Selasar Sunaryo Art Space, Permata Seni yang Memikat Hati Wisatawan di Bandung

Putri Aulia
Ditulis oleh Putri Aulia diterbitkan Rabu 19 Nov 2025, 08:53 WIB
Pengunjung berdiskusi tentang makna sebuah karya seni di Selasar Sunaryo Art Space, Bandung. Interaksi antara pengunjung dan karya seni menciptakan pengalaman wisata yang mendalam dan tak terlupakan. Bandung(02/11/25) (Sumber: Putri Aulia)

Pengunjung berdiskusi tentang makna sebuah karya seni di Selasar Sunaryo Art Space, Bandung. Interaksi antara pengunjung dan karya seni menciptakan pengalaman wisata yang mendalam dan tak terlupakan. Bandung(02/11/25) (Sumber: Putri Aulia)

Di tengah gemerlap dan hiruk pikuk Kota Bandung, tersembunyi sebuah oase seni yang menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para pelancong dan pecinta keindahan. Selasar Sunaryo Art Space (SSAS), sebuah galeri seni yang telah lama menjadi ikon kota ini, kini hadir dengan wajah baru yang semakin memikat.

Dengan beragam pameran yang menggugah jiwa, instalasi yang memukau, dan atmosfer yang menenangkan, SSAS menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi mereka yang mencari inspirasi dan kedamaian yang berada di Jl. Bukit Pakar Timur No.100, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Senin (02/11/2025)

Selasar Sunaryo Art Space bukan sekadar sebuah galeri seni biasa. Tempat ini adalah ruang perjumpaan antara karya seni, seniman, dan masyarakat. Lebih dari sekadar memamerkan karya, SSAS adalah wadah bagi dialog kreatif, pertukaran ide, dan apresiasi terhadap keindahan. Semangat ini tercermin dalam setiap program dan pameran yang diselenggarakan, menjadikannya pusat kegiatan seni yang dinamis dan relevan.

Heru Hikayat, seorang kurator seni yang memiliki pemahaman mendalam tentang dunia seni rupa.

"Seni adalah tentang bagaimana kita memaknai sebuah karya. Di Selasar Sunaryo Art Space, kami mengajak pengunjung untuk terlibat secara emosional dengan karya seni. Kami ingin mereka menemukan interpretasi personal dan merasakan koneksi yang mendalam dengan setiap goresan, warna, dan bentuk yang ada," ujarnya.

"Kami percaya bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyentuh hati, membangkitkan emosi, dan menginspirasi perubahan dalam diri kita," tambahnya.

Artrysha, pengunjung dengan antusias berbagi pengalamannya menceritakan bagaimana ia benar- benar kagum dengan pameran SSAS

“Saya benar-benar terpesona dengan suasana di Selasar Sunaryo Art Space. Pamerannya sangat beragam dan memberikan inspirasi baru bagi saya. Tempatnya juga sangat nyaman untuk bersantai sambil menikmati karya seni. Saya merasa seperti menemukan surga kecil di tengah kota yang sibuk ini," ujarnya.

Pameran ini bukan hanya sekadar menampilkan karya-karya indah, melainkan juga mengisahkan tentang keteguhan, kreativitas, dan semangat juang dalam menghadapi keterbatasan. Wagiono Sunarto, seorang seniman yang berkarya dengan satu jari akibat penyakit polio yang dideritanya, telah membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk menciptakan karya seni yang luar biasa.

Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) terbuka untuk umum, pengunjung dapat memilih jenis tiket masuk, di mana tiket Single Entry dijual seharga Rp25.000 per orang, sedangkan tiket Umum dibanderol Rp45.000 per orang. Dengan membeli tiket Umum, pengunjung dapat mengelilingi tiga ruang seni utama dan menikmati berbagai pameran serta instalasi yang memukau.

Dengan kombinasi yang unik antara pameran seni yang beragam, instalasi yang memukau, atmosfer yang menenangkan, dan kisah-kisah inspiratif, Selasar Sunaryo Art Space adalah destinasi wisata buatan yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memperkaya jiwa.

Tempat ini adalah bukti bahwa seni dapat menjadi jembatan yang menghubungkan kita dengan emosi, memori, dan aspirasi bersama. Jadi, jika Anda mencari pengalaman wisata yang berbeda dan bermakna di Bandung, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Selasar Sunaryo Art Space. Biarkan diri Anda terinspirasi, terpesona, dan terhubung dengan keindahan seni yang abadi. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Putri Aulia
Tentang Putri Aulia
Mahasiswa Public Relations, Telkom University.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:00 WIB

Damri dan Wisata Oase Kaum Marjinal di Dalamnya

DAMRI menjadi salah satu transportasi yang menjadi pilihan bagi masyarakat khususnya di Kota Bandung.
Ilustrasi yang menggambarkan suasana dalam bus DAMRI (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 15:52 WIB

Dari Nongkrong di Warung Jadi Komunitas Vespa Solid di Kota Bandung

Komunitas WK Scoot lahir dari tongkrongan anak SMP pada 2021 dan kini berisi 25 anggota.
WK Scoot Bandung terlihat berjejer rapi di Jalan Taman Citarum saat melakukan Sunday Morning Ride, Jumat (27/10/2024). (Sumber: Instagram | Foto: Arlo Aulia)