Hikayat Janggal Pembunuhan Brutal Wanita Jepang Istri Pengacara di Bandung

Hengky Sulaksono
Ditulis oleh Hengky Sulaksono diterbitkan Jumat 31 Okt 2025, 08:38 WIB
Ilustrasi (Sumber: Shutterstock)

Ilustrasi (Sumber: Shutterstock)

AYOBANDUNG.ID - Kasus pembunuhan brutal Shigeko Mumatsuma di Bandung tahun 2006 mengguncang publik. Istri pengacara asal Jepang itu ditemukan tewas dengan leher nyaris putus di rumahnya.

Bandung pagi itu, Selasa 1 Agustus 2006, masih terasa sejuk seperti biasa. Jalan Neglasari, kawasan tenang di Cidadap, jarang jadi lokasi kejadian heboh. Tapi sekitar pukul sembilan lewat sepuluh, ketenangan itu hancur berantakan. Dari sebuah rumah besar bernomor 5, terdengar jerit panik. Tak lama, polisi datang. Dan begitu mereka masuk, semua yang ada di sana terdiam.

Di ruang dalam rumah itu, seorang perempuan tergeletak bersimbah darah. Lehernya nyaris putus, dan yang lebih mengerikan, pisau dapur masih menancap di sana. Dialah Shigeko Mumatsuma, warga negara Jepang berusia sekitar 40 tahun, demikian laporan kantor berita Antara. Dia adalah istri pengacara Edi Wirawan, yang dikenal di kalangan hukum Bandung.

Suasana rumah tampak janggal. Tak ada tanda perampokan, tak ada pintu jebol. Ruangan utama rapi, hanya noda darah yang bercecer di mana-mana: di lantai ruang tamu, lorong menuju kamar mandi, bahkan dindingnya memercik merah. Di dekat tubuh Shigeko, polisi menemukan amplop coklat kosong, diduga tempat menyimpan uang. Tapi anehnya, hampir tak ada barang berharga yang hilang.

Baca Juga: Jejak Pembunuhan Sadis Sisca Yofie, Tragedi Brutal yang Gegerkan Bandung

Wakapolresta Bandung waktu itu, Kompol Benny, mengatakan darah korban sudah membeku ketika ditemukan. Berdasarkan rekaman CCTV rumah, gambar terakhir terekam pada pukul 20.30 malam sebelumnya, Senin 31 Juli 2006. “Diduga korban dibunuh pada malam hari,” kata Benny di lokasi kejadian.

Suaminya, Edi Wirawan, baru saja kembali dari luar kota pagi itu setelah mendapat telepon dari salah seorang pembantu yang panik. Ia datang bersama dua asisten rumah tangga dari kantornya di kawasan Ciumbuleuit, lalu menemukan tubuh istrinya dalam kondisi mengenaskan. Polisi kemudian membawa jenazah ke RS Hasan Sadikin Bandung untuk diotopsi.

Yang menarik, rumah itu sebenarnya tidak pernah benar-benar sepi. Shigeko tinggal bersama tiga pembantu dan dua satpam. Tapi malam kejadian, salah satu satpam yang seharusnya berjaga, tidak ada di tempat. Namanya Suyitno. Ia menghilang begitu saja. Dan yang lebih mencurigakan, pintu pagar utama ditemukan tidak terkunci.

 (Sumber: Shutterstock)
(Sumber: Shutterstock)

Satpam Hilang, Kasus Tenggelam

“Diduga kuat pelaku pembunuhan adalah salah satu satpam rumah korban,” ujar Kompol Benny saat itu. Dugaan itu bukan tanpa alasan. Tak ada tanda-tanda pembobolan atau kekerasan di pintu rumah. Pintu utama hanya bisa dibuka menggunakan kode sidik jari, yang artinya pelaku pasti orang dalam atau seseorang yang sudah dikenal baik oleh korban.

Baca Juga: Geger Bandung 1934, Pembunuhan Berdarah di Rumah Asep Berlian

Berdasarkan keterangan warga sekitar, malam sebelum pembunuhan, mereka sempat melihat salah satu satpam keluar rumah sambil menggerutu. “Katanya dia kesal sama majikannya,” ujar seorang saksi yang tak disebutkan namanya.

Polisi menduga, sebelum korban dibunuh, pelaku sempat mengetuk pintu. Begitu dibukakan oleh Shigeko, pelaku langsung menyerang membabi buta. Tanpa saksi, tanpa pertolongan. Serangan yang begitu brutal hingga leher korban nyaris terputus.

Dalam laporan media Jepang NNA Asia, polisi Bandung menyebut korban sebagai “wanita keturunan Jepang” yang lahir pada 1950 dan telah menjadi warga negara Indonesia sejak sepuluh tahun sebelumnya. Ada perbedaan kecil dengan laporan media Indonesia yang menyebut Shigeko berusia 40 tahun, namun besar kemungkinan terjadi kesalahan transliterasi atau estimasi umur dalam laporan awal.

Dalam laporan yang sama, Wakapolresta Benny juga menyebut bahwa polisi tengah memburu seorang satpam keluarga yang menghilang setelah kejadian. Polisi bekerja sama dengan Polda Jawa Barat untuk melakukan pengejaran.

Spekulasi soal motif pun muncul. Ada dugaan tenang dendam pribadi, ada pula yang menyebut kemungkinan motif ekonomi. Tapi kecenderungannya lebih condong pada teori “sakit hati orang dalam”.

Baca Juga: Hikayat Kasus Pembunuhan Grutterink, Landraad Bandung jadi Saksi Lunturnya Hegemoni Kolonial

Kasus pembunuhan dengan menggorok leher samapi ampir putus ini terbilang tak kepalang kejamnya. Namun anehnya tak banyak jejak berita ihwal kasus Shigeko Mumatsuma ini. Selain Antara dan NNA, tak ada situs lain yang meninggalkan jejak.

Tak ada pula keterangan bagaimana nasib jasad wanita Jepang malang tersebut. Apakah pelaku pembunuhan sudah tertangkap atau masih buron, juga masih jadi misteri yang menggantung.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:55 WIB

Mencicipi Cita Rasa Bakmi Ayam Madu di Sudut Kota Bandung

Bakmi OBC toping ayam madu dan panggang, Jln. Rancabentang I No. 12 Ciumbuleuit, Bandung, Jumat (28/11/2025).
Bakmi OBC toping ayam madu dan panggang, Jl. Rancabentang I No. 12 Ciumbuleuit, Bandung, Jumat (28/11/2025). (Sumber: Dok. pribadi | Foto: Arini Nabila)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:30 WIB

Jejak Rempah di Sepiring Ayam Geprek Favorit Anak Kos

Ayam geprek rempah dengan bumbu yang meresap hingga ke dalam daging, disajikan dengan kailan krispi dan sambal pedas yang nagih.
Ayam Geprek Rempah dilengkapi dengan kailan crispy dan sambal pedas yang nagih. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Firqotu Naajiyah)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:07 WIB

Wali Kota Farhan, Mengapa Respons Call Center Aduan Warga Bandung Lambat Sekali?

Warga Bandung mengeluh, Call Center Pemkot lambat merespons.
Gambaran warga yang menunjukkan rasa frustasi mereka saat menunggu jawaban dari Call Center Pemkot Bandung yang tak kunjung direspons. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 17:46 WIB

Nasib Naas Warga Sekitar Podomoro Park, Banjir Kiriman Jadi Rutinitas Musim Hujan

Pembangunan Podomoro Park yang selalu memberikan dampak negatif dan tidak memprihatinkan kenyamanan lingkungan penduduk sekitar.
Genangan air, imbas dari tidak adanya irigasi yang lancar (14/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Shafwan Harits A.)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 17:30 WIB

Seharusnya Ada Peran Wali Kota Bandung: Warga Harus Nyaman, Konvoi Bobotoh Tetap Berjalan

Kemenangan persib bandung selalu memicu euforia besar di kalamgan masyarakat Jawa Barat terjadi setiap persib meraih juara.
Ribuan bobotoh memenuhi ruas jalan Bandung saat merayakan kemenangan Persib Bandung pada Minggu sore, 25 Mei 2025. (foto: Della Titya)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 16:32 WIB

Pungutan Liar Menjadi Cerminan Buruknya Tata Kelola Ruang Publik Bandung

Pungutan liar yang masih terjadi di berbagai ruang publik Bandung tidak hanya menimbulkan keresahan.
Parkir liar yang tidak dibatasi menimbulkan kemacetan di Jln. Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Minggu (5/12/2025) (Foto: Zivaluna Wicaksono)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 16:12 WIB

Nasi Kulit di Cibiru, Harga dan Rasa yang bikin Semringah

Kuliner baru di daerah Cipadung yang cocok untuk mahasiswa, menyajikan makan berat yang enak namun dengan harga yang murah dan ramah di dompet
foto nasi kulit Jatinangor (Sumber: Camera HP | Foto: Alfi Syah)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 15:44 WIB

Sensasi Makan Lesehan di Al Jazeerah Signature Bandung

Al Jazeerah Signature Bandung menawarkan sensasi makan lesehan dengan sajian Kabsah Lamb khas Timur Tengah.
Dua porsi Kabsah Lamb di Al Jazeerah Signature Bandung. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Seli Siti Amaliah Putri)
Beranda 16 Des 2025, 15:18 WIB

Antara Urusan Rumah dan Lapak, Beban Ganda Perempuan di Pasar Kosambi

Beban ganda justru menuntut perempuan untuk terus bekerja di luar rumah, sekaligus memikul hampir seluruh pekerjaan domestik.
Punya beban ganda, perempuan pekerja menjadi pahlawan ekonomi sekaligus pengelola rumah tangga. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 15:11 WIB

Sejarah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Riwayat Panjang di Balik Ramainya Cibiru

UIN Sunan Gunung Djati Bandung lahir dari keterbatasan lalu berkembang menjadi kampus Islam negeri terbesar di Jawa Barat.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (Sumber: uinsgd.ac.id)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 15:05 WIB

Wayang Windu Panenjoan, Tamasya Panas Bumi Zaman Hindia Belanda

Jauh sebelum viral Wayang Windu Panenjoan dikenal sebagai destinasi kolonial yang memadukan bahaya keindahan dan rasa penasaran.
Wayang Windu Panenjoan. (Sumber: Tiktok @wayangwindupanenjoan)
Beranda 16 Des 2025, 14:57 WIB

Seni Lukis Jalanan di Braga Hidupkan Sejarah dan Ruang Publik Kota Bandung

Beragam tema dihadirkan, mulai dari potret tokoh terkenal hingga karya abstraksi penuh warna, yang terpampang di dinding-dinding bangunan sepanjang jalan
Ian seorang pelukis lokal dan karya lukisannya yang dipajang di trotoar Jalan Braga. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:57 WIB

Kang Ripaldi, Sosok di Balik Gratisnya Komunitas 'Teman Bicara'

Ripaldi, founder teman bicara yang didirikannya secara gratis untuk mewadahi anak muda yang ingin berlatih public speaking, mc wedding, mc event, mc birthday, hingga voice over secara gratis.
Ripaldi Endikat founder Teman Bicara (Sumber: Instagram Ripaldi Endikat | Foto: Tim Endikat Teman Bicara)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:04 WIB

Dari Hobi Menggambar Jadi Brand Fasion Lokal di Bandung

Bringace adalah merek fesyen lokal yang didirikan di Bandung pada tahun 2023.
 T-Shirt "The Unforgotten" dari Bringace. (Istimewa)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 10:07 WIB

Sejarah Universitas Padjadjaran, Lahirnya Kawah Cendikia di Tanah Sunda

Sejarah Universitas Padjadjaran bermula dari tekad Jawa Barat memiliki universitas negeri sendiri di tengah keterbatasan awal kemerdekaan.
Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:36 WIB

Dari Panggung Gigs ke Aksi Sosial di Flower City Festival 2025

Flower City Festival (FCF) 2025 sukses mengumpulkan dana senilai Rp56.746.500 untuk korban bencana di Sumatera.
Suasana Flower City Festival 2025 di Kopiluvium, Kiara Artha Park, Bandung (11/12/2025) (Sumber: Dokumentasi panitia FCF 2025 | Foto: ujjacomebackbdg)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:10 WIB

Berjualan di Trotoar, PKL Caringin Menginginkan Ruang Publik dari Wali Kota Bandung

PKL di Caringin yang berjualan di trotoar berharap ada penataan agar mereka bisa berjualan lebih tertib.
Sejumlah pedagang kaki lima yang tetap berjualan meski hujan di malam hari di kawasan Caringin 30-11-2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Raifan Firdaus Al Farghani)
Beranda 16 Des 2025, 07:38 WIB

Suara Perempuan di Garis Depan Perlawanan yang Disisihkan Narasi Kebijakan

Dari cerita personal hingga analisis struktural, diskusi ini membuka kembali pertanyaan mendasar: pembangunan untuk siapa dan dengan harga apa.
Suasan diskusi buku “Pembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kami” Minggu (14/12) di perpustaakan Bunga di Tembok, Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)