GYM: Antara Tren, Kesehatan, dan Gaya Hidup Baru Kaum Urban

Fikri  Syahrul Mubarok
Ditulis oleh Fikri Syahrul Mubarok diterbitkan Jumat 07 Nov 2025, 08:28 WIB
GYM Bukan Tempat yang seram tapi tempat merubah pola hidup agar lebih sehat (Sumber: DirayaGYM Cinunuk | Foto: fikri syahrul mubarok)

GYM Bukan Tempat yang seram tapi tempat merubah pola hidup agar lebih sehat (Sumber: DirayaGYM Cinunuk | Foto: fikri syahrul mubarok)

Bagi sebagian orang GYM adalah tempat yang menyeramkan namun di Setiap suara musik dan derit alat angkat beban yang menjadi irama khas di berbagai pusat kebugaran menyimpan semangat untuk merubah diri.

Di balik kaca besar yang memantulkan bayangan tubuh berkeringat Setelah Latihan, tampak wajah-wajah muda yang bersemangat mengejar target kebugarannya. Ada yang fokus menurunkan berat badan, ada pula yang berusaha membentuk otot, dan sebagian lainnya hanya ingin menjaga keseimbangan hidup di tengah rutinitas padat. GYM kini bukan lagi sekadar tempat olahraga, melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern.

Dulu, pergi ke gym sering dianggap sebagai kegiatan yang hanya dilakukan oleh atlet, binaragawan, atau orang yang sangat memperhatikan penampilan fisik. Namun, seiring berjalannya waktu, gym mengalami transformasi sosial yang cukup menarik.

Kini, siapa pun bisa menjadi bagian dari dunia kebugaran Dari mulai mahasiswa, pekerja kantoran, ibu rumah tangga, hingga lansia. Semua memiliki alasan tersendiri mengapa mereka memilih untuk datang ke gym. Sebagian ingin menjaga kesehatan, sebagian lainnya mencari hiburan, dan tak sedikit pula yang datang untuk bersosialisasi.

Fenomena meningkatnya minat masyarakat terhadap gym tidak bisa dilepaskan dari pengaruh media sosial. Melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, tren “workout lifestyle” menjadi semakin populer. Banyak influencer kebugaran yang membagikan rutinitas latihan, tips pola makan sehat, hingga transformasi tubuh mereka.

Konten semacam ini secara tidak langsung membangun kesadaran bar, bahwa menjaga kebugaran bukan hanya soal penampilan, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap diri sendiri. Kalimat seperti “fit is the new sexy” atau “strong is the new beautiful” kini menjadi slogan yang menggambarkan perubahan cara pandang masyarakat terhadap makna kecantikan dan kesehatan.

Bagi sebagian orang, gym juga menjadi tempat pelarian dari tekanan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Di sela padatnya jadwal dan tumpukan tugas, berolahraga bisa menjadi bentuk healing yang sehat. Seorang pengunjung gym di Bandung, mengaku bahwa datang ke pusat kebugaran adalah cara terbaik untuk menenangkan pikiran.

“Kalau lagi stres, saya lebih pilih olahraga. Setelah keringetan, kepala jadi lebih enteng,” ujar Eka. Hal ini menunjukkan bahwa gym tidak hanya berfungsi untuk membentuk tubuh, tetapi juga menjaga keseimbangan mental dan emosional.

Selain itu, gym juga menjadi ruang sosial baru. Banyak orang yang menemukan teman, komunitas, bahkan pasangan hidup di tempat ini. Semangat kebersamaan dan motivasi saling mendukung sering kali tumbuh di antara para pengunjung. Ada yang datang berlatih bersama teman sekantor, ada pula yang mengikuti kelas grup seperti zumba, yoga, atau body combat. Aktivitas kolektif seperti ini memberikan pengalaman sosial yang lebih hangat, jauh dari kesan individualistik yang dulu melekat pada dunia fitness.

Meski demikian, di balik maraknya tren gym, ada pula tantangan yang perlu diperhatikan. Tidak sedikit orang yang justru terjebak dalam tekanan sosial akibat standar tubuh ideal yang beredar di media. Gambar tubuh berotot dan langsing yang sering tampil di media sosial kadang membuat sebagian orang merasa kurang percaya diri.

Padahal, setiap orang memiliki bentuk tubuh dan ritme kesehatan yang berbeda. Esensi dari berolahraga seharusnya bukan sekadar mengejar penampilan, tetapi bagaimana seseorang bisa merasa sehat dan nyaman dengan dirinya sendiri.

Tren gym juga membawa dampak ekonomi dan budaya yang cukup signifikan. Banyak pusat kebugaran bermunculan, dari yang berkonsep mewah hingga yang sederhana. Industri suplemen, pakaian olahraga, dan peralatan fitness turut berkembang pesat. Bahkan, kini muncul fenomena “gym aesthetic”, di mana suasana dan interior gym didesain sedemikian rupa agar menarik untuk diabadikan di media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga telah menjadi bagian dari gaya hidup konsumtif yang erat kaitannya dengan citra diri dan status sosial.

Namun di sisi lain, gym juga berperan penting dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan. Di tengah pola hidup serba cepat dan konsumsi makanan instan, kehadiran gym menjadi pengingat bahwa tubuh memerlukan perhatian khusus. Tidak sedikit orang yang berhasil mengubah pola hidupnya setelah rutin berolahraga. Mereka menjadi lebih disiplin, teratur, dan memiliki energi positif untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Pada akhirnya, gym bukan hanya sekedar ruang fisik untuk membentuk tubuh, tetapi juga simbol perubahan sosial di masyarakat sekarang. Ia mencerminkan cara baru manusia dalam memahami makna sehat, bahagia, dan produktif. Melalui aktivitas di gym, banyak orang belajar bahwa menjaga tubuh bukan sekadar urusan penampilan luar, melainkan bentuk penghargaan terhadap kehidupan itu sendiri.

Seperti halnya tren lain, gaya hidup di gym mungkin akan terus berkembang seiring waktu. Namun, satu hal yang pasti, semangat untuk hidup sehat tidak akan pernah lekang oleh zaman. Di balik setiap tetes keringat yang jatuh di lantai gym, tersimpan kisah manusia yang berusaha menemukan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan makna hidupnya. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Fikri  Syahrul Mubarok
mahasiswa juruesan Komunikasin Penyiaran Islam semester 5, sorang jurnalis muda dan seorang penulis
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 22 Des 2025, 20:00 WIB

Batu Kuda Manglayang, Ruang Tenang di Tengah Hutan Pinus

Wisata Alam Batu Kuda di kaki Gunung Manglayang menawarkan pengalaman sederhana, berdiam santai di hutan pinus, menikmati sunyi, dan menenangkan pikiran di depan monumen ikoniknya.
Situs Batu Kuda, saksi sunyi di hutan pinus Manglayang. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 19:04 WIB

Alam sebagai Ruang Pemulihan

Stres di zaman sekarang memerlukan tempat untuk istirahat.
Alam sering menjadi tempat relaksasi. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Biz 22 Des 2025, 17:37 WIB

Ketika Banjir dan Longsor Menguji, Kepedulian Sosial dan Ekologis Menjadi Fondasi Pemulihan Sumatra

Banjir dan longsor yang melanda Aceh serta sejumlah wilayah di Sumatra pada Desember lalu menjadi salah satu tragedi kemanusiaan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Ilustrasi. Pemulihan Aceh dan Sumatra membutuhkan energi besar dan napas panjang. Bantuan logistik hanyalah langkah awal. (Sumber: EIGER Adventure)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 17:19 WIB

Bebek Om Aris Dipati Ukur: Sajian Legendaris yang Terjangkau dan Nyaman di Kota Bandung

Bebek Om Aris Dipati Ukur Bandung menawarkan daging empuk, sambal variatif, harga terjangkau.
Menu Favorit yang ada di Bebek Om Aris. (Sumber: Dokumen Pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 17:09 WIB

Warga Puas dengan Transportasi Umum, tapi Terkendala Minimnya Halte dan Sistem Transit

Kepuasan warga terkait transportasi umum yang ada di Kota Bandung.
Warga sedang mengantri untuk masuk ke TransMetro Bandung di Halte Pelajar Pejuang 45 (3/12/2025). (Sumber: Fauzi Ananta)
Ayo Biz 22 Des 2025, 16:55 WIB

Solidaritas Kemanusiaan Menjadi Pilar Pemulihan Sumatera Pascabencana

Solidaritas publik menjadi denyut nadi dari gerakan ini. Donasi mengalir dari berbagai penjuru negeri, membuktikan bahwa rasa kepedulian masih kuat.
Solidaritas publik menjadi denyut nadi dari gerakan ini. Donasi mengalir dari berbagai penjuru negeri, membuktikan bahwa rasa kepedulian masih kuat. (Sumber: Dok Rumah Zakat)
Ayo Jelajah 22 Des 2025, 15:45 WIB

Sejarah Gereja Santo Petrus, Katedral Tertua di Bandung

Sejarah Gereja St Franciscus Regis hingga berdirinya Katedral Santo Petrus di jantung Bandung pada awal abad ke-20.
Gereja Katedral Santo Petrus Bandung (Sumber: KITLV)
Beranda 22 Des 2025, 15:33 WIB

ISMN Yogyakarta Tegaskan Literasi Digital sebagai Fondasi Informasi Publik di Era AI

ISMN Yogyakarta bahas kolaborasi, literasi digital, dan tantangan media sosial di era AI untuk wujudkan distribusi informasi berkualitas.
Indonesia Social Media Network (ISMN) Meetup Yogyakarta 2026 akan diselenggarakan pada Kamis, 15 Januari 2026.
Ayo Biz 22 Des 2025, 15:09 WIB

Transformasi Digital Jawa Barat Menjadi Peluang Strategis Operator Seluler di Periode Nataru

Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasar telekomunikasi Indonesia kembali menunjukkan potensi besar, terutama di Jawa Barat yang menjadi salah satu pusat mobilitas masyarakat.
Ilustrasi. Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasar telekomunikasi Indonesia kembali menunjukkan potensi besar, terutama di Jawa Barat yang menjadi salah satu pusat mobilitas masyarakat. (Sumber: Indosat)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 12:35 WIB

Cerita Kota Singgah yang Dirindukan

Predikat "kota singgah" bisa diraih Bandung dengan menghubungkan potensi wilayah dan kota di sekitar Bandung.
Flagship outlet Bebek Kaleyo di Jalan Sumatera No. 5, Kota Bandung yang mempertemukan kuliner tradisional dengan estetika kekinian. (Sumber: dok. Bebek Kaleyo)
Beranda 22 Des 2025, 12:19 WIB

Peran Ibu di Era Screen Time: Tak Harus Jadi Ahli Teknologi, Cukup Mendampingi dengan Hati

Seorang ibu tidak harus menjadi ahli teknologi untuk bisa menjadi sosok yang menginspirasi bagi anak-anaknya. Justru kehadiran, pendampingan, dan kemauan belajar jauh lebih penting.
Dini Andriani, kedua dari kanan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Beranda 22 Des 2025, 11:51 WIB

Redefinisi Peran Ibu Pekerja: Saat Karir dan Domestik Tak Lagi Menjadi Beban Ganda

Ia menegaskan bahwa kehidupan rumah tangga seharusnya dibangun di atas prinsip kebersamaan, bukan relasi timpang.
Pemimpin Redaksi Digital Mama.Id, Catur Ratna Wulandari. (Sumber: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 11:05 WIB

Kisah ‘Lampu Merah Terlama di Indonesia’ di Kota Nomor 1 Termacet se-Nusantara

Lampu Merah Kiaracondong-Soekarno Hatta (Kircon) di Kota Bandung sudah lama ditetapkan sebagai stopan “Lampu Merah Terlama di Indonesia”.
Kemacetan di Lampu Merah Perempatan Kiaracondong, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Beranda 22 Des 2025, 10:57 WIB

Ibu Tunggal, Aktivis, dan Jalan Panjang Melawan Stigma

Salah satunya, fakta bahwa di tahun 2010-2013-an jurnalis perempuan masih minim jumlahnya dan statusnya sebagai “Janda” kemudian sering dipermasalahkan
Rinda Aunillah Sirait. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 10:18 WIB

Mengeja Imajinasi Kota Hijau

Paris van Java (PVJ) dengan jargon Bandung Utama masih memiliki ruang strategis untuk memperkuat kebijakan dan inovasi menuju kota yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.
Warga berada di Taman Foto, Kota Bandung, Senin 15 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Beranda 22 Des 2025, 09:47 WIB

Menjadi Ibu dan Ayah Sekaligus, Perjalanan Seorang Single Parent Menjaga Masa Depan Anak

Menjalani dua peran sekaligus tentu bukan hal yang mudah. Namun, ia memilih bertahan dan berdamai dengan keadaan yang ada.
Tri Nur Aini Noviar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ilham Maulana)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 08:26 WIB

Curhat di Media Sosial, Masyarakat Bandung Keluhkan Kondisi Trotoar

Bandung terkenal sebagai kota estetik yang punya masalah dengan trotoar dan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Kondisi trotoar Jln. Moch. Toha membutuhkan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, Sabtu (29//11/2025). (Foto: Risa)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 07:20 WIB

Pelestari Adat Sunda: Berdedikasi pada Indahnya Pernikahan lewat Pakaian Adat Sunda

Tentang pakaian pernikahan adat Sunda dilihat dari perspektif make up artist dan distributor pakaiannya.
Pengantin wanita tampil anggun dalam balutan Paes Sunda Siger saat hari pernikahannya di Kebon Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Endang Rachmawati)
Beranda 21 Des 2025, 23:31 WIB

Bukan Sekadar Tren: Alasan Perempuan Gen Z Lebih Aktif di Second Account Instagram

Acara tersebut digelar untuk memperkenalkan ruang aman bagi para perempuan untuk saling berbagi cerita dan pengalaman yang disebut Kutub Sisters.
Meet Up Komunitas Kutub Sisters pada Minggu, (21/12), di Palary Coffee & Eatery. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 20:14 WIB

Seven October Coffee: Ruang Ngopi yang Menghidupkan Ingatan Palestina di Bandung

Seven October Coffee di Bandung menghadirkan konsep unik yang memadukan pengalaman ngopi dengan edukasi sejarah Palestina.
Tembok Sejarah Palestina dari Awal-Sekarang. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Amir Huwaidi)