Pasang Surut Cibaduyut, dari Wilayah yang Ditumbuhi Obat Flu sampai Jadi Sentra Industri Sepatu

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Sabtu 03 Mei 2025, 08:24 WIB
Pengrajin sepatu Cibaduyut. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)

Pengrajin sepatu Cibaduyut. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)

AYOBANDUNG.ID -- Siapa yang tidak tahu dengan Cibaduyut? Pertama kali mendengarnya, Anda pasti terbayang tugu sepatu besar yang menandakan bahwa kawasan tersebut merupakan sentra industri kerajinan sepatu terbesar di Indonesia. Sampai-sampai, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pun pernah ikut menjadi salah satu pemilik toko dan pabrik sepatu di sana.

Namun saat ini banyak sekali perubahan yang terjadi di sana. Salah satunya, keberadaan Jalan Layang Leuwi Panjang yang menyebabkan Tugu Sepatu Legendaris Cibaduyut harus dibongkar.

Namun hal tersebut tidak membuat deretan toko dan kerajinan sepatu hengkang dari Cibaduyut. Selain itu, kita masih bisa melihat berbagai jenis toko kerajinan berjejer di sana. Bukan hanya penjaja sepatu, tapi juga ada kerajinan dompet sampai tas.

Seperti halnya sentra industri lain. Cibaduyut juga mengalami pasang surut dalam mempertahankan eksistensinya. Sempat Berjaya di tahun 90-an, industri sepatu Cibaduyut melempem memasukin era 2000-an.

Akan tetapi pedagang dan pelaku industri di Cibaduyut berhasil bangkit dan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi terbaru, termasuk mulai berjualan online di platform digital seperti e-commerce dan media sosial.

Tak sampai hanya di situ, rupanya Kawasan Cibaduyut memiliki Sejarah yang menarik untuk diketahui. Berikut ulasannya!

Kawasan yang Ditumbuhi Herbal Menjelma Menjadi Sentra Industri

Kawasan Cibaduyut sendiri sudah dikenal sejak era kolonial. Seperti halnya nama Kawasan di Indonesia, Cibaduyut juga menggambarkan kondisi dominasi flora di sekitarnya.

Cibaduyut berasal dari kata Ci dan Baduyut. Ci berarti air, sementara Baduyut merujuk pada tumbuhan air yang merambat yang oleh masyarakat sunda disebut sebagai 'Areuy Baduyut'. Tumbuhan ini memiliki nama latin Trichosanthes villosa Blume.

Areuy Baduyut yang tumbuh subur di lokasi tersebut sebenarnya merupakan genus tumbuhan merambat tropis dan subtropis dalam keluarga mentimun (Cucurbitaceae). Genus ini juga merupakan berkerabat dekat genus Gymnopetalum.

Tumbuhan Areuy Baduyut (Foto: wikipedia)

Saking banyaknya, masyarakat sering memanfaatkan Areuy Baduyut sebagai obat flu. Secara umum Baduyut juga serin dianam sebagai bahan obat-obatan China. Namun begitu, tumbuhan ini juga dapat dimakan sebagai sayuran.

Sejak 1920-an, sebelum masa penjajahan Jepang, pengrajin sepatu mulai bermunculan di Cibayut. Keterampilan pengrajin di sana menjadi buah bibir masyarakat, sehingga banyak pesanan masuk dari luar daerah.

Pada 1950, setidaknya ada 250 unit usaha yang berdiri di area Cibaduyut. Karena pertumbuhannya yang semakin pesat, pada 1978, kawasan tesebut mulai dicanangkan sebagai sentra industri sepatu oleh pemerintah.

Berbagai upaya untuk mengembangkan sentra industri ini pun telah dilakukan. Pemerintah getol memberikan pelatihan dan bimbingan teknis pada pengrajin saat itu. Bahkan, pemerintah pusat sampai membangun Unit Pelayanan Teknis atau UPT untuk meningkatkan efektivitas kerja sama antara swasta dan pengrajin.

Hasilnya, kejayaan Cibaduyut berhasil bertahan selama setengah abad. Meski kepopulerannya mulai redup sejak 2000-an, pedagang dan pengrajin di sana masih setia bertahan.

Pada 2014, mantan Presiden Joko Widodo pernah mencoba mempopulerkan kembali sepatu dari Cibaduyut. Ia menggunakan salah satu produk Cibaduyut dan dipamerkan ke publik.

Upaya tersebut sempat membuahkan hasil walaupun hanya sebentar. Pada akhirnya, eksistensi Cibaduyut ditentukan oleh kesadaran masyarakat untuk mencintai produk lokal.

Pengrajin sepatu Cibaduyut (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)

Informasi Umum Cibaduyut

Lokasi: Jalan Cibaduyut, Kelurahan Cibduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat

Jam Operasional: 09.00 - 21.00 WIB

Produk: sepatu, kerajinan kulit, jaket, tas, dompet, sabuk

Harga Produk:

- Rp50 ribu - Rp200 ribu untuk item kecil sepeti dompet dan sabuk

- Rp150 ribu - Rp1 juta untuk item Utama seperti tas, jaket dan sepatu

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 03 Agu 2025, 18:40 WIB

DJ Ohim, Timpa Teks, dan Internet sebagai Ruang Berekspresi

Siapa yang menyangka, sebuah meme lokal dari grup Facebook di Indonesia dapat menyebar menjadi hoax.
Gambar yang kemudian menjadi sumber hoax. (Sumber: grup Facebook "timpa teks: singularity")
Ayo Jelajah 03 Agu 2025, 14:27 WIB

Jejak Bung Karno di Penjara Banceuy: Ketika Cicak Jadi Teman Seperjuangan

Kisah Bung Karno mendekam di Penjara Banceuy Bandung, menulis pledoi legendaris Indonesia Menggugat dari balik sel 2x1,5 meter.
Monumen Soekarno di Lapas Banceuy Bandung (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 03 Agu 2025, 14:06 WIB

Serunya Perlombaan Agustusan

Perlombaan Agustusan bukan soal menang dan kalah, melainkan tentang kebersamaan.
Lomba agustusan biasa ditunggu-tunggu oleh anak-anak, pun dengan para lansia di Balai Palayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Mildan Abdalloh)
Ayo Netizen 03 Agu 2025, 11:06 WIB

Hidden Farm Cafe, Sajian Penuh Selera yang Memanjakan Mata

Hidden Farm Cafe adalah salah satu tempat makan yang terletak di area Dago atas yang menyediakan berbagai macam menu sehat.
Menu Hidden Farm Cafe (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 03 Agu 2025, 08:37 WIB

Sejarah Tahu Sumedang, Warisan Cita Rasa Tionghoa hingga Era Cisumdawu

Tahu Sumedang lahir dari tangan imigran Tiongkok di awal 1900-an dan berkembang jadi kuliner khas yang melegenda hingga hari ini.
Tahu Sumedang, kuliner legendaris dari Jawa Barat. (Sumber: Peter | Foto: Flickr)
Ayo Biz 02 Agu 2025, 19:02 WIB

Dari 1968 ke Hari Ini, Warisan Rasa di Sepiring Gado-gado Tengku Angkasa

Gado-gado Tengku Angkasa bertahan hingga kini, menyuguhkan sepiring kisah sejak 1968 yang tak pernah kehilangan makna.
Gado-gado Tengku Angkasa bertahan hingga kini, menyuguhkan sepiring kisah sejak 1968 yang tak pernah kehilangan makna.
Ayo Biz 02 Agu 2025, 17:09 WIB

Menenun Inspirasi dari Barang Bekas, Kisah Tuti Rachmah dan Roemah Tafira

Tuti Rachmah Yulianti, pendiri Roemah Tafira Handycraft, yang sejak 1997 telah menyulap barang bekas menjadi karya bernilai tinggi.
Tuti Rachmah Yulianti, pendiri Roemah Tafira Handycraft, yang sejak 1997 telah menyulap barang bekas menjadi karya bernilai tinggi. (Sumber: Roemah Tafira Handycraft)
Ayo Biz 02 Agu 2025, 16:07 WIB

Antara Tren dan Nilai, Cara Anggia Handmade Merancang Busana yang Bermakna

Di tengah arus dinamis industri busana muslim, Anggiasari Mawardi hadir dengan pendekatan yang tak sekadar mengikuti tren.
Di tengah arus dinamis industri busana muslim, Anggiasari Mawardi hadir dengan pendekatan yang tak sekadar mengikuti tren. (Sumber: Anggia Handmade)
Ayo Biz 02 Agu 2025, 08:18 WIB

Jaket Super Ekslusif dari Bandung Ini Tak Pernah Kehilangan Popularitas

Dari sebuah kamar kos berukuran dua kali dua meter di Bandung, lahir sebuah brand fashion yang kini dikenal luas oleh pecinta jaket eksklusif, Rawtype Riot. Bahkan jaket ini sempat menjadi buah bibir
Jaket Rawtype Riot (Foto: Dok. Rawtype Riot)
Ayo Biz 02 Agu 2025, 07:26 WIB

Menikmati Sajian Kuliner Sunda dan Petualangan Seru di Selatan Bandung

Jika biasanya kuliner hadir sebagai pelengkap destinasi wisata, hal sebaliknya justru ditawarkan Bale Bambu. Berlokasi di jalur utama Soreang–Ciwidey, tempat makan ini menjadikan pengalaman wisata
Ilustrasi -- Nasi Liwet Sunda (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 01 Agu 2025, 21:29 WIB

Saat Uang Kotor Disulap Jadi Sah: Bisa Apa Hukum Indonesia?

Seperti kasus korupsi di Pemkab Bandung Barat, uang korupsi direkayasa jadi macam uang bersih melalui tindak pidana pencucian uang.
 (Sumber: Refika Aditama | Foto: Refika Aditama)
Ayo Netizen 01 Agu 2025, 20:26 WIB

Surga Kuliner Jajanan SD di Kawasan UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pemburu kuliner jajanan SD wajib datang ke Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kawasan Jajanan UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 01 Agu 2025, 18:51 WIB

49 Tahun Bersama Canting, Kisah Hidup dalam Lembar Batik

Di tangan Sipon, malam panas yang menari di atas kain bukan sekadar teknik, melainkan warisan yang menyatu dengan detak hidupnya.
Di tangan Sipon, malam panas yang menari di atas kain bukan sekadar teknik, melainkan warisan yang menyatu dengan detak hidupnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Agu 2025, 16:08 WIB

Gempa Bumi yang Memicu Letusan Gunung Api di Lembah Suoh 

Air Panas alami keluar di lembah Suoh, di antara dua patahan yang sejajar, dengan gerakan di garis patahan yang saling berlawanan.
Kawah Keramikan, dasarnya yang rata, seperti lantai yang dialasi keramik. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Biz 01 Agu 2025, 14:22 WIB

Rupa-rupa Hijab Lokal dari Bandung, Nyaman dan Enak Dipandang

Hijab atau jilbab sudah menjadi fashion item yang melekat dalam kehidupan sehari-hari para Muslimah. Selain untuk menutup aurat, keberadaannya juga bisa mempercantik tampilan wajah.
Ilustrasi Hijab (Foto: Freepik)
Ayo Jelajah 01 Agu 2025, 14:19 WIB

Sejarah Lyceum Kristen Bandung, Sekolah Kolonial yang jadi Saksi Bisu Gemerlap Dago

Het Christelijk Lyceum atau Lyceum Kristen Bandung adalah sekolah kolonial bergaya Eropa di Dago, menyimpan jejak sejarah pendidikan Hindia Belanda dan kisah para alumninya.
Foto siswa Het Christelijk Lyceum Bandung di Dago 1951/52 (Sumber: javapost.nl)
Ayo Biz 01 Agu 2025, 14:03 WIB

Makeupuccino, di Mana Belanja Makeup Bertemu Momen Me-Time

Makeupuccino bukan hanya toko kosmetik, tapi juga ruang nyaman untuk bersantai, berbagi cerita, dan merayakan kecantikan dalam segala bentuknya.
Makeupuccino bukan hanya toko kosmetik, tapi juga ruang nyaman untuk bersantai, berbagi cerita, dan merayakan kecantikan dalam segala bentuknya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 01 Agu 2025, 13:09 WIB

Mengapa Tanah di Cekungan Bandung Terus Ambles? Cerita dari Rancaekek dan Bojongsoang

Hasil penelitian ini mengungkap alasan utama di balik fenomena yang membuat tanah di Cekungan Bandung terus ambles.
Persawahan di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. (Sumber: Google map)
Ayo Biz 01 Agu 2025, 12:46 WIB

Kolaborasi Bukan Kompetisi, Semangat Baru Fashion Lokal dari Bandung

Di tengah persaingan global, produk brand lokal asal Kota Kembang menunjukkan kepercayaan diri dan kualitas yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Di tengah persaingan global, produk brand lokal asal Kota Kembang menunjukkan kepercayaan diri dan kualitas yang tak bisa dipandang sebelah mata. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Agu 2025, 12:19 WIB

Kecimpring Babakan Bandung: Usaha Camilan Tradisional yang Terus Bertahan

Kampung Babakan Bandung, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, memiliki aktivitas pagi yang unik. Denting suara hiruk pikuk bukan berasal dari kendaraan atau pasar, melainkan da
Kecimpring Babakan Bandung (Foto: Ist)