DENMARK Open World Tour Super 750 sedang berlangsung di Jyske Bank Arena, Odense, Denmark, 14-19 Oktober 2025. Ada kabar yang cukup menyesakkan dada dari negeri yang punya tradisi kuat bulu tangkis itu. Dikabarkan pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, kembali harus terhenti di babak awal setelah ia kalah dari wakil tuan rumah, Anders Antonsen, 7-21, 19-21.
Dengan kekalahan Ginting, sektor tunggal putra Indonesia kini hanya bergantung pada pemain peringkat 6 dunia, Jonatan Christie, di turnamen berhadiah total USD 950.000 itu. Sebelumnya, pemain muda Alwi Farhan juga kandas di babak pertama dari pemain Hongkong g Ng Ka Long Angus, 10-21, 16-21.
Tentu saja Ginting kecewa. Meski begitu, Ginting menganggap kekalahan ini sebagai pelajaran penting. Ia sadar bahwa konsistensi, kesiapan fisik dan mental, serta adaptasi pola permainan lawan menjadi aspek utama yang harus diperbaiki.
Kegagalan Ginting melaju lebih jauh di Denmark Open 2025 menegaskan bahwa persaingan bulu tangkis kelas dunia semakin menuntut adaptasi cepat dan stabilitas mental pada setiap pertandingan. Reaksi jujur Ginting menunjukkan bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan bahan evaluasi untuk langkah selanjutnya.
Sejak atlet asal Cimahi itu--saat persiapan Olimpiade Paris 2024--mengalami cedera tulang rawan dan peradangan otot di bagian bahu kanan hampir 6 bulan lamanya, ia mencoba comeback di Japan Open 2025 dan China Open 2025, tetapi usahanya belum membuahkan hasil prestasi yang menggembirakan.
Dalam tujuh turnamen yang sudah ia jalani sejak pertengahan Juli lalu Ginting selalu kandas di babak-babak awal, 6 di 32 besar dan 1 di 16 besar: Japan Open, China Open, Kejuaraan Dunia, Hong Kong Open, China Masters, Korea Terbuka, dan terakhir Denmark Open.
Pertama, di Japan Open 2025 di babak pertama Ginting didepak wakil tuan rumah Kodai Naraoka 21-13, 21-19. Kedua, di China Open 2025 Ginting juga terhenti di babak pertama dijegal pemain kurang terkenal, Brian Yang, dari Kanada, 21-9, 16-21, 14-21.
Ketiga, di Kejuaraan Dunia 2025 Agustus lalu, Ginting tersingkir di babak pertama dari pemain alot tuan rumah, Toma Junior Popov. Ginting takluk dalam tiga gim 18-21, 21-19, 23-25 dari pebulu tangkis Prancis tersebut. Keempat, Ginting tersingkir di babak pertama China Masters 2025 September lalu. Ia dikalahkan pemain apik asal Malaysia, Leong Jun Hao, 19-21, 21-5, 10-21.
Kelima, di Hongkong Open 2025 Ginting tersingkir di babak awal setelah didepak pemain asal Prancis Christo Popov, 21-19, 17-21, 19-21.
Keenam, Anthony Sinisuka Ginting kandas di 16 besar Korea Open 2025 September lalu. Ginting menghadapi pemain ulet asal Jepang, Kenta Nishimoto. Di laga tersebut, Ginting mengalami momen kurang mengenakkan.
"Sempat mengejar tapi di terakhir ada insiden yang tidak mengenakkan. Bolanya jelas masuk tapi mungkin teriakan lawan ketika bola belum menyentuh karpet membuat line judge kaget dan refleks memutuskan keluar," kata Ginting, melalui laman PBSI.

Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu memang akhirnya mengakui kalah dari unggulan ketujuh asal Jepang tersebut dengan 18-21, 19-21. Tapi ia berharap ada perbaikan dari induk federasi bulu tangkis dunia untuk ke depannya.
Terlepas dari kejadian pada pertandingan itu, kiprah Ginting di Korea Open ini jauh lebih baikâyaitu masuk 16 besar--dari kejuaraan-kejuaraan sebelumnya yang semuanya kalah di babak pertama.
Peringkat dunia Ginting terus melorot. Ia kini ada di peringkat 74 dunia. Dan PBSI mulai âmempertanyakanâ prestasi dan âkeberadaannyaâ di Pelatnas meski samar-samar. Di usianya yang tak lagi muda, bagi setidaknya bagi Ginting masih ada satu, dua, atau tiga tahun ke depan untuk tetap eksis sebelum memasuki senjakala seorang Anthony Sinisuka Ginting. Terbukti, rekan seangkatannya, Jonatan Christie, masih sanggup menjuarai Korea Open 2025 Super 500 September lalu.
Beberapa masukan untuk Ginting dan tim pelatihnya. Secara teknis, tak ada masalah dengan Ginting. Ia salah satu pemain yang memiliki teknik pukulan terlengkap dan punya keunggulan melalui pukulan tipuannya. Tetapi, jika menghadapi lawan bertipe ulet dan punya fisik stamina yang prima, seperti Kodai Naraoka, Kenta Nishimoto, atau Christo Popov, Ginting selalu kehilangan akal dan akibatnya sering menjadi unforce error, melakukan kesalahan sendiri. Ginting perlu meningkatkan staminanya untuk tetap bisa bersaing dengan pemain top elit dunia.
Usia Anthony Sinisuka Ginting 20 Oktober nanti akan genap 29 tahun. Atlet bulu tangkis asal Cimahi itu lahir pada 20 Oktober 1996. Ia memulai karier sebagai pemain bulu tangkis prestasi semenjak duduk di bangku SD dan pernah memenangi kompetisi MILO School Competition kategori tunggal putra SD pada tahun 2008. Pada 2012, Ginting kembali meraih juara pada kompetisi yang sama pada kategori tunggal putra tingkat SMP.
Anthony Sinisuka Ginting masuk Pelatnas pada tahun 2013, dan menjadi salah satu pemain tunggal putra utama yang mewakili Indonesia di berbagai kompetisi internasional.
Dari medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 hingga berbagai gelar juara di turnamen besar, kiprahnya layak dijadikan teladan bagi generasi muda. Sosok Anthony Ginting dikenal luas dan namanya mendunia karena dedikasi dan prestasinya yang konsisten. Ia tidak hanya dikenal melalui kemampuannya di lapangan, tetapi juga melalui penghargaan yang diterimanya, seperti "Atlet Terbaik" dalam Penghargaan KONI Pusat 2021.
Ginting telah menikah dengan Mitzi Abigail, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Ayo, Ginting, Anda masih bisa. (*)