Mobilitas Talenta ASN, Upaya Menguatkan Reformasi Birokrasi

Guruh Muamar Khadafi
Ditulis oleh Guruh Muamar Khadafi diterbitkan Jumat 03 Okt 2025, 10:47 WIB
Mobilitas talenta ASN adalah kunci birokrasi lincah dan merata. (Sumber: Pemprov Maluku Utara)

Mobilitas talenta ASN adalah kunci birokrasi lincah dan merata. (Sumber: Pemprov Maluku Utara)

Transformasi birokrasi Indonesia menuju birokrasi berkelas dunia bukan sekadar jargon, tetapi tuntutan zaman. Kompleksitas tantangan pembangunan, mulai dari kesenjangan pelayanan publik, percepatan transformasi digital, hingga krisis global yang menuntut adaptasi kebijakan cepat, hanya bisa dijawab oleh aparatur sipil negara (ASN) yang adaptif, kolaboratif, dan dinamis.

Salah satu instrumen yang semakin mendapat sorotan adalah mobilitas talenta ASN. Mobilitas ini bukan hanya soal mutasi administratif yang selama ini jamak terjadi, melainkan strategi sistemik untuk mendistribusikan kompetensi, memperkuat kepemimpinan lintas sektor, serta menjembatani kebijakan pusat dan daerah secara lebih efektif.

Sayangnya, di Indonesia, mobilitas ASN masih terjebak pada pola lama. Perpindahan pegawai lebih sering terjadi karena faktor administratif ketimbang pengembangan kompetensi. Padahal, negara-negara seperti Singapura, Jerman, dan Kanada telah lama menempatkan mobilitas talenta sebagai pilar reformasi birokrasi dan regenerasi kepemimpinan publik.

Wacana revisi Undang-Undang ASN yang kembali mengemuka memperlihatkan betapa isu ini masih menjadi arena tarik-menarik kepentingan. Kompas.com mencatat dalam laporan “UU ASN akan Direvisi Kembali, Padahal Baru Disahkan pada 2023”, bahwa revisi hanya akan menyentuh aspek mutasi pejabat pimpinan tinggi pratama, dengan kewenangan penuh berada di tangan Presiden.

Sekilas, isu ini tampak teknis dan administratif. Namun bila ditarik ke konteks lebih luas, hal tersebut justru bersentuhan langsung dengan semangat mobilitas talenta sebagaimana tertuang dalam Pasal 47 UU ASN 2023. Presiden memang diberi kewenangan untuk mengatur mobilitas talenta secara nasional demi mendukung prioritas pembangunan.

Artinya, kontrol Presiden atas mutasi pejabat tinggi seharusnya bukan semata rotasi jabatan, melainkan strategi besar distribusi kompetensi ASN. Dengan desain yang tepat, langkah ini dapat mempercepat transfer pengetahuan, memperkuat koordinasi pusat–daerah, dan memperbaiki kualitas layanan publik, terutama di daerah-daerah yang masih mengalami kelangkaan SDM unggulan.

Masalah yang Menghantui

Secara normatif, UU ASN 2023 sudah memberi ruang luas bagi mobilitas. Pasal 46 menegaskan mobilitas lintas instansi dan sektor sebagai bagian pengembangan karier berbasis merit. Pasal 47 memberi Presiden mandat mengatur mobilitas dalam skala nasional, sementara Pasal 48 menugaskan pemerintah menyusun regulasi teknis pelaksanaannya.

Namun, norma tanpa ekosistem hanya akan menjadi hiasan. Hingga kini, implementasi mobilitas ASN masih jauh dari ideal. Ada tiga hambatan utama yang mengemuka.

Pertama, tidak adanya sistem nasional yang mengintegrasikan mobilitas talenta. Setiap instansi berjalan sendiri-sendiri, tanpa interoperabilitas. Akibatnya, kompetensi unggul di satu daerah sering tak terdeteksi oleh daerah lain yang membutuhkan. Mobilitas pun mandek di level administratif.

Kedua, belum tersedianya basis data kompetensi ASN secara terbuka dan terpadu. Informasi ASN masih sebatas data administratif—jabatan, unit kerja, masa kerja—tanpa detail keterampilan teknis maupun soft skills. Padahal, pengambilan keputusan berbasis data adalah syarat mutlak dalam manajemen talenta modern.

Ketiga, minimnya insentif dan perlindungan karier. ASN yang mengikuti mobilitas sering menghadapi ketidakpastian karier dan kompensasi yang tak sepadan. Pengalaman di daerah tertinggal atau sektor strategis sering tidak diakui dalam promosi jabatan. Akibatnya, partisipasi dalam mobilitas cenderung rendah.

Di Singapura, Public Service Leadership Programme (PSLP) mengharuskan pegawai berpindah lintas kementerian, bahkan ke sektor swasta atau internasional, untuk memperkaya perspektif sebelum kembali ke pemerintahan.

Di Amerika Serikat, program Presidential Management Fellows mendorong rotasi antar lembaga federal, sementara Intergovernmental Personnel Act memungkinkan pertukaran pegawai antara pemerintah pusat, daerah, hingga sektor akademik.

Uni Eropa memiliki European Personnel Mobility yang membuka peluang pegawai negara anggota bertugas di institusi Uni Eropa. Kanada mengembangkan Interchange Canada, yang mempertemukan birokrat dengan sektor swasta. Australia menjalankan APS Mobility Framework, sementara Jerman menerapkan Bund-LĂ€nder Exchange Program sebagai sarana koordinasi kebijakan pusat–daerah.

Pelajaran yang bisa dipetik bahwa mobilitas bukan sekadar pemindahan, melainkan strategi regenerasi kepemimpinan, transfer inovasi, dan peningkatan kualitas kebijakan publik.

Beberapa opsi kebijakan muncul dari telaah kebijakan di Indonesia.

Ilustrasi ASN. (Sumber: indonesia.go.id)
Ilustrasi ASN. (Sumber: indonesia.go.id)

Pertama, Talent Mobility Fellowship (TMF). Program fellowship nasional yang menempatkan ASN terpilih di instansi lain, termasuk BUMN atau organisasi internasional, selama 6–12 bulan. Fokusnya: proyek inovasi lintas sektor.

Kedua, Zona Rotasi Talenta Regional. Skema rotasi antar daerah dalam satu kawasan (misalnya metropolitan, industri, perbatasan) untuk mengurangi ketimpangan kapasitas birokrasi.

Ketiga, ASN Secondment to Strategic Innovation Units. Penempatan ASN potensial di unit-unit inovasi seperti GovTech atau BRIN untuk memperkuat budaya kerja berbasis inovasi.

Zona Rotasi Talenta Regional menempati posisi paling feasible. Model ini relatif mudah dijalankan karena dapat memanfaatkan kerangka kerja sama antar daerah yang sudah ada, biaya rendah, serta langsung menyasar masalah ketimpangan SDM di level layanan dasar.

Bayangkan, jika Kota Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat membentuk Zona Talenta Metropolitan Priangan, guru atau tenaga kesehatan bisa saling diperbantukan sesuai kebutuhan mendesak. Kesenjangan layanan publik pun bisa ditekan tanpa menunggu rekrutmen baru.

Jalan ke Depan

Meski terlihat menjanjikan, implementasi mobilitas tetap membutuhkan strategi bertahap. Fase awal dapat dimulai dengan menetapkan 5–10 zona rotasi percontohan. ASN yang ikut serta dipilih melalui talent pool daerah, dengan mekanisme sukarela dan kompensasi yang jelas. Evaluasi berkala diperlukan sebelum diperluas ke skala nasional.

Selain itu, revisi regulasi teknis mutlak diperlukan. PP maupun PermenPAN-RB harus memberikan payung hukum yang tegas untuk legalitas rotasi antar daerah. Integrasi dalam sistem merit nasional yang dikelola BKN juga tidak bisa ditunda. Dan yang terpenting, insentif yang adil bagi ASN peserta rotasi harus dijamin, baik berupa tunjangan lokasi, pengakuan karier, maupun peluang promosi.

Reformasi birokrasi berkelas dunia tidak akan lahir dari birokrasi yang statis dan birokrat yang terkungkung di zona nyaman. Mobilitas talenta ASN adalah jembatan untuk melahirkan birokrasi yang lincah, merata kompetensinya, dan kaya pengalaman lintas sektor.

Pertanyaannya kini bukan lagi apakah mobilitas ASN penting, melainkan apakah kita siap menata sistem nasional yang mampu menjadikan mobilitas sebagai bagian integral dari meritokrasi birokrasi Indonesia.

Karena pada akhirnya, wajah birokrasi kita di masa depan akan ditentukan oleh sejauh mana kita berani membuka pintu mobilitas: dari Jakarta ke Papua, dari pusat ke daerah, dari pemerintahan ke sektor strategis, untuk kemudian kembali membawa perspektif baru demi Indonesia yang lebih tangguh. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Guruh Muamar Khadafi
Analis Kebijakan Ahli Muda, Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Talenta ASN Nasional Lembaga Administrasi Negara
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)