AYOBANDUNG.ID -- Di Kota Bandung yang terus menata dirinya dengan deretan kafe modern dan kuliner kekinian, ada satu lorong kecil yang tetap setia pada rasa masa lalu. Di sanalah, Gado-gado Tengku Angkasa bertahan, menyuguhkan sepiring kisah sejak 1968 yang tak pernah kehilangan makna.
Di balik sajian yang terkesan sederhana, yang terdiri dari rebusan sayur, potongan tahu dan tempe, lontong, telur, dan kentang, tersimpan dedikasi lintas generasi. Tak sekadar bumbu kacang yang diguyur hangat dan tebal, melainkan bumbu rasa yang dirawat sejak dekade silam.
Rumah Makan Angkasa awalnya hanya dikenal oleh warga sekitar. Tapi karena satu menu kuliner legendaris itu, seiring waktu pengunjung tak lagi menyebut namanya. Mereka menyebutnya dengan Gado-gado Tengku Angkasa.
“Menu favorit di sini itu gado-gadonya. Bahkan banyak yang datang itu enggak tahu nama rumah makannya. Tahunya cuma Gado-gado Tengku Angkasa aja,” kata Hani, salah satu pegawai kepada Ayobandung.
Memang bukan tanpa alasan. Dalam sepiringnya, tersaji ukuran jumbo yang memanjakan selera makan dan rindu akan keotentikan.
“Biasanya ramai banget kalau siang dan sarapan,” ujar Hani.

Nyempil di tengah perumahan warga, warung kecil ini justru terasa lebih personal seolah pengunjung datang ke rumah saudara untuk makan siang.
Gado-gado yang tersaji bukan hanya tentang Betawi dan Bandung. Kuliner ini menjelma menjadi jembatan rasa antara generasi, antara kota yang sibuk dan mereka yang ingin berhenti sejenak.
Bumbu kacangnya, yang lembut tapi tetap berbobot, menjadi titik temu antara nostalgia dan kenikmatan hari ini. Rasa itu dijaga oleh generasi kedua yang kini meneruskan warisan.
Meski zaman berganti, tidak ada kompromi dalam racikan. Gado-gado tetap hadir dengan cita rasa yang membuat pelanggan berkata, “alamak nikmat”, sebuah ungkapan rasa yang tak bisa dibantah.
RM Angkasa tidak mengikuti tren, namun menetapkan standar. Tidak ada pemasaran digital masif, tak ada gimmick visual. Yang ada hanya bangku-bangku plastik, pengunjung setia, dan aroma kacang yang menguar dari dapur.
Setiap suapan mengandung kisah keluarga, kerja keras, dan kesetiaan akan tradisi. Di tengah banjirnya inovasi kuliner, kehadiran tempat seperti ini menjadi oasis yang menyuguhkan bukan hanya makanan, tapi juga nilai.
Mereka yang pernah mampir tahu, di Tengku Angkasa bukan sekadar perut yang kenyang. Hati pun pulang dalam tenang, membawa pulang rasa yang tak ditemukan di restoran berlampu sorot.
“Rasanya enggak pernah berubah dari dulu. Kadang pelanggan bilang, makan di sini tuh seperti pulang ke rumah,” ujar Hani.
Informasi Gado-Gado Teuku Angkasa
Alamat di Jalan Tengku Angkasa No. 37, Kota Bandung
Alternatif kuliner dan produk UMKM: