Sore itu, aroma manis pandan dan pisang matang memenuhi dapur. Di atas meja makan, telah terhidang es pisang ijo yang segar dan manis. Siapa pun setuju, potongan pisang yang dibungkus adonan lembut, disiram saus kental, dan diberi topping susu serta sirup pisang ambon itu selalu mengundang selera.
Di balik kelezatan itu, ada sang pembuatnya, Bunda.
āMembuat pisang ijo semenjak di tingkat SMA, yang mana kalau buat pisang ijo biasanya saat bulan Ramadhan jadi dijadikan takjil,ā ujar Bunda.
Es pisang ijo yang dibuat Bunda versi sederhana dan otentik khas kota Makassar, tempat Bunda lahir. Beberapa orang kadang menambahkan variasi lain, seperti mencampurkan keju di sausnya atau memberi topping cokelat dan kacang, namun versi Bunda tetap mempertahankan rasa tradisionalnya.
Proses membuat es pisang ijo sangat memerlukan ketelitian. Pisang raja dikukus hingga matang dan didinginkan terlebih dahulu. Sementara itu, kulit hijau untuk membungkus pisang dibuat dari campuran tepung beras, tepung terigu, santan, dan pasta pandan hingga adonan kalis, kemudian diberi mentega cair agar teksturnya lebih lembut. Adonan ini digiling tipis untuk membungkus pisang satu per satu sebelum dikukus kembali sekitar 15 menit.
Adapun sausnya terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan gula pasir yang dimasak hingga mengental, kemudian didinginkan sebelum dituangkan ke atas pisang ijo yang sudah dipotong-potong lebih kecil. Agar lebih segar, es pisang ijo disajikan dengan es, topping susu kental manis dan sirup pisang ambon asli dari Makassar, sirup inilah yang membuat rasa es pisang ijo semakin otentik dan khas Makassar dengan aromanya yang manis.
Di setiap suapannya, es pisang ijo ini menghadirkan kombinasi rasa manis dan lembut, membuat semua yang mencoba pasti ingin tambah lagi. Proses membuatnya yang teliti membuat hidangan segar dan sederhana ini terasa istimewa di rumah. (*)
