Kalah Lagi di Denmark Open 2025, Senjakala Prestasi Anthony Sinisuka Ginting?

Dudung Ridwan
Ditulis oleh Dudung Ridwan diterbitkan Kamis 16 Okt 2025, 18:10 WIB
Anthony Sinisuka Ginting. (Sumber: PBSI)

Anthony Sinisuka Ginting. (Sumber: PBSI)

DENMARK Open World Tour Super 750 sedang berlangsung di Jyske Bank Arena, Odense, Denmark, 14-19 Oktober 2025. Ada kabar yang cukup menyesakkan dada dari negeri yang punya tradisi kuat bulu tangkis itu. Dikabarkan pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, kembali harus terhenti di babak awal setelah ia kalah dari wakil tuan rumah, Anders Antonsen, 7-21, 19-21. 

Dengan kekalahan Ginting, sektor tunggal putra Indonesia kini hanya bergantung pada pemain peringkat 6 dunia, Jonatan Christie, di turnamen berhadiah total USD 950.000 itu. Sebelumnya, pemain muda Alwi Farhan juga kandas di babak pertama dari pemain Hongkong g Ng Ka Long Angus, 10-21, 16-21.

Tentu saja Ginting kecewa. Meski begitu, Ginting menganggap kekalahan ini sebagai pelajaran penting. Ia sadar bahwa konsistensi, kesiapan fisik dan mental, serta adaptasi pola permainan lawan menjadi aspek utama yang harus diperbaiki.

Kegagalan Ginting melaju lebih jauh di Denmark Open 2025 menegaskan bahwa persaingan bulu tangkis kelas dunia semakin menuntut adaptasi cepat dan stabilitas mental pada setiap pertandingan. Reaksi jujur Ginting menunjukkan bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan bahan evaluasi untuk langkah selanjutnya.

Sejak atlet asal Cimahi itu--saat persiapan Olimpiade Paris 2024--mengalami cedera tulang rawan dan peradangan otot di bagian bahu kanan hampir 6 bulan lamanya, ia mencoba comeback di Japan Open 2025 dan China Open 2025, tetapi usahanya belum membuahkan hasil prestasi yang menggembirakan.

Dalam tujuh turnamen yang sudah ia jalani sejak pertengahan Juli lalu Ginting selalu kandas di babak-babak awal, 6 di 32 besar dan 1 di 16 besar: Japan Open, China Open, Kejuaraan Dunia, Hong Kong Open, China Masters, Korea Terbuka, dan terakhir Denmark Open.

Pertama, di Japan Open 2025 di babak pertama Ginting didepak wakil tuan rumah Kodai Naraoka 21-13, 21-19. Kedua, di China Open 2025 Ginting juga terhenti di babak pertama dijegal pemain kurang terkenal, Brian Yang, dari Kanada, 21-9, 16-21, 14-21. 

Ketiga, di Kejuaraan Dunia 2025 Agustus lalu, Ginting tersingkir di babak pertama dari pemain  alot tuan rumah, Toma Junior Popov. Ginting takluk dalam tiga gim 18-21, 21-19, 23-25 dari pebulu tangkis Prancis tersebut. Keempat, Ginting tersingkir di babak pertama China Masters 2025 September lalu. Ia dikalahkan pemain apik asal Malaysia, Leong Jun Hao, 19-21, 21-5, 10-21. 

Kelima, di Hongkong Open 2025 Ginting tersingkir di babak awal setelah didepak pemain asal Prancis Christo Popov, 21-19, 17-21, 19-21.

Keenam, Anthony Sinisuka Ginting kandas di 16 besar Korea Open 2025 September lalu. Ginting menghadapi pemain ulet asal Jepang, Kenta Nishimoto. Di laga tersebut, Ginting mengalami momen kurang mengenakkan.

"Sempat mengejar tapi di terakhir ada insiden yang tidak mengenakkan. Bolanya jelas masuk tapi mungkin teriakan lawan ketika bola belum menyentuh karpet membuat line judge kaget dan refleks memutuskan keluar," kata Ginting, melalui laman PBSI.

Anthony Sinisuka Ginting. (Sumber: PBSI)
Anthony Sinisuka Ginting. (Sumber: PBSI)

Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu memang akhirnya mengakui  kalah dari unggulan ketujuh asal Jepang tersebut dengan 18-21, 19-21. Tapi ia berharap ada perbaikan dari induk federasi bulu tangkis dunia untuk ke depannya.

Terlepas dari kejadian pada pertandingan itu, kiprah Ginting di Korea Open ini jauh lebih baik—yaitu masuk 16 besar--dari kejuaraan-kejuaraan sebelumnya yang semuanya kalah di babak pertama.

Peringkat dunia Ginting terus melorot. Ia kini  ada di peringkat 74 dunia. Dan PBSI mulai “mempertanyakan” prestasi dan “keberadaannya” di Pelatnas meski samar-samar. Di usianya yang tak lagi muda, bagi setidaknya bagi Ginting masih ada satu, dua, atau tiga tahun ke depan untuk tetap eksis sebelum memasuki senjakala seorang Anthony Sinisuka Ginting. Terbukti, rekan seangkatannya, Jonatan Christie, masih sanggup menjuarai Korea Open 2025 Super 500 September lalu.

Beberapa masukan untuk Ginting dan tim pelatihnya. Secara teknis, tak ada masalah dengan Ginting. Ia salah satu pemain yang memiliki teknik pukulan terlengkap dan punya keunggulan melalui pukulan tipuannya. Tetapi, jika menghadapi lawan bertipe ulet dan punya fisik stamina yang prima, seperti Kodai Naraoka, Kenta Nishimoto, atau Christo Popov, Ginting selalu kehilangan akal dan akibatnya sering menjadi unforce error, melakukan kesalahan sendiri. Ginting perlu meningkatkan staminanya untuk tetap bisa bersaing dengan pemain top elit dunia.

Usia Anthony Sinisuka Ginting 20 Oktober nanti akan genap 29 tahun. Atlet bulu tangkis asal Cimahi itu lahir pada 20 Oktober 1996. Ia memulai karier sebagai pemain bulu tangkis prestasi semenjak duduk di bangku SD dan pernah memenangi kompetisi MILO School Competition kategori tunggal putra SD pada tahun 2008. Pada 2012, Ginting kembali meraih juara pada kompetisi yang sama pada kategori tunggal putra tingkat SMP.

Anthony Sinisuka Ginting masuk Pelatnas pada tahun 2013, dan menjadi salah satu pemain tunggal putra utama yang mewakili Indonesia di berbagai kompetisi internasional. 

Dari medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 hingga berbagai gelar juara di turnamen besar, kiprahnya layak dijadikan teladan bagi generasi muda. Sosok Anthony Ginting dikenal luas dan namanya mendunia karena dedikasi dan prestasinya yang konsisten. Ia tidak hanya dikenal melalui kemampuannya di lapangan, tetapi juga melalui penghargaan yang diterimanya, seperti "Atlet Terbaik" dalam Penghargaan KONI Pusat 2021.

Ginting telah menikah dengan Mitzi Abigail, Sabtu, 26 Oktober 2024.

Ayo, Ginting, Anda masih bisa. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dudung Ridwan
Tentang Dudung Ridwan
Jurnalis dan Pengamat Bulutangkis
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 16 Okt 2025, 20:01 WIB

Warisan Lampau Braga yang Menyulap Bandung Jadi Magnet Wisata dan Bisnis Kreatif

Kawasan legendaris Braga bukan sekadar jalan, melainkan lembaran sejarah yang hidup, menyatu dengan denyut nadi modernitas kota.
Kawasan legendaris Braga bukan sekadar jalan, melainkan lembaran sejarah yang hidup, menyatu dengan denyut nadi modernitas kota. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 19:00 WIB

Bisakah Mengurangi Korban Banjir dengan Teknologi?

Bisakah sistem prediksi dan peringatan dini banjir mengurangi korban banjir Sungai Citarum?
Pelatihan Mitigasi Bencana Banjir di Desa Majalaya, Bandung (Sumber: BBWS Citarum)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 18:10 WIB

Kalah Lagi di Denmark Open 2025, Senjakala Prestasi Anthony Sinisuka Ginting?

Pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, kembali harus terhenti di babak awal.
Anthony Sinisuka Ginting. (Sumber: PBSI)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 17:28 WIB

5 Bacaan Seru buat Kenal Agama dengan Cara yang Enggak Biasa

Bukan hanya untuk memahami agama yang berbeda, tapi juga untuk memandang ulang agama sendiri dengan cara yang lebih menantang dan seru.
Sampul Buku "Anicca" (Sumber: gramedia.com)
Ayo Biz 16 Okt 2025, 17:09 WIB

Ketimpangan Akses Kesehatan di Jabar yang Masih Membayangi dan Upaya Menuju Gaya Hidup Sehat

Pemerataan akses pelayanan kesehatan masih menjadi tantangan serius di Jabar termasuk Bandung, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah pinggiran dan bekerja di sektor informal.
Pemerataan akses pelayanan kesehatan masih menjadi tantangan serius di Jabar termasuk Bandung, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah pinggiran dan bekerja di sektor informal. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 16:39 WIB

Kisah Dodit Mulyanto Ikut Bersaing dalam Cerita Film Berdasarkan Thread

Film yang berangkat dari kisah viral yang bertebaran di media sosial menjadi sebuah perjalanan baru bagi perfilman Indonesia
Poster film Rumah Dinas Bapak. (Sumber: Netflix)
Ayo Biz 16 Okt 2025, 15:19 WIB

Seribu Wajah, Satu Harapan: Anak Down Syndrome dan Jalan Panjang Penerimaan

Di balik wajah khas yang disebut “seribu wajah”, anak-anak Down syndrome menyimpan dunia yang tak semua orang mau menyelami.
Di balik wajah khas yang disebut “seribu wajah”, anak-anak Down syndrome menyimpan dunia yang tak semua orang mau menyelami. (Foto: Freepik)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 14:58 WIB

Dari Falsafah ke Konten Digital: Perjalanan Gaya Komunikasi Publik di Jawa Barat

Pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan publiknya adalah pemimpin yang akan selalu dikenang sepanjang masa.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: Pemkot Depok)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 12:44 WIB

Eskalasi Kekecewaan terhadap MBG: Perspektif Kualitas Kebijakan

Eskalasi kekecewaan terhadap MBG bukan hanya sekadar masalah administratif.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) (Sumber: Pemprov Jateng)
Ayo Jelajah 16 Okt 2025, 11:47 WIB

Sejarah Sanatorium Pacet Cianjur, Pusat Pengobatan TBC Pertama di Priangan

Sanatorium Pacet Cianjur berdiri 1919 sebagai salah satubpusat perawatan TBC paling awal di Hindia Belanda dan pelopor sanatorium paru di Nusantara.
Bangunan Sanatorium Pacet Cianjur. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 10:02 WIB

Akaza di Demon Slayer: Sisi Manusia di Balik Iblis

Akaza di Demon Slayer: Infinity Castle (2025) bukan sekadar antagonis.
Pertarungan sengit antara Akaza dan Tanjiro di Demon Slayer: Infinity Castle (2025) menampilkan visual sinematik memukau dan emosi yang intens. (Sumber: Crunchyroll)
Ayo Netizen 16 Okt 2025, 08:09 WIB

Sejumlah Masalah Timbul dari Jam Operasional Truk yang Melanggar Aturan

Permasalahan jam operasional truk memang belum menjadi perhatian khusus tapi isu ini sangat penting dibahas.
Jam Operasional Kendaraan besar seperti truk seringkali menjadi salah satu penyebab kemacetan di daerah kopo, cibaduyut dan cangkuang (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 15 Okt 2025, 21:15 WIB

Sejarah Pindad, Pindah ke Bandung Gegara Perang Dunia

Jejak sejarah PT Pindad dimulai dari bengkel senjata era Daendels di Surabaya hingga menjadi perusahaan pertahanan terbesar Indonesia yang bermarkas di Bandung.
Para buruh sedang bekerja di Artillerie Constructie Winkel (ACW), cikal bakal PT Pindad di Bandung. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 20:12 WIB

5 PR Literasi Religi Kita

Di sinilah letak masalah literasi religi, kita masih punya banyak PR yang belum selesai.
Di sinilah letak masalah literasi religi, kita masih punya banyak PR yang belum selesai. (Sumber: Pexels/Janko Ferlic)
Ayo Biz 15 Okt 2025, 19:25 WIB

Regenerasi Rasa Lokal yang Menghidupkan Bisnis Kuliner Bandung

Dari nasi kuning hingga urap segar, sajian warisan nenek moyang kini tampil sebagai menu utama di berbagai resto dan kafe, bukan sekadar pelengkap.
Dari nasi kuning hingga urap segar, sajian warisan nenek moyang kini tampil sebagai menu utama di berbagai resto dan kafe, bukan sekadar pelengkap. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 18:22 WIB

Disiplin, Penuntun Kesadaran

Disiplin bukan soal patuh pada aturan, tapi perjalanan panjang menuntun diri menuju kesadaran.
Ilustrasi siswa sekolah di Jawa Barat. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 17:11 WIB

Event Rakyat dan Tren Konten Horor: Memulangkan Martabat Abangan sebagai Agama Rakyat

Kita sendiri adalah anak kandung dari abangan yang perlahan dipatuhkan lewat pembinaan agama yang sangat masif.
Setelah ’65 abangan dituding ateis, antek komunis, dan dibasmi habis. Namun begitu agama rakyat ini tidak pernah benar-benar hilang. (Sumber: Pexels/afiful huda)
Ayo Biz 15 Okt 2025, 17:07 WIB

Keju Meleleh Masih Jadi Primadona: Tren Kuliner Kekinian yang Menggairahkan Bisnis Resto di Bandung

Mozzarella bukan sekadar bahan pelengkap, tapi telah menjelma menjadi ikon kuliner kekinian yang terus menggairahkan pasar makanan di Bandung.
Mozzarella bukan sekadar bahan pelengkap, tapi telah menjelma menjadi ikon kuliner kekinian yang terus menggairahkan pasar makanan di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 15:39 WIB

Pemotongan Dana Transfer Daerah dan Efisiensi Fiskal Jawa Barat

Krisis fiskal Jawa Barat menjadi momentum reformasi anggaran.
Krisis fiskal Jawa Barat menjadi momentum reformasi anggaran. (Sumber: Unsplash/ Mufid Majnun)
Ayo Biz 15 Okt 2025, 15:31 WIB

Membaca Gen Z di Bandung: Generasi Kreatif yang Rentan Terputus dari Realitas

Generasi Z tumbuh dalam era digital yang serba cepat, di mana teknologi bukan sekadar alat bantu, melainkan bagian dari identitas dan cara hidup.
Generasi Z tumbuh dalam era digital yang serba cepat, di mana teknologi bukan sekadar alat bantu, melainkan bagian dari identitas dan cara hidup. (Foto: Freepik)