Mengenal Lebih Dekat Restu Mande, Raja Rendang Asal Bandung yang Melanglangbuana Keliling Dunia

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Selasa 29 Apr 2025, 14:51 WIB
Pemilik Restu Mande Nenden Rospiani. (AyoBandung.com/Arif Budianto)

Pemilik Restu Mande Nenden Rospiani. (AyoBandung.com/Arif Budianto)

AYOBANDUNG.ID - Rendang merupakan olahan daging asal Sumatera Barat yang tidak bisa dibantah kelezatan dan cita-rasanya. Tak tanggung-tanggung masakan khas Padang ini pernah menyabet prestasi sebagai makanan terlezat di dunia.

Namun siapa sangka raja rendang kemasan justru berasal dari Bandung. Dengan merk dagang Restu Mande, bisnis kuliner milik Nenden Rospiani ini berhasil melanglangbuana keliling dunia.

Prestasi terbaru Restu Mande sendiri adalah dijajakan di World Economic Forum (WEF) 2025 di Davos, Swiss pada awal 2025. Hal ini tentu saja menjadi kebanggaan bagi Indonesia dan Bandung sebagai daerah asal rendang kemasan Restu Mande.

Keberhasilan Nenden memasarkan rendangnya, tidak terlepas dari strategi digital marketing yang sudah ia geluti selama ini. Mudah sekali bagi kita untuk menemui produk Restu Mande di berbagai Market Place, mulai dari Shopee, Tokopedia sampai PaDi UMKM.

Produk rendang kemasan Restu Mande. (Foto: AyoBandung.com/Arif Budianto)

Maka itu tak heran jika Restu Mande bisa diekspor ke berbagai pelosok dunia. Selain karena awet di perjalanan, akses untuk membeli produk ini pun terbilang mudah.

Perjalanan Restu Mande sampai di Puncak Bisnis

Di balik kesuksesannya, terdapat kisah inspiratif dari Restu Mande. Bukan hal yang mudah bagi Nenden bersama suami merintis bisnis baru.

Namun keinginan mereka untuk memiliki usaha sendiri membuat keduanya nekat resign dari tempat kerja. "Saya memutuskan berhenti bekerja dari perusahaan keuangan setelah bekerja selama sembilan tahun lamanya," ungkap Nenden.

Sekitar tahun 2004, pasangan suami istri itu membangun bisnis Rumah Makan Padang di Jalan Katamso, Kota Bandung. Lantaran memiliki cita rasa yang unik, Rumah Makan Padang Restu Mande pun mulai dikenal.

Banyak pengunjung yang mengapresiasi keotentikan menu makanan Restu Mande. Pasalnya, bumbu masakan padang turun temurun dari keluarga almarhum suami Nenden berhasil dimodifikasi dengan selera orang Bandung.

Uniknya, hasil modifikasi tersebut sama sekali tidak menghilangkan cita rasa khas yang sudah melekat pada masakan minang. Hal tersebut, justru malah memperkuat ciri khas kuliner Restu Mande dan membuatnya semakin banyak digemari selama 20 tahun lamanya.

"Resepnya memang beda. Dari sisi rasa, juga punya ciri khas sendiri, beda tapi tetap asli. Kemudian kami modifikasi agar sesuai dengan lidah orang Bandung, yaitu gurih," ujar Nenden.

Tak ingin berpuas diri, Nenden bersama almarhum sang suami mulai memutar otak untuk memperluas jangkauan bisnisnya. Hingga, pada 2011, mereka pun berinisiatif memasarkan rendang kemasan.

Mereka berharap, kehadiran rendang kemasan memberikan fleksibilitas bagi pelanggan. Para pembeli bisa mencicipi masakan Restu Mande dimana pun dan tak harus datang jauh-jauh ke Rumah Makannya.

Namun di tahap awal, banyak sekali rintangan yang harus dihadapi Nenden dan suami. Banyak orang yang meragukan produk rendang kemasan. Mereka mempertanyakan keamanan, pengawet dan cita rasa produk baru tersebut.

"Padahal kami pakai metode vakum dan sterilisasi agar rendang tahan lama tanpa bahan tambahan atau pengawet," jelasnya.

Tapi Nenden dan Suami tidak menyerah. Mereka melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat bahwa produk mereka aman, bebas pengawet dan diolah secara tradisional.

Salah satu hal yang dilakukan Nenden adalah mengundang blogger, pemerhati makanan, sampai media massa untuk meliput produk rendang kemasannya. Seiring berjalannya waktu, kerja keras Nenden dan suamipun membuahkan hasil.

Pelan tapi pasti, kepercayaan publik pun tumbuh semakin kuat. Rendang Kemasan Restu Mande pun semakin dikenal dan diterima masyarakat, hingga bisa merajai pasar ritel nasional.

Bahkan pada masa pandemi Covid 19, penjualan produk rendang kemasan ini cenderung mengalami pertumbuhan yang signifikan, hingga diekspor ke Prancis, Singapura, Uni Emirat Arab dan Afrika.

"Yang di Afrika itu untuk dapur catering di pertambangan, mereka butuh makanan yang tahan lama tapi enak," ungkap Nenden.

Seiring berjalannya waktu, bukan hanya rendang, Restu Mande telah memperluas variasi produk kemasan, meliputi sambal, jengkol balado, hingga bumbu instan. Bahkan bumbu instan menjadi produk favorit ibu-ibu muda.

Saat ini Restu Mande beroperasi dengan 46 karyawan yang dipusatkan di dapur produksi yang berlokasi di Cibiru. Luar biasa kan! (Arif Budianto)

Instagram Restu Mande (Foto: Tangkapan Layar)

Informasi Umum Restu Mande

Alamat Rumah Makan:

- Jl. Cisokan No.2, Cicadas, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40121, buka 09.00-21.30

- Jl. Kolonel Ahmad Syam No.161, Sayang, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45360, buka 09.00-21.30

Alamat Outlet:

- Jl. Cisokan No.2, Cicadas, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40121, buka 08.00-21.00

Social Media Instagram: restumande.id

Whatsapp: 0811229004

Email: [email protected]

Link e-commerce:

- Shopee : https://shopee.co.id/rendangrestumande

- Tokopedia : https://www.tokopedia.com/bumbupadang

- Blibli : https://www.blibli.com/merchant/umkm-rendang-restu-mande-official-store/RER-60023?pickupPointCode=PP-3042154

- PaDi UMKM : https://padiumkm.id/store/631a5d4eaa3096cbda2600a0

Produk:

- Rendang Sapi 300 gr (Rp118 ribu - Rp120 ribu)

- Rendang Sapi Basah 125 gr (Rp52 ribu) 300 gr (Rp115 ribu - Rp117 ribu)

- Rendang Paru 300 gr (Rp100 ribu)

- Rendang Sapi Suwir 200 gr (Rp100 ribu)

- Rendang Ayam Suwir 200 gr (Rp85 ribu)

- Keripik Rendang Telur 200 gr (Rp85 ribu)

- Sambalado Merah 250 gr (Rp55 ribu)

- Sambalado Hijau 250 gr (Rp50 ribu)

- Dendeng Balado Merah

- Dendeng Balado Hijau

- Cumi Balado Merah

- Cumi Balado Hijau

- Teri Balado Hijau

- Teri Balado Merah

- Paru Rica Balado

- Bumbu Rendang, Gulai Daging, Gulai Ayam, Bakar Aya/Ikan, Gulai Tunjang. (*)

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Biz 19 Sep 2025, 21:25 WIB

Budaya Overworked di Kalangan Milenial dan Gen Z: Fleksibilitas yang Menyamar Jadi Tekanan

Teknologi yang semestinya memudahkan menjadi sumber tekanan baru. Email, WhatsApp, dan platform kerja digital membuat batas antara jam kerja dan waktu pribadi menjadi kabur.
Fenomena overworked alias bekerja melebihi jam kerja normal kian marak, terutama di kalangan milenial dan Gen Z yang mendominasi industri kreatif dan digital. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 19 Sep 2025, 20:14 WIB

Duo Bandung Kembali ‘Mengguncang’ China

Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, diharapkan mampu menunjukkan aksi brilian lagi di China.
Fajar Alfian (depan) Muhammad Shohibul Fikri (belakang). (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Biz 19 Sep 2025, 19:57 WIB

Cashless dan Cita Rasa, Ketika UMKM Kuliner Menyatu dengan Teknologi

FKB menjadi panggung kolosal bagi ratusan UMKM kuliner sekaligus laboratorium hidup bagi transformasi digital yang semakin meresap ke sendi-sendi ekonomi lokal.
Fenomena cashless di FKB bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga soal inklusi. Banyak pelaku UMKM yang sebelumnya mengandalkan transaksi tunai kini mulai terbiasa dengan sistem digital.
Ayo Jelajah 19 Sep 2025, 19:17 WIB

Jejak sejarah Perlawanan Rakyat Bandung terhadap Kerja Paksa Koi Era Kolonial

VOC mengubah kopi jadi kewajiban paksa. Bagaimana rakyat Bandung dan Priangan menemukan cara cerdas hingga getir untuk melawan penindasan?
Potret pribumi pekerja kopi di Jawa tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 19 Sep 2025, 19:06 WIB

Ledakan Klinik Estetik di Bandung: Antara Tren, Teknologi, dan Filosofi Cantik Bertanggung Jawab

Geliat klinik estetik di Bandung menunjukkan pertumbuhan signifikan, menjawab kebutuhan masyarakat urban yang semakin sadar akan pentingnya perawatan kulit.
Geliat klinik estetik di Bandung menunjukkan pertumbuhan signifikan, menjawab kebutuhan masyarakat urban yang semakin sadar akan pentingnya perawatan kulit. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 19 Sep 2025, 18:21 WIB

Menelusuri Keresahan Hati Seniman lewat Karya Selasar Sunaryo Art Space

Keresahan bisa dituangkan dalam bentuk apa pun, salah satunya adalah lukisan dan pahatan yang bertemu di Selasar Sunaryo Art Space.
Sejuta Mata Karya Sunaryo (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 19 Sep 2025, 16:25 WIB

3 Kunci Penting Jika Ingin Nyemplung ke Bisnis Fashion

Perjalanan sebuah usaha kecil menengah (UMKM) kerap diwarnai oleh cerita jatuh bangun. Dari keterbatasan modal, tekanan persaingan, hingga tantangan teknologi, semua menjadi bagian dari proses
Produk NVSR (Foto: Instagram NVSR)
Ayo Biz 19 Sep 2025, 15:04 WIB

Tas Jinjing Wanita, Bukan Hanya Sekedar Gaya

Tas wanita berfungsi sebagai wadah praktis untuk membawa barang-barang pribadi, mulai dari dompet, ponsel, kunci, hingga perlengkapan kosmetik dan kebutuhan kerja. Namun, tas ini tidak hanya sebatas
Ilustrasi Tas Wanita. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 19 Sep 2025, 14:31 WIB

Menulis Ignas Kleden dari Perut Buncitnya

Orang lebih tertarik dengan tulisan yang pendek dan cepat viral. Sementara Ignas Kleden menulis dengan ritme lambat nan dalam.
Ilustrasi Ignas Kleden. (Sumber: Istimewa | Foto: Istimewa)
Ayo Biz 19 Sep 2025, 14:30 WIB

Baso Mang Tatang, Detinasi Kuliner Wajib Saat Berkunjung ke Al-jabbar

Setelah beribadah atau berwisata di Masjid Raya Al-Jabbar, banyak pengunjung memilih singgah ke sebuah warung bakso yang sedang naik daun, Baso Mang Tatang. Lokasinya hanya sekitar 900 meter dari masj
Masjid Al-Jabbar (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Jelajah 19 Sep 2025, 13:05 WIB

Sejarah Dongeng Si Kabayan, Orang Kampung Pemalas yang Licin dan Jenaka

Sejarah Si Kabayan lahir dari dongeng lisan di sawah Priangan. Kini ia dikenal di seluruh Indonesia lewat buku, film, dan sinetron.
Sampul dongng SI Kabayan terbitan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Ayo Netizen 19 Sep 2025, 11:54 WIB

Bandung dan Sebagian Sistem Administrasi Pendidikan yang Masih Semrawut

Banyak sisi gelap Kota Bandung yang belum diketahui masyarakat, salah satunya adalah kejamnya dunia pendidikan.
Sisi Gelap Sistem Administrasi Perguruan Tinggi di Kota Bandung (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Beranda 19 Sep 2025, 09:36 WIB

Berlari Menantang Batas: Egi dan Gita Buktikan Disabilitas Tak Halangi Prestasi

Meski begitu, ia berharap kesetaraan tersebut terus dijaga, sebab baik atlet disabilitas maupun non-disabilitas sama-sama mengharumkan nama daerah dan negara.
Egi adalah penyandang disabilitas low vision netra, sebuah gangguan penglihatan permanen. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 19 Sep 2025, 07:26 WIB

Kegiatan Literasi yang Membangun Nalar Kiritis Siswa

Halaman-halaman dari setiap bacaan atau episode, menjadi jembatan dan penerangan mimpi, membuka imajinasi.
Foto Kegiatan Membaca Komprehensif SMPN 1 Kasokandel (Foto: Muhammad Assegaf)
Ayo Biz 18 Sep 2025, 20:46 WIB

Ketika Kuliner dan Visual Berpadu Resto Estetik Menjadi Destinasi Favorit

Generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, menjadikan kafe dan restoran sebagai latar konten, ruang ekspresi, bahkan simbol gaya hidup.
Bukan sekadar tempat bersantap, resto estetik kini menjadi destinasi wisata tersendiri. (Sumber: Instagram @Teuan.id)
Ayo Netizen 18 Sep 2025, 20:01 WIB

Filsafat Seni Islam

Tak ada salahnya membicarakan filsafat seni dalam agama Islam.
Ilustrasi karya seni yang islami. (Sumber: Pexels/Andreea Ch)
Ayo Biz 18 Sep 2025, 19:15 WIB

Komunitas Semut Foto Membangun Ekosistem Kreatif yang Menggerakkan Peluang Bisnis

Tanpa batas usia, tanpa syarat keanggotaan, dan tanpa biaya, KSF berdiri sebagai ruang inklusif yang merayakan keberagaman dalam seni visual.
Tanpa batas usia, tanpa syarat keanggotaan, dan tanpa biaya, KSF berdiri sebagai ruang inklusif yang merayakan keberagaman dalam seni visual. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 18 Sep 2025, 18:14 WIB

Geliat Industri Printing IKM Jawa Barat di Tengah Ekonomi Lesu: Antara Inovasi dan Ketahanan

Di tengah bayang-bayang pelemahan ekonomi nasional, geliat industri printing skala kecil dan menengah (IKM) di Jawa Barat justru menunjukkan ketahanan.
Permintaan terhadap produk custom printing, print-on-demand, dan desain ramah lingkungan terus meningkat, membuka peluang baru bagi pelaku UMKM yang mampu beradaptasi dengan tren pasar. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 18 Sep 2025, 17:53 WIB

Muak, Muda, dan Miskin di Bandung

Bandung berlari cepat sementara kita tertinggal.
Kawasan pemukiman padat di Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Sabtu 15 Februari 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 18 Sep 2025, 14:34 WIB

Nostalgia Kaulinan Urang Sunda Zaman Baheula

Beberapa permainan anak di zaman dulu memiliki banyak manfaat untuk melatih daya sensorik dan motorik juga membangun kerjasama dan strategi.
Siswa mengikuti kegiatan permainan tradisional di SDN 164 Karangpawulang, Jalan Karawitan, Kota Bandung, Kamis 5 Desember 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)