Dakwah Gaya Baru lewat Lari dan Gaya Hidup Sehat

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Jumat 12 Sep 2025, 15:10 WIB
Mizan Zundulloh. (Sumber: Instagram/Mizan Zundulloh)

Mizan Zundulloh. (Sumber: Instagram/Mizan Zundulloh)

Olahraga lari kini telah menjadi trend baru yang mulai digemari di kalangan masyarakat, tidak terkecuali di Kota Bandung. Olahraga ini hampir diikuti semua kalangan dan tidak memandang usia ataupun gender. Melalui olahraga lari secara tidak lansung kesadaran kesehatan di masyarakat pun ikut meningkat.

Meski demikian, beberapa kalangan masyarakat menyoroti aktivitas tersebut sebagai FOMO dan trend sosial yang dianggap sebagai ajang pamer semata. Meski banyak narasi yang kurang positif bagi citra masyarakat yang menyukai olahraga lari. Tapi antusias masyarakat tetap meningkat ditandai dengan event lari yang sering dihadirkan di waktu akhir pekan sabtu dan minggu di berbagai jalan di Kota Bandung.

Saya pribadi pernah mengikuti beberapa kali event lari yang diselenggarakan oleh komunitas Masjid Runners dan Yayasan Darul Hikam. Beberapa pelari yang saya temui memang beragam menceritakan alasannya untuk mengikuti event ini. Ada yang memang sudah menjadi hobi, ada yang hanya sekedar ikut trend, ada pula yang ingin mengisi waktu luang bahkan ada yang diajak oleh keluarganya untuk meramaikan aktivitas tersebut.

Ada hal yang menarik ketika saya pernah mengikuti event lari yang diselenggarakan Masjid Runners pada 5 Maret 2024 dengan tema "Lari dari Masjid ke Masjid". Saat itu salah satu speaker dalam acara ini adalah influencer dakwah bernama Mizan. Mendengar apa yang disampaikannya membuat saya terkagum dengan dakwah gaya baru yang diusungnya melalui olahraga lari.

Mizan Zundulloh adalah seorang pelatih futsal dan guru olahraga serta kepala bagian pengasuhan santri di Pondok Pesantren Baiturrahman di Kabupaten Bandung.

Mahasiswa lulusan UPI dengan Jurusan Pendidikan dan Pelatihan Olahraga tersebut sudah tertarik dengan dunia lari sejak duduk dibangku SMP sekitar tahun 2013-2014. Bahkan sejak saat itu mizan sudah kerap berlatih dengan tujuan memperkuat kesehatan fisiknya.

Mizan mulai memasuki dunia konten sejak tanggal 25 Januari 2023 yang menunjukkan postingan pertamanya saat beraktivitas lari. Setelah bertemu dengan seorang ustad, Mizan mendapat nasihat bahwa lari bukan hanya sekedar aktivitas fisik tapi bentuk rasa syukur kepada Allah agar bisa maksimal dalam menjalankan ibadah.

Semenjak itu Mizan berpikir bahwa dirinya harus memaksimalkan ponsel yang dimilikinya untuk aktivitas yang lebih bermanfaat. Akhirnya Mizan memaksimalkan ponsel sebagai alat untuk memproduksi dan menyebarluaskan konten dakwah melalui aktivitas lari.

Melalui konten yang diposting dalam instagramnya, Mizan menunjukkan bahwa dirinya bukan seorang pelari yang FOMO, yang hanya mengikuti arus trend yang ada di masyarakat. Mizan sangat konsisten melaksanakan olahraga lari setelah shalat subuh dan sebelum berangkat kerja. Tak hanya itu Mizan juga konsisten membuat konten lari sambil dakwah 1 sampai 2 video dalam sehari yang dibagikannya melalui instagram dan tiktok.

Mizan kerap membagikan capaian lari melalui aplikasi strava dengan hasil yang beragam. Mulai dari 10.03 km dengan waktu 38.48 detik dan pace 3.51 km/jam, 15.02 km dengan waktu 57.42 detik dan pace 3.51 km/jam,30.00 km selama 1 jam dengan pace 3.53 km/jam hingga 36.00 km dengan waktu tempuh 3 jam 9 detik.

Rata-rata Mizan bisa menyelesaikan 3 menit dalam jarak 1 km, sangat cepat untuk ukuran pelari yang pada umumnya di standarkan pada pace 5-6. Mizan memiliki manajemen yang sangat baik dalam mengatur kecepatan lari, ritme napas, keteraturan berbicara dan kestabilan tangannya untuk memegang ponsel saat merekam aktivitas lari sambil berdakwah.

Mizan Zundulloh. (Sumber: Instagram/Mizan Zundulloh)
Mizan Zundulloh. (Sumber: Instagram/Mizan Zundulloh)

Lewat lari Mizan tak hanya berhasil membranding dirinya sebagai influencer dakwah tapi telah membawanya menuju Makkah, tanah suci yang paling dicintai oleh umatnya. Mizan juga beberapa kali memenangkan kejuaran dalam setiap event yang diikutinya.

Saat ini juga Mizan telah menjadi Founder sekaligus Coach Santri Runners yaitu sebuah komunitas lari yang menggabungkan kegiatan olahraga dan keagamaan. Melalui Santri Runners Mizan berharap dapat menginspirasi banyak orang untuk tidak hanya menjaga kesehatan fisik tapi juga memperkuat keimanan dan spiritualitas melalui aktivitas lari.

Gaya khas dalam setiap pembukaan konten "Bismillah teman-teman" menjadi sebuah refleksi bagaimana setiap aktivitas larinya diawali dengan doa. Mizan menekankan pentingnya memiliki kondisi fisik yang sehat untuk menjalankan ibadah seperti shalat, umrah, haji dan sebagainya.

Dalam sebuah postingannya Mizan mengatakan bahwa hal yang melandasi dirinya untuk berlari sambil berdakwah adalah ungkapan "Sampaikanlah walau hanya satu ayat, sampaikanlah walau hanya satu riwayat, sampaikanlah sebelum menjadi mayat".

Hari ini dakwah sudah bertransformasi mengikuti zaman, dakwah tak hanya berada di ruang dengan mimbar, mengenakan baju keagamaan atau duduk bersama di tempat ibadah. Kini beberapa ustad sudah menyelenggarakan ceramah keagamaan di ballroom hotel besar, berdakwah melalui audio dan visual. Begitu pun dengan Mizan yang mampu mengemas setiap nasehat, ayat atau hadis tentang keagamaan dengan cara yang ringan.

Contoh di atas menjadi bukti nyata bahwa agama Islam bukan agama yang kaku, karena Islam punya metode yang fleksibel dalam mengikuti arus perkembangan zaman. Dakwah bukan lagi ajang menyampaikan risalah agama dalam satu arah antara guru dengan murid. Kini dakwah bisa menjadi ruang diskusi bagi para pemeluknya untuk menambah keimanan bahkan pemeluk agama lain untuk mencari tahu lebih dalam tentang agama Islam. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Komunikasi Politik Pajak

Ayo Netizen 11 Sep 2025, 08:45 WIB
Komunikasi Politik Pajak

Vox populi, vox Dei

Ayo Netizen 11 Sep 2025, 16:26 WIB
Vox populi, vox Dei

News Update

Ayo Netizen 12 Sep 2025, 20:25 WIB

Harapan Masa Depan Dunia Pencak Silat Majalengka

Siswa SMPN 1 Kasokandel sukses raih Juara 3 O2SN Pencak Silat tingkat Kabupaten Majalengka Tahun 2025.
Muhammad Vikri Hermansyah: Juara 3 Pencak Silat O2SN Tingkat Kabupaten Majalengka. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhammad Assegaf)
Ayo Netizen 12 Sep 2025, 18:18 WIB

Bandung Melayani: Menghidupkan Pesan tentang Cinta, Hormat, dan Harapan

Membangun peradaban kota melalui pelayanan publik berintegritas,. Upaya strategis menghidupkan pesan tentang cinta, hormat, dan harapan.
Suasana Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Bandung. (Sumber: Pemkot Bandung)
Ayo Biz 12 Sep 2025, 17:52 WIB

Satu Delapan Selfie & Eatery Merancang Ruang yang Menyentuh Psikologi Pengunjung

Dalam era digital yang serba visual, pengunjung kafe tak lagi hanya mencari rasa, tapi juga suasana yang bisa mereka abadikan dan bagikan.
Dalam era digital yang serba visual, pengunjung kafe tak lagi hanya mencari rasa, tapi juga suasana yang bisa mereka abadikan dan bagikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 12 Sep 2025, 17:14 WIB

Jejak Sejarah Ujungberung, Kota Lama dan Kiblat Skena Underground di Timur Bandung

Sejarah Ujungberung menyatukan mitos Dayang Sumbi, sejarah kolonial, hingga dentuman gitar cadas Ujungberung Rebels di Bandung Timur.
Peta peta topografi Lembar Ujungberung tahun 1910. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 12 Sep 2025, 16:11 WIB

Dari Gang Tamim ke Cibaduyut: Jejak Belanja Rakyat di Kota Kreatif Bandung

Di balik gemerlap Factory Outlet dan mall modern, tersembunyi jejak sejarah pusat belanja rakyat di kota kreatif Bandung yang tetap eksis hingga kini.
Pasar Cibaduyut telah lama dikenal sebagai sentra sepatu kulit berkualitas sejak 1920-an. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Biz 12 Sep 2025, 15:19 WIB

Street Season Wajah Kolektif Skena Bandung yang Tak Pernah Diam

Dari mural di gang sempit hingga dentuman musik indie di panggung terbuka, Bandung hidup dari semangat komunitas yang tak pernah padam.
Dari mural di gang sempit hingga dentuman musik indie di panggung terbuka, Bandung hidup dari semangat komunitas yang tak pernah padam. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 12 Sep 2025, 15:10 WIB

Dakwah Gaya Baru lewat Lari dan Gaya Hidup Sehat

Bagi Mizan, seorang influencer dakwah, olahraga tidak hanya untuk menjaga kesehatan secara fisik tapi juga bisa menunjang semangat beribadah.
Mizan Zundulloh. (Sumber: Instagram/Mizan Zundulloh)
Ayo Jelajah 12 Sep 2025, 14:44 WIB

Tragedi Tanjakan Emen Subang 2018, Rem Blong yang Renggut Kehidupan Puluhan Ibu

Turunan Cicenang Subang populer disebut Tanjakan Emen. Tahun 2018, rem blong bus rombongan Tangsel bikin tragedi tewaskan puluhan nyawa.
Ilustrasi tragedi kecelakaan Tanjakan emen di Subang pada 2018 lalu.
Ayo Netizen 12 Sep 2025, 13:53 WIB

Tidak Hanya Jogja, Bandung Punya Sejarah Panjang Juga dengan Indonesia

Yogyakarta jadi ibu kota RI saat masa genting, sementara Bandung tampil sebagai simbol perlawanan lewat Bandung Lautan Api.
Ilustrasi Kota Bandung (Sumber: Foto: Pemerintahan Kota Bandung)
Ayo Biz 12 Sep 2025, 12:39 WIB

Dari Motif Oncom hingga Wajit Cililin, Semuanya Ada di Rumah Batik Lembang

Batik sudah lama menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia. Jika dahulu batik hanya dianggap sebagai hasil karya tangan dari beberapa daerah, kini posisinya telah naik kelas menjadi produk bernilai
Rumah Batik Lembang. (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 12 Sep 2025, 11:01 WIB

Kerupuk Banjur, Jajanan Klasik yang Makin Digemari

Di antara jajanan jadul yang hampir hilang dari peredaran, ada satu nama yang kembali mencuri perhatian, yaitu kerupuk banjur. Kudapan sederhana ini bukan sekadar kerupuk biasa, melainkan sajian khas
Kurupuk Mie Banjur (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 12 Sep 2025, 09:41 WIB

Menikmati Legitnya Awug Hangat di Kota Bandung

Salah satu jajanan tradisional khas Sunda yang masih bertahan hingga kini adalah awug. Kudapan manis ini berbahan dasar tepung beras, gula merah, dan kelapa parut.
Ilustrasi Foto Awug atau Kue Dodongkal. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 12 Sep 2025, 08:48 WIB

Budaya Sunda yang Merefleksikan Kesehatan lewat Hawu dan Seeng

Tanpa disangka budaya Sunda juga dapat merefleksikan kesehatan melalui alat masak seperti hawu dan seeng.
Alat Masak Tradisional Suku Sunda. (Sumber: Wikimedia Commons/Uchup19)
Ayo Netizen 11 Sep 2025, 20:26 WIB

Bandung Kota Talenta: Ketika Creative Hub Menjadi Talenta Hub

Bandung Talenta Hub adalah impian untuk mewujudkan Centre of Human Capital Development di Kota Bandung.
Bandung Talenta Hub adalah impian untuk mewujudkan Centre of Human Capital Development di Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Sewupari Studio)
Ayo Biz 11 Sep 2025, 19:51 WIB

Jabar Media Summit 2025 Sampaikan Rekomendasi Penting untuk Stakeholder

Jabar Media Summit 2025 berikan sejumlah rekomendasi kepada stakeholder, dari skema dukungan keberlanjutan industri media hingga adaptasi era Artificial Intelligence (AI).
Jabar Media Summit 2025 berikan sejumlah rekomendasi kepada stakeholder, dari skema dukungan keberlanjutan industri media hingga adaptasi era Artificial Intelligence (AI). (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 11 Sep 2025, 19:38 WIB

Media Massa Jadi Mitra Strategis dan Sumber Informasi Terpercaya

Media massa menjadi andalan dalam memberikan informasi yang utuh dan terukur di era digital dan sosial media seperti saat ini.
Media massa menjadi andalan dalam memberikan informasi yang utuh dan terukur di era digital dan sosial media seperti saat ini. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 11 Sep 2025, 19:28 WIB

Konten Berdampak Bisa Jadi Opsi Solusi Hadapi Kompetisi Era Disrupsi Digital

Konten berdampak hadir ketika informasi mampu menumbuhkan perubahan nyata, memberi manfaat, atau menciptakan keterlibatan yang lebih dalam antara media dengan publiknya.
Konten berdampak hadir ketika informasi mampu menumbuhkan perubahan nyata, memberi manfaat, atau menciptakan keterlibatan yang lebih dalam antara media dengan publiknya. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 11 Sep 2025, 19:16 WIB

Peran AI Bantu Kinerja Media

Saat ini AI telah berkembang pesat. AI juga mewarnai berbagai sektor kehidupan.
Sejumlah media ternama di Jawa Barat berkumpul dalam Jabar Media Summit 2025. Mereka berupaya meningkatkan kapasitas menghadapi perkembangan zaman, salah satunya Artificial Intelligence (AI). (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Sep 2025, 18:01 WIB

Dari Bandung 'Balakecrakan' ke Lengkong Kecil 'Culinary Night'

Lengkong Culinary Night menawarkan pengalaman kuliner yang beragam dan memuaskan.
Kuliner malam di Lengkong Kecil, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Ayo Netizen 11 Sep 2025, 16:26 WIB

Vox populi, vox Dei

Ungkapan “Vox populi, vox Dei” menegaskan bahwa kekuasaan politik pada akhirnya bersumber dari rakyat.
Ungkapan “Vox populi, vox Dei” menegaskan bahwa kekuasaan politik pada akhirnya bersumber dari rakyat. (Sumber: Pexels/Daris Ardiansyah)