SETELAH sukses memasangkan pasangan baru Fajar Alfian/Muhammad Sohibul Fikri dan berhasil menjuarai China Open 2025 Super 1000, PBSI melalui coach Antonius memasangkan formula pasangan baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat. Rian di Korea Open 2025 sebelumnya dipasangkan dengan Yeremia Erik Yose Yakob Rambitan dan gagal. Sementara Rahmat Hidayat tidak punya pasangan alias menganggur.
Memang Rahmat Hidayat selama ini dikesankan sebagai pemain ganda “cadangan”. Rahmat pernah berduet dengan Yeremia Erik Yose Yakob Rambitan setelah sebelumnya berpisah dengan Pramudya Kusuma Wardana. Pasangan lamanya adalah Muhammad Rehan Nurfadilah hingga menjadi partner sementara Kevin Sanjaya Sukamulyo. Kini, untuk kelima kalinya Rahmat memiliki partner baru Muhammad Rian Ardianto, mantan pasangan Fajar Alfian.
Usia Rahmat masih muda, 20 tahun. Syukurlah, ia mengaku tidak memiliki masalah besar dengan kebijakan pelatih yang membuatnya harus gonta-ganti pasangan.
“Enggak sih masalah ganti-ganti partner. Memang prinsip saya sama siapa saja harus bisa masuk karena kita enggak tahu ke depannya mau partner dengan siapa. Jadi, ketika ada kesempatan saya ambil terus. Pokoknya enggak ada masalah sih mau sama siapa aja,” kata Rahmat kepada media.
Dicap sebagai pemain “cadangan” tak membuat kecil hati. Tetapi justru ia mencoba mengambil sisi positifnya. “Enggak dong, dianggap cadangan karena saya kan merasa di bawah ini selalu dapatnya pemain di level International series atau International challenge super 100. Nah, kalau sama yang di atas kan bisa naik level super 300 sampai 500. Jadi, kayak shortcut lah buat ke level lebih tinggi,” lanjutnya.
Dengan Rian, oleh PBSI Rahmat Hidayat diproyeksikan untuk mengikuti Tour Eropa tahun 2025 di tiga turnamen, yaitu: Denmark Open 2025 (14-19 Oktober), French Open (21-26 Oktober) dan Hylo Open 2025 (28 Okt-2 Nov).
Hasilnya mengejutkan, di Denmark Open 2025, pasangan Rian Ardiano/Rahmat Hidayat berhasil menjalani debutnya dengan baik. Tak disangka da tak diduga, pasangan “dadakan” ini mengalahkan unggulan kedua turnamen, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dari Malaysia di babak pertama dengan skor meyakinkan, 21-17, 21-13.
"Kami bermain nothing to lose dan karena pasangan baru jadi sepertinya lawan belum tahu pola main kami. Kami bisa bermain lebih nyaman dan mengurangi melakukan kesalahan sendiri," kata Rian. "Secara kualitas mereka berdua (Aaron Chia/Soh Wooi Yik) juga bagus, tidak jauh berbeda. Kredit saya hari ini untuk Rahmat, ia bermain cukup baik," tutur Rian seperti dikutip dari rilis PBSI.
Sementara itu, Rahmat Hidayat mengakui bahwa bimbingan Rian cukup berpengaruh karena terus memberikan ketenangan dalam dirinya di lapangan. "Dari gim pertama kami sudah siap mau main seperti apa. Sebagai senior, Mas Rian juga selalu membimbing saya dengan pengalamannya yang sering bertemu Aaron/Soh, saya terus diingatkan dan akhirnya kami bisa mengatasi permainan lawan."
"Ada jeda beberapa bulan sebelum ke sinia. Saya coba untuk improve diri sendiri lewat latihan, memperbaiki kekurangan. Gugup pasti ada karena ini level kejuaraan yang tinggi, berpasangan dengan senior, dan melawan unggulan kedua tapi saya harus hadapi," kata Rahmat.

Kemenangan pasangan Rian Ardiano/Rahmat Hidayat terus berlanjut di 16 besar. Rian/Rahmat berhasil melaju ke babak perempat final Denmark Open 2025 usai mengalahkan Takumi Nomura/Yuichi Shimogami, 21-15, 16-21, 21-17. Di babak perempat final, Rian/Rahmat malama ini akan berjumpa pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Kemenangan mengejutkan Rian Ardianto/Rahmat Hidayat atas pasangan nomor satu Malaysia Aaron/Soh membuat marah para Badminton Lovers (BL) Malaysia. Apalagi dari lima ganda putra Malaysia yang diturunkan, hanya menyisakan satu pasangan ganda veteran, Nur Mohd Azriyn Ayub/Tan Wee Kiong. Itu pun bukan wakil dari Pelatnas Malaysia.
Dengan demikian, otomatis semua anak didik pelatih asal Indonesia “Sang Naga Api” Herry IP tak bersisa alias gagal total.
Dimulai dari kekalahan unggulan nomor dua, Aaron Chia/Soh Wooi Yik lebih dulu tersingkir Rian/Rahmat pada babak 32 besar. Kemudian, kekalahan Junaidi Arif/Roy KingYap yang dikalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang.
Sedangkan Choong Hoon Jian/Muhammad Haikal harus mengakui keunggulan Liang Wei Keng/Wang (China). Lalu, pasangan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, malah tersungkur lebih dulu. Goh/Izzuddin yang berstatus unggulan ketiga dan pemain independen kalah dari underdog, Ben Lane/Sean Vendy (Inggris).
Pada hari yang sama, Ong Yew Sin/Toh Ee Yi yang juga pemain independen kalah dari Christo Popov/Toma Junior Popov (Prancis).
Untunglah Malaysia masih terhibur, pasangan Negeri Jiran yang tersisa Nur Mohd Azriyn Ayub Azriyn/Tan Wee Kiong yang pada babak pertama mengandaskan Xue Haonan/Zeng Wei Han (China), secara mengejutkan mengandaskan ganda putra nomor satu dunia, Kim Won-ho/Seo Seung Jae asal Korea Selatan, dengan skor 19-21, 14-21. (*)