Membaca sambil Menikmati Makanan Khas Toko Buku Pelagia

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Rabu 04 Jun 2025, 20:22 WIB
Menu makanan Toko Pelagia, Kamis, 29 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Menu makanan Toko Pelagia, Kamis, 29 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Bandung lagi dan lagi tidak pernah kehilangan kreatifitasnya. Selalu ada tempat unik, seperti Toko Buku Pelagia, dan banyak cafe bermunculan dengan konsep minimalis dan kekinian.

Menariknya beberapa cafe tersebut tidak hanya menyediakan makanan dan minuman tapi juga ruang berkumpul, ruang diskusi dan ruang bagi para pecinta buku. Berjamurnya cafe dengan konsep ini diharapkan bisa selaras dengan meningkatkanya minat literasi membaca buku untuk seluruh kalangan.

Dulu perpustakaan dalam ingatan hanya sebuah ruangan dengan rak kayu yang dipenuhi buku, sepi juga tidak begitu diminati oleh kalangan pelajar. Namun hari ini pengusaha kreatif mengubah stigma itu.

Kini perpustakaan menjelma menjadi tempat yang cozy, instagramable, estetik dan digemari banyak kalangan muda. Meski hanya datang untuk berfoto saja tapi ini sudah sebuah kemajuan karena adanya rasa interest terhadap sebuah perpustakaan.

Suasana Bangunan di Depan Toko Buku Pelagia (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Suasana Bangunan di Depan Toko Buku Pelagia (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Tepat di sebrang Rs. Santosa Kebon Jati ada gang cukup besar yang terkadang dilalui oleh angkutan umum jurusan Cisitu--Tegalega. Siapa sangka deretan bangunan khas tempo dulu terdapat sebuah cafe atau yang biasa dikenal dengan Toko Buku Pelagia. Posisi toko ini berada di sebelah kiri jalan.

Tepatnya berada di Luxor Permai, Jl. Kebon Jati B No.Kav, 12A, Kb. Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung. Lokasi bangunan berada di atas jalan sehingga pengunjung perlu menaiki beberapa anak tangga. Terdapat beberapa kursi dan meja yang terpasang di teras tentu sangat cocok bagi pengunjung yang tidak mau melepas alas kakinya. Sedangkan untuk area indoor pengunjung diwajibkan membuka alas kaki dan menyimpan pada tempat yang sudah disediakan.

Begitu masuk pengunjung disuguhkan dengan rak buku dan beberapa kursi serta meja yang berada dekat dengan area kasir. Sementara tepat disebelahnya lebih banyak lagi buku yang berjejer dengan beberapa rak buku.

Bagi pengunjung yang lebih nyaman membaca buku sambil bersandar ke kursi bantal di sini pun tersedia. Buku yang berada di toko pelagia bisa dibaca secara gratis dengan catatan buku sudah tidak terbungkus plastik. Sementara yang masih terbungkus rapi bisa dibeli dengan melihat banderol yang tertera atau bisa konfirmasi langsung ke bagian kasir.

Ruangan Membaca Toko Buku Pelagia (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ruangan Membaca Toko Buku Pelagia (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Tempat satu ini cocok bagi pengunjung yang ingin WFC (Work Form Cafe) selain tempatnya tenang disini juga terdapat akses Wifi tapi tetap pastikan menggunakannya dengan bijak. Kurang lengkap jika sudah membaca buku tidak ditemani oleh hidangan yang di jual di toko ini. Tahu cabe garam, nasi goreng pela juga lychee tea hanya menghabiskan 68 K. Sambil menunggu makanan pengunjung bisa sambil mencari buku yang cocok untuk dibaca.

Pelayanan di toko ini sangat ramah dan memuaskan , hal ini terbukti ketika salah satu karyawan konfirmasi perihal stock makanan yang kosong. Nasi goreng pela yang diganti dengan nasi ikan tongkol tidak masalah karena rasanya pun enak. Tekstur nasi yang sedikit lembek tapi lembut saat dikunyah berpadu dengan gurih pedas dari ikan tongkol sambal matah.

Menariknya rasa bawang dari sambal tidak mengeluarkan bau dan menyisarakan rasa yang pekat di lidah. Tahu cabe garam juga menjadi opsi yang pas untuk dipesan meski sedikit membuat kegaduhan hidung pengunjung lain karena aroma cabenya yang menyengat. Satu gelas lychee tea yang segar bisa di refil dengan stock air putih yang disediakan toko secara gratis tepat di meja kasir. Sajian terakhir sebagai penutup sekaligus teman saat membaca.

Baca Juga: Laki-Laki, Pancingan, dan Stigma Pengangguran

Berdasarkan informasi yang penulis dapat dalam halaman instagram @tb.pelagia sering mengadakan beberapa event yang menarik untuk diikuti. Kawan diskusi, membaca buku bersama, menulis bersama dan beberapa kegiatan menarik lainnya.

Toko ini buka pada hari Selasa--Minggu dari jam 09:00- 21:00 dan libur pada hari senin. Berhubung toko ini dekat dengan kawasan Stasiun Bandung tentu ini sangat direkomendasikan bagi pengunjung dari luar kota untuk sejenak menepi dan menikmati vibes toko ini. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 25 Jul 2025, 09:53 WIB

Mencicipi Rasa Otentik dari Palembang Lewat Pempek Ananda

Meski banyak penjual pempek di Bandung, tidak semua mampu menghadirkan rasa otentik khas Palembang. Hal inilah yang mendorong Herliyanti untuk menghadirkan Pempek Ananda.
Herliyanti, Owner Pempek Ananda (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 25 Jul 2025, 08:15 WIB

Pembuktian Bojan Hodak yang Sesungguhnya

Bojan Hodak adalah pelatih asing pertama yang memberikan gelar liga bagi Persib Bandung.
Bojan Hodak, Pelatih Persib. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 24 Jul 2025, 18:22 WIB

Non Kitchen & Coffee: Kisah Avriel Meracik Mimpi di Tengah Budaya Nongkrong Milenial Bandung

Nama “Non” diambil dari panggilan kecil Avriel dalam keluarganya, sebuah sentuhan personal yang menjelma menjadi identitas bisnis.
Non Kitchen & Coffee tampil beda lewat desain interior klasik-modern dan fasilitas karaoke yang terbuka untuk pengunjung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 24 Jul 2025, 16:51 WIB

Nggak Kalah dari Produk Luar, 3 Brand Hodie Lokal Ini Tawarkan Kualitas Bahan Terbaik

Hodie bisa menjadi item fashion yang sangat penting dan lekat dengan identitas seseorang. Apalagi anak muda saat ini kerap mengenakan hodie untuk kegiatan-kegiatan tertentu.
Contoh Hodie (Foto: Freepik)
Beranda 24 Jul 2025, 15:33 WIB

Bandung Peringkat 1 Kota Termacet di Indonesia, Ini Penjelasan TomTom dan Rencana Farhan Mengurainya

Ralf menyebutkan kebijakan seperti tarif parkir yang lebih tinggi di pusat kota, pembatasan kendaraan di jam sibuk, atau pemberian insentif bagi pengguna transportasi umum adalah sejumlah solusinya.
Kemacetan di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Rabu 31 Juli 2024. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al- Faritsi)
Ayo Jelajah 24 Jul 2025, 15:12 WIB

Hikayat Java Preanger, Warisan Kopi Harum dari Lereng Priangan

Dari VOC hingga panggung dunia, Java Preanger adalah kopi Arabika legendaris dari Priangan dengan aroma fruity, floral, dan sejarah yang mendalam.
Ilustrasi proses pengolaha kopi Jawa Barat. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 24 Jul 2025, 15:01 WIB

Kemunafikan Struktural di Balik Menurunnya Angka Pernikahan

Angka pernikahan di Indonesia menurun, sedangkan praktik kohabitasi meningkat.
Angka pernikahan di Indonesia menurun, sedangkan praktik kohabitasi meningkat. (Sumber: Pexels/Arbiansyah Sulud)
Ayo Biz 24 Jul 2025, 14:29 WIB

Dari Kamera ke Komitmen, Perjalanan Riky Membangun KEE sebagai Brand Lokal Pelindung Kreativitas

KEE muncul sebagai solusi jujur dari lapangan, yang dirancang bukan hanya untuk menyimpan alat, tetapi untuk menjaga cerita di baliknya.
Di balik brand lokal KEE ini berdiri Riky Santoso, seorang fotografer yang sudah mengenal dunia lensa sejak masa sekolah. (Sumber: instagram.com/kee.id)
Ayo Netizen 24 Jul 2025, 14:01 WIB

Maung Sélang Sudah Tak Dikenali Lagi, tapi Abadi dalam Toponimi

Para sepuh di beberapa daerah di Jawa Barat Selatan sudah tidak mengenali lagi maung sélang.
Citra satelit Lembur Cisélang di Desa Jati, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. (Sumber: Google maps)
Ayo Netizen 24 Jul 2025, 13:08 WIB

Dedi Mulyadi vs M. Farhan: Larangan Study Tour, Pendidikan, dan Ekonomi Daerah

Dua kepala daerah, dua arah kebijakan. Dedi Mulyadi melarang study tour, Farhan memberi ruang terbuka.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Walkot Bandung M. Farhan. (Sumber: Humas Kota Bandung dan Kabupaten Bogor)
Ayo Jelajah 24 Jul 2025, 12:17 WIB

Kisah Susu Hangat Bandung, dari Suguhan Para Priyayi ke Pecinta Lesehan

Susu hangat Bandung bukan tren baru. Ia punya akar sejarah dari kolonial Belanda yang menjalar ke budaya lokal.
Peternak Belanda sedang memerah susu sapi di Lembang tahun 1910-an. (Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections)
Ayo Biz 24 Jul 2025, 12:00 WIB

Menjajal Kuotie Jalan Nanas yang Memang Enak, Bukan Hanya Menang Viral

Siapa sangka dari sebuah gerobak sederhana di Jalan Nanas, Bandung, tersaji camilan gurih yang sanggup menarik perhatian. Kuotie khas ini sempat viral di media sosial
Kuotie Jalan Nanas (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 24 Jul 2025, 10:39 WIB

Bukan Sekedar Kuliner Khas Palembang, Pempek Cides Sajikan Tekstur Lembut yang Tak Terlupakan

Ada kuliner nikmat dari Kota Cimahi, yaitu Pempek Cides. Dibuat oleh Citra Desembra, sajian khas Palembang ini berhasil mencuri perhatian berkat rasa gurihnya yang khas dan teksturnya yang lembut
Pempek Cides dari Cimahi (Foto: Ist)
Ayo Netizen 24 Jul 2025, 09:43 WIB

Suara Aktivis Diancam Perisakan Digital, Perlindungan Jangan Tunggu Berdiri Lembaganya!

Walau lembaga amanat UU Perlindungan Data Pribadi belum eksis, regulasi eksisting tetap bisa dioptimalkan untuk lindungi aktivis.
Neni Nurhayati, Direktur Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia. (Sumber: Dok. DEEP Indonesia)
Ayo Netizen 24 Jul 2025, 08:29 WIB

Merangsang Kreativitas, Merayakan Kertas

Sungguh menyenangkan menyaksikan anak-anak bebas mengekspresikan kreativitasnya.
Sejumlah siswa SD Cirendeu saat bermain permainan tradisional, seperti egrang, bakiak batok, bedil jepret dan perepet jengkol. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 23 Jul 2025, 19:57 WIB

Kisah dr. Ade Sari Nauli Sitorus dalam Merawat Harapan Lewat Bedah Plastik

Perjalanan dr. Ade menuju dunia bedah plastik dimulai dari sebuah pengalaman emosional dalam kegiatan bakti sosial di daerah Karawang.
Perjalanan dr. Ade menuju dunia bedah plastik dimulai dari sebuah pengalaman emosional dalam kegiatan bakti sosial di daerah Karawang. (Sumber: Ist)
Ayo Biz 23 Jul 2025, 19:14 WIB

Dari PHK ke Pasar Global, Perjalanan Inspiratif Keripik Tempe Kahla

Di balik setiap camilan garing dan gurih Keripik Tempe Kahla, ada cerita tentang jatuh-bangun, tekad, dan cinta dua insan yang menolak takdir untuk menyerah.
Handry Wahyudi dan Vivi Hervianty, pemilik produk UMKM Keripik Tempe Kahla. (Sumber: Instagram @keripiktempekahla)
Ayo Jelajah 23 Jul 2025, 17:25 WIB

Sejarah Pecinan di Bandung Bukan Hanya Kawasan, Tapi Simbol Penindasan Zaman Belanda

Komunitas Tionghoa di Bandung dibatasi lewat peraturan kolonial yang menyasar ruang, ekonomi, hingga budaya.
Susasana kawasan Pecinan zaman Belanda, kemungkinan di Bandung. (Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections)
Ayo Jelajah 23 Jul 2025, 17:10 WIB

Hikayat Pembunuhan Subang yang Bikin Geger, Baru Terungkap Setelah 2 Tahun

Kasus ibu dan anak di Subang jadi misteri kelam yang baru terkuak dua tahun kemudian, saat keponakan korban menyerahkan diri.
Olah TKP kasus pembunuhan Subang. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 23 Jul 2025, 13:42 WIB

Cara Unik Persib Perkenalkan Pemain Baru! Real Madrid, MU, dan Liverpool pun Gak Kepikiran

Bila kita perhatikan, cara-cara unik Persib dalam memperkenalkan para pemain barunya belum pernah dilakukan oleh klub-klub elit di belahan dunia manapun.
Persib umumkan rekrut Al Hamra Hehanussa (Sumber: AyoPersib | Foto: Arif Rahman)