Kisah Susu Hangat Bandung, dari Suguhan Para Priyayi ke Pecinta Lesehan

Redaksi
Ditulis oleh Redaksi diterbitkan Kamis 24 Jul 2025, 12:17 WIB
Peternak Belanda sedang memerah susu sapi di Lembang tahun 1910-an. (Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections)

Peternak Belanda sedang memerah susu sapi di Lembang tahun 1910-an. (Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections)

AYOBANDUNG.ID - Orang bilang, Bandung itu kota yang dingin tapi banyak yang hangat. Suasananya adem, orangnya ramah, dan malam-malamnya lebih cocok ditemani susu hangat daripada kopi kekinian. Di kota ini, minuman susu murni bukan sekadar pelengkap sarapan atau teman camilan, tapi sudah jadi semacam budaya: warisan kolonial yang kemudian disulap jadi kebiasaan lokal.

Tak usah jauh-jauh ke Lembang. Cukup melipir ke Jalan Dipati Ukur, Pungkur, Jalan Aceh, atau Gasibu. Malam hari, deretan tenda menjajakan susu murni berbagai rasa: stroberi, cokelat, jahe, bahkan bandrek berjejer seperti lomba popularitas rasa.

Duduk lesehan sambil menghirup uap susu yang mengepul, orang-orang mengobrol ringan, sesekali tertawa. Seolah, Bandung menyuruh semua orang untuk berhenti sebentar, mengendurkan otot, dan menikmati hangatnya malam.

Tapi, sebelum jadi kesukaan mahasiswa di kosan atau pasangan muda yang baru jadian, susu hangat di Bandung punya akar sejarah yang lebih aristokrat. Dulu, minum susu bukan gaya hidup rakyat jelata, melainkan minuman kalangan meneer, noni, dan para priyayi yang belajar dari tuan-tuan Belanda.

Bandung mulai mengenal teknologi pengolahan susu sejak awal abad ke-20. Menurut berbagai catatan kolonial, ilmu pengolahan susu itu dibawa langsung dari Friesland, Belanda—daerah yang terkenal karena sapi-sapi perahnya yang produktif dan iklimnya yang cocok untuk peternakan.

Tapi kalau mau cari siapa pelopornya, tentu harus menoleh ke nama Ursone. Bukan orang Belanda, tapi Italia. Keluarga Ursone datang ke Lembang sekitar tahun 1880. Pada tahun 1895 mereka mendirikan Lembangsche Melkerij Ursone, sebuah perusahaan susu yang menjadi pionir industri susu di Tatar Priangan. Dari sini, jejak susu murni Bandung bermula.

Ursone tidak sendirian. Tak lama kemudian muncul kompetitor-kompetitor Eropa lain, seperti perusahaan Generaal de Wet Hoeve milik Hirschland dan Van Zijll di kawasan Cisarua. Seperti balapan sapi, usaha perahan susu pun berlomba-lomba memproduksi susu murni berkualitas tinggi.

Jelang tahun 1930-an, Bandung bisa dibilang sebagai ibu kota susu. Produksi susu mencapai 13.000 liter per hari dari 22 usaha pemerahan. Tapi produksi sebanyak itu juga membawa masalah: bagaimana cara menyimpan dan mengirim susu yang cepat basi itu?

Bangunan Gedung BMC (Sumber: PT. Agronesia)
Bangunan Gedung BMC (Sumber: PT. Agronesia)

Jawabannya datang tahun 1928. Di Jalan Aceh berdirilah Bandoengsche Melk Centrale (BMC), pusat pengolahan dan distribusi susu pertama dan terbesar di Priangan. Didirikan di atas lahan milik Louis Hirschland dan Van Zijl, BMC tidak hanya berfungsi sebagai gudang, tapi juga pusat pengolahan susu modern dengan teknologi pasteurisasi atau proses pemanasan untuk membunuh bakteri tanpa merusak gizi. Dulu, susu-susu dari Lembang dan Cisarua dibawa ke BMC. Diolah, lalu didistribusikan ke berbagai penjuru.

Gedung BMC sendiri rampung dibangun pada 1929, namun akta lahannya baru keluar pada 1932, tercatat sebagai Persil Tanah Nomor 1713 dan 1714. Arsitekturnya khas art deco dan sampai sekarang bentuknya nyaris tidak berubah. Bahkan, sejak akhir 1980-an, gedung ini resmi dilindungi sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pada Perda Kota Bandung Nomor 7 Tahun 2018, BMC termasuk dalam 254 cagar budaya tipe A yang wajib dilestarikan. Kini, gedung itu sudah tak lagi menjadi pusat susu se-Priangan. Namun ia tetap hidup, beralih rupa menjadi restoran dan kafe yang tetap setia menyajikan susu murni dengan rasa klasiknya.

Sekarang, ada yang datang ke BMC karena nostalgia, ada yang penasaran, dan tak sedikit yang baru tahu sejarah panjang di balik segelas susu hangat itu. Tapi semuanya sepakat: tak ada yang bisa menggantikan sensasi minum susu hangat di malam Bandung yang dingin—sebuah kebiasaan tua yang terus terasa muda.

Bandung sudah berubah. Gedung-gedung menjulang, jalanan makin padat, dan tren kuliner datang silih berganti. Tapi susu murni tetap bertahan, menjadi jembatan antara masa lalu dan kini. Dari tangan para meneer, dipopulerkan oleh keluarga Ursone, disalurkan lewat BMC, hingga akhirnya hadir di gelas-gelas plastik kedai kaki lima. Dari warisan kolonial, jadi kebiasaan lokal. Hangatnya masih sama seperti dulu.

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 02 Nov 2025, 20:37 WIB

Mengapa Tidur Cukup Sangat Penting? Begini Cara Mencapainya

Sering begadang? Hati-hati, kurang tidur bisa merusak kesehatan tubuh dan pikiranmu!
Ilustrasi tidur. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 17:53 WIB

Inspirasi Sosok yang Teguh Mengabdi di Cipadung Wetan

Sosok lurah di Cipadung Wetan yang memiliki dedikasi tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Lurah Cipadung Wetan, Bapak Tarsujono S. Sos, M,. M,. (Sumber: Mila Aulia / dok. pribadi | Foto: Mila Aulia)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 15:14 WIB

Peran Orang Tua di Tengah Tantangan Pendidikan Modern

Perkembangan teknologi dan perubahan gaya belajar membuat pendidikan modern tidak lagi sama seperti dulu.
Orang tua dan anaknya. (Sumber: Pexels/Lgh_9)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 14:01 WIB

Ketika Kampus Tak Lagi Aman: Belajar dari Kasus Timothy Anugerah di Universitas Udayana

Kasus meninggalnya Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana, membuka mata kita tentang bahaya perundungan di lingkungan kampus.
Korban perundungan, Timothy Anugerah. (Tiktok/apaajaboleh2012)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 12:29 WIB

Bermain dengan Sabar, Reza Gebuk 2 Ganda Malaysia, BL Negeri Jiran Marah!

Ini adalah kemenangan ketiga Sabar/Reza dari pasangan Malaysia itu dalam empat pertemuan.
Sabar Karyaman Gutama dan Mohammad Reza Pahlevi Isfahani. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Jelajah 02 Nov 2025, 11:00 WIB

Hikayat Kasus Penganiayaan Brutal IPDN Jatinangor, Tumbangnya Raga Praja di Tangan Senior Jahanam

Tradisi koreksi berubah jadi ritual kekerasan mematikan. Kasus Cliff Muntu membongkar budaya militeristik yang mengakar di IPDN.
Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, mengikuti Upacara Penutupan Praktik Lapangan I di Lapang Upakarti Soreang, Selasa (13/8/2019). (Sumber: Humas Pemkab Bandung)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 10:05 WIB

Tempat Nongkrong Favorit Mahasiswa Bandung dengan Konsep Otomotif Unik

Ice Cream Service Autoshop & Dine menghadirkan pengalaman kuliner unik di Bandung dengan konsep otomotif yang menarik perhatian.
Ice Cream Service Autoshop & Dine (Foto: Ramzy Ahmad)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 07:30 WIB

Tips Aman Berselancar Internet: Hindari Jebakan Phishing dan Penipuan Online

Waspadai jebakan di dunia maya! Temukan cara mengenali tautan palsu, pesan penipuan, dan trik phishing yang sering menjerat.
Waspada terhadap phishing dan penipuan online. (Sumber: Pexels/Markus Winkle)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 05:42 WIB

Menggenggam Asa Hafalan, Sang Penghidup Tradisi Tahfiz MTs Kifayatul Achyar

Kisah inspiratif Sholihin, pembina tahfiz yang berhasil menghidupkan kembali program hafalan para siswa di MTs Kifayatul Achyar.
Sosok Sholihin yang giat membina tahfiz siswa/i MTs Kifayatul Achyar (Foto: Nabella Putri Sanrissa)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 15:18 WIB

Transformasi Pusat Perbelanjaan Bandung, Menjawab Tantangan Ritel dengan Inovasi dan Koneksi Sosial

Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal.
Perubahan perilaku konsumen, menuntut mal yang dulunya menjadi destinasi utama kini harus bersaing dengan kenyamanan belanja daring dan tuntutan pengalaman lebih personal. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 14:22 WIB

Membentuk Karakter Gen Z di Era Digital: Antara Teknologi, Kreativitas, dan Tantangan Edukasi

Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian.
Lahir dalam era konektivitas tinggi, Gen Z tumbuh bersama internet, media sosial, dan perangkat pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Nov 2025, 12:51 WIB

Menanam Masa Depan, Mustika Arsri dan Revolusi Teknologi di Ladang Petani Muda

Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur.
Habibi Garden lahir dari visi besar untuk membangkitkan semangat petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor agrikultur. (Sumber: dok Habibi Garden)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 21:42 WIB

Hikayat Skandal Kavling Gate, Korupsi Uang Kadeudeuh yang Guncang DPRD Jawa Barat

Saat uang kadeudeuh jadi bencana politik. Skandal Kavling Gate membuka borok korupsi berjamaah di DPRD Jawa Barat awal 2000-an.
Gedung DPRD Jawa Barat.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 20:26 WIB

Berkunjung ke Perpustakaan Jusuf Kalla di Kota Depok

Perpustakaan Jusuf Kalla bisa menjadi alternatif bagi wargi Bandung yang sedang berkunjung ke luar kota.
Perpustakaan Jusuf Kalla di Kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia Kota Depok (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 31 Okt 2025, 19:03 WIB

Energi Selamatkan Nyawa: Gas Alam Pertamina Terangi Rumah Sakit di Hiruk Pikuk Kota

PGN sebagai subholding gas Pertamina terus memperluas pemanfaatan gas bumi melalui berbagai inovasi, salah satunya skema beyond pipeline menggunakan CNG.
Instalasi Gizi RSUP Hasan Sadikin. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 18:22 WIB

Gunung Puntang, Surga Sejuk di Bandung Selatan yang Sarat Cerita

Gunung Puntang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang paling populer di Bandung Selatan.
Suasana senja di kawasan Gunung Puntang, Bandung Selatan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Naila Salsa Bila)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 17:00 WIB

Kehangatan dalam Secangkir Cerita di Kedai Kopi Athar

Kedai Yang suka dikunjungi mahasiswa UIN SGD 2, tempat refresing otak sehabis belajar.
Kedai Kopi Athar, tempat refresing otak Mahasiswa UIN SGD kampus 2. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fikri Syahrul Mubarok)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:17 WIB

Berhenti Jadi People Pleaser, Yuk Belajar Sayang sama Diri Sendiri!

Jika Anda hidup untuk menyenangkan orang lain, semua orang akan mencintai Anda, kecuali diri Anda sendiri. (Paulo Coelho)
Buku "Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang" (Foto: Penulis)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:01 WIB

Santri Jangan Cuma Dirayakan, tapi Dihidupkan

Hari Santri bukan sekadar seremoni. Ia seharusnya menjadi momentum bagi para santri untuk kembali menyalakan ruh perjuangan.
Santri di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Muhammad Azzam)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:50 WIB

Sarapan, 'Ritual' yang Sering Terlupakan oleh Mahasiswa Kos

Sarapan yang sering terlupakan bagi anak kos, padahal penting banget buat energi dan fokus kuliah.
Bubur ayam sering jadi menu sarapan umum di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Zaky Hadi)