Curug Cipanas Lembang: Kisah Transformasi Selokan Terbengkalai Jadi Surga Terapi Air Panas Alami

Muhamad Faisal Ramadhan
Ditulis oleh Muhamad Faisal Ramadhan diterbitkan Selasa 18 Nov 2025, 18:00 WIB
Curug Cipanas di malam hari lampu-lampu syahdu bikin vibes healing nya dapet banget. (Foto: Muhamad Faisal Ramadhan)

Curug Cipanas di malam hari lampu-lampu syahdu bikin vibes healing nya dapet banget. (Foto: Muhamad Faisal Ramadhan)

Di tengah hiruk pikuk wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat, terselip sebuah destinasi yang menawarkan ketenangan dan khasiat alami: Curug Cipanas.

Berlokasi di Jalan Nagrak Kulon, Desa Sukajaya, Lembang, tempat ini awalnya bukanlah sebuah lokasi wisata. Kisah transformasinya dari lahan perkebunan dan selokan yang terbengkalai menjadi pemandian air panas alami yang dikelola secara swasta menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencari relaksasi dan terapi kesehatan. Kisah ini terungkap dalam wawancara dengan salah satu staf pengelola pada 6 November 2025 di area Curug Cipanas.

Wandi Dimitri, salah satu staf pengelola yang juga penduduk asli setempat, menjelaskan bahwa cikal bakal destinasi ini sangat jauh dari kesan tempat wisata modern.

"Awalnya Curug Cipanas ini hanyalah area perkebunan biasa yang bahkan sempat terbengkalai, lebih mirip selokan atau sungai yang tidak terurus," ungkapnya, mengawali cerita tentang perjuangan mengubah wajah area tersebut menjadi lokasi yang ramai dikunjungi.

Perjalanan pengelolaan Curug Cipanas dimulai dari inisiatif kelompok pemuda setempat dari Kampung Nagrak. Awalnya, mereka memiliki visi untuk membangun sebuah kampung seni di kawasan tersebut. Namun, melihat potensi sumber daya alam, terutama air panas, fokus kegiatan pun bergeser. Kolam yang tadinya hanya satu dan tak terawat, mulai dikelola hingga akhirnya resmi menjadi destinasi wisata yang kini dikelola secara swasta melalui kerja sama dengan pemilik lahan.

Daya tarik utama yang membuat Curug Cipanas menonjol di antara tempat wisata lain di Bandung adalah sumber air panasnya. Air ini bukan sekadar air hangat, melainkan air panas yang muncul secara alami, bersumber langsung dari Kawah Orok di lereng Gunung Tangkuban Parahu.

"Mungkin daya tariknya dari air panas mungkin. Meskipun memang di sini suhunya cuman 32 derajat, enggak terlalu panas-panas, cuman di sini alami dari kawah," ujar Wandi, salah satu pengelola tempat wisata, menekankan kealamian sumber air panas tersebut.

Meskipun berasal dari kawah gunung berapi, suhu air di Curug Cipanas terbilang nyaman dan tidak ekstrem, berkisar di angka 32 derajat Celsius, sehingga aman untuk berendam dalam waktu lama. Keunggulan komparatif lainnya, terutama di kawasan wisata Lembang yang terkenal mahal, adalah harga tiket masuknya yang sangat terjangkau. Harga tiket masuk pada hari biasa adalah Rp30.000, sementara untuk kunjungan malam hari dipatok Rp35.000, menjadikannya pilihan ideal bagi wisatawan berbudget rendah.

Pengelolaan Curug Cipanas sangat fokus pada kualitas air. Perawatan rutin sumber mata air dilakukan intensif, bisa sampai tiga kali dalam sebulan. Petugas bahkan melakukan pengecekan kualitas air setiap hari. Hal ini krusial karena air, meskipun bersumber alami, rentan menjadi keruh akibat adanya longsor (landslides) di area sekitar, sehingga pemantauan dan pembersihan harus dilakukan secara berkelanjutan.

Secara kesehatan, air belerang yang terkandung dalam air panas Curug Cipanas bersifat alamiah dan memiliki banyak manfaat. Air ini sering dimanfaatkan pengunjung sebagai obat untuk mengatasi penyakit kulit, terutama gatal-gatal, dan juga digunakan sebagai sarana terapi untuk merilekskan otot dan pikiran.Wandi, seorang pemandu wisata lokal yang ramah dan menguasai seluk-beluk Curug Cipanas, menjelaskan keunggulan sumber air tersebut.

"Kalau belerang biasanya buat gatal. Kalau belerang yang ditambah, beda. Kalau di sini belerangnya alami ya, dari atas langsung, dari kawah langsung," jelasnya, menekankan pada kualitas belerang yang alami.

Uap hangat air panas alami menciptakan selubung kabut yang magis dan menenangkan di malam hari. (Foto: Muhamad Faisal Ramadhan)
Uap hangat air panas alami menciptakan selubung kabut yang magis dan menenangkan di malam hari. (Foto: Muhamad Faisal Ramadhan)

Untuk menunjang kenyamanan pengunjung, Curug Cipanas menyediakan berbagai pilihan fasilitas, mulai dari penginapan hingga penyewaan peralatan. Pengunjung dapat memilih untuk menginap di area glamping atau mendirikan tenda di camping ground yang telah disediakan.

Biaya penyewaan tenda di Curug Cipanas sangat beragam, mulai dari Rp50.000 hingga Rp100.000. Tenda dengan harga Rp50.000 sudah termasuk tenda kosong, matras, dan fasilitas colokan listrik. Untuk perlengkapan tambahan, pengelola menyediakan kasur (Rp40.000), bantal (Rp10.000), kompor (Rp25.000), dan gas (Rp15.000) yang dapat disewa terpisah untuk melengkapi pengalaman berkemah.

Selain fasilitas bermalam, Curug Cipanas juga melengkapi diri dengan berbagai saung-saung terbuka untuk bersantai, loker untuk menyimpan barang, serta penyediaan frozen food. Dengan kombinasi pemandangan alam, khasiat air panas alami, dan fasilitas yang lengkap dengan harga bersahabat, Curug Cipanas menjadi opsi ideal bagi masyarakat yang ingin berlibur dan melepas penat di Lembang. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Muhamad Faisal Ramadhan
Mahasiswa aktif telkom university jurusan digital publik relation
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)