JURIG Longser, Melestarikan Budaya Lawas Sunda

Adrian Satria Ramadhani
Ditulis oleh Adrian Satria Ramadhani diterbitkan Selasa 09 Des 2025, 10:30 WIB
Pertunjukan longser dengan tema JURIG sedang menampilkan penari di Gedung Rumentang Siang (28/10/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis| Foto: Adrian Satria)

Pertunjukan longser dengan tema JURIG sedang menampilkan penari di Gedung Rumentang Siang (28/10/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis| Foto: Adrian Satria)

Karya teater tradisi ā€œJURIG Longser Gaya Sisindiranā€ sukses dipentaskan di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Pertunjukan longser adalah seni teater rakyat Sunda yang menggabungkan tari, nyanyian, lakon, dan lelucon khas masyarakat Sunda, dengan gaya sisindiran yang   berisi   ungkapan   sindiran   jenaka   penuh   makna,   sehingga   selain   menghibur  juga menyampaikan pesan moral secara interaktif kepada penonton. Yang beralamat di Jl. Baranang Siang  No.1,  Kec.Sumur  Bandung,  Kota  Bandung.

Pertunjukan ini menghadirkan perpaduan seni longser dengan sisindiran Sunda yang sarat pesan serta hiburan rakyat. Pertunjukan ini biasanya berlangsung di tempat terbuka dengan penonton duduk melingkar, menciptakan suasana akrab dan merakyat.

Longser sarat dengan humor khas Sunda yang mengandung sindiran dan kritik sosial disampaikan secara interaktif dan spontan kepada penonton. Pementasan tersebut digarap oleh Kang Ajo Halimun selaku Karya/Sutradara, dan Agus Injuk sebagai Asisten Sutradara (Astrada).

ā€œTarget longser ini menargetkan generasi milenial dan gen Z yang sudah mulai berkurang diera saat ini, kalo kita tidak update dunia akhirnya job-job kita menjadi tidak nyambung,ā€ kata Kang Ajo Halimun, Selasa (28/10/2025).

Sebagai upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya Sunda, UPTD Rumentang Siang terus berperan aktif dalam menghidupkan kembali kesenian tradisional, salah satunya melalui pementasan rutin seni longser yang digelar setiap pekan. 

ā€œUPTD Rumentang siang bekerjasama dalam pelestarian seni longser dan makanya itu setiap hari selasa di adakannya pementasan seni longser dengan tema yang berbeda-beda,ā€ ujar sutradara itu.

UPTD Rumentang Siang berupaya memperkenalkan kembali kesenian tradisional kepada generasi muda di tengah derasnya arus modernisasi. 

ā€œSekarang kesenian tradisional mulai tertinggal oleh perkembangan zaman, dan generasi muda pun banyak yang beralih ke hiburan modern. Karena itu, tugas kami adalah menjaga agar kesenian tradisional tidak punah, salah satunya melalui pementasan longser. Dalam tiga bulan terakhir juga sudah ada kemajuan, beberapa sekolah mulai berkolaborasi untuk mengenalkan seni longser kepada para siswanya,ā€ ujarnya.

Sebanyak 25 orang pemain turut beraksi di atas panggung, di antaranya P. Samsudin, Abu Ridho, Den Bejo, dan lainnya yang menambah semarak sajian panggung. pertunjukan longser biasa diadakan setiap hari selasa sampai desember tahun ini dan jamnya dari 13.00-13.30. 

Longser ini diselenggarakan setiap hari Selasa dengan tema yang berbeda-beda yang tujuan untuk melestarikan budaya Sunda dan menjangkau semua kalangan masyarakat agar seni tradisional ini tetap dikenal dan diapresiasi oleh berbagai lapisan masyarakat 

Segmentasi audiens sangat penting dalam pertunjukan longser. Cerita dibuat kombinasi antara bagian berat dan ringan agar sesuai kebutuhan, minat, dan kemampuan semua penonton. Ini juga memberikan fleksibilitas untuk berbagai latar belakang audiens yang berbeda. Pendekatan ini membantu pesan tersampaikan dengan optimal dan dinikmati semua kalangan.

Tujuan longser ini bertujuan untuk melaksanakan UU kemajuan kebudayaan no. 5 tahun 2017 disitu didalamnya mengamanatkan bahwa didalam UU kemajuan kebudayaan itu ada pelestarian ada pembinaan, seni budaya kemudian pengembangan dan pemanfaatan seni budaya khususnya seni budaya tradisional. 

Acara ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Teguh Rachmadi sebagai pengelola Gedung Kesenian Rumentang Siang, dalam upaya mendorong pelestarian dan pengembangan seni pertunjukan tradisional di Kota Bandung. 

Dengan tema yang  dekat  dengan  kehidupan masyarakat,  JURIG  Longser  Gaya  Sisindiranā€diharapkan dapat terus menghidupkan kecintaan publik terhadap budaya Sunda. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Adrian Satria Ramadhani
Mahasiswa Telkom University 2024
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 17 Des 2025, 21:48 WIB

Dari Bunderan Cibiru hingga Cileunyi Macet Parah, Solusi Selalu Menguap di Udara

Kemacetan di Bunderan Cibiru harus segera ditangani oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.
Pengendara Mengalami Kemacetan di Bunderan Cibiru, Kota Bandung, (1/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Sufia Putrani)
Beranda 17 Des 2025, 20:27 WIB

Pemkot Bandung Klarifikasi Isu Lambatnya Respons Call Center, Tegaskan Nomor Darurat Resmi 112 Aktif 24 Jam dan Gratis

Koordinator Bandung Command Center, Yusuf Cahyadi, menegaskan bahwa layanan kegawatdaruratan resmi Pemerintah Kota Bandung adalah Call Center 112.
Layanan kegawatdaruratan resmi Pemerintah Kota Bandung adalah Call Center 112
Ayo Netizen 17 Des 2025, 20:04 WIB

Jembatan Penyebrangan Usang Satu-satunya Harus Melayani Jalan Terpanjang di Kota Bandung

Jembatan penyeberangan tunggal di Jalan Soekarno-Hatta yang seharusnya menjadi penyelamat, kini rapuh dan berkarat.
Jembatan penyebrangan Soekarno-Hatta Bandung. Soekarno-Hatta Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu Kota Bandung (26/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Azzahra Nadhira)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 18:55 WIB

Petugas Kesal Banyak Pembuang Sampah Sembarangan di Kawasan Pasar Kiaracondong

Maraknya sampah ilegal di Pasar Kiaracondong, meskipun pengelolaan sampah sudah rutin berjalan.
Tumpukan sampah yang berada di TPS. Pasar Kiaracondong, Bandung, Sabtu 29/11/2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nasywa Hanifah Alya' Al-Muchlisin)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 17:41 WIB

Dari Keikhlasan Bu Mun, Nasi Pecel 10 Ribu Hasilkan Omzet 5 Juta Sehari

Munjayanah (49) membuka warung usaha nasi pecel setelah 4 cabang warung pecel lelenya tutup, hanya tersisa satu cabang. Kini penghasilannya hingga 5jt per hari.
Bu Mun tengah menyiapkan menu nasi pecel dengan penuh cinta. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Annisa Fitri Ramadhani)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 17:08 WIB

Revitalisasi Teras Cihampelas: Selalu Dinanti Entah Kapan Ditepati, Mending Perbaiki yang Lain Saja!

Pemenuhan janji revitalisasi Teras Cihampelas oleh Wali Kota Bandung yang kurang dirasakan warga. Lebih baik, perbaiki yang fasilitas lainnya saja.
Pengunjung Teras Cihampelas di hari kerja pukul 09.30 pada hari Senin (1/12/2025) (Foto: Ammara Ziska)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 16:06 WIB

Mendaki Jadi Tren Anak Muda Bandung

Pendaki Muda Bandung
Para anak muda yang gemar mendaki gunung di Bandung. (Sumber: Dok. pribadi | Foto: Mila Aulia)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 13:58 WIB

Keluhan Mahasiswa di Jalan Soekarno Hatta Soal Pengendara Motor yang Merokok di Jalan

Artikel ini menjelaskan tentang keluhan seorang mahasiswa di Jalan Soekarno Hatta soal pengendara motor yang merokok di jalan.
Seorang pengendara terlihat merokok saat berhenti di tengah kepadatan lalu lintas di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Selasa (02/12/2025), (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Farid Ahmad Faruqi)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 13:13 WIB

Yth. Wali Kota Bandung: Akses Pejalan Kaki dari Kacamata Perantau

Minimnya trotoar dan rendahnya rasa aman menjadi catatan penting bagi penataan kota yang inklusif.
Akses pejalan kaki di Bandung (Sumber: Dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 12:34 WIB

Ruang Nongkrong 24 Jam yang Menjadi Ikon Baru Bandung Timur

Relatif Kopi sebuah tempat yang pelan-pelan tapi pasti menjadi ikon nongkrong di daerah Bandung Timur.
Di balik cahaya biru yang sederhana, Relatif selalu punya cara buat bikin malam terasa lebih nyaman. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 11:51 WIB

Ketika Kebudayaan Diminta Selalu Kondusif

Kebudayaan yang sepenuhnya rapi, senyap, dan patuh bukanlah tanda kesehatan, melainkan gejala domestikasi.
Gedung Pusat Kebudayaan Jalan Naripan Bandung. (Foto: Abah Omtris)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 09:56 WIB

Rekomendasi Kuliner di Taman Saparua Bandung

Kawasan yang dikenal sebagai ruang publik hijau ini bukan hanya tempat olahraga dan rekreasi, tetapi juga titik pertemuan ragam kuliner khas yang sayang dilewatkan.
SOR Saparua Bandung. (Sumber: Ayobandung.com)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 08:58 WIB

Melepas Penat di Bandung Timur, Spot Terbaik untuk Bersepeda Santai

Salah satu tempat yang kini jadi favorit pesepeda di Bandung Timur adalah Summarecon Bandung.
Warga yang sedang bersepeda santai di kawasan Bandung Timur sebagai cara sederhana melepas penat dan menjaga kebugaran. (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 20:46 WIB

Bandung Dikepung Awan Gelap: Mengapa Banjir Kilat dan Angin Ekstrem Kini Sering Terjadi?

Mengkaji peningkatan banjir kilat dan angin ekstrem di Bandung akibat dinamika cuaca, perubahan iklim, dan perubahan tata guna lahan.
Warga memanfaatkan delman untuk melintasi jalan permukiman yang terendam banjir, saat akses kendaraan bermotor terganggu akibat genangan air. (Sumber: Dokumentasi Warga | Foto: Dokumentasi Warga)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 20:23 WIB

Siklus Tahunan yang Tak Kunjung Diakhiri di KotaĀ Bandung

Kerusakan infrastruktur dan salah kelola lingkungan picu banjir tahunan di Bandung.
Banjir yang terjadi akibat tersumbatnya saluran air di Gang Nangkasuni, (07/03/2025). (Sumber: Irene Sinta)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:55 WIB

Mencicipi Cita Rasa Bakmi Ayam Madu di Sudut Kota Bandung

Bakmi OBC toping ayam madu dan panggang, Jln. Rancabentang I No. 12 Ciumbuleuit, Bandung, Jumat (28/11/2025).
Bakmi OBC toping ayam madu dan panggang, Jl. Rancabentang I No. 12 Ciumbuleuit, Bandung, Jumat (28/11/2025). (Sumber: Dok. pribadi | Foto: Arini Nabila)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:30 WIB

Jejak Rempah di Sepiring Ayam Geprek Favorit Anak Kos

Ayam geprek rempah dengan bumbu yang meresap hingga ke dalam daging, disajikan dengan kailan krispi dan sambal pedas yang nagih.
Ayam Geprek Rempah dilengkapi dengan kailan crispy dan sambal pedas yang nagih. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Firqotu Naajiyah)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:07 WIB

Wali Kota Farhan, Mengapa Respons Call Center Aduan Warga Bandung Lambat Sekali?

Warga Bandung mengeluh, Call Center Pemkot lambat merespons.
Gambaran warga yang menunjukkan rasa frustasi mereka saat menunggu jawaban dari Call Center Pemkot Bandung yang tak kunjung direspons. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 17:46 WIB

Nasib Naas Warga Sekitar Podomoro Park, Banjir Kiriman Jadi Rutinitas Musim Hujan

Pembangunan Podomoro Park yang selalu memberikan dampak negatif dan tidak memprihatinkan kenyamanan lingkungan penduduk sekitar.
Genangan air, imbas dari tidak adanya irigasi yang lancar (14/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Shafwan Harits A.)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 17:30 WIB

Seharusnya Ada Peran Wali Kota Bandung: Warga Harus Nyaman, Konvoi Bobotoh Tetap Berjalan

Kemenangan persib bandung selalu memicu euforia besar di kalamgan masyarakat Jawa Barat terjadi setiap persib meraih juara.
Ribuan bobotoh memenuhi ruas jalan Bandung saat merayakan kemenangan Persib Bandung pada Minggu sore, 25 Mei 2025. (foto: Della Titya)