PELATIH ganda putra Malaysia asal Indonesia, Herry IP sejatinya sempat tersenyum lebar saat anak didiknya, Man Wei Chong/Tee Kai Wun, berhasil mengandaskan pasangan Indonesia yang sedang “naik daun” Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri di perempat final Hylo Open 2025 Super 500 di Saarlandhalle, Saarbruecken, Jerman, Jumat 31 Oktober 2025.
Sebab, Fajar/Fikri selama ini selalu menjadi “batu sandungan” pemain-pemain ganda putra Malaysia di setiap turnamen. Mungkin, dalam benak “Sang Naga Api”—julukan pelatih Herry IP—ingin mengatakan, “Baiklah, saya sudah menemukan ramuan untuk mengalahkan Fajar/Fikri.”
Tapi, pasangan Indonesia bukan cuma Fajar/Fikri. Ada ganda putra lain—meski mereka bermain di luar Pelatnas--Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani, yang lagi moncer di turnamen Hylo Open2025ini. Setelah di perempat final mengalahkan pemain Malaysia unggulan satu, Aaron Chia/Soh Wooi Yik 11-21, 21-14, 21-17, Sabtu (1/11/2025), di semifinal Sabar/Reza berhasil membalaskan dendam kekalahan Fajar/Fikri dengan mengalahkan pasangan Malaysia, Man Wei Chong/Tee Kai Wun, dengan skor 21-16 dan 21-15. Dan senyum Herry IP pun sirna dan berubah jadi “cemberut”.
Bagaimana Herry IP tidak kecewa, dengan begitu, habis sudah ganda putra Malaysia di Hylo Open 2025 Super 500 ini. Satu pasangan lain Nur Mohd Azriyn Ayub/Tan Wee Kiong telah lebih dulu “angkat koper” setelah ditekuk Fajar/Fikri di babak pertama dua gim langsung 21-16 dan 24-22. Padahal, di turnamen ini Malaysia sangat berharap banyak pada anak didik Herry IP di mana tidak diikuti oleh pasangan terbaik dari Korea, India, dan China.
Kemenangan atas Man/Tee membuat Sabar/Reza lolos ke final Hylo Open 2025. Di final malam nanti, Sabar/Reza yang kini ditukangi Hendra Setiawan akan berhadapan dengan wakil Taiwan, Chiu Hsiang Chieh/Wang Chi-Lin. Apabila mampu juara Hylo Open 2025, ini akan menjadi gelar pertama bagi Sabar/Reza musim ini. Sebelumnya, prestasi terbaik mereka adalah runner-up Indonesia Open 2025.
Kekalahan tiga ganda putra Malaysia menjadi pukulan telak bagi Herry IP dan membuat marah Badminton Lovers (BL) Malaysia. Apalagi kekalahan Man Wei Chong/Tee Kai Wun dari pasangan Sabar/Reza hanya dengan dua set langsung 16-21, 21-23 dalam waktu singkat, 34 menit.
Ini adalah kemenangan ketiga Sabar/Reza dari pasangan Malaysia itu dalam empat pertemuan. Hasil ini juga membuat Malaysia gagal menempatkan wakilnya di babak final dalam tiga turnamen berturut-turut.
Kini, Herry IP sedang bingung. Komentar pedas BL Malaysia usai Man Wei Chong/Tee Kai Wun dikalahkan Sabar/Reza di semifinal memenuhi kolom komentar media sosial dan tentu saja memenuhi pikiran sang coach “Naga Api”. Mimpinya untuk membawa salah satu anak didiknya menjuarai Hylo Open 2025 pupus sudah.
Berikut di antara komentar-komentar pedas itu:
- Mens double kita bermain sangat mengecewakan.
- Sebab apa kalah? Coach-nya kan dari Indonesia, pastinya lebih mementingkan negaranya yang menang. So, pikirkanlah.
- Pemain Malaysia rankingnya saja yang tinggi, tetapi bermain macam taik. Taktikal Naga Api betul-betul out. Main macam tadi tanpa jiwa, tak pakai otak.
- Macam mana boleh tertinggal 21-12 itu? Coach Naga Api sudah hilang kuasanya.
- Potong gaji Coach Harry IP.
- Coach Naga Api out.
- Naga Api sudah jadi Naga Sayur.
- Sepertinya Herry IP harus pergi.
- Pasangan Indonesia ini beda dengan pasangan Indonesia yang lain. Gaya permainan mereka mirip main Ahsan/Setiawan.
- Pelatih Indonesia kini bisa membaca rencana permainan dan taktik Herry IP. Lalu pelatih taktik Indonesia bagus dan berhasil.
- Ada Hendra Setiawan di belakang mereka. Sedap permainan Indonesia.
- Coach Hendra memang power.
Tentang Kepindahan Herry IP

Herry IP pindah ke Malaysia pada awal Februari 2025 setelah dikontrak oleh Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) untuk menjadi pelatih ganda putra. Alasan kepindahan itu adalah tawaran menggiurkan, tantangan baru, dan potensi materi pemain Malaysia, serta target untuk meraih medali emas Olimpiade Los Angeles 2028.
BAM secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah melakukan berbagai upaya untuk meyakinkan pelatih legendaris ini. Menurut laporan The Star, BAM bahkan mengeluarkan dana besar untuk membawa Herry ke Negeri Jiran. Namun, nilai kontrak tersebut hingga kini masih dirahasiakan.
Herry IP bukanlah nama asing dalam dunia bulu tangkis internasional. Ia dikenal sebagai pelatih di balik kesuksesan pasangan-pasangan top Indonesia, termasuk Candra Wijaya/Tony Gunawan, Hendra Setiawan/Markis Kido, hingga Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. (*)
