Reysa Raditya Putra, Raih Prestasi Hoki lewat Pilihan Kedua

Ainna Raihana Hanifah
Ditulis oleh Ainna Raihana Hanifah diterbitkan Selasa 04 Nov 2025, 15:05 WIB
Reysa Raditya Putra, Ujung Sebelah Kanan (Sumber: Reysa Raditya Putra)

Reysa Raditya Putra, Ujung Sebelah Kanan (Sumber: Reysa Raditya Putra)

Reysa Raditya Putra, siswa asal SMA Mekar Arum ini menorehkan kebanggaan yang gemilang lewat prestasinya di cabang olahraga hoki. Hoki yang ia anggap layaknya obat pelipur lara saat ia gagal masuk anggota paskibraka.

Lewat hoki yang ia pikir adalah pilihan kedua, tapi dari hoki lah yang justru pembuka awal baginya untuk bertumbuh dan menemukan passion yang ia cinta. Lewat Hoki Reysa atau yang akrab disapa Rey ini berhasil meraih juara 2 Invitasi Hockey kategori U-19 Putra Bupati Cup 2025.

“Sebenernya awalnya itu hoki itu second choice. Awalnya aku itu fokusnya di paskibraka. cuman sayang banget nggak lolos dan patah hati,  jadi diobati sama hoki, jadi hoki itu berarti banget buat aku dan yang ngasih aku banyak prestasi sejauh ini” Jelasnya.

Perhatian dari guru olahraga Rey yang menjadi batu loncatan pertemuannya dengan hoki. Saat itu ia masih duduk dibangku kelas 10 semester 1. Sudah menjadi hal lumrah bagi seorang guru untuk memperhatikan setiap potensi siswanya tanpa terlewat sedikitpun, meski hanya skill yang masih terbilang kecil, tapi dengan adanya perhatian lebih, bukan tak mungkin kelak dikemudian hari akan menjadi pembuka prestasi. Rey yang kala itu diajak oleh guru olahraganya untuk mencoba bermain hoki, karena dirasa sayang jika kemampuan Rey hanya diperuntukkan bermain sepak bola.

“Pas baru masuk kesini pas kelas 10. Nah pas kelas 10 aku punya guru olahraga Aku tuh di bidang futsal agak mencolok. Cuman kata beliau ‘kayanya kamu sayang deh kalo misalnya difutsal’. Terus aku diajak hoki. Pas pertama kali aku nyoba pas kelas 10 semester 1. Dirasa-rasa kayanya seru deh. Aku mulai ngerasa ada passionya” Ujarnya.

Reysa Raditya Putra Juara 1 Men U-15 Category Bandung Indoor Hockey Championship International Tournament (Sumber: Instagram sma_mekar_arum)
Reysa Raditya Putra Juara 1 Men U-15 Category Bandung Indoor Hockey Championship International Tournament (Sumber: Instagram sma_mekar_arum)

Sejak SMP Rey sudah mengenal eksistensi cabang olahraga ini, hanya ia merasa, jalan dan kesempatan terasa nihil dari cabang olahraga yang memang untuk saat ini masih terasa asing.

“Sebenernya dari SMP juga udah tau, cuman kayanya, dimana ya kalo mau latihan hoki, belum dapet jalannya” Tambahnya.

Keberadaan hoki yang masih asing di Indonesia yang justru menurutnya semakin memperluas kesempatan untuk mencapai prestasi-prestasi di cabang olahraga ini. Kurangnya popularitas menjadikan alasan Rey, karena baginya ini bisa ia jadikan strategi karena minimnya peminat sehingga memudahkan Rey setiap kali ada proses seleksi masuk tim hoki.

“Pertama karena hoki itu di Indonesia belum terlalu rame, jadi kesempatan jadi atlit itu tinggi lah. Masih banyak kesempatannya, jadi aku mending take a risk lah, jadi mending aku ambil aja. Jadi kalo ada seleksi gitu saingannya nggak terlalu banyak. Kalau sepak bola mah kan udah mainstream lah ya. Kalo ini mah kan kaya cabang olahraga yang masih mau berkembang” Tuturnya.

Skill mumpuni Rey rupanya terdengar sampai telinga seorang pelatih hoki. Pelatih hoki tersebut merupakan kakak dari guru olahraganya. Pelatih tersebut biasanya akan mengadakan seleksi untuk tim yang akan mewakili kota Bandung dalam turnamen hoki.

“Biasanya tuh coachnya adain seleksi. Misalnya nanti kamis ada seleksi buat turnamen. Kebetulan  Pelatihnya itu kakaknya dari guru olahraga aku” Imbuhnya.

Jalan masa depannya sudah memberikan setitik tujuan utama yang harus ia capai di hidupnya. Maka kesempatan ini tak boleh ia sia-siakan. Rey mau tak mau harus menyeimbangkan waktu sekolahnya dengan Latihan. Membaginya semaksimal mungkin agar keduanya tidak saling merugikan di kemudian hari, menjaga agar seimbang dan tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.

“Kebetulan Latihan hokinya tuh dari pulang sekolah biasanya jam 16.30 atau jam 17.00. Biasanya beresnya jam 08.00 atau jam 09.00 malem. Jadi pulang sekolah, sekolah kan pulang jam 2 siang. Jam 2 biasanya aku makan dulu, kalo ada tugas dikerjain dulu sedikit, lalu aku langsung Latihan. Nah abis latihan lantujin lagi tugas, jam 10.00 nya tidur, repeat. Latihannya kebetulan aku tuh kan ada dua tempat, yang pertama ada di SMA 27 Bandung, sama di gor Cikutra” Jelasnya.

Pertandingan demi pertandingan mulai Rey sambangi. Berbagai event pertandingan hoki menjadi cikal bakal bukan hanya untuk menguji kelihaiannya bermain hoki, namun  juga merupakan ajang bagi mental di jiwanya. Rasa takut gagal, takut mengecewakan kawan satu tim membungbung menjadi satu. Maka disinilah Rey merasakan arti kegagalan.

Kali pertama ia mengikuti turnamen. Rey sadar bahwa dirinya orang baru di timnya, sensasi baru mengikuti sebuah pertandingan hoki yang tak pernah sekalipun ada dalam benaknya menghadirkan perasaan yang tak biasa. Pengalaman yang selama ini ia peroleh belum cukup untuk mengeluarkan potensinya dengan maksimal. Ia pun tak memungkiri pada saat itu kekurangnya ini berujung hanya bisa mendapatkan penghargaan perunggu.

“Kegagalan pasti selalu meliputi, kegagalan yang bener-bener aku anggep gagal tuh pas pertama kali aku ikut turnamen. Karena aku tuh kan orang baru disana, belum terlalu terbiasa, jadi aku masih banyak kurangnya. Alhasil karena aku kurang pengalaman, jadi aku kalah di semifinal dan cuman dapet perunggu. Kebetulan eventnya di adain di SMA 27 Bandung. Itu juga antar kota”. Ungkapnya.

Kekurangan Rey tak ia jadikan persoalan untuk membuatnya terpuruk meratapi kegagalan yang telah lewat. Kegagalan ini ia jadikan pemantik api dalam dirinya untuk semakin terus menggali dan mencari apa yang salah. Tak ragu ia meminta sang pelatih untuk memberinya Latihan tambahan. Meski berisiko membuat fisiknya lebih Lelah dan menyita waktu yang seharusnya ia gunakan untuk berlibur. Beginilah cara yang ia gunakan untuk bangkit dari kegagalan.

“Cara aku bangkit lagi, setelah banyak kesalahan yang aku lakuin setelah event itu, kan harusnya libur dulu, aku langsung minta ke coach aku secara japri, boleh minta latihan tambahan nggak buat aku, karena aku ngerasa kurang puas. Kalo misalnya abis gagal tuh aku selalu minta latihan tambahan. Biasanya cuman aku sendiri” Jelasnya.

Selain kegagalan, perjuangan juga memberinya arti bahwa lelahnya latihan selama ini belum tentu cukup untuk menandingi kehebatan tim-tim dari kota lain. Rey mengira bahwa dirinya dan kawan-kawan sudah cukup ketika latihan. Tapi siapa yang berani bertaruh kalau tim dari kota lain mungkin berlatih lebih keras sehingga kehebatannya seakan sulit untuk dikalahkan.

“Perjuangannya sih capek-capek menyenangkan. Udah mah kan lawan-lawannya udah pada jago-jago. Disana lawannya ada banyak, ada Tangerang, ada Tangerang selatan, terus banyak. Kayanya si perjalannya susah gitu, padahal kita pas latihan udah ngerasa cukup, tapi pas disana ternyata kita masih banyak kurangnya juga” Tambahnya.

Salah satu momen tak terlupakannya adalah saat event yang di adakan di Universitas Negeri Jakarta. Saat itu Rey menjadi penjaga gawang. Momen saat ia dan timnya melawan kota Kudus.

“Eventnya kebetulan di UNJ, nah eventnya tuh besar banget, aku di semifinal lawan kota Kudus, kebetulan dapat penalti kota Kudusnya, kebetulan aku kan kiper, aku berhasil nepis, sumpah kaya pengen nangis banget, untung nggak gol. Kalo masuk ya gagal final” Tuturnya.

Hoki mungkin saat ini memilki arti besar di hidup Rey. Peran-peran orang terdekatnya pun tak pernah surut membersamai Rey. Dari guru olahraganya, yang walaupun sudah tidak mengajar di sekolahnya, beliau tetap memberinya support moral dan nasihat-nasihat yang Rey akan ingat baik-baik di benaknya. Beliau percaya bahwa kesempatan Rey jauh lebih banyak. Lolosnya Rey untuk maju di ajang PORPROV 2026 menandakan bahwa harapan itu ada. PON pun Rey jadikan salah satu impian di hidupnya.

“Pertama dari guru olahraga aku di sekolah, walaupun udah nggak ngajar lagi, tapi tetep support aku, beliau bilang ‘kesempatan kamu masih banyak, kamu PORPROV juga ikutan, berarti PON juga berarti bisa’. Kebetulan aku juga udah seleksi buat PORPROV 2026 dan alhamdulillah lolos. Sama dari pelatih kiper aku, beliau juga bilang ‘terus Rey, aa disini ngelatih kamu supaya dapet pencapaian tertinggi sampai kamu masuk timnas” Ujarnya dengan bangga.

Hoki yang dalam permainannya bermain dengan bentuk tim juga memberikan arti lain dalam hidup Rey selain ambisinya untuk menjadi seorang atlet. Kawan-kawan yang kompak, solid, saling mengusahakan komunikasi satu sama lain berjalan lancar. Aris, Abay dan Taufik, kawan setim Rey, mereka yang menjadikan Rey merasa diterima kehadirannya, merangkul dan membuat Rey tak terasingkan karena mereka sama-sama memiliki tujuan dan impian yang sama.

“Komunikasi didalam lapangan atau di luar lapangan. Bahkan dengan komunikasi yang udah ada ciri khasnya pake kode-kode, karena kita dilapangan kompak, selalu kumpul, selalu bareng-bareng, nggak ada masalah pribadi, masalah keluarga dibawa kelapangan, jadi kita main dalam keadaan fresh. Terus juga ada temen yang berarti buat aku, Aris, Abay, Taufik. Soalnya mereka pertama kali aku kesana kenal sama mereka, mereka itu open sama aku. Jadi seru” Jelasnya.

Orang tua yang sudah barang tentu mensupport sang anak. Awalnya Rey merasa kesulitan untuk meyakinkan kedua orang tuanya karena mereka menginginkan Rey untuk fokus pada hal akademik. Tapi Rey meyakinkan mereka bukan hanya dengan kata-kata manis namun ia juga membuktikan bahwa jika ia memiliki hal yang  ingin ia tunjukkan dan banggakan kepada orang tuanya bahwa non akademik pun tetap bisa diseimbangkan. Apresiasi dari sekolah pun tak absen untuk Rey. Sekolah pun memberi beasiswa berupa gratis spp untuk memberi support atas jerih payah Rey mengharumkan nama sekolah dan kotanya.

“Alhamdulillah aku dapet beasiswa, gratis spp, dari orang tua selalu nyemangatin walaupun awalnya nyuruh aku buat fokus akademik, tapi aku berusaha ngeyakinin mereka bahwa akademik sama non akademik bisa diseimbangin” Ujarnya dengan bersemangat.

Langkah-langkah Rey kedepannya sudah sedikit demi sedikit tergambar, bahwa ia ingin berkarir di cabang olahraga hoki. Motivasinya ini berangkat dari pemain pemain hoki kota Bandung yang sudah melebarkan sayapnya di berbagai negara.

“Kan banyak banget pemain bandung yang udah banyak banget ke luar negeri. Udah ada yang main Thailand dan China. Terus aku peluang buat ikut PON itu tinggi, soalnya umur aku pas PON 2028 tuh bener-bener pas” Pungkasnya.

Hoki mungkin jadi pilihan kedua, tapi dari hoki lah seorang Reysa Raditya Putra bisa membuka gerbang masa depannya untuk semakin banyak memperoleh prestasi yang membanggakan. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Ainna Raihana Hanifah
Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 22 Des 2025, 20:00 WIB

Batu Kuda Manglayang, Ruang Tenang di Tengah Hutan Pinus

Wisata Alam Batu Kuda di kaki Gunung Manglayang menawarkan pengalaman sederhana, berdiam santai di hutan pinus, menikmati sunyi, dan menenangkan pikiran di depan monumen ikoniknya.
Situs Batu Kuda, saksi sunyi di hutan pinus Manglayang. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 19:04 WIB

Alam sebagai Ruang Pemulihan

Stres di zaman sekarang memerlukan tempat untuk istirahat.
Alam sering menjadi tempat relaksasi. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Biz 22 Des 2025, 17:37 WIB

Ketika Banjir dan Longsor Menguji, Kepedulian Sosial dan Ekologis Menjadi Fondasi Pemulihan Sumatra

Banjir dan longsor yang melanda Aceh serta sejumlah wilayah di Sumatra pada Desember lalu menjadi salah satu tragedi kemanusiaan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Ilustrasi. Pemulihan Aceh dan Sumatra membutuhkan energi besar dan napas panjang. Bantuan logistik hanyalah langkah awal. (Sumber: EIGER Adventure)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 17:19 WIB

Bebek Om Aris Dipati Ukur: Sajian Legendaris yang Terjangkau dan Nyaman di Kota Bandung

Bebek Om Aris Dipati Ukur Bandung menawarkan daging empuk, sambal variatif, harga terjangkau.
Menu Favorit yang ada di Bebek Om Aris. (Sumber: Dokumen Pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 17:09 WIB

Warga Puas dengan Transportasi Umum, tapi Terkendala Minimnya Halte dan Sistem Transit

Kepuasan warga terkait transportasi umum yang ada di Kota Bandung.
Warga sedang mengantri untuk masuk ke TransMetro Bandung di Halte Pelajar Pejuang 45 (3/12/2025). (Sumber: Fauzi Ananta)
Ayo Biz 22 Des 2025, 16:55 WIB

Solidaritas Kemanusiaan Menjadi Pilar Pemulihan Sumatera Pascabencana

Solidaritas publik menjadi denyut nadi dari gerakan ini. Donasi mengalir dari berbagai penjuru negeri, membuktikan bahwa rasa kepedulian masih kuat.
Solidaritas publik menjadi denyut nadi dari gerakan ini. Donasi mengalir dari berbagai penjuru negeri, membuktikan bahwa rasa kepedulian masih kuat. (Sumber: Dok Rumah Zakat)
Ayo Jelajah 22 Des 2025, 15:45 WIB

Sejarah Gereja Santo Petrus, Katedral Tertua di Bandung

Sejarah Gereja St Franciscus Regis hingga berdirinya Katedral Santo Petrus di jantung Bandung pada awal abad ke-20.
Gereja Katedral Santo Petrus Bandung (Sumber: KITLV)
Beranda 22 Des 2025, 15:33 WIB

ISMN Yogyakarta Tegaskan Literasi Digital sebagai Fondasi Informasi Publik di Era AI

ISMN Yogyakarta bahas kolaborasi, literasi digital, dan tantangan media sosial di era AI untuk wujudkan distribusi informasi berkualitas.
Indonesia Social Media Network (ISMN) Meetup Yogyakarta 2026 akan diselenggarakan pada Kamis, 15 Januari 2026.
Ayo Biz 22 Des 2025, 15:09 WIB

Transformasi Digital Jawa Barat Menjadi Peluang Strategis Operator Seluler di Periode Nataru

Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasar telekomunikasi Indonesia kembali menunjukkan potensi besar, terutama di Jawa Barat yang menjadi salah satu pusat mobilitas masyarakat.
Ilustrasi. Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasar telekomunikasi Indonesia kembali menunjukkan potensi besar, terutama di Jawa Barat yang menjadi salah satu pusat mobilitas masyarakat. (Sumber: Indosat)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 12:35 WIB

Cerita Kota Singgah yang Dirindukan

Predikat "kota singgah" bisa diraih Bandung dengan menghubungkan potensi wilayah dan kota di sekitar Bandung.
Flagship outlet Bebek Kaleyo di Jalan Sumatera No. 5, Kota Bandung yang mempertemukan kuliner tradisional dengan estetika kekinian. (Sumber: dok. Bebek Kaleyo)
Beranda 22 Des 2025, 12:19 WIB

Peran Ibu di Era Screen Time: Tak Harus Jadi Ahli Teknologi, Cukup Mendampingi dengan Hati

Seorang ibu tidak harus menjadi ahli teknologi untuk bisa menjadi sosok yang menginspirasi bagi anak-anaknya. Justru kehadiran, pendampingan, dan kemauan belajar jauh lebih penting.
Dini Andriani, kedua dari kanan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Beranda 22 Des 2025, 11:51 WIB

Redefinisi Peran Ibu Pekerja: Saat Karir dan Domestik Tak Lagi Menjadi Beban Ganda

Ia menegaskan bahwa kehidupan rumah tangga seharusnya dibangun di atas prinsip kebersamaan, bukan relasi timpang.
Pemimpin Redaksi Digital Mama.Id, Catur Ratna Wulandari. (Sumber: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 11:05 WIB

Kisah ‘Lampu Merah Terlama di Indonesia’ di Kota Nomor 1 Termacet se-Nusantara

Lampu Merah Kiaracondong-Soekarno Hatta (Kircon) di Kota Bandung sudah lama ditetapkan sebagai stopan “Lampu Merah Terlama di Indonesia”.
Kemacetan di Lampu Merah Perempatan Kiaracondong, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Beranda 22 Des 2025, 10:57 WIB

Ibu Tunggal, Aktivis, dan Jalan Panjang Melawan Stigma

Salah satunya, fakta bahwa di tahun 2010-2013-an jurnalis perempuan masih minim jumlahnya dan statusnya sebagai “Janda” kemudian sering dipermasalahkan
Rinda Aunillah Sirait. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 10:18 WIB

Mengeja Imajinasi Kota Hijau

Paris van Java (PVJ) dengan jargon Bandung Utama masih memiliki ruang strategis untuk memperkuat kebijakan dan inovasi menuju kota yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.
Warga berada di Taman Foto, Kota Bandung, Senin 15 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Beranda 22 Des 2025, 09:47 WIB

Menjadi Ibu dan Ayah Sekaligus, Perjalanan Seorang Single Parent Menjaga Masa Depan Anak

Menjalani dua peran sekaligus tentu bukan hal yang mudah. Namun, ia memilih bertahan dan berdamai dengan keadaan yang ada.
Tri Nur Aini Noviar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ilham Maulana)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 08:26 WIB

Curhat di Media Sosial, Masyarakat Bandung Keluhkan Kondisi Trotoar

Bandung terkenal sebagai kota estetik yang punya masalah dengan trotoar dan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Kondisi trotoar Jln. Moch. Toha membutuhkan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, Sabtu (29//11/2025). (Foto: Risa)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 07:20 WIB

Pelestari Adat Sunda: Berdedikasi pada Indahnya Pernikahan lewat Pakaian Adat Sunda

Tentang pakaian pernikahan adat Sunda dilihat dari perspektif make up artist dan distributor pakaiannya.
Pengantin wanita tampil anggun dalam balutan Paes Sunda Siger saat hari pernikahannya di Kebon Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Endang Rachmawati)
Beranda 21 Des 2025, 23:31 WIB

Bukan Sekadar Tren: Alasan Perempuan Gen Z Lebih Aktif di Second Account Instagram

Acara tersebut digelar untuk memperkenalkan ruang aman bagi para perempuan untuk saling berbagi cerita dan pengalaman yang disebut Kutub Sisters.
Meet Up Komunitas Kutub Sisters pada Minggu, (21/12), di Palary Coffee & Eatery. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 20:14 WIB

Seven October Coffee: Ruang Ngopi yang Menghidupkan Ingatan Palestina di Bandung

Seven October Coffee di Bandung menghadirkan konsep unik yang memadukan pengalaman ngopi dengan edukasi sejarah Palestina.
Tembok Sejarah Palestina dari Awal-Sekarang. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Amir Huwaidi)