Asal Usul Hari Buruh 1 Mei: Dari Tragedi Haymarket hingga Jadi Hari Libur di Indonesia

Redaksi
Ditulis oleh Redaksi diterbitkan Kamis 01 Mei 2025, 06:33 WIB
Massa yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan aksi unjukrasa dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional di Taman Cikapayang, Kota Bandung, Rabu 1 Mei 2024. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Massa yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan aksi unjukrasa dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional di Taman Cikapayang, Kota Bandung, Rabu 1 Mei 2024. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei memiliki sejarah panjang yang bermula dari perjuangan buruh di Amerika Serikat pada abad ke-19. Salah satu peristiwa paling bersejarah adalah Tragedi Haymarket di Chicago tahun 1886, yang menjadi simbol perjuangan hak-hak pekerja, terutama soal jam kerja layak. Di Indonesia, peringatan ini akhirnya diakui sebagai hari libur nasional sejak tahun 2014, sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi kaum buruh dalam pembangunan bangsa.

AYOBANDUNG.ID — 4 Mei 1886, sekelompok buruh di Kota Chicago menggelar unjuk rasa damai untuk menuntut jam kerja yang lebih manusiawi.

Pada masa itu, buruh di Amerika Serikat harus bekerja 10 hingga belasan jam per hari selama enam hari dalam seminggu.

Kondisi ini mendorong munculnya berbagai gerakan buruh yang lebih besar untuk menuntut pemberlakuan jam kerja yang lebih adil, delapan jam sehari.

Namun unjuk rasa di Kota Chicago tersebut berakhir tragis karena aksi brutal yang berujung pada hilangnya nyawa pengunjuk rasa dan polisi.

Insiden tragis yang kemudian dikenal sebagai Haymarket Affair ini menjadi simbol perjuangan buruh di seluruh dunia dan cikal bakal ditetapkannya 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional.

Kerusuhan ini bermula sehari sebelumnya, pada 3 Mei, saat aksi mogok kerja di pabrik McCormick Harvesting Machine Company yang direncanakan damai tak sesuai rencana.

McCormick sendiri adalah produsen alat pertanian modern.

Pada demo 3 Mei 1886, polisi diturunkan untuk melindungi para pekerja pengganti. Namun di sisi lain mereka mengintimidasi buruh yang sedang menjalankan aksi mogok. Akibat intimidasi tersebut, seorang buruh orang tewas dan lainnya luka-luka.

Sebagai respons terhadap tindakan brutal polisi, para pemimpin buruh menyerukan rapat umum di Lapangan Haymarket keesokan harinya.

Selebaran dalam dua bahasa Inggris-Jerman ini berisi ajakan untuk mengikuti rapat umum mendukung aksi mogok para buruh di Chicago pada tahun 1886. (Foto: Wikimedia Commons)

Maka pada tanggal 4 Mei, aksi unjuk rasa kembali digelar di bawah pengawasan Wali Kota Chicago, Carter Harrison.

Namun saat unjuk rasa hampir selesai dan peserta mulai membubarkan diri, polisi datang dan memerintahkan kerumunan untuk segera meninggalkan lokasi.

Tiba-tiba, entah darimana datangnya sebuah bom molotov dilemparkan ke arah polisi oleh pelaku yang hingga kini tidak pernah teridentifikasi.

Polisi membalas dengan tembakan membabi buta ke arah kerumunan.

Akibatnya, diperkirakan empat hingga delapan pengunjuk rasa tewas dan puluhan lainnya luka.

Sedangkan dari aparat keamanan, tujuh nyawa polisi melayang dan puluhan lainnya luka-luka.

Tragedi ini memicu kepanikan besar di Amerika Serikat dan gelombang kebencian terhadap imigran serta aktivis buruh semakin mengental.

Untuk mempertanggungjawabkan aksi 3 dan 4 Mei, delapan orang tokoh gerakan buruh diadili, termasuk August Spies yang divonis hukuman mati

August Spies adalah seorang aktivis buruh keturunan Jerman-Amerika yang bekerja sebagai editor surat kabar buruh berbahasa Jerman bernama Arbeiter-Zeitung.

Dampak dari tragedi Haymarket ini sangat besar.

Organisasi buruh terbesar saat itu, Knights of Labor, kehilangan kepercayaan dari publik dan dicap sebagai organsiasi anarkis.

Banyak anggotanya akhirnya bergabung dengan organisasi baru yang lebih moderat seperti American Federation of Labor.

Meski penuh tragedi, peristiwa Haymarket justru menginspirasi perjuangan buruh di berbagai belahan dunia.

Pada tahun 1889, Kongres Buruh Internasional Kedua yang digelar di Paris menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para buruh di Haymarket.

Penetapan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional bergaung menginspirasi gerakan buruh di seluruh dunia.

Sebagai hasil dari gerakan tersebut, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dibentuk pada tahun 1919 untuk mendorong keadilan sosial dan perlindungan terhadap hak-hak pekerja.

Buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Bandung Raya saat menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Hari Buruh Pertama Kali Diperingati di Indonesia

Berbagai peristiwa buruh di mancanegara tersebut, akhirnya tereskalasi di Indonesia setelah 30 tahun tragedi Haymarket.

Peringatan Hari Buruh di Indonesia pertama kali dilakukan pada masa kolonial Belanda.

Catatan sejarah menyebutkan bahwa sejak tahun 1920-an, kaum buruh di Hindia Belanda sudah memperingati 1 Mei dengan berbagai aksi dan kegiatan, terutama yang dimotori oleh serikat buruh kiri seperti Serikat Buruh Komunis.

Versi lainnya menyebutkan peringatan Hari Buruh pertama kali dilakukan di Indonesia pada 1 Mei 1918.

Kala itu, peringatan tersebut diselenggarakan di Semarang oleh organisasi buruh bernama Serikat Buruh Kung Tang Hwee, yang didominasi oleh buruh dari kalangan Tionghoa dan pribumi.

Aksi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah gerakan buruh di Hindia Belanda, karena menandai awal kesadaran kolektif kaum pekerja akan hak-hak mereka.

Semarang, yang pada awal abad ke-20 merupakan salah satu pusat industri dan pelabuhan penting, menjadi lokasi strategis bagi tumbuhnya gerakan buruh.

Serikat Kung Tang Hwee menyuarakan tuntutan akan jam kerja yang manusiawi, upah layak, dan kondisi kerja yang lebih baik.

Meski skalanya masih kecil dan bersifat lokal, peringatan tersebut menjadi inspirasi bagi gerakan buruh di kota-kota lain.

Pada masa awal kemerdekaan, muncul beberapa partai yang mewakili suara buruh seperti Partai Buruh Indonesia (PBI) yang aktif pada era 1940-an hingga 1950-an.

Meski kemudian tenggelam karena dinamika politik, semangat tersebut tetap hidup di kalangan serikat pekerja.

Namun setelah pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948, pemerintahan Orde Lama mulai membatasi ruang gerak organisasi buruh radikal.

Puncaknya terjadi di masa Orde Baru, ketika rezim Soeharto menghapus peringatan Hari Buruh karena dianggap memiliki muatan ideologi komunisme.

Peringatan 1 Mei pun sempat dilarang, dan gerakan buruh diawasi ketat oleh negara.

Setelah jatuhnya Orde Baru pada tahun 1998, reformasi membuka ruang bagi kebebasan berserikat dan menyuarakan hak-hak buruh.

Pascareformasi, tuntutan buruh makin menguat, dan banyak aktivis buruh menyadari bahwa perjuangan di jalanan perlu diimbangi dengan perjuangan di parlemen.

Maka, pada tahun-tahun berikutnya, mulai muncul inisiatif untuk menghidupkan kembali Partai Buruh sebagai wadah politik pekerja.

Sejak saat itu, gerakan buruh mulai kembali memperingati 1 Mei dengan aksi unjuk rasa dan kampanye menuntut kesejahteraan yang lebih baik, seperti kenaikan upah, jaminan sosial, dan kondisi kerja yang manusiawi.

Setiap tahun, ribuan buruh dari berbagai serikat di Indonesia turun ke jalan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung.

Aksi ini menjadi ajang menyuarakan aspirasi, sekaligus memperingati solidaritas global kaum pekerja.

Susilo BambangYudhoyono, presiden ke-6 Indonesia, yang mengesahkan hari buruh internasional yang diperingati setiap 1 Mei sebagai hari libur nasional. (Sumber: @presidenyudhoyonoalbum)

Perkembangan penting terjadi pada tahun 2013, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional.

Keputusan ini dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013, sebagai bentuk pengakuan negara terhadap kontribusi dan perjuangan kaum buruh.

Maka mulai tahun 2014, 1 Mei resmi menjadi hari libur nasional di Indonesia.

Puncaknya, pada tahun 2021, sejumlah federasi serikat buruh besar di Indonesia seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), dan lainnya secara resmi membentuk Partai Buruh yang dipimpin oleh Said Iqbal.

Menurut data KPU, kepengurusan Partai Buruh saat ini sudah tersebar di 38 provinsi dengan total jumlah anggota sebanyak 567.233 orang.

Pada pemilihan legislatif tahun lalu, Partai Buruh tak sanggup menembus tembok DPR karena tidak mendapatkan kursi satupun.

Tahun ini adalah peringatan Hari Buruh Internasional ke-136 dan bukan sekadar peringatan belaka, tapi momen panjangnya jalan perjuangan kaum pekerja memperjuangkan haknya dari masa ke masa.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 18 Jun 2025, 20:16 WIB

Ayo, Tingkatkan Kompetensi Pekerja Transportasi!

Kompetensi pengemudi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam mengoperasikan kendaraan di jalan raya.
Diskusi bersama Sofwan Dedy Ardyanto, anggota Komisi V DPR (Sumber: dokpri | Foto: Totok Siswantara)
Ayo Netizen 18 Jun 2025, 18:02 WIB

Kandung Bahan Kimia, Skincare Pencerah Wajah Ternyata Tidak Berbahaya jika Tahu Cara Pakai

Tidak semua bahan kimia berdampak negatif jika digunakan dengan tepat dan konsumen perlu memahami kandungan produk.
Tidak semua bahan kimia dalam skincare pencerah wajah berdampak negatif. (Sumber: Pexels/Moose Photos)
Ayo Biz 18 Jun 2025, 17:39 WIB

Canary Bakery & Cafe, Jejak Keemasan Kuliner Braga yang Tak Lekang oleh Waktu

Canary Bakery & Cafe, satu tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan Braga menuju masa kini, meninggalkan jejak keemasan kuliner yang bertahan melewati zaman.
Canary Bakery & Cafe, satu tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan Braga menuju masa kini, meninggalkan jejak keemasan kuliner yang bertahan melewati zaman. (Sumber: Canary Bakery & Cafe)
Ayo Jelajah 18 Jun 2025, 17:25 WIB

Satu Ular, Seribu Isyarat Deforestasi di Bandung Barat

Tak hanya king cobra, puluhan ular masuk rumah sepanjang 2025. Fenomena ini tunjukkan kerusakan ekosistem makin meluas.
Ilustrasi ular kobra. (Sumber: iStock)
Beranda 18 Jun 2025, 16:24 WIB

Bertahan di Tengah Perubahan: Kampung Blekok Jadi Tempat Berlindung Burung Air Saat Habitat Mereka Terus Menyusut

Kesadaran ekologis ini juga terlihat saat warga menerima kondisi kurang nyaman akibat keberadaan sarang burung blekok
Seekor burung blekok sawah (Ardeola speciosa) di Kampung Blekok Gedebage, Senin (17/6). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Lukman Hidayat)
Ayo Netizen 18 Jun 2025, 15:21 WIB

Kilas Balik, Cerita Saya Aktif Menulis di Ayobandung

Ayobandung adalah platform online yang bisa digunakan masyarakat untuk menyaluran aspirasi dan kreativitas.
Dalam tujuan mengapreasiasi netizen yang gemar menulis dengan etika orisinalitas, Ayobandung.id pun memberi total hadiah Rp1,5 juta setiap bulannya. (Sumber: Pexels/Lisa)
Ayo Biz 18 Jun 2025, 13:32 WIB

Sensasi Blenger Ayam Geprek: Ketika Pedasnya Nampol Berpadu dengan Lelehan Mozarela

Apa jadinya kalau sensasi pedas dari ayam geprek yang nampol ini berpadu dengan lelehan keju mozarela yang lembut dan menggoda?
Menu ayam geprek di Ayam Keprabon Ekspress. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 18 Jun 2025, 12:05 WIB

Bandung hingga Tasikmalaya, Atmosfer Skena Musik Reggae dan SKA yang Sempat Terasa 

Gelombang antusiasme publik dalam mengapresiasi musik Jamaican Sound di Kota Kembang sangat luas.
Don Lego di acara Antek-Antek Lego Family Tasikmalaya Tahun 2016. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yayang Nanda Budiman)
Ayo Biz 18 Jun 2025, 11:09 WIB

Sentra Roti Gang Babakan Rahayu, Bermula dari Kisah Pensiunan Muda di Tahun 1960

Gang Babakan Rahayu, Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler, dikenal sebagai sentra roti di Kota Bandung. Kawasan RW 06 yang dulunya permukiman biasa, kini dikenal sebagai penyuplai rotike berbagai
Pabrik roti di Gang Babakan Rahayu Bandung. (Foto: ist)
Ayo Biz 18 Jun 2025, 09:44 WIB

Tek Kie: Dodol Keranjang dari Bandung yang Selalu Diburu

Sebuah toko bercat krem di Jalan Pajagalan, Bandung, selalu ramai setiap momen Imlek. Toko bernama Tek Kie itu menjadi destinasi utama bagi masyarakat keturunan Tionghoa yang mencari dodol keranjang.
Dodol keranjang Tek Kie. (Foto: ist)
Ayo Netizen 18 Jun 2025, 09:17 WIB

Minum Air Sungai Perlahan Meracuni Tubuh

Sungai Citarum telah tercemar oleh logam berat yang dapat merusak kesehatan manusia.
Perairan Sungai Citarum di Blok Desa Selacau Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih menjadi area penampungan sampah kiriman dari Kota dan Kabupaten Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 17 Jun 2025, 20:03 WIB

Menemukan Cahaya di Tengah Krisis: Kisah Transformasi Bisnis Clothing Born & Blessed dan Strategi Bertahan Hidup

Kerja keras, adaptif, dan kreativitas, prinsip itulah yang menjadi kompas bagi Christian Eka, pemilik brand lokal Born & Blessed dalam mengarungi masa sulitnya.
Produk brand lokal Born & Blessed. (Sumber: Born & Blessed)
Ayo Jelajah 17 Jun 2025, 17:02 WIB

Luarnya Lapang Futsal, Isinya Tempat Judi Kasino

Di balik papan futsal dan biliar, tersembunyi arena judi kasino di Bandung. Punya ruang VIP kasino dilengkapi AC dan TV.
Polisi menggerebek lokasi lapang futsal palsu berisi tempat judi kasino di Kosambi, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 17 Jun 2025, 16:26 WIB

Kini 10 Netizen Terpilih Dapat Total Hadiah Rp1,5 Juta dari Ayobandung.id setiap Bulan

Untuk mengapresiasi kontribusi Netizen yang terus bertambah, Ayobandung.id kini memilih 10 tulisan terbaik setiap bulan.
Kini Ayobandung.id memberi total hadiah Rp1,5 juta setiap bulannya kepada 10 netizen terpilih. (Sumber: Pexels/MART PRODUCTION)
Ayo Biz 17 Jun 2025, 15:40 WIB

Mengenal Kampung Rajut Binong Jati yang Jadi Kebanggaan Kota Bandung

Di balik hiruk pikuk Kota Bandung, tersembunyi sebuah kampung kreatif yang dikenal dengan produk rajutnya yang sudah melanglang buana ke penjuru dunia, yaitu Kampung Rajut Binong Jati.
Kampung Rajut Binong Jati (Foto: GMAPS Kampung Rajut Binong Jati)
Ayo Biz 17 Jun 2025, 14:36 WIB

Menghidangkan Kebanggaan Lokal, AAW Pastry & Bakery dari Bandung untuk Jadi Oleh-oleh Ikonik Jabar

AAW Pastry & Bakery, UMKM Bandung yang tak sekadar menjual kue atau pastry, tetapi menyajikan sepenggal kisah cerita cinta pada dunia kuliner.
AAW Pastry & Bakery, UMKM Bandung yang tak sekadar menjual kue atau pastry, tetapi menyajikan sepenggal kisah cerita cinta pada dunia kuliner. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 17 Jun 2025, 13:50 WIB

Cerita Umi Kembangkan Abon Gepuk Suhantika, Berbuah Manis Setelah Jatuh Bangun Berusaha

Ia berhasil mengubah sisa filet ayam yang tak terjual menjadi produk unggulan abon dan gepuk. Saat ini produknya dikenal luas dengan merek Abon Gepuk Suhantika.
Abon Gepuk Suhantika. (Foto: Dok. Abon Gepuk Suhantika)
Ayo Netizen 17 Jun 2025, 11:36 WIB

Menelaah Pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Indonesia: Dari Regulasi hingga Kasus Perdagangan Orang

Jangan abai membahas pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
Tidak semua yang layak mendapatkan kebebasan Hak Asasi Manusia. (Sumber: Pexels/Jimmy Chan)
Ayo Netizen 17 Jun 2025, 09:59 WIB

Dunia Digital makin Canggih, Kondisi Generasi Z yang kian Letih

Kondisi teknologi yang semakin canggih mempengaruhi Generasi Z yang berujung terhadap hal negatif.
Gen Z tidak segan untuk berbicara terkait isu-isu dunia termasuk lingkungan dan kesehatan mental. (Sumber: Pexels/Tim Gouw)
Ayo Jelajah 17 Jun 2025, 09:32 WIB

Saat Patung Harimau Bandung Loncat dari Pos Jaga

Patung maung Bandung mewakili penjuru mata angin, tapi sering loncat dari pos jaga. Peristiwa aneh nan jenaka ini berulang kali terjadi.
Salah satu patung maung Bandung yang pernah melompat dari pos jaga. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)