Sejak beberapa tahun terakhir, Gunung Puntang semakin dikenal luas sebagai tempat favorit untuk melepas penat. Banyak pengunjung datang untuk berkemah, mendaki, atau sekadar menikmati pemandangan sambil duduk di tepi aliran sungai yang jernih.
Bagi anak muda, Puntang bukan sekadar tempat wisata, tapi juga ruang untuk beristirahat dari kesibukan, berbincang dengan teman, atau mencari inspirasi.
Keindahan alamnya berpadu dengan nilai sejarah yang kuat. Pada masa kolonial Belanda, kawasan ini menjadi lokasi berdirinya Stasiun Radio Malabar, salah satu stasiun pemancar terbesar di Hindia Belanda.
Sisa bangunannya masih bisa ditemukan di jalur pendakian dan kini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin mengenal sisi historis Bandung Selatan.

Belakangan, suasana Gunung Puntang semakin hidup dengan hadirnya kafe Berg, yang terletak di dalam area wisata. Kafe ini menjadi tempat ngopi favorit bagi wisatawan muda. Dari terasnya, pengunjung bisa menikmati kopi hangat sambil memandangi kabut tipis yang menggantung di antara pepohonan. Nuansanya sederhana namun menenangkan cocok untuk bersantai setelah berjalan kaki atau berkemah.
Menurut data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, Gunung Puntang termasuk dalam lima besar destinasi alam dengan tingkat kunjungan tertinggi di wilayah Bandung Selatan. Angka ini menunjukkan semakin besarnya minat wisatawan terhadap destinasi bernuansa alam yang tetap menjaga keasriannya.
Gunung Puntang bukan sekadar tempat wisata, tetapi bagian dari identitas Bandung Selatan. Keindahan alam, sejarah panjang, dan atmosfer damainya menjadikan tempat ini selalu punya ruang di hati setiap pengunjung. Setiap langkah di Puntang seolah membawa kita untuk kembali dekat dengan alam, sembari menikmati sisi lain dari Bandung yang penuh cerita. (*)
 
 
 
  
  
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
  