Lagi! Otak-atik Ganda Putra, Pasangan Baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat Bikin BL Malaysia Marah

Dudung Ridwan
Ditulis oleh Dudung Ridwan diterbitkan Jumat 17 Okt 2025, 16:04 WIB
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: PBSI)

Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: PBSI)

SETELAH sukses memasangkan pasangan baru Fajar Alfian/Muhammad Sohibul Fikri dan berhasil menjuarai China Open 2025 Super 1000, PBSI melalui coach Antonius memasangkan formula pasangan baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat. Rian di Korea Open 2025  sebelumnya dipasangkan dengan Yeremia Erik Yose Yakob Rambitan dan gagal. Sementara Rahmat Hidayat tidak punya pasangan alias menganggur.

Memang Rahmat Hidayat selama ini dikesankan sebagai pemain ganda “cadangan”. Rahmat pernah berduet dengan Yeremia Erik Yose Yakob Rambitan setelah sebelumnya berpisah dengan Pramudya Kusuma Wardana. Pasangan lamanya adalah Muhammad Rehan Nurfadilah hingga menjadi partner sementara Kevin Sanjaya Sukamulyo. Kini, untuk kelima kalinya Rahmat memiliki partner baru Muhammad Rian Ardianto, mantan pasangan Fajar Alfian.

Usia Rahmat masih muda, 20 tahun. Syukurlah, ia mengaku tidak memiliki masalah besar dengan kebijakan pelatih yang membuatnya harus gonta-ganti pasangan. 

“Enggak sih masalah ganti-ganti partner. Memang prinsip saya sama siapa saja harus bisa masuk karena kita enggak tahu ke depannya mau partner dengan siapa. Jadi, ketika ada kesempatan saya ambil terus. Pokoknya enggak ada masalah sih mau sama siapa aja,” kata Rahmat kepada media.

Dicap sebagai pemain “cadangan” tak membuat kecil hati. Tetapi justru ia mencoba mengambil sisi positifnya. “Enggak dong, dianggap cadangan karena saya kan merasa di bawah ini selalu dapatnya pemain di level International series atau International challenge super 100. Nah, kalau sama yang di atas kan bisa naik level super 300 sampai 500. Jadi, kayak shortcut lah buat ke level lebih tinggi,” lanjutnya.

Dengan Rian, oleh PBSI Rahmat Hidayat diproyeksikan untuk mengikuti Tour Eropa tahun 2025 di tiga turnamen, yaitu: Denmark Open 2025 (14-19 Oktober), French Open (21-26 Oktober) dan Hylo Open 2025 (28 Okt-2 Nov).

Hasilnya mengejutkan, di Denmark Open 2025, pasangan Rian Ardiano/Rahmat Hidayat berhasil menjalani debutnya dengan baik. Tak disangka da tak diduga, pasangan “dadakan” ini mengalahkan unggulan kedua turnamen, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dari Malaysia di babak pertama dengan skor meyakinkan, 21-17, 21-13.

"Kami bermain nothing to lose dan karena pasangan baru jadi sepertinya lawan belum tahu pola main kami. Kami bisa bermain lebih nyaman dan mengurangi melakukan kesalahan sendiri," kata Rian. "Secara kualitas mereka berdua (Aaron Chia/Soh Wooi Yik) juga bagus, tidak jauh berbeda. Kredit saya hari ini untuk Rahmat, ia bermain cukup baik," tutur Rian seperti dikutip dari rilis PBSI.

Sementara itu, Rahmat Hidayat mengakui bahwa bimbingan Rian cukup berpengaruh karena terus memberikan ketenangan dalam dirinya di lapangan. "Dari gim pertama kami sudah siap mau main seperti apa. Sebagai senior, Mas Rian juga selalu membimbing saya dengan pengalamannya yang sering bertemu Aaron/Soh, saya terus diingatkan dan akhirnya kami bisa mengatasi permainan lawan."

"Ada jeda beberapa bulan sebelum ke sinia. Saya coba untuk improve diri sendiri lewat latihan, memperbaiki kekurangan. Gugup pasti ada karena ini level kejuaraan yang tinggi, berpasangan dengan senior, dan melawan unggulan kedua tapi saya harus hadapi," kata Rahmat.

Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: Dok. PBSI)
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: Dok. PBSI)

Kemenangan pasangan Rian Ardiano/Rahmat Hidayat terus berlanjut di 16 besar. Rian/Rahmat berhasil melaju ke babak perempat final Denmark Open 2025 usai mengalahkan Takumi Nomura/Yuichi Shimogami, 21-15, 16-21, 21-17. Di babak perempat final, Rian/Rahmat malama ini akan berjumpa pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Kemenangan mengejutkan Rian Ardianto/Rahmat Hidayat atas pasangan nomor satu Malaysia Aaron/Soh membuat marah para Badminton Lovers (BL) Malaysia. Apalagi dari lima ganda putra Malaysia yang diturunkan, hanya menyisakan satu pasangan ganda veteran, Nur Mohd Azriyn Ayub/Tan Wee Kiong. Itu pun bukan wakil dari Pelatnas Malaysia. 

Dengan demikian, otomatis semua anak didik pelatih asal Indonesia “Sang Naga Api” Herry IP tak bersisa alias gagal total. 

Dimulai dari kekalahan unggulan nomor dua, Aaron Chia/Soh Wooi Yik lebih dulu tersingkir Rian/Rahmat pada babak 32 besar. Kemudian, kekalahan Junaidi Arif/Roy KingYap yang dikalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang.

Sedangkan Choong Hoon Jian/Muhammad Haikal harus mengakui keunggulan Liang Wei Keng/Wang (China). Lalu, pasangan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, malah tersungkur lebih dulu. Goh/Izzuddin yang berstatus unggulan ketiga dan pemain independen kalah dari underdog, Ben Lane/Sean Vendy (Inggris).

Pada hari yang sama, Ong Yew Sin/Toh Ee Yi yang juga pemain independen kalah dari Christo Popov/Toma Junior Popov (Prancis).

Untunglah Malaysia masih terhibur, pasangan Negeri Jiran yang tersisa Nur Mohd Azriyn Ayub Azriyn/Tan Wee Kiong yang pada babak pertama mengandaskan Xue Haonan/Zeng Wei Han (China), secara mengejutkan mengandaskan ganda putra nomor satu dunia, Kim Won-ho/Seo Seung Jae asal Korea Selatan, dengan skor 19-21, 14-21. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dudung Ridwan
Tentang Dudung Ridwan
Jurnalis dan Pengamat Bulutangkis
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 17 Okt 2025, 20:21 WIB

'Bila Esok Ibu Tiada': Menangis karena Judul, Kecewa karena Alur

Ulasan film "Bila Esok Ibu Telah Tiada" (2024). Film yang minim kejutan, tapi menjadi pengingat yang berharga.
Poster film "Bila Esok Ibu Telah Tiada". (Sumber: Leo Pictures)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 19:36 WIB

Balakecrakan Menghidupkan Kembali Rasa dan Kebersamaan dalam Tradisi Makan Bersama

Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa.
Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 18:10 WIB

Gen Z Mengubah Musik Menjadi Gerakan Digital yang Tak Terbendung

Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati.
Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati. (Sumber: Freepik)
Ayo Jelajah 17 Okt 2025, 17:36 WIB

Sejarah Panjang Hotel Preanger Bandung, Saksi Bisu Perubahan Zaman di Jatung Kota

Grand Hotel Preanger menjadi saksi sejarah kolonial, revolusi, hingga kemerdekaan di Bandung. Dari pesanggrahan kecil hingga ikon berusia seabad.
Hotel Preanger tahun 1930-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 17:15 WIB

Lengkong Bergerak dari Kampung Kreatif Menuju Destinasi Wisata Urban

Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya.
Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:33 WIB

Tunjangan Rumah Gagal Naik, Dana Reses DPR RI Justru Melambung Tinggi

Tunjangan rumah yang gagal dinaikkan ternyata hanya dilakukan untuk meredam kemarahan masyarakat tapi ujungnya tetap sama.
Gedung DPR RI. (Sumber: Unsplash/Dino Januarsa)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:04 WIB

Lagi! Otak-atik Ganda Putra, Pasangan Baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat Bikin BL Malaysia Marah

PBSI melalui coach Antonius memasangkan formula pasangan baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat.
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: PBSI)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 15:38 WIB

Meneropong 7 Program Pendidikan yang Berdampak Positif

Pendidikan yang bermutu harus ditunjang dengan program-program yang berkualitas.
Anak sekolah di Indonesia. (Sumber: indonesia.go.id)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 15:13 WIB

Hantu Perempuan di Indonesia adalah Refleksi dari Diskriminasi

Sejauh ini sebagian perempuan masih hidup dengan penderitaan yang sama, luka yang sama, dan selalu mengulang diskriminasi yang sama.
Perempuan dihidupkan kembali dalam cerita tapi bukan sebagai pahlawan melainkan sebagai teror. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 14:55 WIB

Cikandé, Cekungan seperti Karung

Toponimi Cikandé langsung populer ketika kasus pencemaran zat radioaktif Cesium-137 terungkap.
Citra satelit Kampung Cikandé, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 14:20 WIB

Braga dan Kopi Legenda

Sejarah kopi di Jalan Braga Bandung erat kaitannya dengan sejarah Jalan Braga itu sendiri pada era kolonial Belanda.
Warung Kopi Purnama di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com)
Ayo Jelajah 17 Okt 2025, 14:08 WIB

Hikayat Soldatenkaffee Bandung, Kafe NAZI yang Bikin Heboh Sekolong Jagat

Kisah kafe NAZI di Bandung yang memicu kontroversi global, dari obsesi memorabilia perang hingga pelajaran sejarah yang terabaikan.
Soldatenkaffee Bandung. (Sumber: Amusing Planet.)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 12:48 WIB

Atasi Limbah Sekam Padi, Mahasiswa Polman Bandung Kukuhkan Organisasi Lingkungan 'BRICLIM'

Mahasiswa Polman Bandung secara resmi mengukuhkan berdirinya komunitas pengolah limbah "BRICLIM" (Briket Untuk Iklim).
Mahasiswa Polman Bandung secara resmi mengukuhkan berdirinya komunitas pengolah limbah "BRICLIM" (Briket Untuk Iklim). (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Beranda 17 Okt 2025, 11:27 WIB

Perempuan Penjaga Tradisi: Harmoni dari Dapur Kampung Adat Cireundeu

Kampung adat Cireundeu tidak hanya dikenal karena tradisi makan rasi, tetapi juga karena perempuan-perempuan yang memelihara nilai-nilai ekologis dan spiritual sekaligus.
Neneng Suminar memperlihatkan cara membuat spageti dari mikong (mi singkong). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 10:01 WIB

Ekosistem Disiplin, Fondasi Kuat Profesionalitas ASN

Membangun ekosistem disiplin ASN berarti menumbuhkan budaya kerja yang konsisten, berintegritas, dan berorientasi pelayanan.
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: Dok. BKN)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 09:27 WIB

Santri: Dunia yang Tak Pernah Selesai Diperbincangkan

Menelusuri asal-usul, makna budaya, dan paradoks dunia santri sebagai cermin identitas dan dinamika bersama.
Ilustrasi santri. (Sumber: Pexels/Khoirur El-Roziqin)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 07:44 WIB

Inovasi Paving Block untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Perlu Research and Development untuk menghasilkan produk paving block yang sempurna yang memiliki nilai jual ekonomi berkelanjutan.
Perlu Research and Development untuk menghasilkan produk paving block yang sempurna yang memiliki nilai jual ekonomi berkelanjutan. (Sumber: Pexels/Maarten Ceulemans)
Ayo Biz 16 Okt 2025, 20:01 WIB

Warisan Lampau Braga yang Menyulap Bandung Jadi Magnet Wisata dan Bisnis Kreatif

Kawasan legendaris Braga bukan sekadar jalan, melainkan lembaran sejarah yang hidup, menyatu dengan denyut nadi modernitas kota.
Kawasan legendaris Braga bukan sekadar jalan, melainkan lembaran sejarah yang hidup, menyatu dengan denyut nadi modernitas kota. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 19:00 WIB

Bisakah Mengurangi Korban Banjir dengan Teknologi?

Bisakah sistem prediksi dan peringatan dini banjir mengurangi korban banjir Sungai Citarum?
Pelatihan Mitigasi Bencana Banjir di Desa Majalaya, Bandung (Sumber: BBWS Citarum)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 18:10 WIB

Kalah Lagi di Denmark Open 2025, Senjakala Prestasi Anthony Sinisuka Ginting?

Pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, kembali harus terhenti di babak awal.
Anthony Sinisuka Ginting. (Sumber: PBSI)