AYOBANDUNG.ID -- Bandung sedang mengalami pergeseran selera kuliner. Jika dulu makanan Jepang identik dengan restoran eksklusif dan sajian formal, kini hadir cara baru yang lebih dinamis dan interaktif yakni sushi konveyor. Di atas ban berjalan, potongan sushi meluncur perlahan, menawarkan pengalaman makan yang tak hanya praktis, tetapi juga menyenangkan secara visual.
Konsep ini dikenal sebagai kaiten sushi, pertama kali diperkenalkan di Jepang pada akhir 1950-an. Di Bandung, tren ini mulai terlihat sejak 2023 dan terus berkembang hingga 2025, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap budaya Jepang. Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, jumlah restoran bertema Jepang meningkat 17% dalam dua tahun terakhir, dengan sebagian besar mengadopsi elemen visual seperti sushi konveyor.
Sistem ini memungkinkan pelanggan memilih langsung sushi yang lewat di depan mereka, tanpa perlu memesan kepada pelayan. Selain efisien, cara ini juga memberi kebebasan dan rasa penasaran dan bertanya-tanya apa yang akan lewat berikutnya? Bagi generasi muda yang gemar membagikan momen makan di media sosial, sushi konveyor menjadi daya tarik tersendiri.
Salah satu restoran yang mengadopsi konsep ini adalah Sushi Republic. Meski bukan satu-satunya, restoran ini menjadi contoh bagaimana sushi konveyor bisa dikombinasikan dengan layanan all you can eat (AYCE) grill dan shabu-shabu dalam satu tempat. “Saya pengennya orang makan Grill, Shabu, Sushi di satu tempat aja,” ujar Owner Sushi Republic, Kenny saat ditemui Ayobandung.
Namun, fenomena sushi konveyor tidak berhenti pada satu nama. Beberapa restoran lain di kawasan Dago, Cihampelas, dan Buah Batu mulai mengembangkan sistem serupa, bahkan dengan inovasi tambahan seperti pemesanan digital dan conveyor bertingkat. Menurut BPS Jawa Barat, sektor penyediaan makanan dan minuman di Bandung tumbuh 6,2% pada 2024, sebagian besar didorong oleh restoran tematik dan pengalaman makan yang unik.
Harga sushi konveyor di Bandung cukup bervariasi, mulai dari Rp3.000 hingga Rp80.000 per piring. Beberapa restoran menawarkan promo Rp10.000 untuk item tertentu, menjadikan tren ini tidak hanya menarik secara visual tetapi juga terjangkau bagi berbagai kalangan.
Selain sushi, restoran Jepang di Bandung juga mulai menggabungkan elemen lokal seperti sambal atau topping khas Sunda untuk menarik pasar domestik. Hal ini menunjukkan bahwa tren kuliner Jepang tidak hanya soal adopsi budaya, tetapi juga soal adaptasi dan inovasi.
Disbudpar Kota Bandung mencatat bahwa wisata kuliner menjadi alasan utama kunjungan wisatawan domestik ke kota ini. Dari 8,5 juta wisatawan yang tercatat pada 2024, lebih dari 60% menyebut kuliner sebagai daya tarik utama. Sushi konveyor menjadi bagian dari narasi ini, sebuah bukti bahwa makan kini bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal pengalaman.
Interior restoran yang mengusung konsep ini pun dirancang sedemikian rupa dengan desain minimalis, terang, dan bersih, dengan sentuhan Jepang modern. Musik latar khas Tokyo dan pencahayaan lembut menambah kesan otentik yang membuat pengunjung betah berlama-lama.
Beberapa restoran bahkan menambahkan elemen edukatif seperti informasi jenis ikan, asal bahan, dan cara makan sushi yang benar. Informasi ini menjadikan sushi konveyor bukan hanya gaya makan, tetapi juga pintu masuk ke pemahaman budaya Jepang yang lebih dalam.
Dengan jam operasional fleksibel, biasanya pukul 10.00–22.00 WIB, restoran sushi konveyor di Bandung menjadi pilihan ideal untuk makan siang, makan malam, atau sekadar nongkrong santai. Lokasinya pun strategis, berada di pusat keramaian dan mudah diakses oleh kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Tren ini diperkirakan akan terus berkembang, terutama dengan dukungan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat urban. Sushi konveyor bukan lagi sekadar cara makan, tetapi simbol dari bagaimana Bandung terus berinovasi dalam dunia kuliner.
“Saya ingin orang datang bukan hanya untuk makan, tapi untuk merasakan pengalaman kuliner Jepang yang lengkap dan menyenangkan,” pungkas Kenny.
Alternatif kuliner Bandung atau produk serupa:
