HARI INI, Senin, 6 November 2225 klub kesayangan dan kebanggaan Kota Bandung--lebih luas lagi--tanah Pasundan, Persib Bandung, dijadwalkan bertanding melawan Selangor FC Malaysia di ajang AFC Champions League Two (ACL Two). Laga Selangor FC vs Persib Bandung malam nanti akan digelar di Stadion MBPJ, Petaling Jaya, Malaysia, pukul 19.15 WIB.
Laga Selangor FC vs Persib Bandung merupakan pertemuan yang kedua kali. Sebelumnya, Selangor FC kalah dari Persib Bandung 2 gol tanpa balas saat berlaga di Stadion Gelora Bandung Lautan Api Oktober 2025 lalu.
Persib Bandung sebagai pemuncak klasemen Grup G ACL Two telah mengantongi 7 poin. Hasil itu merupakan dari 2 kemenangan dan 1 kali imbang. Kini, klub berjuluk Maung Bandung itu hanya membutuhkan 2 kali kemenangan untuk masuk ke babak 16 besar.
Jika menang atas Selangor FC, Persib Bandung tak perlu bergantung pada laga lainnya. Peluang Persib Bandung lolos berdasarkan footy ranking mencapai 71 persen ke babak selanjutnya.
Jika kalah, Persib Bandung masih memiliki 3 laga di fase grup ini termasuk lawan Selangor FC. Jika melawat ke Selangor FC diakhiri dengan kekalahan, Persib Bandung masih menyisakan 2 laga lagi termasuk jadi tuan rumah. Selangor FC saat ini berada di klasemen terbawah dengan 3 kali kekalahan. Jika menang atas Persib Bandung, poinnya pun juga tak beranjak dari dasar klasemen.
Untuk mendukung laga penting itu, para bobotoh dari dalam negeri ditambah dengan bobotoh yang tinggal di Malaysia menyambut kedatangan para pemain Persib sejak dari bandara. Yel yel Persib Bandung dari Bobotoh menggema. Kuala lumpur serasa Bandung. Di media sosial, Bobotoh, the jakmania, aremania, dan Bonek bersatu mendukung dan berharap Persib menang dan menatap Asia. Yang mencengangkan, sebanyak 800 tiket yang disediakan panitia khusus untuk bobotoh, ludes dalam sekejap.
Yang menarik, jauh-jauh hari menjelang laga krusial ini, ada yang tak biasa. Di papan reklame di sebuah sudut kota Kuala Lumpur--di tempat strategis--terpampang sebuah videotron atau billboard yang berisi tentang iklan Persib, sebuah klub kebanggaan tanah Pasundan. Padahal, Ini Kuala Lumpur, Malaysia, Bung, bukan di Bandung.
Di Iklan itu di antaranya tertulis:
We are Persib
Persib melangkah lebih jauh di Asia
Kami di Asia, kamu di mana?

Dengan latar belakang para pemain Persib dan keelokan kota Bandung.
Video iklan Persib jelas banget target pasarnya bukan fans lokal lagi, tapi targetnya adalah pasar regional ASEAN yang cakupannya lebih luas, bahkan Asia. Sasarannya orang di Asia mesti tahu bahwa di dunia ini ada klub hebat bernama Persib Bandung. Inilah Persib asal Kota Bandung yang punya empat gelar juara Liga Indonesia yang kini mewakili Indonesia di kancah Asia.
Pertanyaannya kemudian adalah layakkah Persib Bandung tampil di pentas Asia bahkan dunia?
Mengapa tidak? Karena bukankah setiap negara yang sepak bolanya maju pasti punya satu atau dua klub raksasa yang jadi wajah sepak bola kebanggaan negara mereka?
Jerman punya Bayern Munich, Spanyol punya Real Madrid dan Barcelona. Mereka bukan cuma klub, tapi sudah jadi identitas nasional. Lalu Indonesia? Dan Persib adalah pilihan yang masuk akal.
Konon, menurut sejumlah pengamat ternyata Persib merupakan proyek strategis PSSI. Benarkah klaim ini atau ini hanya harapan?
Sepakbola tanah air kita cukup bergairah. Kita punya liga seru. Kita punya El Clasico yang mendebarkan. Kita juga punya suporter kreatif yang tak tertandingi di dunia. Tapi kenapa kita belum punya klub yang bisa secara konsisten menjadi brand yang dihormati?
Sejumlah pengamat mengatakan, masalah yang sangat klasik yaitu konsistensi. Klub kita ini musim ini jago, musim depan hilang. Belum lagi manajemen sering berganti dan paling sering terjadi adalah masalah finansial di mana banyak sekali kasus keterlambatan gaji pemain. Akibatnya liga kita terasa jalan di tempat.
PSSI sebagai federasi punya tugas berat. Mereka harus menciptakan klub percontohan yang bisa beroperasi 100% profesional dan mandiri. Juga memiliki fasilitas terbaik dan menjadi role model bagi klub lain.
Mengapa Persib yang paling logis dan masuk akal untuk disebut sebagai proyek strategis? Menurut pengamat, jawabannya ada di tiga hal. Sejarah, massa, dan industri.
Pertama, sejarah Persib atau cikal bakalnya BIVB, yaitu Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond adalah salah satu pendiri PSSI. Nilai historis ini tak terbantahkan. Persib bukan sekadar klub, tapi bagian dari DNA sepak bola nasional.
Kedua, massa atau dukungan. Bobotoh adalah kekuatan industri yang luar biasa. Loyalitas mereka adalah jaminan stabilitas finansial dan atmosfer pertandingan. Jumlah dan fanatisme mereka adalah aset tak ternilai yang bisa menjamin keberlangsungan klub profesional jangka panjang.
Ketiga, potensi industri. Persib kini di bawah naungan PT Persib Bandung bermartabat atau PTPB. Dengan basis suporter yang masif, potensi merchandise, tiket, dan sponsor mereka adalah yang terbesar di Indonesia. Jika dikelola dengan standar global, Persib punya kapasitas finansial untuk bersaing di level Asia.
Jadi, ketika PSSI ingin memajukan liga secara logis, mereka membutuhkan Persib untuk berada di puncak standar. Bukan dalam arti dibantu di lapangan, tapi dijadikan standar pengelolaan klub yang sesungguhnya. Semoga. (*)
