Menjaga Etika Jurnalistik

Encep Dulwahab
Ditulis oleh Encep Dulwahab diterbitkan Selasa 21 Okt 2025, 20:51 WIB
media harus bekerja keras lagi mencari strategi untuk mendapat respons positif dari masyarakat. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)

media harus bekerja keras lagi mencari strategi untuk mendapat respons positif dari masyarakat. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)

Lanskap media massa kembali mendapat ujian berat. Kali ini pada platform televisi, yaitu stasiun Trans 7. Berawal dari Trans 7 dengan program Xpose Uncensored menampilkan tentang kehidupan di lingkungan Pondok Pesantren Lirboyo. Pada program itu, ada adegan santri memberi salam kepada kiai yang sedang duduk, dan ucapan narator yang tendensius. 

Trans 7 rupanya lupa, kalau program yang ditayangkannya itu tidak hanya melawan arus, namun benar-benar mempertanyakan kebiasaan di pesantren yang sudah lama dilakukan. Trans7 telah mempertontonkan ketidaktahuannya akan sebuah tradisi yang sudah turun temurun dilakukan tanpa ada yang protes. 

Kontan saja, Trans7 dengan program ini mendapat banyak kritik keras dari berbagai kalangan, mulai dari santri, alumni pesantren, para kiai, dan berbagai organisasi keagamaan. Tidak hanya mengkritik, kemudian muncul juga gerakan dengan tagar #BoikotTrans7 yang tersebar media sosial, sebagai respons kekecewaan santri dan pengelola pesantren atas kesalahan yang telah dilakukan Trans7. 

Persoalan ini pun mendapat perhatian lebih luas, mulai dari partai politik dan DPR RI pun ikut terlibat, dengan tujuan agar persoalan ini tidak meluas sehingga bisa memicu konflik lebih besar. Terlepas di sengaja atau tidak, terlepas keteledoran atau ketidaktahunnya, yang jelas tayangan ini telah memancing reaksi keras dari kalangan pesantren, santri, dan para kiai. 

Beruntung, tanpa basa basi Trans7 memberikan respons cepat. Secara terbuka Trans7 menyampaikan permintaan maaf, dan mengakui kesalahannya, dan akan bertanggung jawab sepenuhnya atas kekisruhan di masyarakat dampak dari tayangannya, meskipun kontennya berasal dari Production House (PH). Tidak hanya itu, Trans7 pun dengan penuh tangungjawab mendatangi Pondok Pesantren Lirboyo untuk meminta maaf secara langsung. 

Trans 7 dan pengelola progam, tanpa disadari kalau konten tentang budaya dan agama (pesantren) cukup beresiko, dan sangat sensitif. Kalau tidak hati-hati dan pertimbangan yang matang, niatannya ingin menghadirkan sisi lain dari sebuah fenomena pesantren yang sekarang sedang ramai memahas bangunan pesnatren yang ambruk, malam menjadi senjata yang mematikan diri media sendiri. Narasi yang dibangun Trans7 malah memicu kemarahan publik. Kecerobohan itu terlihat dari judulnya, "Santrinya Minum Susu Aja Kudu Jongkok, Emang Gini Kehidupan Pondok?"  seolah-olah menstigmatisasi, mendiskriditkan, dan tidak menghormati tradisi pesantren. 

Trans7 kurang berhati-hati dan tidak melakukan klarifikasi sebelum produk tersebut ditayangkan. Trans7 tidak melakukan konfirmasi kepada pihak pesantren, yang dianggap memiliki otoritas dan kapasitas untuk menjelaskan budaya dan kebiasaan di pondok pesantren. Trans 7 tidak melakukan asas cover both sides dalam menyajikan suara dari kedua pihak (pesantren dan pihak luar pondok pesantren). 

Ilustrasi anak pesantren. (Sumber: Unsplash/ Muhammad Adil)
Ilustrasi anak pesantren. (Sumber: Unsplash/ Muhammad Adil)

Menurut Entman (1993) Trans 7 membingkai fakta dalam sudut pandang orang luar pesantren, sementara framing yang dibuatnya relatif negatif sehingga merusak citra pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam. Trans7 yang memiliki kekuatan dalam melakukan agenda setting, dan bagaimana isu disajikan. Jika pesantren ditampilkan seperti itu, maka publik yang tidak mendapatkan second opinion, atau penjelasan lain tentang pesantren, maka publik akan memiliki pandangan buruk tentang pesantren, padahal kontribusi pesantren sangatlah besar, baik dalam kemerdekaan dan pembangunan negara Indonesia.

Setuju dengan yang dikatakan Siebert, Peterson & Schramm (1956) bahwa Trans 7 harus menghormati nilai dan moral yang ada di masyarakat, dan pesantren ada dalam sebuah masyarakat. Trans7 semestinya peka akan nilai-nilai dan kultural pesantren. Tidak hanya mengejar sensasi atau rating. 

Krisis kepercayaan publik terhadap Trans 7 sudah menyebar. Aksi boikot pun tidak hanya ke Trans 7, melainkan ke Transmart. Di era digital, media sudah banyak ditinggalkan massa dan pecintanya, karena beralih ke media sosial. Di antara strategi media dalam mempertahankan eksistensinya ialah media harus berjuang keras mempertahankan kualitas produk jurnalistiknya. Dengan adanya kasus ini, maka besar kemungkinan media akan semakin ditinggalkan peminatnya, karena Trans7 telah menodai spirit jurnalistik berkualitas. 

Baru juga media mainstream bergeliat, dengan diterpa kasus seperti ini, media harus bekerja keras lagi mencari strategi untuk mendapat respons positif dari masyarakat. Oleh karena itu, hati-hati dalam menampilkan sebuah produk. Mengikuti tren dan sesuatu yang sedang viral harus, tetapi jangan lupa memperhatikan kaidah dan etika dalam bekerja membuat produk jurnalistik. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Encep Dulwahab
Dosen Ilmu Komunikasi UIN Bandung
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Okt 2025, 20:51 WIB

Menjaga Etika Jurnalistik

Trans7 telah mempertontonkan ketidaktahuannya akan sebuah tradisi yang sudah turun temurun dilakukan tanpa ada yang protes. 
media harus bekerja keras lagi mencari strategi untuk mendapat respons positif dari masyarakat. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 20:12 WIB

Angkat Tema ‘Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, AMSI Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2025

IDC mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis AI.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kembali menyelenggarakan ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan. (Sumber: AMSI)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 18:39 WIB

Industri Pariwisata Jawa Barat, Lokomotif Ekonomi yang Menanti Lompatan Strategis

Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran.
Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 17:19 WIB

Rebel Ridge dan Beratnya Mengungkap Penyimpangan Aparat Penegak Hukum

Rebel Ridge menyingkap sisi gelap aparat penegak hukum dan menggambarkan beratnya perjuangan rakyat sipil melawan ketidakadilan.
Poster Rebel Ridge (Sumber: Foto: Netflix Media Center/Poster Rebel Ridge (2024))
Ayo Biz 21 Okt 2025, 16:55 WIB

Menanam Cuan Tanpa Riba: Jalan Panjang Investasi Syariah di Tengah Dinamika Pasar Modern

Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil.
Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 16:02 WIB

Investasi Bangsa dalam Pembentukan Karakter dan SDM Unggul

Kemendikdasmen telah mengimplementasikan berbagai program yang dianggap penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
Kemendikdasmen telah mengimplementasikan berbagai program yang dianggap penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. (Sumber: Unsplash/Ed Us)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 15:39 WIB

Bandung Mengayuh Peluang, dari Gaya Hidup Sehat Menuju Bisnis Berkelanjutan

Tren bersepeda di Bandung menunjukkan pergeseran pola pikir masyarakat terhadap mobilitas dan gaya hidup hingga mencatatkan partisipasi yang terus meningkat.
Tren bersepeda di Bandung menunjukkan pergeseran pola pikir masyarakat terhadap mobilitas dan gaya hidup hingga mencatatkan partisipasi yang terus meningkat. (Sumber: dok. Humas Setda Kota Bandung)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 15:09 WIB

Indonesia dan Premanisme, Saat Taraf Hidup Meningkat maka Tekananan akan Datang

Premanisme di Indonesia memang sudah ada jauh sebelum merdeka.
Ilustrasi Aksi Premanisme di Pasar. (Sumber: Gambar oleh AI)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 14:40 WIB

Mari Membenahi Kota Bandung

Catatan Ringan atas Pengumuman 10 Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan 2025.
Tidak masuknya Kota Bandung ke dalam 10 Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan Tahun 2025 tidak mengherankan apabila keadaan kota masih seperti yang penulis uraikan di atas. (Sumber: Pexels/RESA GUMILAR)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 13:23 WIB

Wajah Baru dan Nostalgia, Mengulas Film Rangga dan Cinta

Film yang sedang menjadi perbincangan hangat dan trending di media sosial.
(Sumber: Sumber Foto: instagram @filmranggacinta)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 11:55 WIB

Dari 2 Siluman sampai Sekarang, Perkembangan Film Horror di Indonesia

Apakah kamu tahu bagaimana perkembangan film horror di Indonesia? Mari menelisik sejarah.
Berbagai Genre Film Horror Indonesia. (Sumber: Kolase Poster Film)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 10:02 WIB

Relevansi Tingkat Pengangguran, Pola Konsumsi, Limbah Makanan, dan Krisis Iklim

Di tengah fakta Jawa Barat yang masuk sebagai kategori provinsi termiskin di Indonesia.
Fakta Jawa Barat sebagai provinsi termiskin ke dua justru berbanding terbalik dengan pola konsumsi yang tinggi yang menghasilkan limbah terbanyak kedua setelah limbah styrofoam. (Sumber: Freepik)
Beranda 21 Okt 2025, 09:15 WIB

Lembur Jurig Kiaracondong: Rumah Hantu dalam Gang, Penggerak Kreativitas dan Kemandirian Ekonomi Warga

Dari wisata malam ke kemandirian ekonomi warga. Itu yang kami rencanakan. Meski masih skala kecil, Lembur Jurig telah menjadi buah bibir di karang taruna lain.
Karang Taruna di RW 5 Sukapura, Kecamatan Kiaracondong menggelar Lembur Jurig setiap sabtu malam yang diminati ratusan pengunjung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 08:58 WIB

Menyelamatkan Kebosanan Beragama dari Para Penganutnya

Agama mengubah dunia dengan cara yang sangat manusiawi, lewat cerita, kebersamaan, simbol, dan upacara.
Agama mengubah dunia dengan cara yang sangat manusiawi, lewat cerita, kebersamaan, simbol, dan upacara. (Sumber: Pexels/Muhammed Zahid Bulut)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 07:13 WIB

Ironi Kota Inovasi: Bandung Raya Tereliminasi dari 10 Besar Kabupaten Kota Berkelanjutan 2025

Refleksi analitis atas pengumuman UI GreenCityMetric 2025 dan relevansinya bagi Bandung Raya
Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Pexels/Matafanaku)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 20:21 WIB

Gowes di Kota Kembang, Sepeda Menjadi Simbol Gaya Hidup Sehat dan Peluang Bisnis Berkelanjutan

Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat.
Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 19:46 WIB

Semangat Berkarya sebagai Anak Muda

Berkarya adalah bagian dari perjalanan hidup manusia untuk mengekspresikan dirinya.
Ilustrasi anak muda yang semangat berkarya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 18:39 WIB

Pentingkah Green City Metric bagi Clean Government?

UI Green City Metric adalah pemeringkatan oleh Universitas Indonesia yang menilai keberlanjutan kota/kabupaten di Indonesia.
Masjid Al-Jabar di Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Andry Sasongko)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 17:26 WIB

Pariwisata Berbasis Media Sosial, Gen Z sebagai Penentu Tren dan Narasi Wisata

Gen Z menawarkan pendekatan baru dalam menikmati perjalanan. Tak sekadar melancong, tapi juga membangun identitas digital melalui setiap langkah kaki dan jepretan kamera.
Gen Z menawarkan pendekatan baru dalam menikmati perjalanan. Tak sekadar melancong, tapi juga membangun identitas digital melalui setiap langkah kaki dan jepretan kamera. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 15:52 WIB

Gerakan Komunitas Ibu Profesional, Ketika Permainan Menyatukan Keluarga dan Menghidupkan Ketahanan Sosial

Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama.
Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama. (Sumber: Ist)