Cara Baru ASN Naik Kelas: Belajar Diakui, Karier pun Melaju

Bayu Hikmat Purwana
Ditulis oleh Bayu Hikmat Purwana diterbitkan Jumat 26 Sep 2025, 09:30 WIB
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Sejak tahun 2023, pemerintah mendorong penerapan manajemen talenta ASN di seluruh instansi. Upaya ini bukan sekedar jargon, tetapi strategi besar untuk memastikan birokrasi punya SDM yang merata, andal, dan profesional. ASN Talent Fest 2024, rekrutmen khusus di IKN, hingga formasi di Daerah 3T jadi bagian dari ikhtiar tersebut.

Namun, di balik semangat itu, muncul pekerjaan rumah besar, Bagaimana memastikan setiap ASN bisa terus mengembangkan kompetensinya tanpa terhambat aturan, biaya, dan waktu?

Data Indeks Profesionalitas ASN menunjukan pemenuhan kompetensi baru menjangkau angka 35,23 persen. Angka pelatihan manajerial pun bahkan lebih kecil, hanya 8,77 persen dari 315.151 jabatan struktural yang telah mengikuti pelatihan kepemimpinan formal. Jurang ini hanya bisa dijembatani melalui transformasi sistem pembelajaran ASN. Jika tidak, angka ini akan terus menjadi hambatan utama manajemen talenta ASN.

Salah satu terobosan disampaikan Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam Seminar Nasional pada 24 September 2025, bahwa transformasi pembelajaran ASN dilakukan melalui empat pilar yaitu integrasi, digitalisasi, inovasi, dan ekosistem kolaboratif.

Keempat pilar tersebut diwujudkan melalui kebijakan pengakuan dan relaksasi RPL, standarisasi konten, dan penyempurnaan tata kelola ekosistem pembelajaran ASN. “pembelajaran harus bisa diakses oleh 4.7 juta ASN dan gratis”, tegas Kepala LAN RI, Muhammad Taufiq.

ASN Corporate University (Corpu) hadir sebagai bentuk transformasi pranata pembelajaran modern. Corpu adalah ekosistem pembelajaran instansi yang terintegrasi. ASN bisa belajar melalui pembelajaran interaksi sosial, pembelajaran berbasis pengalaman, hingga jalur pembelajaran formal. Konsep Lombardo 70:20:10 jadi landasan pembelajarannya.

Lalu, muncul tantangan, bagaimana pembelajaran di Corpu bisa benar-benar diakui? Bagaimana jam pelatihan, pengalaman, dan portofolio ASN tidak berhenti sebagai arsip, melainkan diakui untuk memenuhi kompetensi jabatan bahkan studi lanjut di perguruan tinggi? Di sinilah Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) memainkan peran penting.

Bagi instansi pemerintah, RPL bak angin segar. Program ini menjadi solusi dari “bottle neck” tugas belajar formal yang dibatasi kuota, beasiswa yang terbatas, dan sering memaksa ASN meninggalkan pekerjaannya. Dengan RPL, instansi bisa tetap mendapatkan ASN yang bekerja penuh, sembari memastikan pegawai mereka tetap naik kelas secara akademik maupun profesional.

Ilustrasi ASN. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ilustrasi ASN. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Ada dua perspektif kebijakan RPL yang bisa dimanfaatkan untuk ASN.

Pertama, pengakuan pelatihan yang diatur dalam Peraturan LAN Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pengakuan Pembelajaran. Regulasi ini mengatur penyetaraan dan RPL (pelatihan) untuk memenuhi standar kompetensi jabatan ASN.

Kedua, pengakuan pendidikan yang diatur dalam Permendikbudristek Nomor 41 Tahun 2021 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau. Regulasi ini memungkinkan pengakuan capaian pendidikan formal, nonformal, informal, maupun pengalaman kerja untuk melanjutkan studi atau menyetarakan kualifikasi dalam KKNI. Artinya, ASN tidak harus memulai kuliah dari nol.

Meski peluangnya besar, sinergi Corpu dan RPL tidak mudah. Tantangan keselarasan kurikulum dan materi pembelajaran adalah isu pertama yang harus diselesaikan. Kesenjangan antara materi Corpu yang seringkali hanya berorientasi pada kebutuhan birokrasi, sementara kampus menetapkan capaian akademik, keduanya harus disinergikan.

Tantangan kedua adalah standarisasi portofolio ASN. Banyak ASN yang belum terbiasa menyusun bukti capaian pembelajaran (sertifikat, laporan kinerja, evaluasi). Padahal portofolio adalah kunci pengakuan kompetensi.

Dengan portofolio dalam sistem Corpu yang standar, setiap pegawai tidak perlu repot mengumpulkan bukti capaian belajar untuk bisa dikonversi. Hasilnya? Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia, biaya lebih hemat, dan yang terpenting jalur karier ASN bisa lebih fleksibel.

Tantangan terakhir adalah birokratis. Perlunya regulasi teknis yang menghubungkan secara penuh antara Corpu instansi dengan sistem rekognisi, baik LAN maupun perguruan tinggi, termasuk asesmen oleh asesor terlatih dalam infrastruktur digital yang memadai.

Corpu harus menjadi jembatan resmi agar ASN bisa naik kelas tanpa terhambat jalur formal yang panjang. Bagi instansi pemerintah, hal ini adalah peluang emas untuk memperkuat kapasitas pegawai sekaligus menjaga kinerja organisasi tetap prima.

Jika sinergi Corpu dan RPL ini berhasil, sistem pembelajaran bertransformasi semakin efisien, dan pelayanan publik lebih berkualitas diberikan oleh ASN yang profesional. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Bayu Hikmat Purwana
Analis Kebijakan dengan bidang kepakaran pengembangan kapasitas ASN di Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Talenta ASN Nasional LAN RI
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 12 Nov 2025, 18:26 WIB

Bungkushin: Rasa Jepang yang Hangat di Tengah Riuhnya Cihapit

Rekomendasi cafe Jepang murah.
Makanan Bungkushin (Foto: Ananda)
Ayo Biz 12 Nov 2025, 17:37 WIB

Bandung dan Krisis Sunyi: Menyuarakan Kesadaran Kesehatan Mental di Kota Urban

Kesehatan mental yang baik berarti batin tenteram, pikiran jernih, dan emosi terkendali. Tanpa itu, aktivitas sehari-hari bisa terganggu, relasi sosial merenggang, bahkan muncul perilaku destruktif.
Kesehatan mental yang baik berarti batin tenteram, pikiran jernih, dan emosi terkendali. Tanpa itu, aktivitas sehari-hari bisa terganggu, relasi sosial merenggang, bahkan muncul perilaku destruktif. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 16:35 WIB

Ketika Panggilan 'Sayang' Hanya Bagian dari Jobdesk: Dramaturgi para Ladies Companion (LC)

Menyeruak dunia para LC yang dipenuhi stigma negatif.
Ilustrasi Ladies Companion (LC). (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Biz 12 Nov 2025, 16:21 WIB

Aroma Kopi di Bawah Tegakan, Cibulao dan Gerakan Menyulam Hutan

Pola agroforestry memberi ruang bagi pohon kopi tumbuh di bawah tegakan, menjaga kelembapan tanah, sekaligus memberi penghasilan bagi warga.
Pola agroforestry memberi ruang bagi pohon kopi tumbuh di bawah tegakan, menjaga kelembapan tanah, sekaligus memberi penghasilan bagi warga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 16:00 WIB

Bermula Rumah Pribadi Menjadi Museum sebagai Warisan Seni yang Menginspirasi

Museum yang didirikan untuk menghormati dan melestarikan karya Srihadi yang inspiratif dalam dunia seni lukis.
Pengunjung menikmati dan mengabadikan hasil karya Srihadi, Sabtu 01 November 2025, Ciumbuleuit, Kecamatan Cicadap, Kota Bandung (Sumber: Sela Rika | Foto: Sela Rika)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 15:26 WIB

Dari Usaha Donat Rumahan hingga Berhasil Memperluas Jangkauan ke Lima Toko

Dengan mempertahankan kualitas donat setiap harinya, Pipin Donuts berhasil menjalankan bisnisnya hingga memiliki lima cabang.
Seorang customer yang mengantri untuk membeli Pipin Donuts, Cabang Sukabirus, Kabupaten Bandung, (08/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Asti Alya)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 15:09 WIB

ITB sebagai Wisata Teknologi Era Globalisasi - Bagian 2

Dalam paparan berikut sebagai lanjutan dari bagian ke-1 adalah rencana implementasi konkret untuk menjadikan Institut Teknologi Bandung (ITB).
ITB Jatinangor. (Sumber: Dok. ITB)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 14:50 WIB

Semangat 1955 Hidup Kembali di Kemeriahan Asia Afrika Festival 2025

Perayaan Asia Afrika Festival 2025 kembali di gelar di Kota Bandung
Suasana Perayaan Asia Afrika Festival (Foto: Desy Windayani Budi Artik)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 14:36 WIB

ACCRA, Dessert Rumahan Rasa Sultan di Bandung

Dessert rumahan dengan cita rasa sultan. ACCRA di Kota Bandung siap memanjakan lidah lewat mochi cheesecake dan tiramisu legendarisnya.
ACCRA di Kota Bandung siap memanjakan lidah lewat mochi cheesecake dan tiramisu legendarisnya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 13:34 WIB

Hikayat Kasus Reynhard Sinaga, Jejak Dosa 3,29 Terabita Predator Seksual Paling Keji dalam Sejarah Inggris

Kasus Reynhard Sinaga mengguncang dunia. Pria asal Depok itu menyimpan rahasia kelam. Di penjara Wakefield, ia menua bersama 3,29 terabita dosa yang tak bisa dikompresi.
Reynhard Sinaga.
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 12:45 WIB

Menyelami Makna di Balik Mereka(h), Wisata Rasa dan Imajinasi di Tengah Ruang Seni

Tak hanya untuk pecinta seni, Grey Art Gallery mengundang siapa pun yang ingin menikmati keindahan.
Suasana pengunjung Grey Art Gallery yang menjadi bagian dari cerita mereka yang perlahan merekah, 4 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Mutiara Khailla Gyanissa Putri)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:44 WIB

West Java Festival, Konser Musik atau Acara Budaya?

West Java Festival 2025 tak lagi sekadar konser. Mengusung tema 'Gapura Panca Waluya'.
West Java Festival 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:06 WIB

Burayot, Camilan Legit Khas Priangan yang Tersimpan Rahasia Kuliner Sunda

Bagi orang Sunda, burayot bukan sekadar pengisi perut. Ia adalah bagian dari kehidupan sosial.
Burayot. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:45 WIB

Tak Pernah Takut Coba Hal Baru: Saskia Nuraini Sang Pemborong 3 Piala Nasional

Saskia Nuraini An Nazwa adalah siswi berprestasi tingkat Nasional yang menginspirasi banyak temannya dengan kata-kata.
Saskia Nuraini An Nazwa, Juara 2 lomba Baca Puisi, Juara 3 lomba unjuk bakat, juara terbaik lomba menulis puisi tingkat SMA/SMK tingkat Nasional oleh Lomba Seni sastra Indonesia dengan Tema BEBAS Jakarta. (Sumber: SMK Bakti Nusantara 666)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:24 WIB

Bandung Macet, Udara Sesak: Bahaya Asap Kendaraan yang Kian Mengancam

Bandung yang dulu dikenal sejuk kini semakin diselimuti kabut polusi.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:47 WIB

Ketika Integritas Diuji

Refleksi moral atas pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:36 WIB

Perpaduan Kenyal dan Lembut dari Donat Moci Viral di Bandung

Setiap gigitan Mave Douchi terasa lembut, manisnya tidak giung, tapi tetap memanjakan lidah.
Donat mochi lembut khas Mave Douchi dengan tekstur kenyal yang jadi favorit pelanggan (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 08:39 WIB

Sejarah Letusan Krakatau 1883, Kiamat Kecil yang Guncang Iklim Bumi

Sejarah letusan Krakatau 1883 yang menewaskan puluhan ribu jiwa, mengubah iklim global, dan menorehkan bab baru sejarah bumi.
Erupsi Gunung Krakatau 1883. (Sumber: Dea Picture Library)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 21:04 WIB

Mama Inspiratif dan Perjuangan Kolektif Mengembalikan Sentuhan Nyata dalam Pengasuhan

Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar.
Ilustrasi. Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar. (Foto: Freepik)