Rehabilitasi Ira Puspadewi Diapresiasi Publik, DEEP Soroti Kegagalan Sistem Peradilan

Gilang Fathu Romadhan
Ditulis oleh Gilang Fathu Romadhan diterbitkan Kamis 27 Nov 2025, 08:46 WIB
Eks Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi yang mendapatkan rehabilitasi dari Presiden Prabowo Subianto. (Sumber: ASDP)

Eks Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi yang mendapatkan rehabilitasi dari Presiden Prabowo Subianto. (Sumber: ASDP)

AYOBANDUNG.ID - Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Intelligence Research menilai rehabilitasi terhadap Ira Puspadewi oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah positif yang merespons kegelisahan publik atas putusan hukum yang dianggap tidak konsisten. Meski demikian, DEEP menegaskan bahwa kasus ini menjadi catatan serius mengenai kegagalan peradilan dalam membedakan risiko bisnis dan tindakan kriminal.

DEEP menyebut langkah Presiden memberikan efek perbaikan cepat terhadap persepsi publik. Sebelum intervensi ini, sentimen masyarakat terkait kasus mantan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tersebut didominasi kemarahan atas putusan pidana empat tahun enam bulan yang dijatuhkan pengadilan. Dalam analisis yang dilakukan pada periode 19–24 November 2025, sekitar 80 persen percakapan publik menunjukkan penilaian negatif, jauh di atas sentimen positif dan netral.

Penolakan publik tidak hanya terkait beratnya hukuman, tetapi juga menyasar inkonsistensi pertimbangan hakim. DEEP mencatat bahwa pernyataan ketua majelis tentang tidak adanya bukti memperkaya diri justru menimbulkan pertanyaan mengenai dasar pemidanaan. Dissenting opinion yang mengusulkan vonis bebas semakin memperkuat persepsi bahwa putusan tersebut tidak mencerminkan prinsip keadilan.

Di ruang digital seperti X dan Facebook, mayoritas warganet menunjukkan sikap serupa. DEEP mencatat sentimen negatif dalam rentang 53 hingga 57 persen, mencerminkan hilangnya kepercayaan publik terhadap akuntabilitas peradilan antikorupsi.

Perubahan signifikan terjadi setelah Presiden Prabowo mengumumkan rehabilitasi. Berdasarkan pemantauan DEEP pada 24–26 November 2025, sentimen positif melonjak hingga 68 persen, sementara sentimen negatif turun menjadi 28 persen. Langkah Presiden disebut sebagai bentuk reputation repair yang cepat dan memulihkan persepsi publik mengenai keadilan substantif.

Meski mengapresiasi intervensi tersebut, DEEP menilai terdapat dua kegagalan mendasar dalam proses hukum yang menjerat Ira Puspadewi. Pertama adalah ketidakmampuan majelis hakim membedakan risiko bisnis dari niat jahat atau mens rea. Menurut DEEP, pemidanaan terhadap keputusan akuisisi yang dilakukan sesuai prosedur tetapi tidak memberikan hasil optimal menyalahi prinsip Business Judgment Rule. Situasi ini dinilai memberi sinyal negatif bagi para direksi BUMN yang harus mengambil keputusan strategis.

Kegagalan kedua adalah munculnya chilling effect dalam manajemen BUMN. Pemidanaan sebelum rehabilitasi dinilai menimbulkan ketakutan bagi direksi untuk mengambil risiko atau berinovasi. DEEP memperingatkan bahwa praktik "main aman" yang muncul dari ketakutan kriminalisasi dapat menurunkan daya saing BUMN dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

DEEP menilai langkah Presiden meredam chilling effect, tetapi akar persoalan tetap berada pada proses peradilan itu sendiri. Karena itu, organisasi tersebut mendesak reformasi struktural yang menyentuh lembaga peradilan dan pengelolaan BUMN.

DEEP meminta Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial meningkatkan standar kompetensi hakim Tipikor, terutama terkait hukum korporasi, hukum bisnis, dan pemahaman prinsip Business Judgment Rule. Penafsiran terhadap kerugian negara dinilai harus berbasis konteks bisnis, bukan semata angka kerugian.

Selain itu, DEEP menyerukan pengetatan definisi mens rea dalam UU Tipikor. Menurut mereka, fokus pemidanaan harus pada quid pro quo dan niat memperkaya diri atau kelompok. Penegasan definisi diperlukan agar keputusan bisnis yang dilakukan dengan itikad baik tidak kembali diseret ke ranah pidana.

DEEP juga mendorong penguatan perlindungan bagi auditor internal dan whistleblower BUMN. Dukungan bagi mereka dipandang penting untuk memastikan pengawasan tetap berjalan tanpa menghambat ruang inovasi bagi para pengambil keputusan.

Menurut DEEP, rehabilitasi Ira Puspadewi menjadi momentum bagi pemerintah dan lembaga peradilan untuk menegaskan kembali bahwa keadilan harus berlandaskan substansi dan konteks. DEEP menekankan bahwa masyarakat tidak seharusnya menunggu intervensi eksekutif untuk mendapatkan putusan yang adil.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

“Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 “Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB

Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi

Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Jalan Lengkong kecil selalu punya cara menyajikan malam dengan rasa di Kota Bandung, (05/11/2025). (Foto: Zaki Al Ghifari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB

Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat

Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Kondisi lalu lintas yang berantakan di perempatan Batununggal, Kota Bandung (4/12/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB

Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa

Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Suasana di dalam bus Trans Metro Pasundan di sore hari pada hari Selasa (2/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB

Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?

Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Sekarang Bandung seperti berubah jadi studio konten raksasa. Hampir setiap minggu muncul cafe baru dan semuanya berlomba-lomba tampil seestetik mungkin agar viral di TikTok. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB

Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Butuh kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri ini. (Sumber: Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB

Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes

Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Tahu Bakso Enak. (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB

Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara

Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ilustrasi hukum. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB

Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim

Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.
Suasana Babakan Siliwangi saat malam hari (4/12/2025) dengan jalanan gelap, mural warna-warni, dan arus kendaraan yang tak pernah sepi. (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:00 WIB

Kunci 'Strong Governance' Bandung

Strong governance adalah salah satu kebutuhan nyata Bandung kiwari.
Suasana permukiman padat penduduk di pinggir Sungai Cikapundung, Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 08:31 WIB

Benarkah Budidaya Maggot dalam Program 'Buruan Sae' Jadi Solusi Efektif Sampah Kota Bandung?

Integrasi budidaya maggot dalam Program Buruan Sae menjadi penegasan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat.
Budidaya maggot di RW 9 Lebakgede menjadi upaya warga mengolah sampah organik agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Beranda 15 Des 2025, 07:48 WIB

Pembangunan untuk Siapa? Kisah Perempuan di Tengah Perebutan Ruang Hidup

Buku ini merekam cerita perjuangan perempuan di enam wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Sulawesi, NTT, NTB, serta dua titik di Kalimantan, yang menghadapi konflik lahan dengan negara dan korporasi.
Diskusi Buku “Pembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kami” yang digelar di Perpustakaan Bunga di Tembok, Bandung, Minggu (14/12/2025).
Beranda 15 Des 2025, 07:32 WIB

Diskusi Publik di Dago Elos Angkat Isu Sengketa Lahan dan Hak Warga

Dari kegelisahan itu, ruang diskusi dibuka sebagai upaya merawat solidaritas dan memperjuangkan hak atas tanah.
Aliansi Bandung Melawan menggelar Diskusi Publik bertema “Jaga Lahan Lawan Tiran” pada 12 Desember 2025 di Balai RW Dago Elos, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Biz 15 Des 2025, 07:16 WIB

Berawal dari Kegelisahan, Kini Menjadi Bisnis Keberlanjutan: Perjalanan Siska Nirmala Pemilik Toko Nol Sampah Zero Waste

Toko Nol Sampah menjual kebutuhan harian rumah tangga secara curah. Produk yang ia jual sudah lebih dari 100 jenis.
Owner Toko Nol Sampah, Siska Nirmala. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 14 Des 2025, 20:09 WIB

Good Government dan Clean Government Bukan Sekadar Narasi bagi Pemkot Bandung

Pentingnya mengembalikan citra pemerintah daerah dengan sistem yang terencana melalui Good Government dan Clean Government.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,