Bojan Hodak adalah pelatih asing pertama yang memberikan gelar liga bagi Persib Bandung.
Bahkan bukan sekali, Bojan mempersembahkan gelar dalam 2 musim berturut-turut.
Prestasi yang luar biasa, hal ini menjadikannya banyak dipuja oleh para Bobotoh. Namun, di balik itu semua masih ada yang meragukan kemampuannya.
Ada pihak yang menganggap bahwa Bojan hanya melanjutkan fondasi dari pelatih sebelumnya, argumentasi ini didukung dengan beberapa pemain asing yang didatangkan oleh Bojan belum bisa tampil maksimal, hanya Gustavo Franca yang terlihat menonjol penampilannya.
Musim ini akan berbeda karena Bojan akan memulai musim dengan para pemain pilihannya, musim ini juga akan jadi penentuan apakah hasilnya lebih meyakinkan atau narasi Bojan hanya bisa melanjutkan itu benar?
Baca Juga: Cara Unik Persib Perkenalkan Pemain Baru! Real Madrid, MU, dan Liverpool pun Gak Kepikiran
Argumentasi bahwa Bojan hanya melanjutkan Fondasi pelatih sebelumnya yaitu Robert Rene Albert hingga Luis Milla tidak sepenuhnya keliru.
Beberapa pilar utama seperti Ciro Alves, Marc Klok, Nick Kuipers hingga Beckham Putra adalah pemain yang sudah ada sebelum Bojan datang. Tapi apakah membangun tim dari fondasi yang sudah baik itu salah?
Justru disinilah terlihat kejeniusan seorang Bojan Hodak. Ia datang di saat tim kebanggaan bobotoh ini sedang berada dalam krisis performa.
Saat itu bahkan Persib sedang dalam zona degradasi, dan kondisi tim yang tidak kondusif, karena ditinggal mundur oleh Luis Milla.
Di bawah asuhan Bojan, tim tak hanya bangkit, tetapi menjadi lebih terorganisir secara taktik maupun kondisi kedekatan tim, dan yang penting saat itu mental juara kembali ada.
Dalam waktu yang singkat, Bojan mampu menyatukan ego para pemain bintang Persib, dan mampu mengoptimalkan para pemain yang sebelumnya kurang bersinar.
Nick Kuipers pemain belakang yang kokoh di era Robert Rene Albert, sempat diparkir di bangku cadangan di era Luis Milla, karena alasan taktik, Bojan datang dan Nick kembali dipercaya mengisi lini belakang, Nick seperti dilahirkan kembali, ia begitu kuat di era Bojan Hodak.
Beckham Putra, pemain muda yang kesulitan bermain sebagai gelandang serang di era Luis Milla, di era Bojan Hodak ia disulap menjadi sayap kanan, permainan Bechkam di sayap kanan efektif dan membawa Persib juara.
Itulah kemampuan Bojan Hodak. Namun, masih ada yang meragukan. Keraguan itu akan ia jawab di Musim depan.
Musim Pembuktian

Musim 2025/2026 akan menjadi musim yang penuh tantangan bagi Persib dan Bojan. Persib banyak kehilangan pemain kunci.
Dari David da Silva, Ciro Alves dan pemain terbaik musim lalu yaitu Tyrone del Pino resmi berpisah dengan maung Bandung. KIni, para pemain asing baru yang dipilih Bojan mulai berdatangan.
Dari lini pertahanan hingga penyerangan Persib semua berubah total. Pemain muda akademi banyak yang dipromosikan, pemain asing sudah berdatangan, pemain lokal dengan kualitas tidak sembarangan juga sudah datang.
Baca Juga: Ketika Persib Pertama Kalinya Cicipi Laga 90 Menit
Sekarang bukan lagi fondasi lama yang dilanjutkan, sekarang Bojan akan membangun fondasinya sendiri.
Jika kembali merengkuh kembali gelar liga ia akan benar benar menjadi legenda.
Namun, membangun kembali tim dengan mayoritas pemain baru, bukanlah hal yang mudah.
Di musim ini, gelar juara seharusnya bukan satu satunya ukuran keberhasilan. Persib sedang dalam masa transisi dan regenarasi, sebagaimana yang kerap digaungkan oleh manajemen.
Maka, yang paling penting adalah bagimana Bojan bisa mengembangkan potensi pemain baru, membentuk identitas pemain, dan memastikan konsistensi performa baik di liga maupun kompetisi Asia.
Juara tentu akan menjadi bonus yang manis. Namun, yang paling dibutuhkan adalah progres yang nyata.
Bojan tak harus langsung kembali juraa, tapi ia harus membuktikan bahwa dirinya masih layak dipercaya. (*)
Tonton Podcast Terbaru AYO TALK: