Siapa sangka jika di tengah Kota Bandung masih terdapat kafe yang memiliki konsep alam. Hirup pikuk Jalan Braga yang sering kali dipenuhi tidak hanya oleh wisatawan lokal tapi juga internasional, ternyata tersimpan sebuah kafe Cupola ID tersembunyi yang jauh dari keramaian.
Cupola ID Braga (sebutan singkatnya Cupola) menjadi kafe tersembunyi yang untuk mengaksesnya mesti memasuki gang kecil dengan sedikit turunan. Bukan sembarang gang, karena saat melintasinya terdapat sebuah karya seni warna-warni yang tertempel di sebelah kanan dinding.
Menyambangi tempat ini di bawah jam 9 pagi menyisakan kesunyian yang menenangkan.
Deretan kursi penuh warna biru dan merah nampak masih kosong karena belum ada satupun yang duduk. Embusan angin pagi yang masih bersih menyeruak melalui saluran pernafasan. Gemercik air dari sungai Cikapundung menjadi terapi jiwa yang lelah dari hiruk pikuk dunia. Hijaunya pohon dan tanaman yang menari riang tertiup angin menjadi penyejuk bagi mata.
Berkunjung ke tempat ini terasa sedang kembali ke rumah, terlebih jika mendapat spot di luar jendela bangunan yang di dalamnya menjadi tempat pemesanan. Di lantai dua pun terdapat spot yang cocok jika dijadikan tempat berkumpul bersama teman karena kursi dan meja yang lebih luas dari tempat lainnya.
Sementara spot outdoor yang letaknya tepat di bawah pohon rindang menjadi spot yang sangat menarik. Meski pemandangan sungai Cikapundung yang airnya coklat dan berserakan beberapa sampah tapi tidak mengeluarkan aroma yang mengganggu penciuman. Bersantai sejenak sambil membaca buku menjadi momen indah sambil refleksi diri.
Tepat di sebrang kafe Cupola ID Braga, terdapat mini cafe yang menjual es krim tapi nampaknya buka di jam yang lebih siang. Melirik ke atas sedikit terdapat studio foto yang minimalis. Berdasarkan informasi, untuk berfoto disini perlu booking via dm instagram atau whatshapp ke portrait place. Harga yang ditawarkan pun beragam tergantung pilihan paket yang di ambil.

Kurang lengkap rasanya jika tidak mencoba menu di cafe ini. Namun sangat disayangkan di bawah jam 10 menu makanan berat belum tersedia. Jadi penulis hanya bisa memesan varian minuman yang beraneka ragam mulai dari coffe, artisan tea, juice, mocktails, beverages dan lainnya.
Penulis memesan satu cangkir Tropical Blue yang terbuat dari campuran rempah ( butterfly pea flower, lemongrass, apple, spearmint, green tea). Seduh tropical blue sebanyak 4 gram dengan air 100 ml dengan suhu 100 derajat selama 5 menit kemudian tambahkan gula pasir sebanyak 15 gram.
Tambahkan 1 sendok perasan lemon, 3 sendok air kelapa dan 100 gram es batu kemudian di tambah hiasan lemon yang sudah dikeringkan. Selain rasanya menyegarkan di mulut , warnanya yang cantik dan menarik membuat penulis minum perlahan agar masih bisa terus dipandang.

Kedua penulis memesan minuman Strawberry Frappe yang terbuat dari fibercreme, buah strawberry, gula halus, air putih, es batu dan ice cream strawberry.
Semua bahan ini diblender jadi satu dan disajikan dengan es batu tambahan agar tetap dingin. Rasanya manis, lembut dan sedikit creamy di akhir terasa kembali ke masa kecil yang penuh dengan keceriaan.

Selamat mencoba, bisa datang jam 7 pagi untuk menikmati minumannya dan jam 10 pagi untuk makanan berat. Lokasinya mudah di jangkau meski masuk gang karena sudah terdeteksi di Google Maps. (*)