Bagi sebagian orang, bekerja di pemerintahan mungkin sekadar rutinitas: datang pagi, pulang sore, mengurus tumpukan berkas, dan menandatangani surat. Namun, bagi Budi Angga Mulya, pekerjaan itu bukan hanya tentang administrasi, tapi tentang pengabdian dan keikhlasan hati.
Pria kelahiran Bandung, 2 Januari 1983 ini kini menjabat sebagai Kepala Seksi Pemerintahan di Kelurahan Cipadung Kidul, Kota Bandung. Dari balik meja kerjanya, Budi tak hanya mengurus administrasi, tetapi juga turun langsung memastikan pelayanan publik benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Perjalanan kariernya dimulai jauh sebelum ia mengenakan seragam ASN. Setelah lulus dari SMK, ia harus menunda kuliah karena keterbatasan biaya. Hidup membawanya ke berbagai pekerjaan apa saja yang bisa ia jalani, mulai dari sales keliling menjajakan perabot rumah tangga, karyawan restoran cepat saji hingga perusahaan jasa.
“Dulu tiap pagi kami briefing, belajar cara komunikasi, sampai bahasa tubuh pun diperhatikan. Dari situ saya belajar gimana caranya melayani orang,” kenangnya. Pengalaman-pengalaman itu membentuk kepribadiannya menjadi disiplin, tangguh, dan terbiasa menghadapi banyaknya karakter manusia.
Kini, pelajaran hidup itu ia terapkan dalam tugasnya sebagai pegawai negeri yang sudah belangsung hampir satu dekade. Budi dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat dan tak segan turun langsung ke lapangan. Ia kerap mendatangi warga lansia, penyandang disabilitas, atau mereka yang sakit untuk membantu proses pembuatan KTP dan KK.
“Gak semua masyarakat bisa datang ke kantor. Kadang mereka sudah tua atau sakit. Jadi kami yang jemput, layani di rumah. Karena tugas kita memang melayani,” tuturnya penuh empati.
Budi percaya, pelayanan masyarakat bukan sekadar menuntaskan berkas, tapi soal hati. Ia berpegang pada prinsip sederhana yang menjadi panduan kerjanya setiap hari: “Kalau kita kerja dengan hati, hasilnya juga akan sampai ke hati orang lain.”
Kini, dari ruang kerjanya di Kelurahan Cipadung Kidul, Budi terus menjalankan amanah dengan semangat yang sama seperti saat pertama kali belajar melayani pelanggan di restoran cepat saji dulu, kini ia terapkan dalam bentuk pengabdian bagi masyarakat dengan hati yang benar-benar ingin memberi manfaat. (*)
