SMKN 13 Kota Bandung Dihantui Dugaan Pungli, Tambah Panjang Daftar Kasus Serupa

Hengky Sulaksono
Ditulis oleh Hengky Sulaksono diterbitkan Rabu 21 Mei 2025, 16:51 WIB
Ilustrasi pungli. (Sumber: Freepik)

Ilustrasi pungli. (Sumber: Freepik)

AYOBANDUNG.ID - Dugaan praktik pungutan liar di lingkungan pendidikan kembali menyeruak di Bandung, kali ini menimpa SMKN 13 Kota Bandung. Isunya bukan hal baru: sumbangan yang disebut “sukarela”, tapi jumlah dan tenggatnya sudah ditentukan. Polemik yang seolah berulang ini menjadi tamparan keras terhadap wajah pendidikan yang mestinya inklusif dan bebas dari beban biaya tersembunyi.

Dugaan pungutan ini pertama kali diungkap oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono. Melalui akun media sosialnya pada Selasa malam, 20 Mei 2025, ia mengunggah video yang merekam isi laporan dari orang tua siswa. Pesan langsung itu mengeluhkan adanya sumbangan sekolah yang nilainya mencapai Rp5,5 juta per siswa, dan dibayarkan secara bertahap hingga kelas 12.

"Kalau sumbangan tapi angkanya ditentukan berarti pungutan, senilai Rp5,5 juta,” kata Ono.

Permasalahannya bukan semata angka. Cara pungutan itu dikemas, menurut Ono, menunjukkan pelanggaran terhadap prinsip dasar sumbangan sukarela. Dalam praktiknya, nominal ditetapkan secara seragam dan diberlakukan kepada seluruh siswa kelas 11 di semua jurusan. Dana tersebut bahkan dikaitkan dengan pengambilan kartu ujian. Artinya, ada tekanan yang menyiratkan konsekuensi jika tidak dibayar.

“Ini harus dicicil setiap ambil kartu ujian sampai kelas 12 harus sudah lunas. Ini komite yang meminta,” katanya.

Sumber utama polemik ini, menurut Ono, terletak pada tafsir yang lentur terhadap fungsi komite sekolah. Dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 97 Tahun 2022, komite diberi ruang untuk menggalang dana dari masyarakat, termasuk orang tua siswa.

Tapi, beleid ini ditengarai bertentangan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi rujukan nasional. Dalam Permendikbud, sumbangan hanya bisa berasal dari masyarakat umum, dunia usaha, dan dunia industri, bukan orang tua peserta didik.

Dugaan pungli di SMKN 13 bukanlah kasus terisolasi. Ono menyebut bahwa praktik serupa juga ditemukan di berbagai daerah lain, seperti Depok, Cirebon, hingga Bekasi. Polanya relatif sama: komite sekolah dijadikan tameng legalitas untuk menarik dana dari orang tua, dengan justifikasi yang samar dan tanpa transparansi anggaran.

“Tolong disikapi. Tidak hanya di SMKN 13, ini terjadi juga di Depok, Cirebon, Bekasi. Harus ada tegasan dari gubernur untuk membenahi dari sisi pungutan di sekolah negeri,” kata dia.

Tambah Deretan Kasus Dugaan Pungli di Sekolah

SMKN 13 bukan satu-satunya sekolah yang disorot karena dugaan pungli. Pada awal tahun 2025, SMKN 1 Cihampelas di Kabupaten Bandung Barat juga dilaporkan melakukan pungutan terhadap siswa baru. Modusnya berupa kewajiban membeli paket seragam sekolah dari pihak sekolah sendiri dengan harga sekitar Rp1,5 juta. Pembelian dilakukan tanpa melalui koperasi sekolah, tanpa forum musyawarah orang tua, dan tanpa alternatif lain.

Jumlah siswa yang dikenai pungutan hampir mencapai 500 orang. Jika dikalikan, nominal yang terkumpul bisa menembus angka Rp700 juta. Uang tersebut tidak tercatat dalam laporan keuangan resmi dan disimpan secara manual oleh salah satu wakil kepala sekolah. Pemeriksaan internal yang dilakukan Inspektorat Jabar dan BKD menemukan bahwa tidak ada mekanisme resmi dalam proses tersebut.

Pada Oktober 2024, Satgas Saber Pungli Jawa Barat mengungkap dugaan pungutan liar dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA Negeri di Kota Bandung. Praktik ini melibatkan seorang pria berinisial ABK alias AAM, yang juga dikenal sebagai aktivis sekaligus pemerhati pendidikan di wilayah tersebut.

Kepada masyarakat, ABK menjanjikan bisa membantu calon siswa masuk ke SMA Negeri favorit. Ia disebut-sebut membuka “jalur alternatif” dengan imbalan sejumlah uang. Dugaan pungli ini bermula dari laporan masyarakat pada April 2024, saat proses PPDB tengah berlangsung.

Ia menjadikan beberapa sekolah sebagai sasaran dalam praktiknya. Hingga dibekuk, jumlah korban yang terdata mencapai tujuh orang, dengan total kerugian sementara sebesar Rp175 juta.

Redaksi
Redaksi
editor

News Update

Ayo Netizen 21 Mei 2025, 19:52 WIB

Cara Baru Menulis di Ayobandung.id, Tak Perlu Kirim Tulisan ke Email

Ayobandung.id menyediakan fitur baru untuk penulis di kanal AYO NETIZEN.
Ayobandung.id menyediakan fitur baru untuk penulis di kanal AYO NETIZEN. (Sumber: Pexels/Christina Morillo)
Ayo Biz 21 Mei 2025, 17:34 WIB

Wardah dan Perjuangan Jatuh-Bangun Nurhayati Subakat: Jejak Emosional di Balik Kilau Kosmetik Halal

Nurhayati Subakat, nama yang tak asing di telinga para pecinta kecantikan, adalah pendiri utama Wardah sekaligus jiwa yang memompa semangat dalam setiap inovasi di PT Paragon Technology and Innovation
Nurhayati Subakat, nama yang tak asing di telinga para pecinta kecantikan, adalah pendiri utama Wardah sekaligus jiwa yang memompa semangat dalam setiap inovasi di PT Paragon Technology and Innovation. (Sumber: Instagram @paragoncorp)
Beranda 21 Mei 2025, 16:51 WIB

SMKN 13 Kota Bandung Dihantui Dugaan Pungli, Tambah Panjang Daftar Kasus Serupa

Wakil Ketua DPRD Jabar sebut pungutan di SMKN 13 langgar prinsip sukarela dan beri tekanan ke siswa soal kartu ujian.
Ilustrasi pungli. (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 21 Mei 2025, 14:53 WIB

Kue Balok Kang Didin: Sebuah Warisan yang Mengalir dalam Rasa dan Waktu

Kue Balok Kang Didin telah bertahan melawan perubahan zaman. Setiap gigitan adalah pertemuan antara masa lalu dan masa kini.
Kue Balok Kang Didin, kue balok yang telah bertahan melawan perubahan zaman. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 21 Mei 2025, 12:29 WIB

Keresahan Ibu Muda yang Berbuah Harapan: Perjalanan Aqma Rina Menemukan Cahaya dalam Botol Skincare

Bagi Aqma Rina, kecantikan bukan sekadar tentang tampilan luar. Lebih dari itu, ia melihatnya sebagai cerminan dari perjalanan seorang perempuan.
Bagi Aqma Rina, kecantikan bukan sekadar tentang tampilan luar. Lebih dari itu, ia melihatnya sebagai cerminan dari perjalanan seorang perempuan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 21 Mei 2025, 12:16 WIB

Urgensi Data Ketenagakerjaan yang Kredibel di Kota Bandung

Tingkat pendidikan dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.
Komposisi penduduk bekerja menurut lapangan usaha dapat menggambarkan strukturtenaga kerja di pasar kerja.
Ayo Netizen 21 Mei 2025, 09:22 WIB

Pengolahan Sampah dengan Sistem RDF, Antara Bandung dan Jakarta

Akar persoalan sampah adalah semakin meningkatnya volume sampah yang diangkut ke tempat pengolahan akhir.
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Babakan Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 20 Mei 2025, 21:27 WIB

Adakah Solusi Pendapatan Mitra Angkutan Online yang Terus Merosot ?

Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2025, pengemudi angkutan online menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di sejumlah daerah.
Ilustrasi | Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2025, pengemudi angkutan online menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di sejumlah daerah. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Ilham Ahmad Nazar)
Ayo Jelajah 20 Mei 2025, 18:10 WIB

Jalan Buntu Pemulihan Lingkungan dan Penegakan Hukum Limbah Batu Bara di Bandung Barat

Sejak 2024, limbah sisa pembakaran batu bara merusak tanah, air, dan harapan warga Cihampelas. Siapa pelakunya, ke mana penegak hukum?
Warga melintas di lokasi pembuangan sisa limbah batu bara di Kampung Rongga, Desa Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Jelajah 20 Mei 2025, 17:54 WIB

Nestapa Ojol di Bandung saat 'Ngalong'

Demi nafkahi keluarga, driver ojol Bandung seperti Dadan rela ngalong hingga subuh meski upah kian tak menentu.
Salah satu driver ojol menunggu orderan di pinggir jalan. (Sumber: Ayobandung | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Mei 2025, 17:46 WIB

Inisiatif Beasiswa Luar Negeri lewat Program Sister City Kota Bandung

Kota Bandung memiliki sister city atau saudara kota dari berbagai negara
Potret Sister City Park di Jalan Seram, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 20 Mei 2025, 15:41 WIB

Mekar di Bawah Langit Bandung: Kisah Legendaris Seger Snow antara Tradisi dan Inovasi

Kisah legendaris Seger Snow, brand produk skincare and haircare asli Bandung yang telah menyemai kecantikan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Kisah legendaris Seger Snow, brand produk skincare and haircare asli Bandung yang telah menyemai kecantikan yang diwariskan dari generasi ke generasi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Mei 2025, 15:17 WIB

Merelakan Keinginan Duniawi agar Bisa Berhaji

Ada banyak kisah yang lazim dialami oleh para jamaah haji selama menunaikan rukun Islam kelima tersebut.
Ada banyak kisah yang lazim dialami oleh para jamaah haji selama menunaikan rukun Islam kelima tersebut. (Sumber: Pexels/Mutahir Jamil)
Beranda 20 Mei 2025, 14:57 WIB

Didemo Driver Ojol, Sudahkah Gojek dan Grab Untung?

Ribuan driver ojol demo tuntut keadilan pendapatan. Sementara itu, Gojek dan Grab mulai mendekati profit. Lalu siapa yang benar-benar untung?
Ribuan driver ojol se-Bandung Raya melakukan unjuk rasa dengan aksi damai di depan Balai Kota Bandung, Juli 2020. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Biz 20 Mei 2025, 13:36 WIB

Perjalanan Berani Atomic Kiddz: Mekar di Tengah Badai, Menemukan Sinar di Bisnis Digital

Perjalanan Atomic Kiddz adalah kisah kecil yang tumbuh seperti bunga liar di celah bebatuan, menemukan jalan untuk tetap mekar meski dihimpit kesulitan.
Ilustrasi. Perjalanan bisnis Atomic Kiddz adalah kisah kecil yang tumbuh seperti bunga liar di celah bebatuan, menemukan jalan untuk tetap mekar meski dihimpit kesulitan. (Sumber: Atomic Kiddz)
Ayo Netizen 20 Mei 2025, 13:35 WIB

Membaca Kemana Konflik China-AS, Setelah Keseimbangan Tercapai

Ada tiga perkembangan yang menunjukkan China makin kokoh dalam persaingan dengan Amerika Serikat.
Banyak pihak memperkirakan China akan sederajat pada 2030 dan tiga perkembangan di atas menunjukkan perkiraan itu masuk akal. (Sumber: Pexels/Kaboompics.com)
Ayo Netizen 19 Mei 2025, 21:06 WIB

Jangan Biarkan Sungai di Bandung Jadi Noda Peradaban

Kota Bandung yang dulu dibangun dengan memperhatikan topografi dan aliran sungai, kini bisa dibilang berkembang serampangan.
Sungai Citarum jadi lautan sampah. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Jelajah 19 Mei 2025, 18:08 WIB

Hikayat Geger Rentetan 'Orang Gila' Serang Ustaz, Bermula dari Bandung

Pada 2018 lalu, dua serangan terhadap ustaz di Bandung menjadi titik awal geger teror orang gila menyerang ustaz yang kala itu bikin heboh seantero negeri.
Ilustrasi sosok misterius. (Sumber: Unsplash | Foto: Marek Piwnicki)
Ayo Biz 19 Mei 2025, 17:57 WIB

Menghidupkan Warisan, Menenun Masa Depan: Perjalanan Sutra Alam Majalaya

Jemari para pengrajin dengan terampil menyelipkan benang-benang menjadi simpul membentuk ornamen motif hingga lembaran kain tenun indah nan cantik.
Jemari para pengrajin dengan terampil menyelipkan benang-benang menjadi simpul membentuk ornamen motif hingga lembaran kain tenun indah nan cantik. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 19 Mei 2025, 17:49 WIB

Serunya Pacu Kuda di Tegallega

Menilik sejarahnya, orang-orang Belanda pernah mendirikan arena pacuan kuda di Tegallega.
Joki kuda saling bersaing di Tegallega dalam event yang digelar pada pertengahan 1953. (Sumber: Star Weekly)