Mengunjungi Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Rabu 10 Sep 2025, 20:16 WIB
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Berdasarkan data yang dilansir di laman Open Data Jabar, Indeks Pembangunan Literasi masyarakat di jawa barat rentang tahun 2022 sampai 2024 menyajikan data sebagai berikut.

Pada tahun 2022 Indeks Pembangunan Literasi tertinggi dipegang oleh wilayah Kota Sukabumi sebanyak 96.85 poin, sedangkan posisi terendah berada di wilayah Kabupaten Subang sebanyak 46.33 point sementara Kota Bandung memperoleh peringkat kedua yaitu 95.65 point.

Pada tahun 2023 posisi tertinggi diperoleh wilayah Kota Cirebon sebanyak 87.75 point, sedangkan posisi terendah diperoleh wilayah Kabupaten Cianjur sebanyak 28.13 point semetara Kota Bandung berada diperingkat ke empat dengan point 75.7.

Pada tahun 2024 posisi tertinggi diperoleh wilayah Kota Cirebon kembali dengan indeks sebanyak 95.37 poin. Sedangkan posisi terendah diperoleh wilayah Kab. Cirebon dengan poin 57.56 point. Sementara Kota Bandung berada di peringkat ke 3 sebanyak 86.82 poin.

Berdasarkan data yang disajikan di atas Kota Bandung mengalami penurun indeks pembangunan literasi setelah 2022 menduduki peringkat kedua dengan jumlah 95.65 point. Kemudian pada tahun 2023 mengalami penurunan drastis menjadi 75.7 dan pada tahun 2024 mengalami kembali kenaikan di posisi ke 3 sebanyak 86.82 poin.

Meski demikian beberapa perpustakaan mandiri mulai berdiri di Kota Bandung, hadirnya komunitas pecinta buku ikut meramaikan aktivitas dalam perpustakaan. Beberapa perpustakaan yang dikelola secara mandiri di Bandung, diantaranya, HOWL (House of Wonder and Learning), Perpustakaan Rakyat Desacotta, Perpustakaan Bunga di Tembok, Kineruku dan Rooms 19.

Beberapa perpustakaan di atas tidak hanya menyediakan buku sebagai bahan baca tapi sesekali sering mengadakan kegiatan diskusi, seminar kecil, menonton film bersama hingga kegiatan sosial yang langsung turun ke lapangan.

Sementara perpustakaan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah juga masih tetap beroperasi hingga kini misalnya Perpustakaan Gasibu (Dispusipda Jabar), Disarpus Bandung, Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika, Perpustakaan Bandung Creative Hub dan Perpustakaan Ajip Rosidi.

Koleksi Buku Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Bandung (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Koleksi Buku Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Bandung (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Kali ini saya mengunjungi Disarpus (Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung) yang berlokasi di Jl. Seram No.2, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung Jawa Barat. Lokasinya tepat bersebelahan dengan Disdukcapil Kota Bandung dan disebrang Kodim 0618 Kota Bandung.

Perpustakaan ini beroperasi dari hari Senin hingga Sabtu mulai jam 08.00-15.30, sementara hari Sabtu tutup lebih cepat di jam 12.00. Pada area luar perpustakaan terdapat taman yang sejuk untuk sekedar membaca atau berdiskusi dengan teman. Pepohonan yang rindang menambah kesejukan bagi siapa saja yang bernaung di bawahnya.

Berkunjung ke Disarpus tidak ada pungutan biaya alias gratis. Di pintu masuk pengunjung akan langsung disambut oleh security dengan sapaan yang ramah. Sebelum memutuskan masuk ke ruang koleksi buku, pengunjung wajib menyimpan tas dan barang bawaan kecuali laptop dan ponsel. Kemudian pengunjung akan diberikan name tag beserta kunci loker masing-masing. Koleksi buku di Disarpus cukup beragam mulai dari buku bacaan umu, pelajaran hingga karya sastra.

Ruang baca yang tersedia memang tidak terlalu luas tapi cukup nyaman saat digunakan. Terdapat beberapa tempat penambah daya jika laptop dan ponsel kehabisan batre. Beberapa fasilitas kamar mandi bersih dan terawat dengan baik. Sementara untuk fasilitas mushola terdapat di area belakang gedung. Pengunjung juga diperbolehkan untuk meminjam buku dengan tenggat waktu 1 minggu setelah membuat kartu anggota.

Fasilitas pelayanan publik seperti perpustakaan sudah seharusnya dimanfaatkan oleh warga sekitar dengan baik. Di tengah lonjakan buku yang mahal, perpustakaan milik pemerintah ini bisa menjadi solusi dan alternatif memenuhi rasa haus akan ilmu dan dahaga dalam membaca.

Menjelang Hut Kota Bandung pada bulan September mendatang, semoga Bandung makin semarak untuk meningkatkan literasi membaca guna memperbaiki kualitas bangsa. Menjadikan Mojang dan Jajaka Kota Bandung yang tak hanya dikenal dengan image kemolekannya tapi juga akal dan pikirannya yang cemerlang. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 30 Okt 2025, 19:42 WIB

Perempuan Pemuka Agama, Kenapa Tidak?

Namun sejarah dan bahkan tradisi suci sendiri, tidak sepenuhnya kering dari figur perempuan suci.
Dalam Islam, Fatimah az-Zahra, putri Nabi, berdiri sebagai teladan kesetiaan, keberanian, dan pengetahuan. (Sumber: Pexels/Mohamed Zarandah)
Beranda 30 Okt 2025, 19:40 WIB

Konservasi Saninten, Benteng Hidup di Bandung Utara

Hilangnya habitat asli spesies ini diperkirakan telah menyebabkan penurunan populasi setidaknya 50% selama tiga generasi terakhir.
Leni Suswati menunjukkan pohon saninten. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 17:33 WIB

Mental Mengemis sebagai Budaya, Bandung dan Jalan Panjang Menuju Kesadaran Sosial

Stigma terhadap pengemis di kota besar seperti Bandung bukan hal baru. Mereka kerap dilabeli sebagai beban sosial, bahkan dianggap menipu publik dengan kedok kemiskinan.
Stigma terhadap pengemis di kota besar seperti Bandung bukan hal baru. Mereka kerap dilabeli sebagai beban sosial, bahkan dianggap menipu publik dengan kedok kemiskinan. (Sumber: Pexels)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 17:24 WIB

Review Non-Spoiler Shutter versi Indonesia: Horor lewat Kamera yang Tidak Biasa

Shutter (2025) adalah sebuah film remake dari film aslinya yang berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), yaitu Shutter (2004).
Shutter (2025) adalah sebuah film remake dari film aslinya yang berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), yaitu Shutter (2004). (Sumber: Falcon)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 16:33 WIB

Sastra dan Prekariat: Ketimpangan antara Nilai Budaya dan Realitas Ekonomi

Kehidupan penulis sastra rentan dengan kondisi prekariat, kaum yang rentan dengan kemiskinan.
Para penulis yang mengabdikan diri pada sastra terjebak dalam kondisi prekariat—kelas sosial yang hidup dalam ketidakpastian ekonomi. (Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 15:56 WIB

Dorong Kolaborasi dan Literasi Finansial, Sosial Media Meetup Bakal Digelar di Bandung

Indonesia Social Media Network (ISMN) yang digagas Ayo Media Network akan menggelar kegiatan ISMN Meetup 2025 di Bandung, pada 2 Desember 2025 mendatang.
Indonesia Social Media Network (ISMN) yang digagas Ayo Media Network akan menggelar kegiatan ISMN Meetup 2025 di Bandung, pada 2 Desember 2025 mendatang. (Sumber: dok. Indonesia Social Media Network (ISMN))
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 15:43 WIB

Gaya Komunikasi Teknokrat

Komunikasi dalam pemerintahan sejatinya dipakai untuk saling mendukung dalam mensukseskan program atau kebijakan pemerintah untuk publik.
Purbaya sebagai seorang figur dan representasi pemerintah, gaya komunikasi menjadi bagian yang tidak kalah pentingnya, dan selalu menjadi sorotan. (Sumber: inp.polri.go.id)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 15:13 WIB

Sarkanjut, Cekungan Berair yang Tersebar Luas

Toponimi Sarkanjut, gabungan dari kata sar dan kanjut, secara arti kata, sarkanjut adalah kantong yang banyak tersebar di kawasan itu.
Citra satelit Situ Sarkanjut, di Tambaksari, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Jelajah 30 Okt 2025, 14:42 WIB

Sejarah Stadion Sidolig, Saksi Bisu Perjuangan Sepak Bola Bandung

Sidolig dulunya simbol diskriminasi di Hindia Belanda, kini jadi saksi lahirnya legenda-legenda Persib Bandung.
Pertandingan antara SIDOLIG dengan de Militaire Gymnastiek- en Sportschool. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 14:41 WIB

Penguatan Fondasi Numerasi melalui Kelas Berhitung Sederhana

Numerasi merupakan kemampuan dasar yang menjadi fondasi penting bagi anak-anak dalam memahami berbagai aspek perhitungan di kehidupan.
Kelas mengitung sederhana di padepokan kirik nguyuh(11/10/2025)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 14:36 WIB

Kemacetan Bandung Bukan Sekadar Lalu Lintas, Ini Soal Kesadaran Kolektif

Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 13:15 WIB

Inspirasi dari Kampung Nyalindung, Petani Inovatif yang Mengubah Desa

Seorang petani biasa yang mengubah desanya daei sektor pertanian.
Petani Biasa yang mengubah desa dari sektor pertanian, Ahmad Suryana asal kampung nyalindung. (Foto: fikri syahrul mubarok/Sumber: Dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 11:11 WIB

Nongkrong Estetik Tanpa Khawatir Kantong Jebol

Mau nongkrong santai, nugas bareng, atau sekadar hunting foto estetik, semua bisa kamu lakuin di sini tanpa takut kantong jebol!
 (Sumber: Akun Instagram @hangout Oi_)
Beranda 30 Okt 2025, 09:50 WIB

Ulin Barong Sekeloa, Tarian Tua yang Hidup Kembali di Tangan Generasi Z Bandung

Ia menyesalkan bahwa dulu, banyak kegiatan kesenian tidak terekam dengan baik. Kini, dokumentasi menjadi prioritas agar generasi mendatang punya jejak untuk dipelajari.
Seni Ulin Barong kesenian khas Sekeloa Kelurahan Lebakgede yang usianya sudah lebih dari satu abad. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 09:20 WIB

Belajar di Era Digital: Media, Sahabat Baru ASN

Di era digital, belajar tidak bisa lepas dari peran media.
Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: dinkominfo.demakkab.go.id)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 07:04 WIB

Bukan Sekedar Tren 'Clean Eating' Bentuk Tanggung Jawab terhadap Bumi

Clean eating tidak hanya sekedar upaya dalam menjaga tubuh tetap sehat melainkan bisa menjadi upaya menjaga bumi.
Siapa sangka Clean Eating adalah langkah paling kecil dan sederhana untuk menjaga bumi (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 29 Okt 2025, 20:38 WIB

Sunyi yang Tak Pernah Sepi, Rumah Cemara dan Luka yang Dirawat Diam-diam

Datang tanpa suara, menyusup pelan ke dalam tubuh, lalu menetap. HIV bukan penyakit yang berteriak. Ia diam, menyembunyikan diri di balik senyum, rutinitas, dan pakaian bersih.
Datang tanpa suara, Menyusup pelan ke dalam tubuh, lalu menetap. HIV bukan penyakit yang berteriak. Ia diam, menyembunyikan diri di balik senyum, rutinitas, dan pakaian bersih.
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 20:24 WIB

Mengenal Sel Super Maximum Security (SMS) yang Ditempati Artis Ammar Zoni di Nusakambangan

Kali ini bukan terkait terorisme, tetapi menyangkut Ammar Zoni yang baru saja menjadi penghuni baru Lapas Nusakambangan.
Ammar Zoni. (Sumber: PMJ News)
Ayo Biz 29 Okt 2025, 18:40 WIB

Bandung, Kota Bakmi Baru? Menakar Potensi Pasar Kuliner Lewat Festival Tematik

Bandung, dengan populasi lebih dari 2,5 juta jiwa dan tingkat kunjungan wisata yang tinggi, menjadi lahan subur bagi pertumbuhan bisnis kuliner berbasis mie.
Bandung, dengan populasi lebih dari 2,5 juta jiwa dan tingkat kunjungan wisata yang tinggi, menjadi lahan subur bagi pertumbuhan bisnis kuliner berbasis mie. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 29 Okt 2025, 18:03 WIB

Yang Dilakukan Ratu Belanda Saat KAA Dihelat di Bandung

Sejarah mencatat ketika suasana Bandung memanas dengan pekik kemerdekaan dalam Konferensi Asia-Afrika, Ratu Juliana leih memlih utuk terhanyut dalam suasana dingin ala Eropa, sedingin sikapnya terhada
Ratu Juliana (kiri) berfoto di Paleis Soestdijk saat ultah ke-46. (Sumber: Het Nieuewesblad van Het Zuiden 2 Mei 1955)