Balqis Rumaisha, Hafidzah Cilik yang Berprestasi

Salsabiil Firdaus
Ditulis oleh Salsabiil Firdaus diterbitkan Jumat 31 Okt 2025, 14:01 WIB
Balqis Rumaisha saat wawancara di SMP QLP Rabbani (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)

Balqis Rumaisha saat wawancara di SMP QLP Rabbani (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)

Pagi di SMP QLP Rabbani Kota Bandung selalu dimulai dengan rutinitas yang sudah akrab bagi Balqis Rumaisha. Duduk di lingkaran kelompok kecil bersama teman-temannya, mushaf terbuka di depannya, matanya menelusuri setiap huruf demi huruf, setiap ayat demi ayat Al-Qur’an. Setiap lantunan ayat-ayat yang dibaca seakan menenangkan hati dan pikirannya sebelum hari yang padat dimulai.

Sejak kelas satu SD, Balqis mulai menghafal Al-Qur’an. Ketertarikannya mulai muncul setelah ia menonton program acara Hafidz Indonesia, melihat anak-anak lain yang mampu menghafal meski menghadapi berbagai tantangan. Semangat itu mendorongnya menargetkan hafalan per juz. Kini, hampir 28 juz sudah dihafalnya, perjalanan yang penuh kerja keras dan konsistensi.

Perjalanan itu tak selalu mudah. Saat memasuki juz pertengahan, ayat-ayat yang akan dihafalnya menjadi lebih rumit. Kadang ia lupa, lelah, bahkan sempat berhenti selama dua bulan. Namun setiap membuka mushaf, Balqis menemukan ketenangan yang dapat mendorongnya kembali melanjutkan hafalannya. Bagi Balqis, Al-Qur’an bukan sekadar hafalan, tetapi teman sehari-hari yang menuntunnya untuk selalu sabar dan konsisten.

Bagi Balqis, dukungan dari guru dan keluarganya sangatlah berarti baginya. Guru pembimbing hafalannya selalu membimbingnya dengan sabar, menyesuaikan target agar Balqis tetap semangat. Di rumah juga, suasana yang mendukung dan dorongan orang tuanya membuat Balqis tetap fokus menghafal Al-Qur’an dan muraja’ah hafalannya di tengah jadwal sekolah dan ujian cukup padat.

Selain menghafal Al-Qur’an dan muraja’ah, Balqis aktif mengikuti lomba. Ia pernah meraih juara dua dalam lomba MHQ dalam Festival Ramadhan 2023 yang diuji langsung syeikh dari Arab, dan juga berpartisipasi dalam lomba petualangan bahasa Global Mission Penthathlon 2025 sebagai tim yang mewakili SMP QLP Rabbani Kota Bandung.

Perlombaan yang diikutinya saat pertama kali menjadikannya pengalaman yang paling berkesan bagi Balqis. Meski saat pertama kali ia mengikuti lomba sempat merasa tegang karena pertama kalinya ia mengikuti perlombaan, namun rasa puas dan syukur pun muncul ketika usaha yang ia lakukan terbayar dengan prestasi.

Di sela kesibukan sekolah dan hafalan, Balqis juga menyeimbangkan hidup dengan kegiatan lain. Dulu ia aktif bermain badminton bersama teman-temannya. Namun ketika ia mulai menginjak di bangku kelas 9, fokusnya lebih ke ujian dan pelajaran di kelas karena jadwalnya pun padat. Walau di tengah jadwalnya yang padat, ia tetap menyisakan waktu untuk hobi, yakni membuat desain grafis dan video cinematic. Aktivitas ini menjadi napas ringan di tengah padatnya jadwal.

Menjadi hafidzah bagi Balqis lebih dari sekadar hafalan. Karena dengan menghafal Al-Qur’an, ia belajar menjaga makna, akhlak, disiplin, kesabaran, dan rasa syukur. Rutinitas muraja’ahnya cukup disiplin. Setelah salat Subuh dan Ashar, ia duduk dengan mushaf terbuka. Teman-temannya kagum dengan ketekunannya, tapi Balqis tetap rendah hati, menekuni hari demi hari dengan tekad yang kuat.

Di sela kegiatan sekolah, Balqis juga menikmati waktu dengan teman-temannya. Jalan-jalan ringan, bercanda, dan saling mendukung menjadi bagian dari keseharian yang membuat hidupnya tetap seimbang. Meski sibuk dengan berbagai kegiatan, ia selalu menyempatkan waktu untuk muraja’ah agar hafalannya tetap terjaga.

Sore hari, Balqis menutup mushafnya dan menatap halaman terakhir yang baru saja diulang. Senyum tipis muncul, rasa lelah hilang diganti kepuasan dan ketenangan. Setiap ayat yang ia jaga membentuk dirinya menjadi pribadi lebih sabar, fokus, dan bersyukur. Perjalanan Balqis membuktikan bahwa cinta dan konsistensi terhadap Al-Qur’an mampu membimbing seorang anak menjadi inspirasi bagi sekitarnya.

Di balik prestasi dan hafalan, Balqis tetap sederhana. Menghafal Al-Qur’an membentuk Balqis menjadi remaja yang tekun, rendah hati, dan inspiratif. Ia percaya bahwa setiap ayat demi ayat yang dibaca dan dihafal akan menjadi bekal bukan hanya di dunia, tapi juga bekalnya di akhirat kelak, yang sudah menjadi sebuah prinsip yang ia pegang teguh sejak pertama kali memutuskan untuk berjuang bersama Al-Qur’an. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Salsabiil Firdaus
Islamic Communication and Broadcasting Students
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Filsafat Seni Islam

Ayo Netizen 18 Sep 2025, 20:01 WIB
Filsafat Seni Islam

News Update

Ayo Netizen 31 Okt 2025, 20:26 WIB

Berkunjung ke Perpustakaan Jusuf Kalla di Kota Depok

Perpustakaan Jusuf Kalla bisa menjadi alternatif bagi wargi Bandung yang sedang berkunjung ke luar kota.
Perpustakaan Jusuf Kalla di Kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia Kota Depok (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 31 Okt 2025, 19:03 WIB

Energi Selamatkan Nyawa: Gas Alam Pertamina Terangi Rumah Sakit di Hiruk Pikuk Kota

PGN sebagai subholding gas Pertamina terus memperluas pemanfaatan gas bumi melalui berbagai inovasi, salah satunya skema beyond pipeline menggunakan CNG.
Instalasi Gizi RSUP Hasan Sadikin. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 18:22 WIB

Gunung Puntang, Surga Sejuk di Bandung Selatan yang Sarat Cerita

Gunung Puntang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang paling populer di Bandung Selatan.
Suasana senja di kawasan Gunung Puntang, Bandung Selatan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Naila Salsa Bila)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 17:00 WIB

Kehangatan dalam Secangkir Cerita di Kedai Kopi Athar

Kedai Yang suka dikunjungi mahasiswa UIN SGD 2, tempat refresing otak sehabis belajar.
Kedai Kopi Athar, tempat refresing otak Mahasiswa UIN SGD kampus 2. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fikri Syahrul Mubarok)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:17 WIB

Berhenti Jadi People Pleaser, Yuk Belajar Sayang sama Diri Sendiri!

Jika Anda hidup untuk menyenangkan orang lain, semua orang akan mencintai Anda, kecuali diri Anda sendiri. (Paulo Coelho)
Buku "Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang" (Foto: Penulis)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 16:01 WIB

Santri Jangan Cuma Dirayakan, tapi Dihidupkan

Hari Santri bukan sekadar seremoni. Ia seharusnya menjadi momentum bagi para santri untuk kembali menyalakan ruh perjuangan.
Santri di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Muhammad Azzam)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:50 WIB

Sarapan, 'Ritual' yang Sering Terlupakan oleh Mahasiswa Kos

Sarapan yang sering terlupakan bagi anak kos, padahal penting banget buat energi dan fokus kuliah.
Bubur ayam sering jadi menu sarapan umum di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Zaky Hadi)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 14:01 WIB

Balqis Rumaisha, Hafidzah Cilik yang Berprestasi

Sebuah feature yang menceritakan seorang siswi SMP QLP Rabbani yang berjuang untuk menghafal dan menjaga Al-Qur'an.
Balqis Rumaisha saat wawancara di SMP QLP Rabbani (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 13:01 WIB

Antara Kebebasan Berpendapat dan Pengawasan Digital: Refleksi atas Kasus TikTok di Indonesia

Artikel ini membahas polemik antara pemerintah Indonesia dan platform TikTok terkait kebijakan pengawasan digital.
Artikel ini membahas polemik antara pemerintah Indonesia dan platform TikTok terkait kebijakan pengawasan digital. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 11:12 WIB

Self-Care ala Korea: dari Rutinitas Skincare ke Gaya Hidup Positif

Glowing bukan cuma dari skincare, tapi juga dari hati yang tenang.
Penggunaan skincare rutin sebagai bentuk mencintai diri sendiri. (Sumber: Pexels/Rheza Aulia)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 09:46 WIB

Hikayat Pembubaran Diskusi Ultimus, Jejak Paranoia Kiri di Bandung

Kilas balik pembubaran diskusi buku di Toko Buku Ultimus Bandung tahun 2006, simbol ketegangan antara kebebasan berpikir dan paranoia anti-komunis.
Ilustrasi pembubaran diskusi di Ultimus Bandung.
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 09:39 WIB

Kala Cinta Tak Secepat Jadwal Keluarga, Realita Film 'Jodoh 3 Bujang'

Kisah tiga bersaudara yang harus menikah bersamaan demi tradisi.
Salah satu adegan di film 'Jodoh 3 Bujang'. (Sumber: Instagram/Jodoh 3 Bujang)
Ayo Jelajah 31 Okt 2025, 08:38 WIB

Hikayat Janggal Pembunuhan Brutal Wanita Jepang Istri Pengacara di Bandung

Polisi menemukan jasadnya dengan pisau masih menancap. Tapi siapa pembunuhnya? Dua dekade berlalu, jawabannya hilang.
Ilustrasi (Sumber: Shutterstock)
Ayo Netizen 31 Okt 2025, 07:50 WIB

Menepi Sejenak Menikmati Sore di Bandung Utara

Kamakarsa Garden adalah salah satu tempat yang bisa dikunjungi di daerah Bandung Utara untuk sejenak menepi dari hingar-bingar perkotaan.
Kamakarsa Garden (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 19:42 WIB

Perempuan Pemuka Agama, Kenapa Tidak?

Namun sejarah dan bahkan tradisi suci sendiri, tidak sepenuhnya kering dari figur perempuan suci.
Dalam Islam, Fatimah az-Zahra, putri Nabi, berdiri sebagai teladan kesetiaan, keberanian, dan pengetahuan. (Sumber: Pexels/Mohamed Zarandah)
Beranda 30 Okt 2025, 19:40 WIB

Konservasi Saninten, Benteng Hidup di Bandung Utara

Hilangnya habitat asli spesies ini diperkirakan telah menyebabkan penurunan populasi setidaknya 50% selama tiga generasi terakhir.
Leni Suswati menunjukkan pohon saninten. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 17:33 WIB

Mental Mengemis sebagai Budaya, Bandung dan Jalan Panjang Menuju Kesadaran Sosial

Stigma terhadap pengemis di kota besar seperti Bandung bukan hal baru. Mereka kerap dilabeli sebagai beban sosial, bahkan dianggap menipu publik dengan kedok kemiskinan.
Stigma terhadap pengemis di kota besar seperti Bandung bukan hal baru. Mereka kerap dilabeli sebagai beban sosial, bahkan dianggap menipu publik dengan kedok kemiskinan. (Sumber: Pexels)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 17:24 WIB

Review Non-Spoiler Shutter versi Indonesia: Horor lewat Kamera yang Tidak Biasa

Shutter (2025) adalah sebuah film remake dari film aslinya yang berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), yaitu Shutter (2004).
Shutter (2025) adalah sebuah film remake dari film aslinya yang berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), yaitu Shutter (2004). (Sumber: Falcon)
Ayo Netizen 30 Okt 2025, 16:33 WIB

Sastra dan Prekariat: Ketimpangan antara Nilai Budaya dan Realitas Ekonomi

Kehidupan penulis sastra rentan dengan kondisi prekariat, kaum yang rentan dengan kemiskinan.
Para penulis yang mengabdikan diri pada sastra terjebak dalam kondisi prekariat—kelas sosial yang hidup dalam ketidakpastian ekonomi. (Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko)
Ayo Biz 30 Okt 2025, 15:56 WIB

Dorong Kolaborasi dan Literasi Finansial, Sosial Media Meetup Bakal Digelar di Bandung

Indonesia Social Media Network (ISMN) yang digagas Ayo Media Network akan menggelar kegiatan ISMN Meetup 2025 di Bandung, pada 2 Desember 2025 mendatang.
Indonesia Social Media Network (ISMN) yang digagas Ayo Media Network akan menggelar kegiatan ISMN Meetup 2025 di Bandung, pada 2 Desember 2025 mendatang. (Sumber: dok. Indonesia Social Media Network (ISMN))