Indonesia Miliki Potensi Geothermal Terbesar Dunia, Baru 12,5 Persen Dimanfaatkan

Wildan Cahya
Ditulis oleh Wildan Cahya diterbitkan Jumat 25 Jul 2025, 17:04 WIB
Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Panas di Indonesia, PLTP Kamojang. (Sumber: Dok. PLN)

Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Panas di Indonesia, PLTP Kamojang. (Sumber: Dok. PLN)

Indonesia yang berada di kawasan Pacific Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik menyimpan potensi panas bumi (geothermal) yang sangat besar.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Geologi tahun 2017, tercatat setidaknya 331 lokasi panas bumi tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Dari jumlah tersebut, 314 lokasi atau sekitar 95% berada di jalur vulkanik aktif yang melintasi Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.

Dari total lokasi tersebut, 70 wilayah telah ditetapkan sebagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), sementara sisanya masih dalam kategori wilayah terbuka. Indonesia memiliki potensi energi panas bumi mencapai 24.000 megawatt (MW), namun hingga akhir 2023, kapasitas terpasang baru mencapai sekitar 3.000 MW atau hanya sekitar 12,5% dari total potensi yang tersedia.

Laporan dari lembaga riset energi global, Wood Mackenzie, memperkirakan bahwa Indonesia akan menjadi pemain dominan dalam industri geothermal dunia. Pada tahun 2030 mendatang, Indonesia diproyeksikan memiliki kapasitas sebesar 6.200 MW atau 28% dari total proyeksi kapasitas panas bumi global.

Energi panas bumi atau geothermal merupakan energi yang tersimpan di bawah permukaan bumi dalam bentuk air atau uap panas yang berasal dari aktivitas geologi.

Energi ini terbentuk melalui proses alami pemanasan batuan dan air oleh magma yang berada di kerak bumi pada kedalaman antara 1.500 hingga 2.500 meter. Bentuk nyata dari energi ini dapat terlihat melalui fenomena alam seperti gunung berapi, geiser, dan fumarol.

Pemanfaatan energi panas bumi dilakukan melalui kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang melibatkan pengubahan uap panas menjadi energi listrik. Proses ini dilakukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Energi panas bumi memiliki sejumlah keunggulan dibanding sumber energi terbarukan lainnya seperti tenaga surya dan angin. Salah satu kelebihannya adalah ketersediaan energi yang stabil dan tidak tergantung cuaca.

Panas bumi tersedia sepanjang waktu, 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, menjadikannya sumber energi yang sangat andal.

Menurut U.S. Energy Information Administration, efisiensi konversi energi panas bumi mencapai 70-80%, jauh lebih tinggi dibanding tenaga angin (30-40%) dan tenaga surya (20-30%).

Selain itu, biaya operasional PLTP tergolong rendah karena tidak memerlukan penggantian panel atau turbin secara berkala seperti pada energi matahari dan angin.

PGE Area Kamojang. (Sumber: Dok. Pertamina)
PGE Area Kamojang. (Sumber: Dok. Pertamina)

Pemerintah Indonesia secara aktif mendorong pengembangan energi panas bumi sebagai bagian dari upaya mencapai target Net Zero Emission dan memperkuat ketahanan energi nasional. Berbagai insentif telah diberikan, antara lain:

  • Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 100% selama fase eksplorasi.
  • Pembebasan bea masuk dan PPN atas barang impor untuk pengembangan proyek panas bumi.
  • Tax holiday bagi pengembang proyek energi terbarukan, termasuk PLTP.

Selain insentif fiskal, pemerintah juga mendorong perubahan paradigma dalam penetapan tarif listrik untuk PLTP agar lebih menarik bagi investor, khususnya Independent Power Producers (IPP).

Pendekatan ini diperlukan untuk meningkatkan profitabilitas dan mempercepat realisasi proyek geothermal.

Pengembangan energi panas bumi di Indonesia sejalan dengan regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), yang menargetkan kontribusi energi terbarukan sebesar 23% dalam bauran energi nasional pada tahun 2025.

Panas bumi juga berkontribusi dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, sehingga dapat melindungi perekonomian nasional dari fluktuasi harga energi global.

Selain itu, karena merupakan sumber energi dengan emisi karbon yang rendah, geothermal menjadi komponen penting dalam komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Paris untuk pengurangan emisi global.

Di samping manfaat energi dan ekonomi, pengembangan proyek geothermal juga memiliki dampak sosial positif. Proyek-proyek ini membuka lapangan kerja baru, khususnya di daerah terpencil yang memiliki potensi panas bumi namun minim pembangunan infrastruktur.

Hal ini turut mendukung pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.

Dari sisi lingkungan, panas bumi tergolong sebagai energi bersih. Emisi karbon yang dihasilkan sangat rendah dibandingkan pembangkit berbasis batu bara atau minyak, sehingga berkontribusi terhadap upaya mitigasi perubahan iklim.

Dengan potensi besar dan dukungan regulasi yang kuat, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin global dalam pemanfaatan energi panas bumi.

Pengembangan geothermal secara terencana, terintegrasi, dan berkelanjutan diyakini mampu menjawab tantangan kebutuhan energi nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam transisi energi bersih.

Sebagai negara yang dikaruniai kekayaan alam melimpah, sudah saatnya Indonesia memaksimalkan potensi energi panas bumi sebagai solusi masa depan menuju kemandirian energi dan pembangunan berkelanjutan. (*)

Podcast Terbaru Ayobandung:

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Wildan Cahya
Tentang Wildan Cahya
Ekonomi dan Pasar Modal
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 06 Nov 2025, 12:09 WIB

Perjuangan Seorang Santri Menebarkan Ilmu Melalui Kitab Kuning

Di balik kesederhanaan seorang santri di Madrasah Aliyah Sukamiskin, tersimpan kisah yang begitu hangat dan menginspirasi.
Defan, seorang pemuda asal Bandung yang menjadikan kitab kuning bukan sekadar bacaan, tetapi jalan untuk menempa karakter dan memperkuat keyakinan hidupnya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 09:12 WIB

Mimpi UMKM Lokal di Panggung Livin’ Fest 2025

Livin’ Fest 2025 jadi panggung bagi UMKM muda menunjukkan karya dan cerita mereka.
Antusias Pengunjung Livin' Market 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis| Foto: Firqotu Naajiyah)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 07:42 WIB

Perspektif Lain Sejarah Indonesia lewat Buku Dalih Pembunuhan Massal Karya Jhon Roosa

Buku Pembunuhan Massal Karya Jhon Roosa merupakan buku yang menyajikan perspektif lain dari sejarah yang selama ini kita yakini.
Buku Dalih Pembunuhan Massal Karya Jhon Roosa (Sumber: Instagram | Katalisbook)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 20:12 WIB

Keringat yang Bercerita, Potret Gaya Hidup Sehat di Perkotaan

Melalui feature ini pembaca diajak menyelami suasana pagi yang penuh semangat di tengah denyut kehidupan masyarakat perkotaan.
Ilustrasi olahraga lari. (Sumber: Pexels/Ketut Subiyanto)
Mayantara 05 Nov 2025, 19:29 WIB

Budaya Scrolling: Cermin dari Logika Zaman

Di banyak ruang sunyi hari ini, kita melihat pemandangan yang sama, seseorang menunduk menatap layar, menggulir tanpa henti.
Kita menyebutnya scrolling, para peneliti menyebutnya sebagai ritual baru zaman digital. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 05 Nov 2025, 18:38 WIB

Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus, antara Keresahan Orang Tua dan Tantangan Penerimaan

Selain faktor akses, stigma sosial menjadi penghalang besar. Tidak sedikit orang tua yang enggan memeriksakan anak karena takut dicap atau dikucilkan.
Ilustrasi. Deteksi dini anak berkebutuhan khusus masih menjadi isu mendesak di Indonesia. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 17:21 WIB

10 Penulis Terpilih Oktober 2025: Kritik Tajam untuk Bandung yang 'Tidak Hijau'

Inilah 10 penulis terbaik yang berhasil menorehkan karya-karya berkualitas di kanal AYO NETIZEN sepanjang Oktober 2025.
Banjir di Kampung Bojong Asih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, pada Minggu, 9 Maret 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 05 Nov 2025, 14:48 WIB

Cibunut Berwarna Ceminan Semangat Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Pemuda di Gang-gang Kota Bandung

Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas.
Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 05 Nov 2025, 12:49 WIB

Hikayat Pelarian Eddy Tansil, Koruptor Legendaris Paling Diburu di Indonesia

Kisah dramatis pelarian Eddy Tansil, koruptor legendaris yang lolos dari LP Cipinang tahun 1996 dan tak tertangkap hingga kini, jadi simbol abadi rapuhnya hukum di Indonesia.
Eddy Tansil saat sidang korupsi Bapindo. (Sumber: Panji Masyarakat Agustus 1994)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 11:49 WIB

Garis Merah di Atas Kepala Kita

Refleksi Moral atas Fenomena S-Line dan Krisis Rasa Malu di Era Digital
poster film S-Line (Sumber: Video.com)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 10:55 WIB

Bergadang dan Tugas, Dilema Wajar di Kalangan Mahasiswa?

Feature ini menyoroti kebiasaan bergadang mahasiswa yang dianggap wajar demi tugas dan fokus malam hari.
Ilustrasi mengerjakan tugas di waktu malam hari (Sumber: Pribadi | Foto: Muhamad Alan Azizal)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 09:26 WIB

Bicara tentang Ramuan Khusus Seorang Pemimpin Muda

4 ramuan khusus atau four action yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin muda.
Muhammad Fatahillah, Ketua OSIS (Organisasi Intra Siswa Sekolah) MAN 2 Kota Bandung (Sumber: Highcall Ziqrul | Foto: Highcall Ziqrul)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 08:48 WIB

Menyemai Minat Baca Mahasiswa di Tengah Dunia Digital

Fenomena pergeseran bentuk literasi di kalangan civitas akademika, terutama dunia kampus
Kegiatan literasi mahasiswa di perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 07:57 WIB

Bystander Effect yang Dialami Perempuan dalam Film Shutter (2025)

Film horor di Indonesia tidak lepas mengangkat tokoh perempuan sebagai korban kekerasan atau pelecehan seksual hingga mengalami Bystander Effect.
Isu Byestander Effect dalam Film Shutter (Sumber: Instagram | Falconpicture)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 20:02 WIB

Teja Paku Alam Bermain Gemilang, ’Sudahlah Persib Tak Butuh Kiper Asing’

Siapa pun tahu penjaga gawang nomor satu Persib bukanlah Teja Paku Alam, tapi Adam Przybek, pemain asing berkebangsaan Polandia.
Penjaga gawang Persib Teja Paku Alam (kanan), dan Adam Przybek (tengah) pemain asing berkebangsaan Polandia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 19:33 WIB

Menanam Harapan di Tengah Krisis Hijau, Membangun Semangat Pelestarian Hutan Lewat Edutourism

Edutourism menawarkan pengalaman wisata yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membangun kesadaran ekologis.
Contoh nyata praktik edutourism adalah Orchid Forest Cikole. Tidak hanya menawarkan keindahan lanskap, tetapi juga jadi ruang belajar tentang pentingnya pelestarian hutan dan tanaman anggrek. (Sumber: dok Orchid Forest Cikole)
Ayo Jelajah 04 Nov 2025, 18:27 WIB

Sejarah Kopo Bandung, Berawal dari Hikayat Sesepuh hingga Jadi Distrik Ikon Kemacetan

Dulu dibangun dengan darah dan keringat Eyang Jawi, kini Jalan Kopo jadi ikon kemacetan Bandung. Inilah sejarah panjangnya dari masa kolonial hingga modern.
Jalan di antara Cisondari dan Kopo zaman baheula. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 17:49 WIB

Suatu Malam yang Syahdu Menikmati ‘Sate Sadu’ Soreang yang Legendaris

Dalam sekejap, makanan habis. Keempukan daging, kegurihan rasa, menyatu. Sate Sadu memang legendaris.
Sate Sadu di Soreang, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ulasan Pengguna Google)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 17:29 WIB

Mengubah Cokelat Jadi Gerakan, Sinergi UMKM dan Petani dalam Rantai Pangan

Di tengah tren urbanisasi, muncul kesadaran baru bahwa produk pangan berbasis bahan baku lokal memiliki nilai lebih. Bukan hanya dari sisi rasa, tetapi juga dari dampak sosial yang ditimbulkan.
Battenberg3, sebuah UMKM yang menjadikan kolaborasi dengan petani sebagai inti bisnisnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 17:00 WIB

Sosok yang Menyemai Harapan Hijau di Padatnya Kota Bandung

Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional.
Gin Gin Ginanjar. Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional. (Sumber: Humas DKPP Bandung | Foto: Humas DKPP Bandung)