Sejarah Panjang Sentra Tahu Cibuntu, Ciri Khasnya Bukan Hanya Soal Cita Rasa

Selasa 06 Mei 2025, 13:55 WIB
Produksi Tahu Cibuntu di pabrik tahu Kampung Cibuntu, Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)

Produksi Tahu Cibuntu di pabrik tahu Kampung Cibuntu, Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)

AYOBANDUNG.ID -- Tahu Cibuntu adalah makanan legendaris Bandung yang popularitasnya tak kaleng-kaleng. Namun di balik ketenaran tersebut, tersimpan sejarah panjang mengenai akulturasi kuliner tiongkok di Indonesia.

Cibuntu sendiri merupakan sebuah kampung yang terletak di Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Area tersebut dikenal sebagai sentra industri tahu yang menjadi salah satu kuliner unggulan kota kembang.

Cita rasa Tahu Cibuntu tidak pernah diragukan oleh siapapun. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang lembut membuat banyak penggemar tak bisa move on. Bahkan saat ini banyak penikmat Tahu Cibuntu berasal dari luar Bandung.

Lantas, seperti apa sejarah perjalanan Sentra Industri Tahu Cibuntu?

Bermula dari Usaha Imigran Tiongkok

Produksi tahu memang bukan hal baru dalam sejarah kuliner Asia. Lebih dari 2.200 tahun silam, tahu sudah dikenal sejak masa Dinasti Han di Tiongkok. Kata 'tahu' berasal dari bahasa Hokkian 'tauhu', yang berarti fermentasi kedelai.

Maka itu, tak heran jika kemunculan tahu Cibuntu dimulai dari kedatangan imigran asal Tiongkok pada tahun 1937. Pria yang kini hanya dikenal sebagai “Babah Mpe” itu memiliki peran kunci dalam memperkenalkan produksi tahu di kawasan Cibuntu, Bandung.

Ia memulai usahanya dengan mendirikan sebuah pabrik rumahan sederhana. Meski kecil, pabrik tersebut berhasil megawali sejarah Cibuntu sebagai sentra produksi tahu.

Selama satu dekade, pabrik Babah Mpe berjalan sendiri tanpa pesaing. Baru pada tahun 1947, ia memutuskan kembali ke tanah kelahirannya di Tiongkok. Akhirnya pengelolaan pabrik pun diserahkan kepada salah satu pegawai lokalnya.

"Awalnya tidak banyak warga yang ikut terjun. Tapi kakek buyut saya adalah salah satu pribumi pertama yang membuka pabrik tahu sendiri pada tahun 1950," ujar Aceng, pemilik pabrik tahu Family yang telah beroperasi lintas generasi.

Produksi Tahu Cibuntu di pabrik tahu Kampung Cibuntu, Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)

Pengaruh Pabrik Tahu Yun Yi

Di sisi lain, geliat industri tahu Cibuntu juga didukung oleh sejarah panjang pabrik tahu Yun Yi yang didirikan Ko Aseng di kawasan Andir. Sebelum kemerdekaan, banyak warga Cibuntu bekerja di pabrik tersebut dan mendalami ilmu meracik tahu.

Dari sanalah keahlian menyebar, dan beberapa warga mulai mendirikan usaha produksi tahu sendiri di Cibuntu. Perkembangan signifikan terjadi pada tahun 1972, saat teknologi penggilingan tahu mulai diperkenalkan.

Sejak saat itu, animo masyarakat Cibuntu untuk membuka pabrik tahu meningkat pesat. Kini, tak kurang dari 100 pabrik tahu rumahan berdiri dan beroperasi di kawasan tersebut.

Tak hanya menjadi simbol kuliner khas Bandung, tahu kini menjadi tulang punggung ekonomi warga Cibuntu. Produk mereka didistribusikan tak hanya di Bandung Raya, tapi juga menjangkau pasar Jakarta dan kota-kota besar lain di Pulau Jawa.

"Dulu semua serba manual, tahu dibungkus kain, makanya ada motif garis seperti serat. Sekarang, selain tahu putih, banyak juga yang produksi tahu kuning atau yang kami sebut ‘takoah’. Rasanya lebih diterima pasar," ungkap Aceng.

Ciri Khas Permukiman Sentra Tahu Cibuntu

Berdasarkan makalah mengenai studi arsitektur Kampung Cibuntu yang ditulis Mahasiswa Universitas Winaya Mukti, Tri Wahyu Handayani berjudul 'Analisis Pola Kampung Sentra Tahu Cibuntu Bandung', mayoritas warga Kampung Cibuntu menggantungkan hidup dari industri tahu, baik sebagai pengrajin langsung maupun sebagai bagian dari rantai pasoknya.

Selain produsen tahu, banyak pula yang berperan sebagai penyedia kayu bakar, pemasok biji kedelai, atau penjual produk tahu di pasar-pasar sekitar. Keberadaan industri tahu yang mendominasi kawasan ini memengaruhi pola ruang dan struktur kawasan Kampung Cibuntu.

Produksi Tahu Cibuntu di pabrik tahu Kampung Cibuntu, Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)

Pabrik-pabrik tahu tersebut umumnya berdiri di sepanjang jalur utama yang menjadi sirkulasi kendaraan, yaitu Jalan Aki Padma. Sementara itu, rumah-rumah tinggal berada di bagian belakang zona-zona pabrik tersebut. Pola ini mencerminkan keterkaitan erat antara aktivitas produksi dan penataan ruang dalam kehidupan sehari-hari warga.

Ciri khas lain dari kawasan ini adalah keberadaan pasar-pasar kecil yang tumbuh di sekitar jalur utama seperti Jalan Sudirman dan Jalan Terusan Pasir Koja. "Pasar tersebut bukan hanya menjadi pusat distribusi produk tahu lokal, namun juga menjadi penggerak ekonomi warga setempat," tulis Tri.

Selain pabrik berskala besar yang tumbuh di kawasan ini, industri tahu rumahan juga menjamur, khususnya di wilayah RT 04 RW 05. Banyak warga mendirikan pabrik kecil di halaman rumah, baik di depan maupun belakang, menyatu dengan tempat tinggal mereka. Ruang-ruang sisa yang ada dimanfaatkan secara maksimal untuk memproduksi tahu.

Sementara itu, tempat penjualan umumnya masih berada dekat dengan rumah, menciptakan integrasi antara fungsi hunian dan kegiatan ekonomi. Pola ruang seperti ini menjadikan Kampung Cibuntu sebagai contoh hidup dari kawasan urban yang berkembang secara organik berdasarkan aktivitas ekonomi utama warganya.

Jika kamu penasaran, kamu bisa berkunjung langsung ke Sentra Tahu Cibuntu. Selain mencicipi gurihnya tahu legendaris dari Bandung, kamu juga bisa berjalan-jalan untuk melihat-lihat proses produksi tahu. (*)

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 06 Mei 2025, 16:10 WIB

Pro Kontra Siswa Bengal Jabar Dikirim ke Barak Tentara

Kebijakan mengirim siswa bermasalah ke barak tentara di Jawa Barat menjadi kontroversi. Bagaimana efektivitasnya dalam membentuk karakter remaja?
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi berbincang dengan sejumlah siswa di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi. (Foto: Tim KDM)
Ayo Biz 06 Mei 2025, 15:02 WIB

Pikyeum: Kripik Peyeum dari Kabupaten Bandung yang Semakin Kekinian

Perempuan bernama Indri Meilandi ini berhasil mengubah tape atau peuyeum yang merupakan makanan khas Sunda, menjadi keripik modern yang kini dikenal dengan brand Pikyeum.
Pemilik Usaha Pikyeum Indri Meilandi. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Mildan Abdalloh)
Ayo Biz 06 Mei 2025, 13:55 WIB

Sejarah Panjang Sentra Tahu Cibuntu, Ciri Khasnya Bukan Hanya Soal Cita Rasa

Tahu Cibuntu adalah makanan legendaris Bandung yang popularitasnya tak kaleng-kaleng. Namun di balik ketenaran tersebut, tersimpan sejarah panjang mengenai akulturasi kuliner tiongkok di Indonesia.
Produksi Tahu Cibuntu di pabrik tahu Kampung Cibuntu, Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)
Ayo Netizen 05 Mei 2025, 17:50 WIB

'Senjata' Menulis yang Dapat Kamu Unduh Gratis dan Legal

Memang diperlukan "senjata" yang tepat untuk membuatmu lancar dalam menulis, seperti memakai rujukan resmi nan gratis yang dari Badan Bahasa.
Jika soal perlu, semua "senjata" yang dirumuskan oleh Badan Bahasa memang perlu. (Sumber: Pexels/Proxyclick Visitor Management System)
Beranda 05 Mei 2025, 17:08 WIB

Kisah Salah Tata Kelola Cimenyan yang Semakin Kronis

Vila-vila dan perumahan elite menjamur, berdiri megah di atas lahan yang seharusnya menjadi kawasan resapan air.
Petani menggarap lahan pertaniannya di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 05 Mei 2025, 17:02 WIB

Tanda Hubung (-) dan Tanda Pisah (—), Hampir Mirip tapi Beda Fungsi

Dalam penulisan, cara memakai tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) berbeda.
Secara bentuk, tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) memang hampir mirip. Cuma beda panjang. (Sumber: Istimewa)
Ayo Biz 05 Mei 2025, 14:38 WIB

Tantangan UMKM Makin Berat: PHK Hingga Demand Pasar Menurun Jadi Makanan Sehari-hari

Suciyanti memulai usaha "Kue Mak Raya" sejak 2017 lalu. Usaha kecil rumahan ini menerima pesanan aneka kue dan jajanan rumah yang dipasarkan dari mulut ke mulut, teman serta tetangga dan kolega.
Ilustrasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). (Foto: Ist)
Ayo Biz 05 Mei 2025, 12:10 WIB

Kiat Hadapi Pasang Surut Usaha, Pelaku UMKM Ini Bocorkan Rahasia Sukses Bisnis dari Rumah

Meski banyak pelaku usaha menghadapi tantangan ekonomi, Dewi Nuraeni, pemilik UMKM Salamina Jewellery, mengaku usahanya tetap stabil.
Pemilik Salamina Jewellery Dewi Nuraeni memperlihatkan usahanya yang dibangun di rumah. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 04 Mei 2025, 18:42 WIB

Kabel Pabeulit di Bandung yang Tak Cuma Soal Estetika

Kabel semrawut di Bandung tak sekadar merusak pemandangan. Ia memakan korban jiwa, tapi tak ada yang benar-benar bertanggung jawab.
Warga melintas di dekat kabel yang ada di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 03 Mei 2025, 22:24 WIB

Kalimat Aktif dan Pasif Tidak Asal, Penekanan untuk 'Pelaku' atau 'Korban'

Angle berita dimulai dari cara menulismu yang akan memakai kalimat aktif atau pasif.
Angle berita dimulai dari cara menulismu yang akan memakai kalimat aktif atau pasif. (Sumber: Pexels | Foto: Suzy Hazelwood)
Ayo Netizen 03 Mei 2025, 18:07 WIB

Tak Perlu AI, 4 Alat Ulik Bahasa agar Kamu Jago Menulis

Ketimbang AI, kamu justru dapat mengandalkan empat alat ulik bahasa berikut ini, agar makin jago menulis.
Ketimbang AI, kamu justru dapat mengandalkan empat alat ulik bahasa berikut ini, agar makin jago menulis. (Sumber: Pexels | Foto: Lukas)
Ayo Biz 03 Mei 2025, 15:35 WIB

Bolu Bakar Tunggal, Oleh-oleh Khas Bandung yang Tak Tertandingi Kelegitannya

Bolu Bakar Tunggal merupakan salah satu oleh-oleh favorit khas Bandung. Bahkan banyak pelancong yang sengaja datang ke kota kembang hanya untuk membeli produk kuliner ini.
Bolu Bakar Tunggal varian rasa Durian Montong Lokal (Foto: Ist)
Ayo Biz 03 Mei 2025, 08:24 WIB

Pasang Surut Cibaduyut, dari Wilayah yang Ditumbuhi Obat Flu sampai Jadi Sentra Industri Sepatu

Seperti halnya sentra industri lain. Cibaduyut juga mengalami pasang surut dalam mempertahankan eksistensinya. Sempat Berjaya di tahun 90-an, industri sepatu Cibaduyut melempem memasukin era 2000-an.
Pengrajin sepatu Cibaduyut. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)
Ayo Netizen 02 Mei 2025, 19:08 WIB

Hal yang Wajib Kamu Hindari Saat Mengirim Tulisan ke Ayobandung.id

Ada beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari saat mengirim tulisan ke Ayobandung.id.
Ada beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari saat mengirim tulisan ke Ayobandung.id. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Algifari Tohaga Abdillah)
Ayo Netizen 02 Mei 2025, 15:16 WIB

Ceritakan Komunitasmu di Ayobandung.id biar Terkenal se-Bandung Raya

Yuk, menulis di Ayobandung.id lewat kanal AYO NETIZEN.
Komunitas Bike to Work Lakukan Kampanye 'bike to school'. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 02 Mei 2025, 14:11 WIB

Curhat Buruh Digital Perempuan Bandung, Jam Kerja Fleksibel jadi Tameng Eksploitasi Terselubung

Fleksibilitas kerja digital menyamarkan selubung eksploitasi. Kisah dua buruh digital perempuan di Bandung ungkap sisi lain dunia kerja masa kini.
Ilustrasi pekerja kreatif yang sering bekerja lembur tak kenal waktu. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 02 Mei 2025, 13:54 WIB

Suara yang Tertinggal dari Pasar Banjaran

Di balik cat tembok dan kios-kios baru, ada suara-suara yang pelan-pelan menghilang.
Pekerja membongkar bangunan Tempat Penjual Berjualan Sementara (TPBS) pedagang Pasar Banjaran di Alun-alun Banjaran, Jalan Banjaran, Kabupaten Bandung, Minggu 5 Januari 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 02 Mei 2025, 13:34 WIB

Ayobandung.id Ajak Mahasiswa se-Bandung Raya Menulis di AYO NETIZEN

Di Ayobandung.id tulisan mahasiswa adalah karya kriya, yang kaya akan cita rasa nuansa.
Di Ayobandung.id tulisan mahasiswa adalah karya kriya, yang kaya akan cita rasa nuansa. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Habib Riyadhi A.S)
Ayo Jelajah 02 Mei 2025, 13:28 WIB

Paradoks Pembangunan PLTA Upper Cisokan: Energi Terbarukan, Ruang Hidup Terabaikan

Dari ganti rugi yang tak layak hingga hilangnya air dan lahan, proyek PLTA Upper Cisokan menyisakan banyak problem sosial.
Lokasi tambang andesit di Gunung Karang, Desa Karangsari, Kecamatan Cipongkor. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 02 Mei 2025, 12:31 WIB

Ekonomi Lagi Susah, Apakah Buka Usaha Sendiri Masih Jadi Pilihan Tepat untuk Menyelamatkan Diri?

Banyak masyarakat menganggur akhirnya terpaksa berdagang dengan dalih membuka usaha baru untuk bertahan hidup. Pengamat ekonomi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Ari Tjahjawandita menilai kondisi
Ilustrasi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). (Foto: Pixabay)