Morning Glory: Kisah Seorang Fotografer yang Jatuh Cinta dan Berjuang untuk Kopi Nusantara

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 28 Mei 2025, 15:05 WIB
Natanael membangun bisnis Morning Glory Coffee Shop, sebuah kedai yang lahir dari kegelisahannya terhadap kualitas kopi olahan yang ia temui di Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Natanael membangun bisnis Morning Glory Coffee Shop, sebuah kedai yang lahir dari kegelisahannya terhadap kualitas kopi olahan yang ia temui di Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Natanael Charis tak pernah menyangka bahwa kopi, yang selama bertahun-tahun menjadi teman setianya di Eropa, justru memberinya pengalaman pahit saat kembali ke tanah air.

Setiap tegukan kopi olahan Indonesia selalu berujung sakit perut, hal yang tak pernah dialaminya meski menikmati tiga hingga empat cangkir kopi sehari di Eropa. Baginya, ada sesuatu yang janggal dan rasa penasaran itu tak bisa ia biarkan begitu saja.

Sebagai seorang fotografer yang banyak menghabiskan waktu di luar negeri, Natanael terbiasa dengan aroma dan cita rasa kopi yang menemaninya bekerja.

Saat kembali ke Indonesia, ia mendapati bahwa kopi yang diminumnya di sini seharusnya tak jauh berbeda dari yang ia temui di Eropa bahkan sama-sama menggunakan biji kopi Nusantara seperti Toraja dan Sumatera.

"Jadi ide awalnya itu karena rasa penasaran. Apa sih yang salah dengan kopi di Indonesia ini?" ungkap Natanael saat ditemui Ayobandung di salah satu kedainya.

Rasa ingin tahu itu membawa Natanael lebih dalam ke dunia kopi. Ia pun memutuskan untuk mengikuti kursus barista di Eropa, untuk menggali lebih jauh tentang proses olahan kopi dan rahasia di balik perbedaan cita rasanya. Hingga akhirnya, ia menemukan jawabannya.

"Rupanya asal sakit perut yang selalu saya rasakan pas minum kopi itu, karena saya enggak kuat minum robusta," akunya.

Namun, temuan itu bukan akhir dari kisahnya. Bukannya menjauhi dunia kopi, Natanael justru semakin jatuh cinta dengan kopi. Ia juga bertekad untuk menyelesaikan masalah ini, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk dunia kopi Indonesia.

Alhasil pada tahun 2006, Natanael membangun bisnis Morning Glory Coffee Shop, sebuah kedai yang lahir dari kegelisahannya terhadap kualitas kopi olahan yang ia temui di Indonesia.

Namun, usaha Natanael ini tak berjalan mulus begitu saja. Pasokan biji kopi berkualitas kala itu masih sulit didapat. Para petani kopi dulu belum mendapatkan edukasi yang cukup tentang cara menanam dan mengolah biji kopi dengan baik.

"Kadang kalau saya yang ngajarin, malah saya yang jadinya kena komplain," kenang Natanael.

Namun, ia tidak menyerah. Ia menyadari bahwa perubahan besar membutuhkan fondasi yang kuat dan itu harus dimulai dari sumbernya. Maka, pada tahun 2008, Natanael menginisiasi workshop untuk para petani kopi, terutama di daerah Jawa Barat, agar mereka dapat memahami cara memproduksi kopi berkualitas tinggi.

Tak perlu waktu lama hingga usaha kerasnya membuahkan hasil. Tahun 2009 menjadi titik balik ketika kopi hasil petani binaannya berhasil dibawa ke Australia untuk pertama kalinya.

Namun, tantangan berikutnya tak kalah berat. Banyak pembeli internasional yang ingin mendapatkan kopi dengan harga sangat rendah, terkadang tak sepadan dengan kerja keras petani.

Natanael tak tinggal diam. Demi membantu pemasaran kopi para petani, Morning Glory dikembangkan dengan konsep franchise, sehingga tak hanya menjadi kedai kopi biasa, tetapi juga menjadi jembatan bagi petani untuk menjual hasil panen mereka dengan harga yang lebih layak.

"Makanya Morning Glory fokus juga kepada petani dan hasil taninya. Bagaimana mengedukasi dan memberi literasi agar para petani ini bisa menghasilkan kopi terbaik yang nanti berpengaruh ke harga jual kopi mereka," jelasnya.

Sejak tahun 2008, Natanael tak pernah berhenti mengembangkan ekosistem kopi yang lebih baik. Setiap tahunnya, ia mendampingi berbagai kelompok tani, mengedukasi mereka tentang metode terbaik dalam menanam dan mengolah biji kopi.

Dari Pangalengan, Kabupaten Bandung, hingga kaki Gunung Papandayan, Cikajang, Garut. Dari petani kopi di Sumedang, Lembang, Gunung Halu, Kertasari, hingga daerah lainnya, ia terus bergerak.

Natanael pun bangga saat kopi dari Cisanti berhasil dibawa ke outlet internasional mereka di Sydney. Ia menggambarkan rasa kopi Cisanti sebagai sesuatu yang sangat unik.

"Kopi Cisanti itu terasa seperti ubi Cilembu. Manis banget kayak madu, unik," tambahnya.

Setelah berhasil merintis Morning Glory Coffee Shop hingga tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, Natanael pun berharap kolaborasinya dengan para petani kopi akan terus berlanjut.

Baginya, kopi bukan sekadar minuman, melainkan sebuah perjalanan rasa hingga berhasil dalam membangun usaha. Dengan secangkir kopi di tangan, ia terus menatap masa depan. Bukan hanya untuknya, tetapi juga untuk para petani kopi Indonesia yang semakin memiliki ruang dan kesempatan untuk berkembang di pasar global.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Biz 05 Sep 2025, 12:50 WIB

Bakso Jumbo dan Doa Panjang: Perjalanan Kuliner Sumarmi di Kedai Bakso Laman Astaghfirullahaladzim

Tak semua nama warung makan lahir dari strategi branding. Kadang, nama itu muncul dari momen spontan yang kemudian melekat kuat di benak pelanggan.
Seporsi menu bakso di kedai Bakso Laman Astaghfirullahaladzim. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 05 Sep 2025, 09:52 WIB

Eksistensi dan Penggunaan Bahasa Sunda di Kota Bandung

Bahasa Sunda adalah bahasa ibu bagi suku Sunda. Penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari sudah mulai bergeser.
Pertunjukan Wayang Golek sebagai Budaya Sunda (Sumber: Pexels)
Beranda 05 Sep 2025, 07:16 WIB

Mengenal Greenwashing, Muslihat Korporasi yang Mengklaim Ramah dan Peduli Lingkungan

Simbol daun, warna hijau, atau gambar bumi kerap dipakai untuk memperkuat kesan seolah produk tersebut benar-benar berkelanjutan.
Ilustrasi greenwashing.
Ayo Netizen 04 Sep 2025, 20:39 WIB

Modifikasi Camilan Cipuk alias Aci Kerupuk

Cipuk atau aci kerupuk merupakan makanan yang terbuat dari campuran aci(tepung tapioka) dengan kerupuk.
Cipuk (Aci Kerupuk) Mang Adin (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 04 Sep 2025, 17:45 WIB

Demam Koleksi Figur Estetik: Ketika FOMO Menyulut Tren Boneka Desainer di Bandung

Perburuan boneka desainer bukan lagi sekadar hobi koleksi, tapi menjelma jadi gaya hidup yang menggabungkan seni, estetika, dan dorongan psikologis untuk tak ketinggalan tren.
Perburuan boneka desainer bukan lagi sekadar hobi koleksi, tapi menjelma jadi gaya hidup yang menggabungkan seni, estetika, dan dorongan psikologis untuk tak ketinggalan tren. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 04 Sep 2025, 17:36 WIB

Berburu Barang Bekas di Pasar Loak Terbesar di Bandung

Namanya juga Pasar Loak Astana Anyar, ya pasti berada di Jalan Astana Anyar, Kota Bandung.
Pasar Loak Astana Anyar. (Sumber: Ayobandung.com)
Ayo Biz 04 Sep 2025, 16:54 WIB

Warung Sangrai dan Misi Mengangkat Puyuh: Kuliner Lokal yang Tak Lagi Dianggap Sebelah Mata

Ketika banyak pelaku kuliner berlomba menyajikan olahan ayam dan bebek, Warung Sangrai memilih menjadikan burung puyuh sebagai menu utama.
Ketika banyak pelaku kuliner berlomba menyajikan olahan ayam dan bebek, Warung Sangrai memilih menjadikan burung puyuh sebagai menu utama. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 04 Sep 2025, 16:32 WIB

Nilai Kehidupan dan (5 List Rekomendasi) Kulineran di Bandung  

Bicara soal kuliner khas Bandung langsung kebayang segala jenis makanan yang lagi viral.
Es Cendol Elizabeth, kuliner legendaris Bandung sejak 1970-an. (Sumber: Instagram @escendolelizabethofficial)
Ayo Biz 04 Sep 2025, 15:37 WIB

Mamata Craft dan Ondang Dahlia: Merajut Cinta, Merawat Bumi

Mamata Craft, hobi yang tumbuh bersama waktu. Terlahir menjadi sebuah gagasan menjadikan kain sisa sebagai jalan hidup dan kontribusi nyata bagi lingkungan.
Ondang Dahlia, owner Mamata Craft. (Sumber: dok pribadi)
Ayo Netizen 04 Sep 2025, 14:49 WIB

Cuanki, Cari Uang Gak Hanya Modal Janji

Cuanki adalah salah satu kuliner yang populer di Kota Bandung.
Bakso Cuanki Gading (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 04 Sep 2025, 13:04 WIB

Sejarah Bandung, Kota Impian Koloni Eropa yang Dijegal Gubernur Jenderal

Bandung pernah jadi kota impian kolonial, tapi kebijakan tanam paksa kopi menutup Priangan bagi orang asing hingga 1852.
Suasana Bandung tahun 1968. (Sumber: Flickr | Foto: Frank Stamford)
Ayo Biz 04 Sep 2025, 12:03 WIB

Deretan Batagor Legendaris di Bandung yang Tak Ada Duanya

Bicara kuliner Bandung tidak lengkap tanpa menyebut batagor. Olahan bakso tahu goreng ini punya cita rasa khas, gurih, kenyal, dan berpadu sempurna dengan siraman saus kacang.
Batagor Legendaris di Bandung. (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 04 Sep 2025, 11:35 WIB

Bandung, Jaga Indung ‎

Bandung adalah kota yang inklusif. Rumah bersama bak menjaga orangtua, terutama ibu (jaga indung).
Ratusan driver ojek online se Bandung Raya melakukan aksi simpatik bersih-bersih di depan gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu 3 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 04 Sep 2025, 09:35 WIB

Bukan Hanya Gudang Buku, Palasari Juga Punya Sentra Penjualan Bunga Terlengkap di Bandung

Palasari, Kota Bandung, memang dikenal sebagai pusat penjual buku. Namun kawasan ini juga populer dengan deretan toko bunga yang lengkap.
Ilustrasi Bunga di Toko Bunga Palasari. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 04 Sep 2025, 08:45 WIB

Setelah Live TikTok Dibuka, UMKM Terdampak Algoritma Penjualan yang Belum Normal

Penutupan fitur live TikTok akibat aksi demo beberapa waktu lalu dirasakan berat oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya dialami Owner Brand Hijab Safa Gallery, Bagus Susilo
Staf NVSR sedang melakukan Live Streaming produk di platform digital. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 04 Sep 2025, 08:32 WIB

Bandung 15 Menit untuk Kebahagiaan Warga

Jika konsep kota 15 menit mampu diaplikasikan di Kota Bandung, maka ini bakal mengubah wajah Bandung secara mendasar. 
Kemacetan di jembatan layang Pasupati Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 03 Sep 2025, 19:09 WIB

Jadongnisme: Didik Rakyat dengan Pergerakan, Didik Penguasa dengan Perlawanan

Jadongnisme menjadi istilah baru untuk merepresentasikan pemerintah yang bersikap jahat, bodoh, dan sombong.
Kaos yang Digunakan Kaesang Saat Blusukan (Sumber: Instagram | Uncorrupted.store)
Ayo Biz 03 Sep 2025, 18:04 WIB

Perjalanan Inspiratif Ethica dari Benih Mimpi Menjadi Gerakan Fashion Keluarga

Keberhasilan Ethica selama 18 tahun ini karena didukung oleh fundamental bisnis yang kuat dan strategi inovasi yang konsisten.
Keberhasilan Ethica selama 18 tahun ini karena didukung oleh fundamental bisnis yang kuat dan strategi inovasi yang konsisten. (Sumber: dok. Ethica)
Ayo Jelajah 03 Sep 2025, 17:21 WIB

Sejarah Seblak, Kuliner Pedas Legendaris yang jadi Favorit Warga Bandung

Jejak sejarah seblak, kudapan pedas khas Sunda dari kerupuk basi yang kini menjelma makanan kekinian favorit anak muda Bandung.
Ilustrasi seblak, kuliner pedas legendaris dari Jawa Barat.
Ayo Netizen 03 Sep 2025, 17:00 WIB

Bimbo Tak Sekadar Grup Musik, tapi Ikon dari Kota Bandung

Bandung akan tetap menjadi kota kreatif, dan akan melahirkan Bimbo-Bimbo lain yang berkontribusi bagi negara dan dunia.
Trio Bimbo dan Iin Parlina. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Aktuil Magazine)