Saat Patung Harimau Bandung Loncat dari Pos Jaga

Hengky Sulaksono
Ditulis oleh Hengky Sulaksono diterbitkan Selasa 17 Jun 2025, 09:32 WIB
Salah satu patung maung Bandung yang pernah melompat dari pos jaga. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)

Salah satu patung maung Bandung yang pernah melompat dari pos jaga. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)

AYOBANDUNG.ID - Pada 6 Februari 2020 dini hari, kota Bandung mendadak geger. Bukan karena gempa, bukan pula karena suara dentuman misterius yang biasa viral di Twitter. Tapi karena seekor maung, alias patung harimau putih, tiba-tiba ditemukan ambruk dari pijakannya di Simpang Braga. Letaknya strategis, tepat di dekat Balai Kota Bandung. Tumbang tepat di jantung kota.

“Katanya sih jam setengah dua pagi,” ujar Iwan Rahmat, petugas keamanan di sekitar Gereja Bethel. Ia sendiri tak melihat langsung peristiwa bersejarah ini, namun mendapat laporan dari rekannya. “Tiba-tiba aja udah di bawah. Gak tahu kenapa,” katanya kepada Ayobandung kala itu.

Sekitar pukul 09.00 WIB pagi, para petugas dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Pertamanan (DPKP3) datang mengevakuasi bangkai maung. Patung itu diangkut dengan serius, meski ekspresinya tetap datar.

Penyebab robohnya tidak pernah jelas. Kepala Seksi Estetika DPKP3 Kota Bandung kala itu, Juhatin, punya dugaan awal: karena orang gila. “Itu mah kayaknya orang gila. Karena ada tongkat bambu di situ teh,” ujarnya.

Dugaan ini diperkuat dengan keberadaan satu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang sering keluyuran di sekitar Jalan Viaduct dan dikenal suka usil pada fasilitas umum. Bahkan, katanya, orang ini pernah memanjat patung maung di Cicendo. ODGJ ini tampaknya punya masalah personal dengan patung harimau.

Sialnya, peristiwa 6 Februari 2020 itu bukan kejadian pertama. Sekitar sembilan bulan sebelumnya, tepatnya 12 Mei 2019, patung yang sama jatuh di lokasi yang sama. Waktu itu kejadiannya menjelang siang. “Udah jatuh aja. Posisinya waktu di bawah itu saya lihat udah berdiri," seorang tukang parkir bernama Wahid kala itu bersaksi.

Saat itu juga tak ada yang tahu pasti apa penyebabnya. Tapi yang pasti, tim pemkot langsung bergerak: patung dinaikkan kembali, seperti mengangkat prajurit yang jatuh dari menara penjaga. Hebatnya, setiap jatuh, si maung ini tak pecah. Hanya sedikit 'luka ringan'. Sejak kemunculannya sebagai ikon penjaga Kota Bandung di empat penjuru mata angin, patung ini justru lebih sering membuat publik bertanya-tanya

Kehebohan soal patung maung ini berlanjut di tahun berikutnya. Menjelang akhir 2021, patung-patung maung kembali bikin ramai. Bukan karena lompat dari tugu, melainkan karena hilang. Di sejumlah titik seperti Jalan Wastukencana, Jalan Aceh, dan Jalan Citarum, warga menyadari satu ekor maung lenyap dari tiap tugu yang biasanya berisi empat patung.

Kejadian ini bikin heboh karena jumlah patung di tiap tugu memang harus genap: empat. Menurut filosofi yang dicanangkan sejak awal, keempat maung itu mewakili penjaga Bandung dari empat penjuru mata angin. Jadi, hilangnya satu berarti Bandung jomplang penjaganya. Takutnya ada setan nyelonong dari barat daya.

Tapi sebelum muncul teori konspirasi yang bikin geleng-gleng kepala, Juhatin buru-buru memberi klarifikasi. “Bukan hilang, ada kok. Itu teh patah kakinya, jadi si patungnya udah nonggeng ke bawah,” ujarnya santai.

Patung-patung itu akhirnya diamankan oleh DPKP3 sebelum jatuh lagi. “Takutnya nanti viral, kalau udah jatuh ke bawah kan pasti ramai,” lanjut Juhatin. Sebuah langkah preventif yang cukup masuk akal, mengingat setiap kali maung loncat, medsos langsung berguncang.

Juhatin menjelaskan bahwa kondisi cuaca menjadi biang keladi rusaknya kaki patung. Katanya, timnya melakukan kontrol tiga bulanan. “Takutnya aya nu coplok.”

Direvisi karena Terlalu Imut

Tugu patung maung Bandung awalnya dibangun atas inisiatif Wali Kota Bandung saat itu, Ridwan Kamil, pada akhir 2017. Rencana besarnya: menjadikan Maung Bandung sebagai simbol penjaga kota di titik-titik strategis. Namun begitu patung selesai dan diperkenalkan ke publik pada awal 2018, warganet kurang terkesan.

Bukannya terlihat garang, patung-patung ini justru dinilai terlalu imut. Banyak yang bilang bentuknya lebih mirip anjing laut sedang senyum malu-malu ketimbang harimau Sunda sangar. Ada juga yang menyebutnya menyerupai beruang kutub yang tersesat ke Bandung karena pemanasan global.

Kritik terhadap rupa patung maung Bandung muncul bertepatan dengan memuncaknya perhatian publik terhadap estetika patung harimau kala itu. Pemicunya adalah kehebohan patung macan Cisewu yang muncul pada tahun 2017. Kala itu, dunia maya dibikin ngakak berjemaah gara-gara tampakan patung macan yang nangkring manis di halaman Koramil 1123 Cisewu, Garut.

Bukannya garang macam lambang TNI biasanya, si macan satu ini malah tampil dengan wajah ramah nan lugu. Macan Cisewu malah terlihat seperti siap dibelai, bukan berkelahi. Dalam sekejap, patung yang awalnya mungkin dibuat dengan niat nasionalisme, malah berubah jadi ikon komedi digital.

Patung Macan Cisewu yang viral pada 2017. (Sumber: Twitter @halleluhellyeah)
Patung Macan Cisewu yang viral pada 2017. (Sumber: Twitter @halleluhellyeah)

Rupanya mirip kartun atau kucing oyen yang terlalu someah dengan raut menebar senyum semriwing. Foto si macan viral ke mana-mana, dijadikan bahan meme, ditertawakan berjamaah, dan dijuluki sebagai macan paling santai seantero republik.

Ridwan Kamil juga sempat mengakui kekecewaannya terhadap patung maung Bandung. Menurutnya, patung itu seharusnya mencerminkan semangat masyarakat yang gagah, bukan manja. Dari sinilah muncul revisi bentuk patung. Bentuknya jadi lebih sangar, mulut menganga, otot terlihat di bagian dada dan kaki. Tidak lagi malu-malu. Lebih mirip Black Panther versi kearifan lokal.

Tapi, tak semua senang. Mohamad Rico Wicaksono, seniman dan pemilik akun Instagram @matjan_ningratz, justru lebih suka versi lama. "Kurang bodor. Bagi saya (patung maung yang mirip beruang kutub) cocok dan bagian dari doa agar Kota Bandung menjadi kembali dingin seperti di kutub. Sekarang Kota Bandung sudah mulai panas," kata dia.

Redaksi
Redaksi
Editor
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Jelajah 30 Sep 2025, 21:30 WIB

Jejak Peninggalan Sejarah Freemason di Bandung, dari Kampus ITB hingga Loji Sint Jan

Loji Sint Jan yang lenyap, cikal bakal ITB, dan toko buku Braga mengungkap misteri peninggalan Freemason di Bandung.
Kegiatan di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THB), yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). (Sumber: ITB)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 20:00 WIB

'Ngahiang' Jadi Obor untuk Birokrasi Menyala

Pesan visioner Uga Siliwangi dari Sri Baduga Maharaja adalah nilai reflektif di masa kini, obor penerang masa depan.
Ilustrasi ASN. (Sumber: Dok. Kemenpan)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 19:09 WIB

Produk Budaya Bernilai Bisnis, Yu Sheng dan Peluang Kuliner Premium di Era Urban

Ketika sumpit diangkat tinggi dan suara harapan menggema di sekeliling meja, Yu Sheng menjelma bukan sekadar hidangan pembuka, melainkan sebuah perayaan hidup.
Ketika sumpit diangkat tinggi dan suara harapan menggema di sekeliling meja, Yu Sheng menjelma bukan sekadar hidangan pembuka, melainkan sebuah perayaan hidup. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 17:21 WIB

Jalan Panjang UMKM Jawa Barat Membangun Ekosistem

Di pasar-pasar tradisional, bengkel rumahan, studio kreatif, hingga warung kopi pinggir jalan, denyut UMKM Jawa Barat terasa nyata.
Di pasar-pasar tradisional, bengkel rumahan, studio kreatif, hingga warung kopi pinggir jalan, denyut UMKM Jawa Barat terasa nyata. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 16:49 WIB

Agama-Agama Tiongkok yang Melebur di Segala Arah Tanah Sunda

Kita harus meniru sikap para dewa dan leluhur yang mau duduk berdampingan, yang dari altarnya mau menyediakan ruang bagi yang lain.
Hio Lo Utama di Vihara Satya Budhi (Kelenteng Bandung) (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 16:16 WIB

Untuk Bandung yang Bebas dari Perundungan

Kita tidak akan sepenuhnya paham bagaimana rasanya di-bully, sebelum kita merasakan sendiri dampaknya.
Ilustrasi korban perundungan. (Sumber: Pexels/Rahul)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 15:39 WIB

Generasi Streaming: Mengapa Podcast Video Jadi Pilihan Utama Milenial dan Gen Z?

Ketika generasi milenial dan Z di Indonesia mulai menjadikan podcast sebagai bagian dari rutinitas harian, format yang mereka pilih pun ikut berevolusi.
Ilustrasi. Ketika generasi milenial dan Z di Indonesia mulai menjadikan podcast sebagai bagian dari rutinitas harian, format yang mereka pilih pun ikut berevolusi. (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 13:54 WIB

Pilih Jaket Anak Jangan Hanya Sekedar Lucu

Jaket anak berfungsi melindungi tubuh anak dari cuaca, baik panas terik, angin, maupun dinginnya hujan dan udara malam. Selain melindungi, jaket juga memberikan rasa nyaman serta menjaga kesehatan
Ilustrasi foto anak memakai jaket. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 13:19 WIB

Ruang Belajar Kebudayaan dari Spanduk ke Kardus Sitaan

Di tengah maraknya program literasi negara, masih terjadi ironi: buku-buku disita, seni dipinggirkan, dan ruang refleksi dikecilkan.
Dokumen komunitas pasar minggu Bandung (Foto: MIR)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 11:51 WIB

Perempuan dan Silat: Perayaan Kejuaraan Pasanggiri Pencak Silat Se-Bandung Raya

Sebagai perempuan, Rivia hadir dalam dunia silat membawa perubahan stigma bagi perempuan & generasi z yang sering kali dianggap buruk.
Penampilan Peserta Silat di Pasanggiri (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 10:35 WIB

Hardisk, Penolong di Saat Butuh Penyimpanan Ekstra

Hard disk adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai media penyimpanan utama. Di dalamnya terdapat piringan magnetis yang berputar dengan cepat untuk menyimpan berbagai jenis data, mulai d
Ilustrasi Hard Disk. (Foto: Pixabay)
Ayo Jelajah 30 Sep 2025, 10:21 WIB

Sejarah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dari Zaman SBY Sampai Bikin Jepang Kecele

Wacana kereta cepat lahir di era SBY, tapi Jokowi yang mengeksekusi dengan China. Bagaimana Jepang sampai merasa dikhianati?
Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh. (Sumber: KCIC)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 09:05 WIB

Makan Siang Pakai Karedok, Sehat dan Bikin Kenyang

Karedok, kuliner khas Sunda berbahan dasar sayuran segar dengan bumbu kacang, menjadi salah satu menu wajib bagi pencinta makanan sehat.
Ilustrasi Foto Karedok. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 08:08 WIB

Ada Apa Saja di Pasar Cihapit?

Kawasan Cihapit, Bandung, tidak hanya dikenal sebagai pusat belanja tradisional, tetapi juga menjadi salah satu spot kuliner yang selalu ramai dikunjungi. Dari jajanan ringan hingga makanan berat
Pasar Cihapit. (Foto: Ayobandung.com/Kavin Faza)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 07:04 WIB

Mengapa Penataan Sungai Penting untuk Bandung

Bandung membutuhkan paradigma baru di mana sungai diperlakukan sebagai aset penting kota.
Kawasan permukiman di pinggiran Sungai Cikapundung, Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 20:35 WIB

Menjelajahi Waktu di Antara Sunda dan Hindu

Darinyalah kemudian lahir kerajaan-kerajaan, Galuh di Ciamis dan Pakuan-Pajajaran di Bogor, yang pada abad ke-16 bersatu dalam nama Sunda.
Prasasti Batu Tulis di Bogor. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 19:29 WIB

Fundamental Dulu, Ekspor Kemudian: Strategi UMKM Sukses ala Bechips

Setiap lembar keripik Bechips yang mendarat di rak-rak toko Jepang membawa cerita panjang tentang ketekunan, strategi, dan mimpi besar seorang pelaku UMKM.
Produk UMKM asal Bandung, Bechips yang bersukses diekspor ke pasar Jepang. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 29 Sep 2025, 17:25 WIB

Keracunan MBG di Bandung Barat, Kronik Tragedi Hidangan Basi di Balik Santapan Bergizi

Kronologi ribuan siswa di Bandung Barat tumbang usai menyantap menu MBG. Program yang dijanjikan sehat malah berubah jadi “Makan Basi Gratis.”
Potret sejumlah siswa yang terkapar lemasakibat keracunan massal MBG di Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 17:04 WIB

Post-Grunge Tak Pernah Mati: Freak dan Semangat Bandung

Freak, yang mengusung aliran post-grunge, telah menjadi bagian dari denyut nadi skena independen Kota Bandung sejak awal 2000-an.
Freak saat launching party album ketiga “Revelation of Universe” pada 2016, berisi 11 track yang dirilis di Indonesia dan Malaysia. (Sumber: dok. Freak)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 16:31 WIB

Longser Sunda 'Kabayan Ngalalana' Menampilkan Figur yang Berbeda dari Mang Kabayan

Dalam Longser Sunda “Kabayan Ngalalana”, Mang Kabayan ditampilkan sebagai sosok Profesor Kabayan, seorang penemu mesin waktu.
Dalam Longser Sunda “Kabayan Ngalalana”, Mang Kabayan ditampilkan sebagai sosok Profesor Kabayan, seorang penemu mesin waktu. (Sumber: Istimewa)