Gaya Komunikasi Teknokrat

Encep Dulwahab
Ditulis oleh Encep Dulwahab diterbitkan Kamis 30 Okt 2025, 15:43 WIB
Purbaya sebagai seorang figur dan representasi pemerintah, gaya komunikasi menjadi bagian yang tidak kalah pentingnya, dan selalu menjadi sorotan. (Sumber: inp.polri.go.id)

Purbaya sebagai seorang figur dan representasi pemerintah, gaya komunikasi menjadi bagian yang tidak kalah pentingnya, dan selalu menjadi sorotan. (Sumber: inp.polri.go.id)

Ada nuansa baru di tubuh kabinet Prabowo setelah Purbaya masuk. Sejak dilantik menggantikan Sri Mulyani, Purbaya langsung membuat gebrakan-gebrakan dalam rangka meningkatkan perekonomian Indonesia. Salah satu yang konsisten, setidaknya pasca dilantik sampai sekarang, yaitu gaya komunikasinya yang menurut budaya timur adalah gaya komunikasi yang arogan. Tidak sedikit juga publik menilainya gaya komunikasi koboi. 

Gaya komunikasi yang unik sekaligus membuat pejabat publik lainnya gerah. Sudah mulai ada yang gelisah, ketar ketir, dan bisa jadi ada yang merasa terganggu dengan pesan-pesan kerasnya yang membuat orang lain yang tadinya aman nyaman, menjadi kepanasan untuk memutar strategi membuat anti komunikasi menteri keuangan. 

Purbaya sebagai seorang figur dan representasi pemerintah, gaya komunikasi menjadi bagian yang tidak kalah pentingnya, dan selalu menjadi sorotan. Selain menjadi contoh dan referensi publik, pesan-pesan dari Purbaya di beberapa moment bahkan di beberapa podcast, menjadi bukti yang sewaktu-waktu ditagih konsistensi dan kebenaran dari gagasannya urusan masalah perekonomian. Dengan lantang dan keyakinan tingkat tinggi, ditopang dengan pesan non verbal yang penuh percaya diri, kalau dia  diluar batas normal. 

Komunikasi dalam pemerintahan sejatinya dipakai untuk saling mendukung dalam mensukseskan program atau kebijakan pemerintah untuk publik. Komunikasi untuk mempererat integritas, bukan komunikasi politik untuk bermanuver dengan saling sindir, mengumbar kejelekan atau keburukan lembaga lain, dengan niatan ingin menjatuhkan lembaga bersangkutan di depan publik. 

Persaingan dan kompetisi antar pejabat atau antar lembaga harus ada, agar terjadi motivasi dalam bekerja sehingga terjadi peningkatan kualitas kinerja, namun tetap harus menjaga kondusifitas dan keharmonisan antar lembaga. Persaingan tetap sportif dan sehat. Berlomba-lomba dalam kebaikan antar lembaga maupun pejabat publik harus dilakukan, tanpa harus ingin nampak lebih bagus dihadapan publik dibandingkan dengan lembaga atau pejabat lain, sehingga mendapat penilaian kinerja bagus dari publik, namun di balik itu tidak baik-baik saja. Apalagi ini lembaga dan pejabat pemerintah yang sama-sama bekerja untuk masyarakat di bawah satu komando presiden. 

Sebagaimana yang terjadi baru-baru ini, antara menteri keuangan dengan  beberapa pejabat publik pusat ataupun daerah, yang seharusnya melakukan komunikasi yang tidak hanya efektif, tetapi juga berlandaskan pada prinsip komunikasi saling memperkuat satu sama lain, sehingga bisa mencegah konflik kebijakan antar lembaga, dan memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah. Pejabat pemerintah harus bisa menjalankan komunikasi kebijakan dan komunikasi publik. Dua aspek komunikasi yang harus berjalan selaras agar tidak menimbulkan distorsi pesan yang bisa salah dimaknai masyarakat. 

Kehadiran Purbaya telah mengubah budaya komunikasi pemerintah pada publik, yang lebih mengedepankan komunikasi dua arah yang terbuka. Purbaya tidak hanya menyampaikan angka dan kebijakan fiskal dalam konteks yang serius, tetapi mencoba dengan pola komunikasi yang lebih santai, ceplas ceplos, sesekali arogan, bahkan lebih dikesani gaya komunikasi koboi. 

Dampak komunikasi Purbaya untuk saat ini publik lebih optimis akan perbaikan perekonomian Indonesia. Gaya komunikasi Purbaya menurut Stewart (2012) bukan ajang dominasi, melainkan proses kolaboratif membangun makna bersama. Makna bahwa masyarakat Indonesia harus berani mengambil risiko, dan meyakini bahwa ekonomi Indonesia akan bangkit. 

Purbaya sadar betul bahwa isu keuangan sering kali sensitif, terutama ketika menyangkut subsidi, pajak, atau anggaran sosial. Oleh karena itu, Purbaya berupaya menerjemahkan bahasa teknokratik menjadi narasi yang mudah dipahami semua kalangan. Gaya komunikasi Purbaya lambat laun membangun kedekatan emosional antara pemerintah dan warga (Lederach, 2015). Popularitas Purbaya pun kain melonjak, dan ramai-ramai ditanyakan ketertarikannya untuk terjun ke dunia politik. 

Dengan komunikasi yang terbuka, Purbaya beberapa kali mengatakan kalau dirinya jangan ceplas ceplos lagi, karena bagaimana pun ceplas ceplos pejabat publik bisa memicu kesalahpahaman yang berpotensi pada polarisasi di masyarakat. Beberapa momen pun Purbaya sudah dilihat sudah memiliki konflik dengan pejabat atau menteri lainnya, yang beberapa momen pula Purbaya mengklarifikasi. Kondisi seperti ini menyita waktu, energi, dan pikiran. Semoga saja tidak mengganggu konsentrasi Purbaya yang sedang berjuang memulihkan perekonomian negara. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Encep Dulwahab
Dosen Ilmu Komunikasi UIN Bandung
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 30 Okt 2025, 19:42 WIB

Perempuan Pemuka Agama, Kenapa Tidak?

Namun sejarah dan bahkan tradisi suci sendiri, tidak sepenuhnya kering dari figur perempuan suci.
Dalam Islam, Fatimah az-Zahra, putri Nabi, berdiri sebagai teladan kesetiaan, keberanian, dan pengetahuan. (Sumber: Pexels/Mohamed Zarandah)
Beranda 30 Okt 2025, 19:40 WIB

Konservasi Saninten, Benteng Hidup di Bandung Utara

Hilangnya habitat asli spesies ini diperkirakan telah menyebabkan penurunan populasi setidaknya 50% selama tiga generasi terakhir.
Leni Suswati menunjukkan pohon saninten. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 17:33 WIB

Mental Mengemis sebagai Budaya, Bandung dan Jalan Panjang Menuju Kesadaran Sosial

Stigma terhadap pengemis di kota besar seperti Bandung bukan hal baru. Mereka kerap dilabeli sebagai beban sosial, bahkan dianggap menipu publik dengan kedok kemiskinan.
Stigma terhadap pengemis di kota besar seperti Bandung bukan hal baru. Mereka kerap dilabeli sebagai beban sosial, bahkan dianggap menipu publik dengan kedok kemiskinan. (Sumber: Pexels)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 17:24 WIB

Review Non-Spoiler Shutter versi Indonesia: Horor lewat Kamera yang Tidak Biasa

Shutter (2025) adalah sebuah film remake dari film aslinya yang berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), yaitu Shutter (2004).
Shutter (2025) adalah sebuah film remake dari film aslinya yang berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), yaitu Shutter (2004). (Sumber: Falcon)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 16:33 WIB

Sastra dan Prekariat: Ketimpangan antara Nilai Budaya dan Realitas Ekonomi

Kehidupan penulis sastra rentan dengan kondisi prekariat, kaum yang rentan dengan kemiskinan.
Para penulis yang mengabdikan diri pada sastra terjebak dalam kondisi prekariat—kelas sosial yang hidup dalam ketidakpastian ekonomi. (Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 15:56 WIB

Dorong Kolaborasi dan Literasi Finansial, Sosial Media Meetup Bakal Digelar di Bandung

Indonesia Social Media Network (ISMN) yang digagas Ayo Media Network akan menggelar kegiatan ISMN Meetup 2025 di Bandung, pada 2 Desember 2025 mendatang.
Indonesia Social Media Network (ISMN) yang digagas Ayo Media Network akan menggelar kegiatan ISMN Meetup 2025 di Bandung, pada 2 Desember 2025 mendatang. (Sumber: dok. Indonesia Social Media Network (ISMN))
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 15:43 WIB

Gaya Komunikasi Teknokrat

Komunikasi dalam pemerintahan sejatinya dipakai untuk saling mendukung dalam mensukseskan program atau kebijakan pemerintah untuk publik.
Purbaya sebagai seorang figur dan representasi pemerintah, gaya komunikasi menjadi bagian yang tidak kalah pentingnya, dan selalu menjadi sorotan. (Sumber: inp.polri.go.id)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 15:13 WIB

Sarkanjut, Cekungan Berair yang Tersebar Luas

Toponimi Sarkanjut, gabungan dari kata sar dan kanjut, secara arti kata, sarkanjut adalah kantong yang banyak tersebar di kawasan itu.
Citra satelit Situ Sarkanjut, di Tambaksari, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Jelajah 30 Okt 2025, 14:42 WIB

Sejarah Stadion Sidolig, Saksi Bisu Perjuangan Sepak Bola Bandung

Sidolig dulunya simbol diskriminasi di Hindia Belanda, kini jadi saksi lahirnya legenda-legenda Persib Bandung.
Pertandingan antara SIDOLIG dengan de Militaire Gymnastiek- en Sportschool. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 14:41 WIB

Penguatan Fondasi Numerasi melalui Kelas Berhitung Sederhana

Numerasi merupakan kemampuan dasar yang menjadi fondasi penting bagi anak-anak dalam memahami berbagai aspek perhitungan di kehidupan.
Kelas mengitung sederhana di padepokan kirik nguyuh(11/10/2025)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 14:36 WIB

Kemacetan Bandung Bukan Sekadar Lalu Lintas, Ini Soal Kesadaran Kolektif

Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 13:15 WIB

Inspirasi dari Kampung Nyalindung, Petani Inovatif yang Mengubah Desa

Seorang petani biasa yang mengubah desanya daei sektor pertanian.
Petani Biasa yang mengubah desa dari sektor pertanian, Ahmad Suryana asal kampung nyalindung. (Foto: fikri syahrul mubarok/Sumber: Dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 11:11 WIB

Nongrong Estetik Tanpa Khawatir Kantong Jebol

Mau nongkrong santai, nugas bareng, atau sekadar hunting foto estetik, semua bisa kamu lakuin di sini tanpa takut kantong jebol!
 (Sumber: Akun Instagram @hangout Oi_)
Beranda 30 Okt 2025, 09:50 WIB

Ulin Barong Sekeloa, Tarian Tua yang Hidup Kembali di Tangan Generasi Z Bandung

Ia menyesalkan bahwa dulu, banyak kegiatan kesenian tidak terekam dengan baik. Kini, dokumentasi menjadi prioritas agar generasi mendatang punya jejak untuk dipelajari.
Seni Ulin Barong kesenian khas Sekeloa Kelurahan Lebakgede yang usianya sudah lebih dari satu abad. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 09:20 WIB

Belajar di Era Digital: Media, Sahabat Baru ASN

Di era digital, belajar tidak bisa lepas dari peran media.
Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: dinkominfo.demakkab.go.id)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 07:04 WIB

Bukan Sekedar Tren 'Clean Eating' Bentuk Tanggung Jawab terhadap Bumi

Clean eating tidak hanya sekedar upaya dalam menjaga tubuh tetap sehat melainkan bisa menjadi upaya menjaga bumi.
Siapa sangka Clean Eating adalah langkah paling kecil dan sederhana untuk menjaga bumi (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 29 Okt 2025, 20:38 WIB

Sunyi yang Tak Pernah Sepi, Rumah Cemara dan Luka yang Dirawat Diam-diam

Datang tanpa suara, menyusup pelan ke dalam tubuh, lalu menetap. HIV bukan penyakit yang berteriak. Ia diam, menyembunyikan diri di balik senyum, rutinitas, dan pakaian bersih.
Datang tanpa suara, Menyusup pelan ke dalam tubuh, lalu menetap. HIV bukan penyakit yang berteriak. Ia diam, menyembunyikan diri di balik senyum, rutinitas, dan pakaian bersih.
Ayo Netizen 29 Okt 2025, 20:24 WIB

Mengenal Sel Super Maximum Security (SMS) yang Ditempati Artis Ammar Zoni di Nusakambangan

Kali ini bukan terkait terorisme, tetapi menyangkut Ammar Zoni yang baru saja menjadi penghuni baru Lapas Nusakambangan.
Ammar Zoni. (Sumber: PMJ News)
Ayo Biz 29 Okt 2025, 18:40 WIB

Bandung, Kota Bakmi Baru? Menakar Potensi Pasar Kuliner Lewat Festival Tematik

Bandung, dengan populasi lebih dari 2,5 juta jiwa dan tingkat kunjungan wisata yang tinggi, menjadi lahan subur bagi pertumbuhan bisnis kuliner berbasis mie.
Bandung, dengan populasi lebih dari 2,5 juta jiwa dan tingkat kunjungan wisata yang tinggi, menjadi lahan subur bagi pertumbuhan bisnis kuliner berbasis mie. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 29 Okt 2025, 18:03 WIB

Yang Dilakukan Ratu Belanda Saat KAA Dihelat di Bandung

Sejarah mencatat ketika suasana Bandung memanas dengan pekik kemerdekaan dalam Konferensi Asia-Afrika, Ratu Juliana leih memlih utuk terhanyut dalam suasana dingin ala Eropa, sedingin sikapnya terhada
Ratu Juliana (kiri) berfoto di Paleis Soestdijk saat ultah ke-46. (Sumber: Het Nieuewesblad van Het Zuiden 2 Mei 1955)