Hikayat Kasus Reynhard Sinaga, Jejak Dosa 3,29 Terabita Predator Seksual Paling Keji dalam Sejarah Inggris

Hengky Sulaksono
Ditulis oleh Hengky Sulaksono diterbitkan Rabu 12 Nov 2025, 13:34 WIB
Reynhard Sinaga.

Reynhard Sinaga.

AYOBANDUNG.ID - Pada malam jahanam di awal Juni 2017 itu, seorang pemuda berusia 18 tahun keluar dari klub malam The Factory di pusat kota Manchester untuk mencari udara segar. Ia terpisah dari teman-temannya. Di tengah kebingungan, datanglah seorang pria kecil, kurus, senyumnya ramah seperti sales asuransi yang baru dapat target. Pria itu menawarkan bantuan: silakan naik ke apartemennya untuk menelepon teman-temannya. Kebaikan yang kelak tercatat dalam sejarah Inggris sebagai salah satu jebakan paling beracun.

Pemuda itu mengikutinya ke apartemen di 11 Montana House, Princess Street. Di sana, dunia berubah. Beberapa jam kemudian, ia terbangun dalam keadaan tak berdaya, tubuhnya diserang, pikirannya kabur. Ia melawan, memukul penyerang, merebut ponsel, dan kabur. Aksi spontan itu membuka tirai neraka yang menutup rapat di tengah kehidupan malam Manchester selama lebih dari satu dekade. Nama si penyerang itu: Reynhard Sinaga, warga negara Indonesia dari Depok, yang kelak dijuluki media Inggris sebagai predator seksual paling sadis dalam sejarah hukum Inggris.

Reynhard lahir di Jambi, 19 Februari 1983, besar di Depok dalam keluarga Batak Katolik kelas menengah atas. Ayahnya pengusaha sukses, cukup makmur untuk membiayai sekolah anaknya sampai ke Inggris. Ia lulus arsitektur Universitas Indonesia pada 2006, lalu menapaki karier akademik yang tampak mulus: dua gelar master di University of Manchester—perencanaan kota dan sosiologi—dan kemudian mendaftar doktor di University of Leeds. Semua tampak indah di atas kertas.

Baca Juga: Sejarah Letusan Krakatau 1883, Kiamat Kecil yang Guncang Iklim Bumi

Teman-temannya mengenal Reynhard sebagai orang yang manis, aktif di gereja, suka tersenyum, suka pesta, kadang flamboyan, dan tampak harmless, kata yang kelak menjadi ironi terbesar abad ini. Apartemennya kecil tapi strategis, di jantung kehidupan malam Manchester, tempat mahasiswa mabuk dan pemuda pekerja kantoran berbaur setiap akhir pekan. Dari jendela apartemen itu, lahir satu dari kisah kejahatan seksual paling gelap di Inggris modern.

Hasil penyidikan polisi, metode Reynhard sederhana dan konsisten, seperti resep nasi goreng warung tenda. Ia menunggu di luar klub hingga dini hari, mencari pria muda yang tampak mabuk dan sendirian. Ia menghampiri mereka dengan senyum ramah dan logat Asia yang membuatnya tampak jinak. Tawaran klasiknya: numpang istirahat dulu, tunggu taksi di apartemen, atau sekadar menelepon teman. Para korban, kebanyakan heteroseksual, tidak curiga sedikit pun. Mereka pikir Reynhard cuma orang baik yang kebetulan punya sofa kosong.

Begitu masuk apartemen, korban diberi minuman yang dicampur obat penenang. Campur dengan alkohol, efeknya lebih kejam dari kombinasi Tinder dan gin tonic. Korban langsung tak sadarkan diri. Lalu Reynhard menyalakan kamera ponselnya dan memulai ritual yang diulangi selama bertahun-tahun: memperkosa mereka dalam keadaan tidak sadar, merekam semuanya, lalu menyimpan file itu rapi dalam folder dengan nama-nama kecil yang ia ingat dari dompet atau kartu identitas korban.

Dalam beberapa video, penyerangan berlangsung berjam-jam. Ada yang delapan jam nonstop. Ketika korban mulai sadar, ia mendorong mereka kembali ke lantai. Ketika mereka terbangun penuh kebingungan, Reynhard pura-pura ramah, bahkan membuatkan kopi. Beberapa korban malah meminta maaf karena telah “merepotkan” tuan rumah. Mereka pulang tanpa sadar bahwa tubuh mereka telah dijarah.

Dunia tidak tahu apa-apa sampai Juni 2017, ketika satu korban memukulnya dan melarikan diri. Polisi yang datang awalnya mengira Reynhard-lah korban pemukulan. Tapi perilakunya aneh: ia hanya memohon agar ponselnya tidak disita. Permohonan itu justru menjadi kunci pembuka.

Baca Juga: Jejak Dukun Cabul dan Jimat Palsu di Bandung, Bikin Resah Sejak Zaman Kolonial

Penyidik menemukan 3,29 terabita video dan foto dalam ponsel dan laptopnya—setara 250 DVD film horor, tapi tanpa naskah dan penuh keheningan. Di dalamnya, ratusan pria muda tampak tak sadarkan diri, tubuh mereka dijadikan objek. Setiap video seperti catatan dosa yang sistematis. Polisi sampai harus membuat tim khusus hanya untuk mengidentifikasi korban satu per satu dari wajah yang terekam di layar.

Penyidik kemudian menemukan lemari trofi: dompet, jam tangan, kartu identitas, hingga ponsel para korban. Semua disimpan rapi seperti koleksi prangko. Ia juga menyimpan tangkapan layar media sosial korban, seolah ingin mengenang mereka seperti teman-teman lama. Bahkan beberapa korban tanpa sadar berteman dengannya di Facebook. Di aplikasi pesan, Reynhard menulis kalimat yang menggambarkan pikirannya: bahwa ia bisa membuat siapa pun “jatuh cinta” setelah meminum ramuannya.

Investigasi itu membuat polisi Inggris terperangah. Tak ada kasus serupa dengan skala sebesar ini. Setelah disisir, ditemukan bahwa kejahatannya berlangsung lebih dari sepuluh tahun. Para korban diperkirakan mencapai lebih dari 190 orang, meski hanya 48 yang akhirnya cukup bukti untuk dibawa ke pengadilan.

Lokasi apartemen reynhard Sinaga yang jadi TKP pemerkosaan. (Sumber: Greater Manchester Police)
Lokasi apartemen reynhard Sinaga yang jadi TKP pemerkosaan. (Sumber: Greater Manchester Police)

Karena jumlahnya begitu besar, Crown Prosecution Service harus membagi kasus ini ke dalam empat persidangan terpisah, masing-masing dengan lebih dari sepuluh korban. Setiap kali sidang, video-video itu diputar untuk juri. Para jaksa dan polisi yang menyaksikannya disebut mengalami trauma. Reynhard sendiri tetap tenang, kadang tersenyum di ruang sidang.

Dalam pembelaannya, ia mengaku bahwa semua yang terekam adalah permainan peran konsensual. Menurutnya, para korban berpura-pura tidak sadar. Teori absurd itu dipatahkan dengan bukti medis, testimoni korban, dan ratusan jam video. Juri menolak mentah-mentah.

Baca Juga: Hikayat Pelarian Eddy Tansil, Koruptor Legendaris Paling Diburu di Indonesia

Setelah empat persidangan yang berlangsung antara 2018 dan 2020, pengadilan menjatuhkan vonis atas 159 pelanggaran seksual, termasuk 136 pemerkosaan dan delapan percobaan pemerkosaan. Hakim Suzanne Goddard menyebutnya sebagai individu berbahaya dan menyimpang. Ia dijatuhi hukuman seumur hidup dengan masa minimum 30 tahun yang kemudian diperpanjang oleh pengadilan banding menjadi 40 tahun.

Kasus ini kemudian menjadi penyelidikan pemerkosaan terbesar dalam sejarah peradilan Inggris. Sebuah rekor kelam yang tak pernah dibayangkan sebelumnya di negeri itu, yang ironisnya, dilakukan oleh warga Depok.

Wacana Pemulangan ke Indonesia

Setelah dijatuhi hukuman, Reynhard dikurung di HMP Wakefield, penjara dengan pengamanan superketat di Yorkshire, tempat para pembunuh berantai dan predator kelas berat Inggris disimpan. Di sana, kabarnya ia tidak disukai siapa pun. Narapidana lain menganggapnya bangkai moral. Pada Juli 2023, seorang tahanan bernama Jack McRae menyerangnya di blok penjara. Petugas berhasil menghentikan sebelum nyawanya melayang.

Tapi, kisah ini belum selesai. Di Indonesia, keluarga Reynhard mulai bergerak. Mereka melobi pemerintah agar anaknya dipulangkan. Pada Februari 2025, ada wacana bahwa Kementerian Koordinator Hukum dan HAM mengumumkan rencana pemulangan tahanan Indonesia di Inggris, dan salah satunya disebut sebagai Reynhard Sinaga. Alasannya klasik: negara wajib melindungi warganya, tak peduli dosanya sebesar apa.

Wajah Reynhard SInaga babak belur setelah dihajar Jack McRae. (Sumber: Greater Manchester Police)
Wajah Reynhard SInaga babak belur setelah dihajar Jack McRae. (Sumber: Greater Manchester Police)

Rencana pemulangan ini muncul setelah pemerintah Indonesia berhasil mentransfer beberapa narapidana asing kembali ke negara asal mereka, termasuk anggota sindikat penyelundupan narkoba Bali Nine ke Australia pada Desember 2024, dan Mary Jane Veloso ke Filipina pada bulan yang sama. Pemerintah juga mentransfer dua narapidana Inggris, Lindsay June Sandiford dan Shahab Shahabadi, kembali ke Inggris. Yusril memperjelas bahwa transfer dua warga negara Inggris itu dilakukan melalui mekanisme transfer tahanan, bukan pertukaran tahanan, sehingga Inggris tidak berkewajiban mengirim balik narapidana Indonesia sebagai gantinya.

Jika pun berhasil memulangkan, pemerintah berencana akan menempatkannya di penjara supermaksimum seperti Nusakambangan. Sebuah pulau penjara yang terkenal dengan keheningannya. Cocok untuk pria yang sepanjang hidupnya mencari “teman tidur” dengan cara paling jahat yang bisa dibayangkan.

Tapi, upaya memulangkan Reynhard menghadapi berbagai hambatan hukum dan diplomatik. Pasalnya, Indonesia tidak memiliki perjanjian kerja sama transfer tahanan yang diratifikasi dengan pemerintah Inggris. Di sisi lain, keluarga mengaku kesulitan berkomunikasi dengannya. Mereka ingin Reynhard kembali, entah karena kasih sayang atau rasa malu yang sudah terlalu berat ditanggung.

Baca Juga: Jejak Pembunuhan Sadis Sisca Yofie, Tragedi Brutal yang Gegerkan Bandung

Orang tua Reynhard Sinaga baru-baru ini dikabarkan mengirim surat kepada Presiden Prabowo Subianto. Isinya ama, mereka meminta agar anaknya bisa dipulangkan ke Indonesia. Namun, pemerintah menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai rencana pemulangan tersebut.

Sementara itu, di HMP Wakefield, Reynhard masih hidup dalam rutinitas: bangun pagi, baris berbaris, makan roti tawar, lalu kembali ke selnya. Ia tak punya akses internet, tak punya kontak luar selain surat. Di usia 42 tahun, ia mungkin menghitung waktu, 40 tahun lagi sebelum bisa mengajukan pembebasan bersyarat. Jika ia hidup sampai 77 tahun, itulah kali pertama ia bisa kembali menghirup udara bebas. Itu pun kalau dunia masih mau menerimanya.

Di balik semua belenggu diplomatik, Reynhard Sinaga tetap di sana: di penjara Wakefield, dengan 3,29 terabita dosa yang membekukan sejarah hukum Inggris. Dunia boleh berubah, politik boleh berganti, tapi monster kecil dari Depok itu akan tetap menjadi simbol betapa gelapnya sisi manusia yang bisa tersembunyi di balik senyum paling manis sekalipun.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 12 Nov 2025, 16:35 WIB

Ketika Panggilan 'Sayang' Hanya Bagian dari Jobdesk: Dramaturgi para Ladies Companion (LC)

Menyeruak dunia para LC yang dipenuhi stigma negatif.
Ilustrasi Ladies Companion (LC). (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Biz 12 Nov 2025, 16:21 WIB

Aroma Kopi di Bawah Tegakan, Cibulao dan Gerakan Menyulam Hutan

Pola agroforestry memberi ruang bagi pohon kopi tumbuh di bawah tegakan, menjaga kelembapan tanah, sekaligus memberi penghasilan bagi warga.
Pola agroforestry memberi ruang bagi pohon kopi tumbuh di bawah tegakan, menjaga kelembapan tanah, sekaligus memberi penghasilan bagi warga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 16:00 WIB

Bermula Rumah Pribadi Menjadi Museum sebagai Warisan Seni yang Menginspirasi

Museum yang didirikan untuk menghormati dan melestarikan karya Srihadi yang inspiratif dalam dunia seni lukis.
Pengunjung menikmati dan mengabadikan hasil karya Srihadi, Sabtu 01 November 2025, Ciumbuleuit, Kecamatan Cicadap, Kota Bandung (Sumber: Sela Rika | Foto: Sela Rika)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 15:26 WIB

Dari Usaha Donat Rumahan hingga Berhasil Memperluas Jangkauan ke Lima Toko

Dengan mempertahankan kualitas donat setiap harinya, Pipin Donuts berhasil menjalankan bisnisnya hingga memiliki lima cabang.
Seorang customer yang mengantri untuk membeli Pipin Donuts, Cabang Sukabirus, Kabupaten Bandung, (08/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Asti Alya)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 15:09 WIB

ITB sebagai Wisata Teknologi Era Globalisasi - Bagian 2

Dalam paparan berikut sebagai lanjutan dari bagian ke-1 adalah rencana implementasi konkret untuk menjadikan Institut Teknologi Bandung (ITB).
ITB Jatinangor. (Sumber: Dok. ITB)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 14:50 WIB

Semangat 1955 Hidup Kembali di Kemeriahan Asia Afrika Festival 2025

Perayaan Asia Afrika Festival 2025 kembali di gelar di Kota Bandung
Suasana Perayaan Asia Afrika Festival (Foto: Desy Windayani Budi Artik)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 14:36 WIB

ACCRA, Dessert Rumahan Rasa Sultan di Bandung

Dessert rumahan dengan cita rasa sultan. ACCRA di Kota Bandung siap memanjakan lidah lewat mochi cheesecake dan tiramisu legendarisnya.
ACCRA di Kota Bandung siap memanjakan lidah lewat mochi cheesecake dan tiramisu legendarisnya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 13:34 WIB

Hikayat Kasus Reynhard Sinaga, Jejak Dosa 3,29 Terabita Predator Seksual Paling Keji dalam Sejarah Inggris

Kasus Reynhard Sinaga mengguncang dunia. Pria asal Depok itu menyimpan rahasia kelam. Di penjara Wakefield, ia menua bersama 3,29 terabita dosa yang tak bisa dikompresi.
Reynhard Sinaga.
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 12:45 WIB

Menyelami Makna di Balik Mereka(h), Wisata Rasa dan Imajinasi di Tengah Ruang Seni

Tak hanya untuk pecinta seni, Grey Art Gallery mengundang siapa pun yang ingin menikmati keindahan.
Suasana pengunjung Grey Art Gallery yang menjadi bagian dari cerita mereka yang perlahan merekah, 4 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Mutiara Khailla Gyanissa Putri)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:44 WIB

West Java Festival, Konser Musik atau Acara Budaya?

West Java Festival 2025 tak lagi sekadar konser. Mengusung tema 'Gapura Panca Waluya'.
West Java Festival 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:06 WIB

Burayot, Camilan Legit Khas Priangan yang Tersimpan Rahasia Kuliner Sunda

Bagi orang Sunda, burayot bukan sekadar pengisi perut. Ia adalah bagian dari kehidupan sosial.
Burayot. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:45 WIB

Tak Pernah Takut Coba Hal Baru: Saskia Nuraini Sang Pemborong 3 Piala Nasional

Saskia Nuraini An Nazwa adalah siswi berprestasi tingkat Nasional yang menginspirasi banyak temannya dengan kata-kata.
Saskia Nuraini An Nazwa, Juara 2 lomba Baca Puisi, Juara 3 lomba unjuk bakat, juara terbaik lomba menulis puisi tingkat SMA/SMK tingkat Nasional oleh Lomba Seni sastra Indonesia dengan Tema BEBAS Jakarta. (Sumber: SMK Bakti Nusantara 666)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:24 WIB

Bandung Macet, Udara Sesak: Bahaya Asap Kendaraan yang Kian Mengancam

Bandung yang dulu dikenal sejuk kini semakin diselimuti kabut polusi.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:47 WIB

Ketika Integritas Diuji

Refleksi moral atas pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:36 WIB

Perpaduan Kenyal dan Lembut dari Donat Moci Viral di Bandung

Setiap gigitan Mave Douchi terasa lembut, manisnya tidak giung, tapi tetap memanjakan lidah.
Donat mochi lembut khas Mave Douchi dengan tekstur kenyal yang jadi favorit pelanggan (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 08:39 WIB

Sejarah Letusan Krakatau 1883, Kiamat Kecil yang Guncang Iklim Bumi

Sejarah letusan Krakatau 1883 yang menewaskan puluhan ribu jiwa, mengubah iklim global, dan menorehkan bab baru sejarah bumi.
Erupsi Gunung Krakatau 1883. (Sumber: Dea Picture Library)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 21:04 WIB

Mama Inspiratif dan Perjuangan Kolektif Mengembalikan Sentuhan Nyata dalam Pengasuhan

Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar.
Ilustrasi. Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 18:39 WIB

Dari Studio Kecil hingga Panggung Nasional, Bandung Bangkit Lewat Nada yang Tak Pernah Padam

Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an.
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 11 Nov 2025, 17:22 WIB

Hikayat Buahbatu, Gerbang Kunci Penghubung Bandung Selatan dan Utara

Pernah jadi simpul logistik kolonial dan medan tempur revolusi, Buahbatu kini menjelma gerbang vital Bandung Raya.
Suasana Buahbatu zaman baheula. (Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat)