Serunya Perlombaan Agustusan

Ibn Ghifarie
Ditulis oleh Ibn Ghifarie diterbitkan Minggu 03 Agu 2025, 14:06 WIB
Lomba agustusan biasa ditunggu-tunggu oleh anak-anak, pun dengan para lansia di Balai Palayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Mildan Abdalloh)

Lomba agustusan biasa ditunggu-tunggu oleh anak-anak, pun dengan para lansia di Balai Palayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Mildan Abdalloh)

Bada salat asar. Saat sedang asyik bermain bersama Kakang, anak ketiga (4 tahun), tiba-tiba anak kedua, Aa Akil (10 tahun) datang dan bertanya, selesai pulang les di Komunitas Rumah Belajar Musi.

“Bah, semalam ada pembunuhan anak SMK, ya? Terus tanggal 18 Agustus libur, asyik bisa ikut lomba Kemerdekaan!”

Kujawab singkat, “Muhun.”

Sudah tiga hari ini, bocah kelas 5 ini memang semangat membicarakan lomba 17-an yang akan digelar Karang Taruna Unit 04. Sejak poster Lomba 17-an HUT ke-80 RI ditempel di hampir semua rumah warga, suasana kampung berubah jadi lebih hidup dan semarak.

Anak-anak mulai latihan, ibu-ibu saling tanya soal kostum, dan bapak-bapak sibuk memasang umbul-umbul, lampu warna warni dalam rangka ngareuah-reuah agustusan. 

Poster Lomba 17-an HUT ke-80 RI yang digelar Karang Taruna Unit 04 Babakan Dangdeur Pasir Biru Kota Bandung (Sumber: Istimewa | Foto: IBN GHIFARIE)
Poster Lomba 17-an HUT ke-80 RI yang digelar Karang Taruna Unit 04 Babakan Dangdeur Pasir Biru Kota Bandung (Sumber: Istimewa | Foto: IBN GHIFARIE)

Momentum Kebersamaan 

Dengan bertajuk “Indonesia Gemilang: Keberagaman Budaya Nusantara”, perlombaan dilaksanakan di Lapang Voli HSP, RT 02 RW 04, sebagai informasi jadwal perlombaan sebagai berikut:

Minggu, 3 Agustus 2025 untuk kategori Anak-anak dan Ibu-ibu. Lomba Anak-anak (08.00–14.00) mulai dari Makan Kerupuk, Capit Kaleng, Susun Kata, Pukul Air sampai Corong. 

Lomba Ibu-ibu (14.00–17.00) mulai dari Keluarkan Bola dalam Bus, Joget Pakai Bola Plastik Kecil sampai Voli Air. 

Minggu, 10 Agustus 2025 untuk kategori Bapak-bapak dengan Lomba Bola Voli (09.00 - selesai). Memakai sistem kocokan, jadi siapa pun bisa jadi lawan atau kawan!

Menariknya, ada doorprize yang menanti, dan warga dipersilakan menitipkan dagangan untuk mendukung kegiatan dana usaha (Danus) Karang Taruna Unit 04. Harapannya selain ajang seru-seruan, perlombaan ini jadi momentum menguatkan kebersamaan, guyub antarwarga.

Sungguh rasanya tak sabar ingin melihat tawa anak-anak, semangat ibu-ibu, dan sportivitas bapak-bapak di lapangan nanti. Pokoknya yang belum daftar, ayo buruan ya!

Sejumlah ibu rumah tangga mengikuti berbagai lomba 17 Agustus di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. (Sumber: AyoBandung | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Sejumlah ibu rumah tangga mengikuti berbagai lomba 17 Agustus di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. (Sumber: AyoBandung | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Makna dan Filosofi Perlombaan 

Ingat, lomba 17 Agustusan tidak hanya sekedar lomba, melainkan syarat makna dan filosofi yang mendalam. Pasalnya melalui perlombaan ini, nilai-nilai kerja keras, kerja sama, sportivitas, dan kegembiraan dapat dirasakan oleh setiap peserta.

Pada awalnya lomba 17 Agustus diciptakan oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Sejarawan, JJ Rizal mengatakan lomba 17 Agustus mulai muncul pada tahun 1950-an, tepatnya pada saat HUT RI yang ke-5.  "Pada saat itu, masyarakat sangat antusias untuk memeriahkan kemerdekaan yang berhasil dicapai oleh Indonesia dengan cara yang menyenangkan,” ucapnya.

Sampai saat ini, lomba 17 Agustus menjadi sebuah tradisi yang rutin dilaksanakan pada saat acara HUT RI untuk merayakan kemenangan para pejuang yang telah berjuang untuk bangsa Indonesia. 

7 Ide Lomba 17 Agustus Yang Cocok Untuk Ibu-Ibu, Dijamin Seru dan Jarang Dilombakan (Sumber: AyoBandung | Foto: Irfan Al-Faritsi)
7 Ide Lomba 17 Agustus Yang Cocok Untuk Ibu-Ibu, Dijamin Seru dan Jarang Dilombakan (Sumber: AyoBandung | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Sekedar contoh berikut filosofi yang terkandung di dalam lima lomba 17 Agustus. 

1. Lomba Makan Kerupuk, lomba ini dibuat berdasarkan keadaaan rakyat Indonesia yang pada saat itu belum mempunyai kemampuan ekonomi yang baik, sehingga mereka makan makanan apa adanya, yakni dengan kerupuk.     

2. Lomba Balap Karung, Ketika masa pendudukan Jepang, rakyat Indonesia terpaksa mengenakan karung goni sebagai busana sehari-hari karena keterbatasan bahan pakaian. Oleh karena itu, tradisi perlombaan karung kini menjadi simbol peringatan dan syukur atas kebebasan yang telah diraih Indonesia dari penjajahan.

3. Lomba Tarik Tambang, mencerminkan solidaritas, persatuan dan kekuatan bersama dalam melawan penjajah.

4. Lomba Bakiak, Perlombaan terompah kayu ini melambangkan nilai-nilai kebersamaan dan koordinasi yang erat, mencerminkan persatuan rakyat Indonesia dalam meraih kebebasan dari penjajahan.

5. Lomba Panjat Pinang, menggambarkan keadaan rakyat Indonesia yang berusaha bertahan hidup di tengah penjajahan Belanda dengan cara memperebutkan bahan pokok di batang pohon pinang yang dilumuri oleh oli atau minyak.

Tentunya, dengan mengetahui asal usul dan filosofi lomba 17 Agustus, diharapkan rasa cinta tanah air  dan menghargai perjuangan pahlawan kemerdekaan semakin terasa saat mengikuti lomba-lomba tersebut. (RRI, 13 Agustus 2024.

18 AGUSTUS HUT REPUBLIK INDONESIA!? 17 Agustus Merupakan Hari Kemerdekaan Bangsa. (Sumber: YouTube Anhar Gonggong Official)
18 AGUSTUS HUT REPUBLIK INDONESIA!? 17 Agustus Merupakan Hari Kemerdekaan Bangsa. (Sumber: YouTube Anhar Gonggong Official)

Hari Lahir Republik Indonesia yang Kerap Terlupakan

Rupanya tanggal 18 Agustus menyimpan momen yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Ya sejatinya lebih dari sekadar hari libur nasional, ajang perlombaan memeriahkan kemerdekaan. Pasalnya tanggal ini merupakan tonggak berdirinya Negara Republik Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto secara resmi menetapkan 18 Agustus 2025 sebagai hari libur nasional, sehari setelah peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Keputusan ini disambut antusias oleh masyarakat karena memberi ruang lebih luas untuk menggelar berbagai perayaan.

Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, menyatakan libur nasional pada 18 Agustus dimaksudkan sebagai "hadiah untuk rakyat." Menurutnya, libur pada H+1 perayaan 17 Agustus ini memungkinkan masyarakat lebih leluasa dalam menyelenggarakan lomba-lomba dan pesta rakyat.

“Pemerintah akan menjadikan 18 Agustus 2025, satu hari setelah upacara peringatan detik-detik proklamasi dan karnaval kemerdekaan, sebagai hari libur nasional,” ujar Juri di Istana Kepresidenan, Jumat (1/8/2025).

Namun, bagi sejarawan Anhar Gonggong, 18 Agustus tak seharusnya hanya dimaknai sebagai hari libur biasa. Dalam unggahan di akun media sosial pribadinya, baik Instagram maupun YouTube (@anhargonggongofficial), membeberkan pentingnya makna historis dari tanggal 18 Agustus pada 80 tahun silam itu sebagai dasar bernegara Bangsa Indonesia.

Menurutnya, 18 Agustus 1945 adalah hari berdirinya Republik Indonesia, saat bangsa yang baru merdeka sehari sebelumnya secara resmi menegakkan negara melalui sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

"Jangan hanya libur yang dipentingkan, akan tetapi 18 Agustus diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Republik Indonesia," tegas Anhar.

Sejarawan kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan ini menjelaskan, "17 Agustus adalah pernyataan Bangsa Indonesia menyatakan dirinya sebagai bangsa yang merdeka. Besoknya, (pada) 18 Agustus, bangsa yang merdeka ini menegakkan negara dalam rapat PPKI sekaligus dengan perangkatnya. Jadi, 17 Agustus 1945 adalah Kemerdekaan Bangsa Indonesia lewat Proklamasi. Kemudian 18 Agustus 1945 adalah berdirinya Republik Indonesia."

Baginya, pemahaman ini penting agar masyarakat tidak hanya terjebak dalam euforia perayaan, tetapi sangat penting menyadari esensi historis yang melandasi kelahiran bangsa dan negara. (www.fajar.co.id)

Aa Akil bersama 3 kawannya mengikuti Capit Kaleng dalam rangka Lomba 17-an HUT ke-80 RI yang digelar Karang Taruna Unit 04 di Lapang Voli HSP, RT 02 RW 04 Babakan Dangdeur Pasir Biru Kota Bandung, Minggu (3/8/2025). (Sumber: Istimewa | Foto: IBN GHIFARIE)
Aa Akil bersama 3 kawannya mengikuti Capit Kaleng dalam rangka Lomba 17-an HUT ke-80 RI yang digelar Karang Taruna Unit 04 di Lapang Voli HSP, RT 02 RW 04 Babakan Dangdeur Pasir Biru Kota Bandung, Minggu (3/8/2025). (Sumber: Istimewa | Foto: IBN GHIFARIE)

Dalam liputan video berjudul "Asyik! Pemerintah Tetapkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur" yang ramai dibagikan lewat WhatsApp, seorang teman berkomentar, “Is The Best. Oke sip wel pisaaaan gol. Extra long weekend 👌.”

Padahal 18 Agustus bukan sekadar tanggal dalam kalender, melainkan tonggak sejarah berdirinya bangsa Indonesia. Seperti yang ditegaskan sejarawan Anhar Gonggong, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah dan terus merawat tradisi serta budaya sebagai khazanah peradabannya.

Setiap bulan Agustus, suasana kampung, sekolah, dan perkantoran berubah jadi lebih meriah, semarak. Bendera merah putih berkibar di mana-mana, lagu-lagu kemerdekaan menggema dan yang paling ditunggu-tunggu adalah perlombaan Agustusan!

Mulai dari balap karung, makan kerupuk, tarik tambang, hingga panjat pinang. Semuanya menjadi ajang tawa, bersukaria, sportivitas, dan nostalgia masa kecil. Anak-anak tertawa lepas, remaja berlomba dengan penuh semangat, dan para orang tua tak mau kalah ikut ambil bagian. 

Perlombaan Agustusan bukan soal menang dan kalah, melainkan tentang kebersamaan. Di sinilah semangat gotong royong, solidaritas, dan rasa cinta tanah air tumbuh makin kuat dan mengakar.

Dengan demikian, agustusan bukan sekadar perayaan ulang tahun bangsa, justru menjadi ruang untuk menguatkan tali persaudaraan, mengokohkan persatuan dan keutuhan NKRI. Karena di balik keringat dan gelak tawa, ada semangat juang yang terus menyala dan perlu dirawat, dijaga demi anak cucu. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Ibn Ghifarie
Tentang Ibn Ghifarie
Pegiat kajian agama dan media di Institute for Religion and Future Analysis (IRFANI) Bandung.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 18 Sep 2025, 20:46 WIB

Ketika Kuliner dan Visual Berpadu Resto Estetik Menjadi Destinasi Favorit

Generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, menjadikan kafe dan restoran sebagai latar konten, ruang ekspresi, bahkan simbol gaya hidup.
Bukan sekadar tempat bersantap, resto estetik kini menjadi destinasi wisata tersendiri. (Sumber: Instagram @Teuan.id)
Ayo Netizen 18 Sep 2025, 20:01 WIB

Filsafat Seni Islam

Tak ada salahnya membicarakan filsafat seni dalam agama Islam.
Ilustrasi karya seni yang islami. (Sumber: Pexels/Andreea Ch)
Ayo Biz 18 Sep 2025, 19:15 WIB

Komunitas Semut Foto Membangun Ekosistem Kreatif yang Menggerakkan Peluang Bisnis

Tanpa batas usia, tanpa syarat keanggotaan, dan tanpa biaya, KSF berdiri sebagai ruang inklusif yang merayakan keberagaman dalam seni visual.
Tanpa batas usia, tanpa syarat keanggotaan, dan tanpa biaya, KSF berdiri sebagai ruang inklusif yang merayakan keberagaman dalam seni visual. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 18 Sep 2025, 18:14 WIB

Geliat Industri Printing IKM Jawa Barat di Tengah Ekonomi Lesu: Antara Inovasi dan Ketahanan

Di tengah bayang-bayang pelemahan ekonomi nasional, geliat industri printing skala kecil dan menengah (IKM) di Jawa Barat justru menunjukkan ketahanan.
Permintaan terhadap produk custom printing, print-on-demand, dan desain ramah lingkungan terus meningkat, membuka peluang baru bagi pelaku UMKM yang mampu beradaptasi dengan tren pasar. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 18 Sep 2025, 17:53 WIB

Muak, Muda, dan Miskin di Bandung

Bandung berlari cepat sementara kita tertinggal.
Kawasan pemukiman padat di Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Sabtu 15 Februari 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 18 Sep 2025, 14:34 WIB

Nostalgia Kaulinan Urang Sunda Zaman Baheula

Beberapa permainan anak di zaman dulu memiliki banyak manfaat untuk melatih daya sensorik dan motorik juga membangun kerjasama dan strategi.
Siswa mengikuti kegiatan permainan tradisional di SDN 164 Karangpawulang, Jalan Karawitan, Kota Bandung, Kamis 5 Desember 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 18 Sep 2025, 13:18 WIB

Sejarah Bandung dari Kinderkerkhof sampai Parijs van Java

Tak banyak yang tahu, sejarah Bandung pernah identik dengan kuburan anak-anak Belanda. Lalu bagaimana ia bisa disebut Parijs van Java?
Lukisan Situ Patenggang Ciwidey di Kabupaten Bandung karya Franz Wilhelm Junghuhn tahun 1856. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 18 Sep 2025, 12:35 WIB

Someah, Seunggah, jeung Bangkawarah

Yang paling seunggah saat menerima tamu, terutama geugeuden, ingin  menghidangkan bakakak, padahal waktunya mendadak. Alih-alih sidak!
Kirab Budaya Hari Jadi Ke-80 Provinsi Jawa Barat ini diikuti sedikitnya 250 peserta dari 27 kabupaten/kota. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 18 Sep 2025, 12:35 WIB

Peran Jaket Riding Saat Motoran, Bukan Hanya Cegah Masuk Angin

Jaket riding adalah perlengkapan penting bagi pengendara motor yang dirancang khusus untuk memberikan perlindungan sekaligus kenyamanan selama berkendara. Fungsinya tidak hanya sebagai penahan angin
Ilustrasi Jaket Riding. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 18 Sep 2025, 10:17 WIB

Si Cantik Boemi Tirta, Kain Lukis Asal Bandung yang Menembus Dunia

Boemi Tirta berdiri atas gagasan Enneu Herliani (52), seorang perempuan yang menyalurkan hobi melukis menjadi bisnis kreatif. Sebelum meluncurkan merek ini, Enneu lebih dulu dikenal lewat Rumah Sandal
Produk Kain Lukis Boemi Tirta. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Biz 18 Sep 2025, 09:34 WIB

Kedai Mochilok, Tempat Jajan Cilok Kekinian yang Bikin Kamu Ketagihan

Di Bandung ada banyak tempat makan unik, salah satunya Mochilok. Kedai ini merupakan sebuah tempat yang menyajikan cilok versi modern.
Makanan Tradisional Cilok (Foto: Freepik)
Ayo Netizen 18 Sep 2025, 09:03 WIB

Pentingnya Revitalisasi Sekolah demi Peningkatan Layanan Pendidikan

Menindaklanjuti pelaksanaan revitalisasi sekolah, yang merupakan prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen)
Menindaklanjuti pelaksanaan revitalisasi sekolah, yang merupakan prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). (Sumber: Unsplash/Husniati Salma)
Ayo Netizen 17 Sep 2025, 20:02 WIB

Elipsis ... Cara Pakai Tiga Titik sebagai Tanda Baca

Elipsis adalah tanda baca berupa tiga titik (...) yang digunakan untuk menunjukkan ada bagian yang dihilangkan atau tidak disebutkan.
Elipsis adalah tanda baca berupa tiga titik (...) yang digunakan untuk menunjukkan ada bagian yang dihilangkan atau tidak disebutkan. (Sumber: Pexels/Suzy Hazelwood)
Ayo Jelajah 17 Sep 2025, 18:14 WIB

Sejarah Julukan Garut Swiss van Java, Benarkah dari Charlie Chaplin?

Dari Charlie Chaplin sampai fotografer Thilly Weissenborn, banyak dituding pencetus Swiss van Java. Tapi siapa yang sebenarnya?
Foto Cipanas Garut dengan view Gunung Guntur yang diambil Thilly Weissenborn. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 18:12 WIB

Jejak Rasa Kota Kembang: Menyelami Sejarah dan Tantangan Kuliner Legendaris Bandung

Bicara Bandung bukan hanya udara sejuk dan panorama pegunungan yang memikat, tapi juga salah satu pusat kreativitas dunia kuliner yang tumbuh subur.
Setiap jajanan legendaris Bandung menyimpan jejak sejarah, budaya, dan perjuangan para pelaku UMKM. (Sumber: Instagram @batagor_riri)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 16:26 WIB

Berdaya di Tengah Derita, Cara Santi Safitri Menulis Ulang Takdir Masyarakat Jalanan

Kepedulian tak mengenal batas ruang dan waktu. Ia bisa tumbuh dari kejenuhan, dari ketidakpastian, bahkan dari rasa tak berdaya.
Kegiatan para anggota dari Komunitas Perempuan Mandiri (KPM) Dewi Sartika dalam usaha konveksinya. (Sumber: Dok. KPM Dewi Sartika)
Ayo Netizen 17 Sep 2025, 16:07 WIB

Kadedemes, dari Krisis Pangan menuju Hidangan Penuh Makna

Kadedemes adalah olahan makanan yang berasal dari kulit singkong.
Kadedemes Kuliner Warisan Suku Sunda (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 15:13 WIB

Dari Simbol Status ke Ruang Ekspresi Diri, Generasi Muda Kini Menyerbu Lapangan Golf

Bukan sekadar olahraga, generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif.
Bukan sekadar olahraga, generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Sep 2025, 14:06 WIB

Lamsijan, Mang Kabayan, dan Langkanya Ilustrator Karakter Kesundaan

Saat ini ilustrator yang mengkhususkan diri mendalami karakter budaya Sunda sangatlah jarang. 
Komik Lamsijan. Saat ini ilustrator yang mengkhususkan diri mendalami karakter budaya Sunda sangatlah jarang. (Sumber: Istimewa | Foto: Istimewa)
Ayo Jelajah 17 Sep 2025, 12:36 WIB

Sejarah Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Rumah Bersama Persib dan Persikab

Stadion kabupaten yang diresmikan 2005 ini kini jadi simbol Bandung. Rumah Persib, Persikab, Bobotoh, dan bagian dari sejarah sepak bola.
Stadion Si Jalak Harupat di Soreang yang jadi markas Persib Bandung dan Persikab. (Sumber: Pemkab Bandung)