Goyobod Legendaris Harga Kaki Lima Kualitasnya Bintang Lima

Eva Alawiah
Ditulis oleh Eva Alawiah diterbitkan Selasa 11 Nov 2025, 10:41 WIB
Ilustrasi es goyobod. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Afrogindahood)

Ilustrasi es goyobod. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Afrogindahood)

Di tengah hiruk pikuk lalu lintas dan cuaca Bandung yang kerap panas menyengat Jalan A.H. Nasution, tepat di dekat keramaian area Cipadung, mata seolah pasti akan tertuju pada sebuah gerobak sederhana. Gerobak inilah yang jadi rumah bagi minuman dingin legendaris yang sebutannya adalah Es Goyobod.

Bukan sekadar es campur biasa, Goyobod ini membawa kisah ketahanan Nandi Hermawan, sang pemilik yang sudah setia menjajakannya sejak tahun 1997.

Siapa sangka, di zaman serba mahal ini, harga Goyobod Nandi terasa seperti hadiah dari masa lalu. Bayangkan, saat pertama berjualan, harga Goyobod per porsi hanya Rp1.000 hingga Rp2.000 . Kini, hampir tiga dekade berlalu, harganya hanya naik menjadi Rp6.000 per porsi.

"Kalau dulu saya cuman jual Rp1.000, Rp2.000. Sekarang cuman naik beberapa ya, Rp4.000," ujar Nandi, merujuk pada total kenaikan harga dari masa ke masa.

Inilah alasan mengapa Goyobod Nandi laris manis di kalangan anak sekolah, mahasiswa UIN Bandung, hingga para pengendara yang lewat. Harga yang dipertahankan Nandi disengaja, sebagai bentuk penyesuaian dengan kantong pelajar di sekitar Cipadung.

Saat disajikan, minuman ini langsung menghadirkan aroma gurih kelapa muda dan manisnya sirup marjan rasa kelapa yang langsung menembus indera, menjanjikan kesegaran yang otentik. Potongan goyobod yang ukurannya pas di mulut untuk satu kali suapan merupakan pengalaman yang tak terlupakan.

Goyobod itu sendiri terbuat dari aci atau kun kue yang memiliki tekstur kenyal dan bening, berpadu lembut dengan potongan roti tawar, sagu mutiara, tape singkong, hingga agar-agar sebagai pelengkap. Tiga serangkai rasa manis, gurih santan, dan sedikit asin berbaur sempurna dalam kuah kental. Uniknya, Goyobod ini punya ciri khas rasa Bandung.

Es Goyobod Kliningan. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Es Goyobod Kliningan. (Foto: Dok. Ayobandung.com)

"Manisnya terasa lebih kuat di lidah, namun kesegarannya cocok di cuaca Bandung. Berbeda kalau di Garut itu sedikit kurang manis dan yang ini lebih cocok di saya" ujar Zio seorang perantau asli Garut dan pelanggan setia.

Penyesuaian resep menjadi lebih manis ini rupanya cocok dengan selera warga dan cuaca di Bandung. Kunci mengapa Goyobod Nandi tetap dicari adalah kualitas bahan yang tidak pernah ia kompromikan, meskipun harganya murah.

Goyobod Nandi menggunakan santan yang berkualitas. Ia menggunakan santan seharga Rp40.000 per kilo. Ia enggan menggunakan santan murah yang harganya Rp20.000 per kilo dan biasanya sudah diencerkan dengan air. Nandi memastikan semua bahan harus apik atau bersih. Aci (kun kue) harus bening dan berkualitas agar tidak "bau tanah". Ia bahkan akan membuang bahan jika ada sedikit saja bintik hitam, demi menjaga kualitas dan tampilan.

Resep inilah yang bahkan pernah ia ajarkan sebagian kepada seorang mahasiswa yang kini sukses membuka gerai di Tangerang.

Perjalanan Nandi adalah potret gigihnya pedagang kuliner tradisional. Ia pernah menikmati puncak kejayaan dengan memiliki 8 gerobak , melayani pesanan catering Goyobod hingga ke Gedung Sate. Namun, badai dan persaingan membuat usahanya harus menyusut drastis, kini hanya tersisa satu gerobak yang beroperasi.

Di tengah segala kesulitan dan persaingan, Es Goyobod Nandi adalah simbol ketulusan dan kualitas yang tak pernah luntur. Saat menyantap Goyobod Rp6.000, sama artinya dengan mendukung semangat seorang pedagang yang berjuang agar kenangan jajanan masa lalu tetap eksis di jantung Kota Bandung. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Eva Alawiah
Tentang Eva Alawiah
Journalist
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:24 WIB

Bandung Macet, Udara Sesak: Bahaya Asap Kendaraan yang Kian Mengancam

Bandung yang dulu dikenal sejuk kini semakin diselimuti kabut polusi.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:47 WIB

Ketika Integritas Diuji

Refleksi moral atas pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:36 WIB

Perpaduan Kenyal dan Lembut dari Donat Moci Viral di Bandung

Setiap gigitan Mave Douchi terasa lembut, manisnya tidak giung, tapi tetap memanjakan lidah.
Donat mochi lembut khas Mave Douchi dengan tekstur kenyal yang jadi favorit pelanggan (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 08:39 WIB

Sejarah Letusan Krakatau 1883, Kiamat Kecil yang Guncang Iklim Bumi

Sejarah letusan Krakatau 1883 yang menewaskan puluhan ribu jiwa, mengubah iklim global, dan menorehkan bab baru sejarah bumi.
Erupsi Gunung Krakatau 1883. (Sumber: Dea Picture Library)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 21:04 WIB

Mama Inspiratif dan Perjuangan Kolektif Mengembalikan Sentuhan Nyata dalam Pengasuhan

Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar.
Ilustrasi. Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 18:39 WIB

Dari Studio Kecil hingga Panggung Nasional, Bandung Bangkit Lewat Nada yang Tak Pernah Padam

Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an.
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 11 Nov 2025, 17:22 WIB

Hikayat Buahbatu, Gerbang Kunci Penghubung Bandung Selatan dan Utara

Pernah jadi simpul logistik kolonial dan medan tempur revolusi, Buahbatu kini menjelma gerbang vital Bandung Raya.
Suasana Buahbatu zaman baheula. (Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 17:00 WIB

Proyeksi Ekonomi Jawa Barat 2025: Menakar Potensi dan Risiko Struktural

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 15:20 WIB

Bakmi Tjo Kin Braga Jadi Ikon Kuliner yang Tak Lekang Waktu

Sejak 1920 Bakmi Tjo Kin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Bandung, sebuah warung tua yang bernuansa klasik ini terletak di Jalan Braga No. 20
Tampak Depan Warung Bakmi Tjo Kin (Foto: Desy Windayani Budi Artik)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:38 WIB

Bandung, Antara Heritage dan Hype

Bangunan heritage makin estetik, tapi maknanya makin pudar. Budaya Sunda tersisih di tengah tren kafe dan glamping.
Salah satu gedung terbengkalai di pusat Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Muhamad Firdaus)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:21 WIB

Mengintip Cara Pengobatan Hikmah Therapy yang 'Nyentrik' di Bandung

Praktik pijat organ dalam di Bandung yang memadukan sentuhan, doa, dan ramuan herbal sebagai jalan pemulihan tubuh dan hati.
Ibu Mumut berada di ruang depan tempat praktik Hikmah Therapy. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Fira Amarin)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:00 WIB

Potret Inspiratif Cipadung Kidul dari Sales Keliling hingga Kepala Seksi Kelurahan

Budi Angga Mulya, Kepala Seksi Pemerintahan Cipadung Kidul, memaknai pekerjaannya sebagai bentuk pengabdian.
Kepala Seksi Pemerintah Kelurahan Cipadung Kidul, Budi Angga Mulya (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 13:05 WIB

Menapak Jejak Pandemi dalam Galeri Arsip Covid-19 Dispusipda Jawa Barat

Dispusipda Jawa Barat menghadirkan Galeri Arsip Covid-19 sebagai ruang refleksi dan edukasi bagi masyarakat.
Koleksi Manekin Alat Pelindung Diri (APD) dikenal dengan nama baju Hazmat yang mengenakan tenaga kesehatan dalam menangani Covid 19 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fereel Muhamad Irsyad A)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 11:25 WIB

ASN Frugal Living, Jalan Selamat ASN dari Jerat Cicilan dan Inflasi?

Dengan frugal living, ASN dapat menjaga integritas dan stabilitas keuanganny
Ilustrasi ASN. (Sumber: Pexels/Junior Developer)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 10:41 WIB

Goyobod Legendaris Harga Kaki Lima Kualitasnya Bintang Lima

Goyobod Nandi sudah berjualan sejak 1997 yang tetap bertahan hingga sekarang.
Ilustrasi es goyobod. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Afrogindahood)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 09:47 WIB

Bandung Lautan Macet Saat Liburan Akhir Pekan

Bandung yang sering dielu-elukan karena memiliki beberapa spot yang bisa mendatangkan ketenangan.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jembatan Layang Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung, Jumat 19 September 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 09:17 WIB

Air Mata Bahagia di Balik Toga, Kisah Keluarga yang Mengantar Mimpi ke Panggung Wisuda

Di balik gemuruh tepuk tangan dan toga yang melambai, tersimpan kisah haru sebuah keluarga sederhana.
Seorang wisudawan berpose bersama keluarganya di depan Fakultas, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Jajang Shofar Khoerudin)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 07:58 WIB

Berjuang itu Mudah, Bertahan itu Sulit: Kisah Sosok Santri yang Tangguh

Kisah inspiratif Defani Raspati yang Mendapatkan Juara 1 Lomba Membaca Kitab Kuning pada Hari Santri Nasional di Persiapan Waktu yang Singkat.
Pemberian Piala Juara 1 Membaca Kitab Kuning kepada Defani Raspati, salah satu Santri Yayasan Pondok Pesantren Sukamiskin. (Istimewa)
Ayo Biz 10 Nov 2025, 19:25 WIB

Jawa Barat Menuju 2029: Sinergi Ekonomi Biru, Industri 5.0, dan Pemerintahan Progresif untuk Pertumbuhan Inklusif

Arah pembangunan Jawa Barat kini difokuskan pada sinergi antara ekonomi biru dan industri 5.0 sebagai fondasi baru untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Arah pembangunan Jawa Barat kini difokuskan pada sinergi antara ekonomi biru dan industri 5.0 sebagai fondasi baru untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)