakan buruk orang lain dan membuka aibnya. (Sumber: Pexels/jule)
Demi mencapai kejayaan, janganlah kita mencitrakan buruk orang lain dan membuka aibnya. (Sumber: Pexels/jule)

Jangan lupa, niatkan setiap apa yang menjadi impian hidup kita, sebagai bekal untuk beribadah. Bukankah tujuan manusia diciptakan ke dunia ini adalah untuk beribadah?

Perihal ibadah, secara umum kita mengenal ibadah yang langsung tertuju kepada Allah (hablum minallah) dan ibadah yang berkaitan erat dengan sesama manusia (hablum minannaas). 

Ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah misalnya menunaikan shalat lima waktu. Sementara ibadah yang berhubungan dengan sesama manusia misalnya menjaga hubungan baik, jangan sampai kita gemar menyakiti dan memusuhi orang lain. 

Bagi umat Islam, kedua jenis ibadah ini harus diupayakan berjalan beriringan. Rasanya tidak mungkin kita bisa meraih kebahagiaan dan ketenangan hidup ketika hanya fokus beribadah pada Allah saja, sementara hubungan kita dengan sesama manusia itu tidak baik-baik saja bahkan sangat buruk. 

Demikian juga, bagaimana bisa kita meraih ketenangan dan kebahagiaan yang sejati bila kita merasa enggan untuk melaksanakan shalat lima waktu, meski hubungan kita dengan sesama manusia itu baik-baik saja?

Mudah-mudahan tulisan singkat ini dapat menjadi renungan yang bermanfaat bagi kita bersama. Wallahu a'lam bish-shawaab. (*)

Jangan Lewatkan Podcast Terbaru AyoTalk:

Sam Edy Yuswanto
Penulis lepas berdomisili di Kebumen.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Beranda 01 Jul 2025, 18:49 WIB

DPRD Bandung Barat Pasang Badan untuk Tambang, Logika Ekonomi Pinggirkan Ekologi

Berbeda dengan Dedi Mulyadi yang ingin gebuk tambang ilegal, DPRD Bandung Barat justru membelanya. Alasannya? Demi ekonomi.
Penambangan batu menggunakan alat berat di kawasan Gunung Pabeasan yang termasuk ke dalam Karst Citatah, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 17:55 WIB

Saat Ramen Masuk ke Pasar, Inovasi Galih Membongkar Pakem Lewat Rameninpo

Rameninpo, cerita tentang keberanian meracik identitas, memadukan budaya, dan membangun ruang baru bagi kreativitas anak muda di tengah pasar tradisional.
Rameninpo, cerita tentang keberanian meracik identitas, memadukan budaya, dan membangun ruang baru bagi kreativitas anak muda di tengah pasar tradisional. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 17:06 WIB

Dari Wali Kota Medsos ke Wapres Republik: Gibran dan Masa Depan Politik Personalistik

Gibran Rakabuming adalah bentuk terkini gaya kepemimpinan di tanah air. Dengan kemampuan komunikasi digital, plus garis keturunan menguntungkan, loncatan karir super eksponensial berhasil dia cetak.
Wapres RI Gibran Rakabuming (Sumber: Setneg | Foto: Website Setneg)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 16:00 WIB

Terbanglah yang Tinggi Tanpa Menjatuhkan Orang Lain

Setiap orang berhak untuk memiliki impian atau cita-cita setinggi-tingginya.
Mengapa sebagian orang berhasil menggapai cita-citanya, sementara sebagian yang lain gagal dalam mewujudkan impiannya? (Sumber: Pexels/Rakicevic Nenad)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 15:33 WIB

Rajut Ulang Harapan di Binong Jati, Proses Bertahan Hidup Perajut Bandung di Tengah Dinamika Zaman

Sentra Rajut Binong Jati bukan sekadar pusat industri kecil, tetapi lembar-lembar kisah tentang jatuh bangun para perajut Kota Bandung.
Sentra Rajut Binong Jati bukan sekadar pusat industri kecil, tetapi lembar-lembar kisah tentang jatuh bangun para perajut Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 15:04 WIB

Kampung Randukurung, Sentra Tusuk Sate Tersembunyi di Bandung Selatan

Jarang yag tahu bahwa ada sentra tusuk sate yang tersembunyi di pelosok Kabupaten Bandung. Di wilayah Desa Kutawaringin dan sekitarnya, terutama di Kampung Randukurung, tusuk sate menjadi bagian dari
Sentra Kerajinan Tusuk Sate di Kampung Randukurung, Kabupaten Bandung. (Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 14:01 WIB

Cantik Itu Filterable? Representasi dan Realitas di Era Instagram

Representasi di era digital tetap banyak mereproduksi pola-pola lama tentang tubuh, kecantikan, dan identitas. Sehingga diperlukan kesadaran kritis dalam menciptakan makna yang lebih adil dan beragam.
Di media sosial, kita memang punya kontrol lebih terhadap citra diri, termasuk untuk kecantikan wajah. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 13:32 WIB

Nekat Berhenti Berkarir Demi Anak, Dina Berhasil Kembangkan Bisnis Kuliner Pempek Jeol

Di balik kesuksesan Pempek Jeol dan Batagor Priangan ada kisah tentang ketekunan Dina Rahayuningsih. Perjalanannya dimulai bukan dari dapur atau meja produksi, tetapi dari keputusan besar meninggalka
Owner Pempek Jeol Dina Rahayuningsih. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 01 Jul 2025, 12:08 WIB

Sesar Baru di Sekitar Gunung Tangkubanparahu, Tambah Daftar Patahan Gempa Bandung Raya

Gempa Magnitudo 2,7 yang mengguncang Cimahi dan sekitarnya pada akhir Juni lalu menyisakan satu pertanyaan: kalau bukan Sesar Lembang, lantas siapa pelakunya?
Gunung Tangkubanparahu (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 10:31 WIB

Obor Tradisi, Api Selebrasi

Di setiap nyala api, ada cerita yang diwariskan. Inilah wajah Tahun Baru Hijriah di Cibiru Hilir bak selebrasi yang terus menyala, demi tradisi agar tetap terjaga dan terawat.
Peserta melakukan pawai obor pada peringatan Bandung Lautan Api 2019 saat melintas di Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Sabtu (23/3/2019). (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 08:56 WIB

Tjetjep Heryana, Jago Balap Bandung Jadi Raja Sirkuit Cililitan 1957

Tjetjep Heryana mengharumkan nama Bandung dalam kejuaraan balap motor level nasional di Jakarta pada 1957.
Tiga pebalap Bandung yakni Grashuis, Tjetjep, dan Bartels naik podium seusai melakoni balapan kelas 250 cc A yang berlangsung 12 putaran. Tjetjep yang berdiri di tengah menjadi juara dalam kelas tersebut. (Foto: Aneka) (Sumber: Aneka | Foto: Aneka)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 17:58 WIB

Soto Sedari, Kisah Reza dan Mimpi dari Semangkuk Soto

Perjalanan Soto Sedari bukan hanya tentang membuka kedai dan menjual makanan, tapi juga menjunjung warisan kuliner Indonesia dan misi menduniakan soto.
Perjalanan Soto Sedari bukan hanya tentang membuka kedai dan menjual makanan, tapi juga menjunjung warisan kuliner Indonesia dan misi menduniakan soto lewat sebuah inovasi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 30 Jun 2025, 15:39 WIB

Hikayat Sungai Cikapundung, Pernah Jernih Sebelum Diratap dalam Syair

Dulu mengalirkan listrik dan ikan, kini hanya mengalirkan limbah dan keluhan. Cikapundung menyimpan kisah ironi kota Bandung.
Sungai Cikapundung yang dijadikan waduk pembangkit listrik zaman baheula pada masa Hindia Belanda. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 15:03 WIB

Meliza dan Stik Keju Sayurannya: Dari Dapur Rumah ke Pasar Camilan Sehat

Meliza Snack, cheese stick yang dipadukan dengan sayuran seperti bayam, wortel, dan bawang, menghadirkan camilan unik sekaligus bergizi.
Meliza Snack, cheese stick yang dipadukan dengan sayuran seperti bayam, wortel, dan bawang, menghadirkan camilan unik sekaligus bergizi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 30 Jun 2025, 14:43 WIB

Fadli Zon Harus Mundur

Aktivis 98 Kota Bandung, meminta dengan tegas, agar Fadli Zon mundur sebagai Menteri Kebudayaan.
Surya dan Hema, Aktivis 98 Kota Bandung, meminta dengan tegas, agar Fadli Zon mundur sebagai Menteri Kebudayaan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Matdon)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 13:47 WIB

Mengunjungi Desa Cipada, Sentra Pertanian Penghasil Labu Siam di Kaki Burangrang

Di lereng Gunung Burangrang, terdapat sebuah desa yang menggantungkan hidup pada labu siam. Desa Cipada, yang terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, penghasil labu siam
Labu siam dari budidaya di Desa Cipada. (Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 13:23 WIB

Dari Iseng Jadi Serius: Begini Kisah Anti Bangun Bisnis Kaos Mimo Merch dari Nol

Kisah sukses sering kali berawal dari langkah kecil yang tak terduga. Itulah yang dialami Anti Dewi Intan, pemilik brand kaos Mimo Merch yang berbasis di Banjaran, Kabupaten Bandung.
Yulianti Dewi Intan, pemilik Mimo Merch memperlihatkan salah satu produknya. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 30 Jun 2025, 13:21 WIB

Bandung Canva Lovers Jadi Tempat Menyalakan Mimpi yang Sempat Meredup

Lewat gelaran komunitas, seperti Canva Community Lab, semangat kolaborasi dan teknologi bisa bertemu di satu panggung.
Lewat gelaran komunitas, seperti Canva Community Lab, semangat kolaborasi dan teknologi bisa bertemu di satu panggung. (Sumber: Komunitas Bandung Canva Lovers | Foto: Tegar P. Fahar)
Ayo Jelajah 30 Jun 2025, 11:39 WIB

Jalan Otista Bandung: Dibuka Tiap 30 Tahun, Dinamai dari Si Jalak Harupat

Dulu namanya Residentweg, kini jadi Jalan Otto Iskandardinata. Terkenal karena sering ditutup dan hanya sesekali dibuka, seperti misteri yang muncul tiap tiga dekade.
Jalan Otto Iskandardinata Bandung (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 30 Jun 2025, 10:27 WIB

Jabar Dipecah Jadi 5 Provinsi? Lebih Baik Tambah Kabupaten atau Kota Saja

Jawa Barat tak butuh lebih banyak gubernur, tapi pemimpin yang lebih dekat ke rakyat.
Gedung Sate, tempat pemerintahan Jawa Barat. (Sumber: Unsplash/Ari Nuraya)