Taman Lansia Bandung usai Revitalisasi: Antara Harapan Baru dan Beragam Tantangan di Lapangan

hilyatul auliya
Ditulis oleh hilyatul auliya diterbitkan Rabu 24 Des 2025, 15:41 WIB
Lampu taman malam hari yang menerangi jalur pejalan kaki menunjukkan suasana sepi setelah hujan mengguyur Taman Lansia pada Rabu, 3 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Hilyatul Auliya)

Lampu taman malam hari yang menerangi jalur pejalan kaki menunjukkan suasana sepi setelah hujan mengguyur Taman Lansia pada Rabu, 3 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Hilyatul Auliya)

Bandung merupakan kota yang memiliki tempat yang sangat beragam untuk dikunjungi, salah satunya Taman Lansia. Taman ini berada di Jalan Cisangkuy, Kelurahan Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Taman Lansia Bandung menurut saya memiliki potensi besar sebagai ruang publik yang penting, namun menurut Heidi Surya Utama dan Priyendiswara Agustina Bella dalam Jurnal Evaluasi Taman Lansia Di Kota Bandung Dengan Konsep Place-Keeping menunjukkan bahwa taman ini belum sepenuhnya memenuhi standar taman kota. Fasilitas dasar seperti jalur pejalan kaki, tempat duduk, dan pengelolaan danau buatan masih terasa kurang ramah pengguna dan memerlukan peningkatan agar benar-benar dapat digunakan dengan nyaman oleh masyarakat.

Taman yang sudah berdiri sejak tahun 1885 ini memiliki nilai sejarah yang tidak kecil. Dahulu dikenal sebagai Taman Cisangkuy karena lokasinya yang berada di Jalan Cisangkuy, namun kemudian lebih terkenal sebagai Taman Lansia karena banyaknya pengunjung berusia lanjut yang sering beraktivitas di sini.

Revitalisasi yang dilakukan pada tahun 2014 sebenarnya memberikan harapan, tetapi tidak berlangsung lama. Kondisi taman kembali tidak terawat terlihat seperti taman mati, penutupan yang berlangsung pada Agustus lalu menunjukkan bahwa kerusakan fasilitas dan kurangnya perawatan merupakan masalah berulang yang belum terselesaikan.

Sebelum diresmikannya kembali hasil revitalisasi terakhir pada November 2025 yang telah dibagikan pada akun Instagram @humas_bandung, Taman Lansia juga mengalami berbagai masalah lain seperti kerusakan fasilitas fisik, penerangan yang tidak merata, kebersihan yang kurang terjaga, serta aksesibilitas yang belum sepenuhnya ramah bagi para lansia. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan masih belum maksimal.

Kunjungan Taman Lansia telah saya lakukan, tidak adanya ketersediaan area parkir membuat saya merasa  bingung dan tidak aman. Berdampak bagi pengunjung yang kesulitan memarkirkan kendaraannya secara aman dan tidak mengganggu jalan umum, hal ini tentu menurunkan kenyamanan dan dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap Taman Lansia. 

Selain itu, peraturan larangan merokok tidak ditegakkan dengan serius karena adanya para perokok di dalam area taman membuat suasana yang seharusnya sehat dan segar menjadi tidak asri. Dan hal ini akan mengganggu kenyamanan terutama bagi para  pengunjung berusia lanjut maupun anak kecil. 

Belum berangsur lama dari pembukaan peresmian Taman Lansia telah terjadi kasus pencurian kabel lampu sepanjang 200 meter. Kejadian ini bisa membuat pengunjung menilai sistem keamanan masih sangat lemah dan menunjukkan bahwa CCTV saja tidak cukup untuk mencegah kasus pencurian.

Dengan melihat berbagai persoalan yang masih muncul setelah revitalisasi, Pemerintah kota Bandung Muhammad Farhan diharapkan tidak hanya perbaikan fisik semata, tetapi juga memperkuat pengelolaan, pengawasan, serta ketertiban di Taman Lansia. Upaya seperti penegakan aturan yang konsisten, juga peningkatan keamanan untuk bersama.

Pria kelahiran 1970 ini perlu memastikan bahwa pembangunan area parkir yang resmi di sekitar taman harus diutamakan. Ketersediaan area parkir tidak hanya meningkatkan kenyamanan pengunjung, tetapi juga memberikan rasa aman sehingga pengunjung tanpa perlu khawatir kendaraannya berada di tempat yang ilegal. 

Selain itu, penegakan aturan larangan merokok harus diperkuat. Saya berharap pria berkacamata ini dapat menghadirkan petugas lapangan yang secara aktif mengawasi dan mengingatkan pengunjung agar menaati aturan, demi menjaga kualitas udara taman sebagai ruang publik yang sehat bagi keluarga dan anak-anak. 

Baca Juga: Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Dari berbagai permasalahan yang ada, menurut saya orang nomor satu di Bandung ini perlu memperkuat pengawasan tidak hanya dengan teknologi seperti CCTV, tetapi juga dengan menempatkan petugas taman pada titik tertentu. Kehadiran penjaga fisik akan lebih bisa melindungi fasilitas taman dari pencurian. 

Peningkatan edukasi kepada pengunjung juga diperlukan. Seperti menyediakan fasilitas kampanye literasi ruang publik melalui informasi yang menarik, media sosial resmi, dan program volunteer. Edukasi yang tepat akan membantu pengunjung memahami pentingnya menjaga ketertiban dan kebersihan taman. 

Pada akhirnya, saya meyakini bahwa pendekatan yang menyeluruh dari Pria asal Bogor ini yang mencakup perbaikan fisik, penataan fasilitas, keamanan, pengawasan, serta edukasi publik akan menjadikan Taman Lansia sebagai ruang publik yang aman, nyaman, sehat, dan inklusif. Dengan pengelolaan yang tepat, taman ini dapat kembali menjadi kebanggaan warga Bandung. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

hilyatul auliya
Mahasiswa Digital Public Relations Telkom University
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 25 Des 2025, 20:41 WIB

Menunda Kepastian, Merawat Percakapan ala Richard Rorty

Richard Rorty menolak hasrat epistemologis, keinginan obsesi manusia dalam kepastian dan soloidaritas daripada objektivitas.
Richard Rorty menolak hasrat epistemologis, keinginan obsesi manusia dalam kepastian dan soloidaritas daripada objektivitas. (Sumber:Dokumentasi Penulis)
Mayantara 25 Des 2025, 17:35 WIB

Infinite Scrolling dan Hilangnya Fokus

Dalam beberapa tahun ini, mengakses media sosial menjadi ritual yang seolah tanpa batas.
Dalam beberapa tahun ini, mengakses media sosial menjadi ritual yang seolah tanpa batas. (Sumber: Pexels | Foto: Ron Lach)
Ayo Netizen 25 Des 2025, 16:25 WIB

Gus Dur, Toleransi, dan Harmoni

Gus Dur hadir untuk memastikan martabat dan keutuhan negara tetap terpelihara dan terjaga. Perjuangannya dalam membela kemanusiaan, demokrasi, keadilan sosial, berbagai aspek kehidupan
"Dialog adalah budaya perdamaian" - Abdurrahman Wahid (Sumber: Instagram | Foto: @pamerandialogperadaban)
Ayo Netizen 25 Des 2025, 15:13 WIB

Banjir namun Hidup Tetap Harus Berjalan

Banjir setinggi lutut kembali merendam Komplek Griya Bandung Asri 1, Bojongsoang, menghambat mobilitas warga.
Banjir terjadi di komplek Griya Bandung Asri 1 Bojongsoang. (05/12/2025) (Sumber: Khalidullah As Syauqi)
Ayo Netizen 25 Des 2025, 14:47 WIB

Cidulang, Cekung seperti Dulang

Di Tatar Sunda, dulang itu berbentuk seperti tabung yang mengecil di bagian bawahnya.
Gambaran seorang perempuan sedang ngakeul nasi di dalam dulang. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Jelajah 25 Des 2025, 11:58 WIB

Hikayat Christmas Island, Pulau Kecil dengan Sejarah Besar di Samudra Hindia

Christmas Island menyimpan sejarah kolonial fosfat perang dunia dan migrasi lintas Asia yang membentuk identitas unik hingga kini.
Christmas Island. (Sumber: Flickr)
Beranda 25 Des 2025, 09:41 WIB

Di Sore yang Pelan, Ngafe Menjadi Ruang Rehat Warga Kota Bandung

Pada sore, ruang ini berfungsi sebagai tempat singgah yang lebih tenang, menjadi bagian dari gaya hidup warga kota dalam bekerja, beristirahat, dan mengatur ritme hidup di tengah kesibukan urban.
Coffee shop di Kota Bandung menjadi salah satu pilihan tempat untuk rehat dari rutinitas. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ilham Maulana)
Beranda 25 Des 2025, 08:09 WIB

Panggung Tanpa Lampu Sorot, Cerita di Balik Suara Emas Penyanyi Jalanan Kota Bandung

Namun, rupiah yang mereka kumpulkan dengan cucuran keringat dari pagi hingga malam itu kerap harus dibayar dengan rasa waswas.
Penyanyi jalanan di perempatan Jalan Pahlawan, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Beranda 24 Des 2025, 20:45 WIB

Workshop Google AI Tools for Journalist di Bandung Bekali 28 Peserta Tingkatkan Kapasitas Media Lokal

Pelatihan intensif tersebut diikuti 28 peserta terpilih yang terdiri atas pengelola media lokal, jurnalis, serta konten kreator komunitas dari berbagai daerah.
Program Google AI Tools for Journalist yang digelar selama dua hari, 23–24 Desember 2025 di Kantor Ayo Media Network. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 17:03 WIB

Terminal Cicaheum Harus Siap Sambut Bus AKAP Double Decker

Banyaknya Bus AKAP Premium yang melirik kota Bandung sebagai trayek berpotensi tertinggi ketiga di Pulau Jawa, maka bersiap untuk banyaknya pemandangan bus Double-decker mewah melintas
Terparkir 3 Bus Gunung Harta Transport Solustions (GHTS) saat malam hari di garasi GHTS (19/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Dean Rahmani)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 16:40 WIB

Ujian Nyata Walikota Farhan: Normalisasi Sungai Cinambo atau Banjir Warisan?

Banjir Sungai Cinambo bukan sekadar dampak curah hujan, tetapi cerminan lemahnya tata kelola lingkungan Kota Bandung.
Kondisi Sungai Cinambo di Bandung Timur, yang dinilai mengalami pendangkalan dan penyempitan, menjadi bukti kegagalan tata kelola infrastruktur kota, (2 Desember 2025). (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Khansa Khairunsifa)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 15:41 WIB

Taman Lansia Bandung usai Revitalisasi: Antara Harapan Baru dan Beragam Tantangan di Lapangan

Taman Lansia Bandung hadir dengan wajah baru setelah revitalisasi, namun masih menghadapi berbagai tantangan dalam hal keamanan, fasilitas, dan pengelolaan untuk kenyamanan bersama.
Lampu taman malam hari yang menerangi jalur pejalan kaki menunjukkan suasana sepi setelah hujan mengguyur Taman Lansia pada Rabu, 3 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Hilyatul Auliya)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 15:07 WIB

Bandung Waras

Bandung harus punya otak yang waras dan hati yang peka.
Festival seni dan budaya bukan sekadar hiburan. Itu pengingat bahwa kota hidup dan waras. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 13:26 WIB

Mendidik dengan Ikhlas, Mengabdi dengan Cinta: Kisah di Balik Seragam Cokelat Herna Wati

Kisah ini mengambarkan Herna Wati yang menjadikan Pramuka sebagai ruang untuk belajar ikhlas, mandiri, dan tempatnya untuk mengabdi dengan penuh cinta.
Foto Herna Wati Pembina Pramuka MTs Baabussalaam Kota Bandung. (Foto: Lutfiah Nurrahma Faisal)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 12:23 WIB

Warisan Humanis Gus Dur bagi Bangsa yang Majemuk

Perjalanan panjang bangsa yang penuh warna dan dinamika, nama Gus Dur selalu hadir seperti lentera yang menerangi ruang-ruang gelap kemanusiaan.
Illustrasi Peringatan Haul 16 GUS DUR. (Sinan)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 09:57 WIB

Tahura Djuanda Hadirkan Wisata Edukasi Bernilai Konservasi: Batu Batik dan Flora Langka Jadi Daya Tarik Baru

Keunikan wisata Taman Hutan Raya Ir. Djuanda menjadi daya tarik.
Anggrek terkecil di dubia jadi bintang baru kawasan konservasi (04/11/2025) (Sumber: Dok.pribadi | Foto: Nazwa Revanindya)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 09:29 WIB

Remaja dan Luka Sunyi Dunia Maya

Opini ini mengajak pembaca menyelami sisi gelap dunia maya yang kian membelenggu remaja Indonesia.
Seorang remaja duduk terpukul di tengah serangan komentar kasar dan ejekan di media sosial. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: jajang shofar)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 08:47 WIB

Masyarakat Bandung Sudah Bersahabat dengan Gelapnya Jalanan Kota Bandung

Masyarakat Bandung sudah pasrah dengan penerangan jalan yang tidak kunjung diperbaiki oleh Wali Kota Bandung.
Suasana jalanan daerah Tegallega di jam 21.00 WIB yang sudah tidak terlihat oleh pengendara, Jumat (28/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis Foto: Nadya Ulya Zagita)
Ayo Jelajah 23 Des 2025, 21:48 WIB

Sejak Kapan Pohon Cemara Digunakan jadi Hiasan Natal?

Tradisi pohon Natal berakar dari kebiasaan masyarakat Eropa kuno yang memuliakan tanaman hijau di tengah musim dingin, jauh sebelum Natal dirayakan secara modern.
Ilustrasi Pohon Cemara saat Natal.