Cahaya di Tengah Luka: Ketulusan Ibu Timothy Anugerah yang Mengampuni dan Merangkul

Shane nabila Slavynovic
Ditulis oleh Shane nabila Slavynovic diterbitkan Senin 03 Nov 2025, 14:10 WIB
Ketulusan hati ibu Timothy Anugerah (Sumber: https://share.google/StTZP2teeh7VKZtTl)

Ketulusan hati ibu Timothy Anugerah (Sumber: https://share.google/StTZP2teeh7VKZtTl)

Tidak ada luka yang lebih dalam daripada kehilangan anak. Namun, di balik tragedi kematian Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana yang diduga menjadi korban perundungan, muncul sosok ibu dengan hati luar biasa besar. Dalam podcast bersama Denny Sumargo, Sharon, ibu Timothy, mengucapkan kalimat yang membuat banyak orang terdiam:

“Tante sudah tidak punya anak lagi. Jadi, kamu sekarang harus menjadi anak tante.”

Ucapan itu ditujukan kepada salah satu dari mereka yang dulu pernah menyakiti Timothy. Bukan sindiran, bukan sarkasme, melainkan undangan tulus dari seorang ibu yang memilih mengampuni dan bahkan merangkul mereka sebagai anaknya sendiri.

Kisah ini membuat banyak orang merenung. Bagaimana mungkin seseorang yang kehilangan begitu besar justru membuka hati seluas itu? Sharon tidak hanya memaafkan, tapi juga ingin membimbing mereka yang dulu terlibat agar menjadi manusia yang lebih baik. Ia menegaskan bahwa kini, jika “anak-anak” itu ingin pergi ke mana pun, atau melakukan sesuatu, mereka harus tetap mengabari dirinya layaknya anak dan ibu.

Bagi Sharon, cinta tidak berhenti ketika anaknya tiada. Ia justru memperluasnya. Ia tidak ingin mereka hidup dengan rasa bersalah selamanya. Ia ingin mereka belajar dari kesalahan, tumbuh, dan menjadi pribadi yang penuh kasih. Sikap ini bukan tanda kelemahan. Ini bentuk keberanian yang paling langka: keberanian untuk mencintai di tengah luka.

Kasih yang Mengubah Cara Kita Melihat Dunia

Kisah Sharon mengajarkan bahwa kemanusiaan sejati lahir dari hati yang mampu melihat kebaikan di balik kegelapan. Ia tidak menolak keadilan, tetapi juga tidak ingin hidup dalam amarah. Sikapnya menjadi simbol bahwa kejahatan tidak harus dibalas dengan kebencian bahwa cinta bisa menjadi bentuk perlawanan paling kuat terhadap kekerasan sosial.

Dalam dunia yang cepat menghakimi, Sharon memilih untuk menyembuhkan. Ia tidak menunggu pelaku berubah, tapi justru mengulurkan tangan agar mereka punya kesempatan untuk berubah. Ia ingin agar tragedi anaknya menjadi titik balik bukan hanya bagi kampus, tapi bagi siapa pun yang lupa arti empati.

Dari Sharon, kita belajar bahwa:

1. Memaafkan tidak berarti melupakan, tetapi memilih untuk tidak hidup dalam kebencian.
2. Kasih bisa menumbuhkan kesadaran, lebih dalam daripada hukuman yang menakut-nakuti.
3. Seorang ibu sejati tidak berhenti menjadi ibu, bahkan ketika anaknya sudah tiada.
4. Kebaikan adalah bentuk keadilan yang paling manusiawi.

Di tengah dunia yang penuh kemarahan dan saling menyalahkan, Sharon menjadi pengingat bahwa manusia masih bisa memilih jalan kasih.

Baca Juga: Mati Kelaparan di Negeri para Bedebah

Kasih Ibu Timothy adalah cahaya di tengah gelapnya tragedi. Ia kehilangan, tapi tidak menutup diri. Ia disakiti, tapi tetap memberi ruang untuk cinta. Ia tidak menuntut dunia untuk berubah ia memulainya sendiri, dari hatinya.

Sharon membuktikan bahwa cinta tidak hanya bertahan dalam bahagia, tetapi juga mampu hidup dalam kehilangan. Dan mungkin, dari seorang ibu yang kehilangan segalanya, kita justru belajar makna terdalam dari menjadi manusia: bahwa tidak ada kekuatan yang lebih besar dari maaf yang lahir dari kasih. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Shane nabila Slavynovic
Saya seorang mahasiswa uin bandung ,jurusan komunikasi penyiaran islam,sesuai jurusannya saya sangat senang dalam menulis berita,saya juga aktif di organisasi.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 03 Nov 2025, 19:47 WIB

Fesyen sebagai Cerminan Kepribadian: Lebih dari Sekadar Gaya

Fashion tidak hanya berbicara tentang pakaian yang indah atau tren terkini, tetapi juga menjadi cara seseorang mengekspresikan diri.
Setiap pilihan busana, warna, hingga aksesori yang dikenakan seseorang menyimpan cerita tentang siapa dirinya (Sumber: Pexels/PNW Production)
Ayo Biz 03 Nov 2025, 19:40 WIB

Tempo vs Menteri Pertanian, AJI Tegaskan Sengketa Pers Bukan Urusan Pengadilan

Sengketa pers antara Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan Tempo bermula dari aduan terhadap pemberitaan Tempo berjudul “Poles-Poles Beras Busuk”.
Sengketa pers antara Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan Tempo bermula dari aduan terhadap pemberitaan Tempo berjudul “Poles-Poles Beras Busuk” yang tayang di akun X dan Instagram Tempo. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 03 Nov 2025, 19:24 WIB

Pusat Perbelanjaan Bandung di Era Digital, Bertahan atau Bertransformasi?

Bandung, kota yang dikenal sebagai Paris van Java, tak hanya memikat lewat pesona alam dan kulinernya, tetapi juga lewat denyut bisnis ritelnya yang dinamis.
Bandung, kota yang dikenal sebagai Paris van Java, tak hanya memikat lewat pesona alam dan kulinernya, tetapi juga lewat denyut bisnis ritelnya yang dinamis. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Jelajah 03 Nov 2025, 18:54 WIB

Sejarah Flyover Pasupati Bandung, Gagasan Kolonial yang Dieksekusi Setelah Reformasi

Flyover Pasupati Bandung menyimpan sejarah panjang, dari ide Thomas Karsten di era kolonial hingga menjadi simbol kemajuan urban modern Jawa Barat.
Flyover Pasupati Bandung. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Jelajah 03 Nov 2025, 18:39 WIB

Hikayat Tragedi Lumpur Lapindo, Bencana Besar yang Tenggelamkan Belasan Desa di Sidoarjo

Sejarah amukan lumpur Lapindo telan 16 desa dan 60 ribu jiwa, tapi yang tenggelam bukan cuma rumah, juga nurani dan keadilan negeri ini.
Lumpur Lapindo. (Sumber: Shutterstock)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 17:54 WIB

Perundungan Dunia Maya (Cyberbullying), Siswa SMAN 25 Bandung Diajak Lebih Bijak di Dunia Digital

Mahasiswa Telkom University mengedukasi siswa SMAN 25 Bandung tentang bahaya cyberbullying melalui kegiatan sosialisasi dan diskusi interaktif.
Dokumentasi Pribadi, sosialisasi "Perundungan Dunia Maya (cyberbullying)" SMAN 25 Bandung, 27 oktober 2025.
Ayo Biz 03 Nov 2025, 16:56 WIB

Fesyen Sunda dan Anak Muda Bandung: Warisan atau Wawasan yang Tergerus?

Sejak satu dekade terakhir, anak-anak muda mulai tampil dengan pangsi hitam, iket Sunda, atau aksara kuno yang menghiasi kaus mereka, simbol dari pencarian identitas budaya yang lama terpinggirkan.
[ilustrasi]Sejak satu dekade terakhir, anak-anak muda mulai tampil dengan pangsi hitam, iket Sunda, atau aksara kuno yang menghiasi kaus mereka, simbol dari pencarian identitas budaya yang lama terpinggirkan. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 15:41 WIB

Bandung dan Krisis Nurani Ekologis

Pemerintah kota Bandung tampak lebih sibuk memoles citra daripada memelihara kehidupan.
Sungai Cikapundung Kampung Cibarani Kota Bandung (Foto: Dokumen River Clean up)
Ayo Biz 03 Nov 2025, 14:56 WIB

Milenial dan Generasi Z Tak Lagi Beli Barang, Mereka Beli Nilai

Di tangan generasi milenial dan Gen Z, konsep Keberlanjutan menjelma menjadi gaya hidup yang menuntut transparansi, nilai, dan tanggung jawab sosial.
Produk upcycle, yang mengolah limbah menjadi barang bernilai, kini menjadi simbol perubahan yang digerakkan oleh kesadaran kolektif. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 14:46 WIB

‘Galgah’, Antonim Baru dari ‘Haus’ yang Resmi Masuk KBBI

Kata baru “galgah” sedang jadi sorotan warganet!
Kata "galgah" menunjukkan seseorang sudah tidak lagi haus. (Sumber: Pexels/Karola G)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 14:10 WIB

Cahaya di Tengah Luka: Ketulusan Ibu Timothy Anugerah yang Mengampuni dan Merangkul

Kehilangan seorang anak adalah duka yang tak terbayangkan. Namun, Ibu dari almarhum Timothy Anugerah memilih jalan yang tak biasa.
Ketulusan hati ibu Timothy Anugerah (Sumber: https://share.google/StTZP2teeh7VKZtTl)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 13:15 WIB

Diskusi Buku 'Berani Tidak Disukai' bersama Salman Reading Corner

Membaca adalah cara kita untuk menyelami pemikiran orang lain. Sementara berdiskusi adalah cara kita mengetahui berbagai macam perspektif.
Diskusi Buku Bersama Salman Reading Corner, Sabtu, 01 November 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 11:32 WIB

Menyalakan Kembali Lentera Peradaban

Refleksi Milad ke-113 Muhammadiyah.
Lentera dengan karya seni Islam. (Sumber: Pexels/Ahmed Aqtai)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 10:01 WIB

Perutku, Makanan, dan Rasa Lapar yang Sia-sia

Perut adalah salah satu inti kehidupan manusia. Dari sanalah segalanya bermula, dan juga sering berakhir.
Para pengungsi. (Sumber: Pexels/Ahmed akacha)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 08:12 WIB

Mati Kelaparan di Negeri para Bedebah

Membunuh memang tidak selamanya melukai tubuh seseorang dengan senjata.
Ilustrasi Meninggal karena kelaparan (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 20:37 WIB

Mengapa Tidur Cukup Sangat Penting? Begini Cara Mencapainya

Sering begadang? Hati-hati, kurang tidur bisa merusak kesehatan tubuh dan pikiranmu!
Ilustrasi tidur. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 17:53 WIB

Inspirasi Sosok yang Teguh Mengabdi di Cipadung Wetan

Sosok lurah di Cipadung Wetan yang memiliki dedikasi tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Lurah Cipadung Wetan, Bapak Tarsujono S. Sos, M,. M,. (Sumber: Mila Aulia / dok. pribadi | Foto: Mila Aulia)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 15:14 WIB

Peran Orang Tua di Tengah Tantangan Pendidikan Modern

Perkembangan teknologi dan perubahan gaya belajar membuat pendidikan modern tidak lagi sama seperti dulu.
Orang tua dan anaknya. (Sumber: Pexels/Lgh_9)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 14:01 WIB

Ketika Kampus Tak Lagi Aman: Belajar dari Kasus Timothy Anugerah di Universitas Udayana

Kasus meninggalnya Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana, membuka mata kita tentang bahaya perundungan di lingkungan kampus.
Korban perundungan, Timothy Anugerah. (Tiktok/apaajaboleh2012)
Ayo Netizen 02 Nov 2025, 12:29 WIB

Bermain dengan Sabar, Reza Gebuk 2 Ganda Malaysia, BL Negeri Jiran Marah!

Ini adalah kemenangan ketiga Sabar/Reza dari pasangan Malaysia itu dalam empat pertemuan.
Sabar Karyaman Gutama dan Mohammad Reza Pahlevi Isfahani. (Sumber: Dok. PBSI)