Kisah Dodit Mulyanto Ikut Bersaing dalam Cerita Film Berdasarkan Thread

Gavriel Toraya
Ditulis oleh Gavriel Toraya diterbitkan Kamis 16 Okt 2025, 16:39 WIB
Poster film Rumah Dinas Bapak. (Sumber: Netflix)

Poster film Rumah Dinas Bapak. (Sumber: Netflix)

Film berdasarkan kisah yang ditulis seseorang pada media sosial mulai ramai banyak diproduksi setelah keberhasilan film “KKN di Desa Penari” yang rilis pada tahun 2022 yang merupakan sebuah kisah yang ditulis oleh akun bernama @SimpleM81378523.

Cuitan oleh Simpleman tersebut diklaim berangkat dari kisah nyata ini tentu akhirnya menarik produser film untuk mengangkat kisahnya ke layar lebar. Setelah rilisnya film KKN di Desa Penari, semakin ramai bermunculan film yang berangkat dari kisah thread seperti Sewu Dino, Layangan Putus, Pabrik Gula, dan lain sebagainya.

Kali ini yang akan kita bahas adalah film berjudul Rumah Dinas Bapak yang rilis pada tahun 2024 dan sekarang dapat dinikmati melalui platform streaming Netflix.

Rumah Dinas Bapak sebuah film bergenre horor komedi yang rilis pada 8 Agustus 2024 di bioskop. Disutradarai oleh Bobby Prasetyo dibawah rumah produksi Starvision mampu meraup 508.878 penonton pada masa tayangnya. Film ini membawa beberapa nama besar seperti Dodit Mulyanto, Putri Ayudya, Yasamin Jasem, Fajar Nugra, dan Sadana Agung untuk memainkan peran didalamnya. Rumah Dinas Bapak merupakan film adaptasi dari sebuah kisah nyata dari komika Dodit Mulyanto yang juga bermain dalam film ini yang dibagikan melalui platform media sosial Twitter atau X dalam bentuk utas (thread).

Dilansir dari IMDb, Film Rumah Dinas Bapak menceritakan tentang flashback pengalaman masa kecil Dodit Mulyanto saat dia, Ibu, Mbak Lis, Mas Dewo dan Bapak yang baru pindah ke rumah dinas Bapak yang berada di tengah hutan jati.

Rumah tersebut memiliki sebuah penjara kecil untuk mengurung blandong (pencuri kayu). Setiap malam Jumat Kliwon Dodit dan keluarga serta kedua anak buah Bapak yaitu Sugeng dan Kasno selalu mendapatkan teror dan gangguan mistis di rumah dinas Bapak.

Film ini berhasil membawakan genre horor dan komedi berjalan berdampingan dimana unsur komedi tidak merusak citra horornya dan menjadikan film horor yang santai untuk ditonton. Pembawaan komedi khas Dodit Mulyanto dengan ekspresi yang datar dan dengan konsep Dodit sendiri yang menceritakan pengalamannya serta adanya bumbu break the 4th wall atau pemeran seakan berbicara langsung dengan penonton, membawa sesuatu yang berbeda dibandingkan film-film berdasarkan kisah dari thread lainnya.

Unggahan Dodit Mulyanto pada akun X pribadinya @Dodit_Mulyanto pada 5 April 2020 mendapatkan respon positif dengan 112 ribu like dan 44 ribu retweet. Maka dengan ini Film Rumah Dinas Bapak ikut meramaikan arus tren dunia perfilman Indonesia yaitu adaptasi dari cerita yang ditulis di media sosial khususnya X dan Threads.

Dodit mengaku bahwa cerita yang dia sampaikan merupakan pengalaman semasa kecilnya saat tinggal di Blitar saat ayahnya menjadi seorang polisi hutan. Hadirnya Dodit Mulyanto sebagai pemeran, penulis dan juga orang yang mengalami kejadian dalam film ini menjadikan alur ceritanya tidak kehilangan arah dan tujuannya yaitu sebagai bentuk persembahan untuk mendiang ayahnya. Dodit juga menyatakan bahwa hampir keseluruhan cerita dalam film merupakan kisah nyata sehingga tidak banyak yang ditambahkan atau dikurangi.

Membuat sebuah film khususnya yang berdasarkan kisah nyata dan telah diceritakan di media sosial tentu memiliki beberapa tantangan seperti fakta yang benar-benar terjadi pada saat kejadian, lalu adegan apa saja yang diperbolehkan untuk didramatisasi, serta perizinan dengan tokoh terkait.

Pentingnya peran penulis cerita thread pada produksi film secara langsung dan mungkin juga menyertakan orang yang benar-benar terlibat pada sebuah kejadian untuk menjadi sebuah apresiasi atau bentuk sikap menghargai pengalaman orang lain.

Perfilman Indonesia menjejaki masa baru dimana menjadikan media sosial sebuah inspirasi sumber cerita. Pada perkembangannya genre yang paling banyak diadaptasi adalah horror dan drama. Melalui sosial media pasti akan bisa untuk lebih banyak lagi mengeksplor genre lainnya, selain itu juga melalui media sosial menjadikan adanya partisipasi langsung dari para pengguna media sosial untuk berlomba menuliskan cerita terbaiknya. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Gavriel Toraya
Mahasiswa Ilmu Komunikasi fokus penjurusan Komunikasi Massa dan Digital
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 16 Okt 2025, 20:01 WIB

Warisan Lampau Braga yang Menyulap Bandung Jadi Magnet Wisata dan Bisnis Kreatif

Kawasan legendaris Braga bukan sekadar jalan, melainkan lembaran sejarah yang hidup, menyatu dengan denyut nadi modernitas kota.
Kawasan legendaris Braga bukan sekadar jalan, melainkan lembaran sejarah yang hidup, menyatu dengan denyut nadi modernitas kota. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 19:00 WIB

Bisakah Mengurangi Korban Banjir dengan Teknologi?

Bisakah sistem prediksi dan peringatan dini banjir mengurangi korban banjir Sungai Citarum?
Pelatihan Mitigasi Bencana Banjir di Desa Majalaya, Bandung (Sumber: BBWS Citarum)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 18:10 WIB

Kalah Lagi di Denmark Open 2025, Senjakala Prestasi Anthony Sinisuka Ginting?

Pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, kembali harus terhenti di babak awal.
Anthony Sinisuka Ginting. (Sumber: PBSI)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 17:28 WIB

5 Bacaan Seru buat Kenal Agama dengan Cara yang Enggak Biasa

Bukan hanya untuk memahami agama yang berbeda, tapi juga untuk memandang ulang agama sendiri dengan cara yang lebih menantang dan seru.
Sampul Buku "Anicca" (Sumber: gramedia.com)
Ayo Biz 16 Okt 2025, 17:09 WIB

Ketimpangan Akses Kesehatan di Jabar yang Masih Membayangi dan Upaya Menuju Gaya Hidup Sehat

Pemerataan akses pelayanan kesehatan masih menjadi tantangan serius di Jabar termasuk Bandung, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah pinggiran dan bekerja di sektor informal.
Pemerataan akses pelayanan kesehatan masih menjadi tantangan serius di Jabar termasuk Bandung, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah pinggiran dan bekerja di sektor informal. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 16:39 WIB

Kisah Dodit Mulyanto Ikut Bersaing dalam Cerita Film Berdasarkan Thread

Film yang berangkat dari kisah viral yang bertebaran di media sosial menjadi sebuah perjalanan baru bagi perfilman Indonesia
Poster film Rumah Dinas Bapak. (Sumber: Netflix)
Ayo Biz 16 Okt 2025, 15:19 WIB

Seribu Wajah, Satu Harapan: Anak Down Syndrome dan Jalan Panjang Penerimaan

Di balik wajah khas yang disebut “seribu wajah”, anak-anak Down syndrome menyimpan dunia yang tak semua orang mau menyelami.
Di balik wajah khas yang disebut “seribu wajah”, anak-anak Down syndrome menyimpan dunia yang tak semua orang mau menyelami. (Foto: Freepik)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 14:58 WIB

Dari Falsafah ke Konten Digital: Perjalanan Gaya Komunikasi Publik di Jawa Barat

Pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan publiknya adalah pemimpin yang akan selalu dikenang sepanjang masa.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: Pemkot Depok)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 12:44 WIB

Eskalasi Kekecewaan terhadap MBG: Perspektif Kualitas Kebijakan

Eskalasi kekecewaan terhadap MBG bukan hanya sekadar masalah administratif.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) (Sumber: Pemprov Jateng)
Ayo Jelajah 16 Okt 2025, 11:47 WIB

Sejarah Sanatorium Pacet Cianjur, Pusat Pengobatan TBC Pertama di Priangan

Sanatorium Pacet Cianjur berdiri 1919 sebagai salah satubpusat perawatan TBC paling awal di Hindia Belanda dan pelopor sanatorium paru di Nusantara.
Bangunan Sanatorium Pacet Cianjur. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 10:02 WIB

Akaza di Demon Slayer: Sisi Manusia di Balik Iblis

Akaza di Demon Slayer: Infinity Castle (2025) bukan sekadar antagonis.
Pertarungan sengit antara Akaza dan Tanjiro di Demon Slayer: Infinity Castle (2025) menampilkan visual sinematik memukau dan emosi yang intens. (Sumber: Crunchyroll)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 08:09 WIB

Sejumlah Masalah Timbul dari Jam Operasional Truk yang Melanggar Aturan

Permasalahan jam operasional truk memang belum menjadi perhatian khusus tapi isu ini sangat penting dibahas.
Jam Operasional Kendaraan besar seperti truk seringkali menjadi salah satu penyebab kemacetan di daerah kopo, cibaduyut dan cangkuang (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 15 Okt 2025, 21:15 WIB

Sejarah Pindad, Pindah ke Bandung Gegara Perang Dunia

Jejak sejarah PT Pindad dimulai dari bengkel senjata era Daendels di Surabaya hingga menjadi perusahaan pertahanan terbesar Indonesia yang bermarkas di Bandung.
Para buruh sedang bekerja di Artillerie Constructie Winkel (ACW), cikal bakal PT Pindad di Bandung. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 20:12 WIB

5 PR Literasi Religi Kita

Di sinilah letak masalah literasi religi, kita masih punya banyak PR yang belum selesai.
Di sinilah letak masalah literasi religi, kita masih punya banyak PR yang belum selesai. (Sumber: Pexels/Janko Ferlic)
Ayo Biz 15 Okt 2025, 19:25 WIB

Regenerasi Rasa Lokal yang Menghidupkan Bisnis Kuliner Bandung

Dari nasi kuning hingga urap segar, sajian warisan nenek moyang kini tampil sebagai menu utama di berbagai resto dan kafe, bukan sekadar pelengkap.
Dari nasi kuning hingga urap segar, sajian warisan nenek moyang kini tampil sebagai menu utama di berbagai resto dan kafe, bukan sekadar pelengkap. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 18:22 WIB

Disiplin, Penuntun Kesadaran

Disiplin bukan soal patuh pada aturan, tapi perjalanan panjang menuntun diri menuju kesadaran.
Ilustrasi siswa sekolah di Jawa Barat. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 17:11 WIB

Event Rakyat dan Tren Konten Horor: Memulangkan Martabat Abangan sebagai Agama Rakyat

Kita sendiri adalah anak kandung dari abangan yang perlahan dipatuhkan lewat pembinaan agama yang sangat masif.
Setelah ’65 abangan dituding ateis, antek komunis, dan dibasmi habis. Namun begitu agama rakyat ini tidak pernah benar-benar hilang. (Sumber: Pexels/afiful huda)
Ayo Biz 15 Okt 2025, 17:07 WIB

Keju Meleleh Masih Jadi Primadona: Tren Kuliner Kekinian yang Menggairahkan Bisnis Resto di Bandung

Mozzarella bukan sekadar bahan pelengkap, tapi telah menjelma menjadi ikon kuliner kekinian yang terus menggairahkan pasar makanan di Bandung.
Mozzarella bukan sekadar bahan pelengkap, tapi telah menjelma menjadi ikon kuliner kekinian yang terus menggairahkan pasar makanan di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 15:39 WIB

Pemotongan Dana Transfer Daerah dan Efisiensi Fiskal Jawa Barat

Krisis fiskal Jawa Barat menjadi momentum reformasi anggaran.
Krisis fiskal Jawa Barat menjadi momentum reformasi anggaran. (Sumber: Unsplash/ Mufid Majnun)
Ayo Biz 15 Okt 2025, 15:31 WIB

Membaca Gen Z di Bandung: Generasi Kreatif yang Rentan Terputus dari Realitas

Generasi Z tumbuh dalam era digital yang serba cepat, di mana teknologi bukan sekadar alat bantu, melainkan bagian dari identitas dan cara hidup.
Generasi Z tumbuh dalam era digital yang serba cepat, di mana teknologi bukan sekadar alat bantu, melainkan bagian dari identitas dan cara hidup. (Foto: Freepik)